Kelompok 2
1. Devi Ayu Aningsih (201612116)
2. Siska Indra Swari (201612125)
3. Leni Krismawati (201612180)
4. Jihan Almas Nabila (201612202)
5. Farida Ramadanti (201612213)
PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI SALAM
Salam berasal dari kata As-Salaf yang artinya pendahuluan kaerna pemesanan barang menyerahkan
uangnya dimuka.
Akad salam merupakan salah satu akad jual beli dimana dalam konidisi tertentu pembeli membayar
terlebih dahulu(uang muka) atas barang yang akan dibeli.
Sehingga membantu: - penjual (produsen) untuk penyediaan modal
- pembeli mendapatkan jaminan mendapatkan barang yang diinginkan.
Unsur kesepakatan:
Secara umum karakteristik akuntansi salam yaitu jenis,spesifikasi teknis,kualitas,kuantitas dan waktu
penyerahan aset yang dipesan sudah ditentukan dan disepakati ketika akad terjadi.
Komitmen:
Dalam akad salam,harga barang pesanan yang sudah disepakati tidak dapat berubah selama jangka
waktu akad. Apabila barang yang dikirim tidak sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati
sebelumnya,maka pembeli boleh melakukan khiar yaitu memilih apakah transaksi dilanjutkan atau
dibatalkan.
Tanggungjawab:
Jika barang pesanan salah/cacat,maka penjual harus bertanggungjawab atas kelalainnya.
PENGAKUAN&PENGUKURAN SALAM
1. Akuntansi untuk pembeli (missal Bank syariah sebagai pembeli)
Pembeli/bank menyerahkan modal salam kepada penjual untuk membayar pesanan secara tunai,maka
bank akan mencatat:
Tgl Piutang Salam Rp xxx
Kas/rekening penjual Rp xxx
Pembeli/bank menyerahkan modal salam kepada penjual untuk membayar pesanan dengan aset
nonkas dan nilai wajar aset nonkas lebih kecil dari nilai bukunya,maka selisihnya diakui sebagai
kerugian, maka bank akan mencatat:
Tgl Piutang Salam Rp xxx
Kerugian penurunan nilai aset nonkas Rp xxx
Aset nonkas (missal pupuk) Rp xxx
Bila pembeli menyerahkan modal salam kepada penjual untuk membayar pesanan dengan aset
nonkas dan nilai wajar aset nonkas lebih besar dari nilai bukunya maka selisihnya diakui sebagai
keuntungan pembeli/bank,maka bank akan mencatat:
PENERIMAAN BARANG PESANAN
• Jika pesanan sesuai dengan akad dinilai sesuai nilai yang disepakati. Jurnal yang dibuat oleh
pembeli/bank:
Tgl Persediaan barang salam Rp xxx
Piutang salam Rp xxx
• Jika pesanan berbeda kualitasnya,maka jurnal yang dibuat oleh pembeli :
Tgl Persediaan barang salam Rp xxx
Kerugian salam Rp xxx
Piutang salam Rp xxx
• Jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan pembeli mempunyai jaminan atas barang
pesanan serta hasil penjualan jaminan tersebut lebih kecil dari nilai piutang salam. Pencatatan yang
dibuat pembeli/bank bila nilai penjualan jaminan lebih kecil dari nilai tercatat piutang salam:
• Selisih lebih hasil penjualan jaminan yang telah digunakan untuk melunasi piutang salam
diserahkan kepada supplier. Jurnal yang dibuat:
• Biaya pesanan tidak sama dengan jumlah kas yang dibayarkan bank kepada supplier,maka saat penyerahan barang
bank akan mencatat:
Tgl Utang salam Rp xxx
Persediaan barang salam Rp xxx
Keuntungan salam Rp xxx
• Jurnal ini dibuat apabila biaya yang dipesan lebih kecil daripada jumlah yang dibayar,sedangkan apabila biaya lebih
besar dari jumlah yang dibayar, maka bank akan mencatat:
Tgl Hutang salam Rp xxx
Kerugian salam Rp xxx
Persediaan barang salam Rp xxx
C. PENYAJIAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
Bagaimana penjualan dan pembeli Menyajikan transaksi salam dalam
laporan keuangan, dalam neraca, PSAK 103(2007) telah mengaturnya
berikut ini.
1. Pembeli menyajikan modal usaha salam yang diberikan sebagai
piutang salam.
2. Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak memenuhi
kewajibannya dalam transaksi salam disajikan secara terpisah dari
piutang salam.
3. Penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai
kewajiban salam. (paragraf 20-22, PSAK103, 2007)
PENYAJIAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
---
D. PENGUNGKAPAN
Penjual dan pembeli dalam transaksi salam dianjurkan mengungkapkan oleh
PSAK 103 (2007) sebagai berikut :
1. Pembeli dalam transaksi salam mengungkapkan :
a. Besarnya modal salam, baik yang dibiayai sendiri maupun dibiayai secara
bersama-sama dengan pihak lain
b. Jenis dan kuantitas barang pesanan
c. Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK 101 penyajian laporan keuangan
syariah
2. Penjual dalam transaksi salam mengungkapkan :
a. Piutang salam kepada produsen yang mempunyai hubungan istimewa
b. Jenis dan kuantitas barang pesanan
c. Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK 101 penyajian laporan keuangan
sayariah (paragraf 23-24, PSAK 103,2007)
Kasus Soal 2
Pada tanggal 1 november 2011, seorang petani bapak Ardhiansyah datang ke bank
syariah untuk mendapatkan pembiayaan. Dia memiliki sawah 4 hektar, yang bisa
ditanami padi. Dia mengajukan dana sebesar Rp.20.000.000 untuk membiayai
persiapan tanam, bibit padi cianjur kelapa, pemeliharaan, dan sebagainya.
Perkiraan hasil padi dari 4 hektar sawah tadi adalah 12 ton beras sudah digiling,
bila dijual perkilonya Rp.5000. dia akan menyterahkan beras setelah 3 bulan
kemudian, yaitu setelah panen. Dalam hal ini, bank akan memberikan pendanaan
dengan akad as-salam. Kemudian bank syariah mengadakan akad salam paralel
dengan bulog dimana harga jual ke bulog Rp.5500. tanggal-tanggal penting : 3
november 2011 bank syariah mengikat akad salam dengan bapak Ardhiansyah ;
tanggal 4 november 2011 bank syarian mengikat akad salam paralel dengan bulog
; tanggal 5 bank syariah menyerahkan modal usaha salam kepada bapak
Ardhiansyah ; tanggal 5 februari 2012 bapak Ardhiansyah menyerahkan beras
kepada bank syariah ; dan tanggal 6 februari 2012 bank syariah menyerahkan
beras kepada bulog.
Pertanyaan :
1. Bagaimana perhitungannya dan pencatatannya sampai bank menjual beras kepada bulog, per kg = Rp.5.500 pada tanggal 6 februari
2012?
Jawab : Bank akan mendapatkan beras sebanyak
20.000.000 : 5.000 = 4.000
Beras tsb dijual pembeli berikutnya, misalnya bulog dengan harga Rp.5.500, sehingga total pendapatan dari penjualan beras tsb adalah =
4.000 x Rp.5.500 = Rp.22.000.000. Jadi keuntungannya adalah = 22.000.000 – 20.000.000 = 2.000.000
Jurnalnya adalah :