Anda di halaman 1dari 4

Bab 10

AKUNTANSI TRANSAKSI SALAM


DAN SALAM PARALEL

SOAL-SOAL LATIHAN:
A. Soal Teori
1. Jelaskanlah definisi jual beli dengan skema salam!
2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan menggunakan akad salam!
3. Jelaskanlah perbedaan jual beli salam dengan jual beli murabahah!
4. Apakah landasan syar’i dibolehkannya transaksi salam?
5. Jelaskanlah rukun transaksi salam!
Jawab :
1. Jual beli dengan skema salam ini merupakan pembelian barang yang pembayarannya
dilunasi di muka sedangkan penyerahan barang dilakukan di kemudian hari. Akad salam
ini digunakan untuk memfasilitasi pembelian suatu barang (biasanya barang hasil
pertanian) yang memerlukan waktu untuk memproduksinya.
2. Keunggulan akad salam adalah pembeli dapat menentukan spesifikasi barang yang
diinginkannya dan penyerahan barang sesuai waktu yang ditentukan. Apabila terjadi
kegagalan dalam menjalankan kewajiban maka salah satu pihak harus memberikan
jaminan, serta penjual tidak perlu mencari modal terlebih dahulu karena pesanan sudah
dibayar pembeli.

Sedangkan kekurangan akad salam adalah penjual harus memperhatikan spesifikasi yang
diminta oleh pembeli agar barang mau diterima. Dan harga jual harus disesuaikan dengan
kesepakatan diantara pihak-pihak yang mengadakan transaksi salam sesuai prinsip
syariah.

3. Jual beli salam adalah suatu transaksi dimana pembeli membayar terlebih dahulu
dengan menginkan syarat dari kualitas, kuantitas barang sesuai pembeli, namun barang
tersebut akan diterima dikemudian hari dan telah disepakati bersama. Sedangkan
transaksi murabahah adalah dimana transaksi jual beli barang disertai dengan adanya
keuntungan dari penjual tetapi keuntungan tersebut telah diberitahukan kepada pihak
yang akan membeli dan pembeli pun menyepakatinya.
4. Landasan syari’ah tentang akad salam, terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 282 :

‫َأ ُّي َه ا ا َّل ِذ يَن آ َم ُن وا ِإ َذ ا َت َد ا َي ْنُت ْم ِب َد ْي ٍن ِإ َل ٰى َأ َج ٍل ُم َس ًّم ى َف ا ْك ُت ُبو ُه‬ ‫َيا‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.”

5. Rukun transaksi salam, yaiitu :

a). transaktor yakni pembeli (muslam) dan penjual (muslam ilaih), seorang transaktor
haruslah seseorang yang sudah baligh dan berakal. Dan seorang penjual diperbolehkan
memberikan barang yang dipesan oleh pembeli lebih cepat dari waktu yang telah
disepakati sebelumnya.

b). objek akad salam berupa barang dan harga yang diperjualbelikan dalam transaksi
salam, haruslah ada suatu kejelasan terutama dari spesifikasi barang yang diinginkan oleh
si pembeli agar memudahkan si penjual untuk mencari barang sesuai yang diinginkan
oleh pembeli tersebut.

c). ijab dan kabul yang menunjukkan pernyataan kehendak jual beli secara salam, baik
berupa ucapan atau perbuatan, serta dalam ijab dan kabul haruslah ada kesepakatan
antara pihak penjual dan pembeli agar tidak terjadi kerugian di salah satu pihak tertentu.

B. Soal Kasus
PT. Minang Indah, membutuhkan 10 ton Beras Solok untuk keperluan ekspor 6 bulan
yang akan datang. Pada tanggal 10 Januari 20XB, PT. Minang Indah melakukan
pembelian beras dengan skema salam kepada sebuah bank syariah. Adapun informasi
tentang pembelian tersebut adalah sebagai berikut:
Spesifikasi barang : Beras Solok kualitas super
Kuantitas : 10 ton
Harga : Rp 100.000.000 ( Rp 10.000.000 per ton)
Waktu penyerahan : dua tahap setiap tiga bulan sebanyak 5 ton (12 April dan 12 Juli 20XB)
Syarat pembayaran : dilunasi pada saat akad ditandatangani
Untuk pengadaan produk salam sebagaimana diinginkan oleh PT. Minang Indah, bank
syariah selanjutnya pada tanggal 12 Januari 20XB mengadakan transaksi salam dengan
petani yang bergabung dalam KUD Talawi Jaya dengan kesepakatan sebagai berikut:
Spesifikasi barang : Beras Rajalele kualitas super
Kuantitas : 10 ton
Harga : Rp 95.000.000 ( Rp 9.500.000 per ton)
Penyerahan modal : uang tunai sejumlah Rp 65.000.000, peralatan pertanian senilai
Rp30.000.000
Waktu penyerahan : dua tahap setiap tiga bulan sebanyak 5 ton (12 April dan 12 Juli
20XB)
Agunan : tanah dan kendaraan senilai Rp 50.000.000
Syarat pembayaran : dilunasi pada saat akad ditandatangani
Denda kegagalan penyerahan karena kelalaian atau kesengajaan: 10% dari nilai produk
yang belum diserahkan.

Buatlah jurnal untuk transaksi berikut:


a. Tanggal 10 Januari 20XB, pada saat bank syariah melakukan akad salam dengan
PT. Minang Indah dan menerima dana salam.
b. Tanggal 12 Januari 20XB, bank syariah menyerahkan modal berupa uang tunai
sebesar Rp 650.000.000,- ke rekening KUD. Talawi Jaya dan aset salam berupa
peralatan pertanian nilai buku sebesar Rp 30.000.000, (harga perolehan Rp
30.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 0)
c. Tanggal 12 April 20XB KUD. Talawi Jaya menyerahkan 5 ton Beras Solok
sebagaimana yang disepakati dalam perjanjian salam. Adapun nilai wajar produk
tersebut pada saat penyerahan sama dengan nilai kontrak yaitu Rp 47.500.000 (5
ton x Rp 9.500.000 per ton).
d. Tanggal 12 April 20XB bank langsung mengirim produk salam ke gudang milik
PT. Minang Indah pada kuantitas dan kualitas sesuai kesepakatan.
e. Tanggal 12 Juli 20XB, KUD Talawi Jaya menyerahkan 5 ton Beras Solok tahap
kedua sebagaimana yang disepakati dalam perjanjian salam.
f. Tanggal 12 Juli 20XB menyerahkan 5 ton Beras Solok pada PT PT. Minang
Indah pada kuantitas dan kualitas sesuai kesepakatan.

Jawab :

No Tanggal Keterangan Debit Kredit


A 10 Januari Kas/rekening nasabah pembeli- Rp.100.000.000
PT. Minang Indah
Hutang salam Rp.100.000.000
B Piutang salam Rp.65.000.000
Piutang salam Rp. 30.000.000
Aset salam-mesin pertanian Rp. 30.000.000
C 12 April Persediaan produk salam Rp. 47.500.000
Piutang salam Rp. 47.500.000
D Ket : penyerahan tahap pertama
sebanyak 5 ton Beras Rajalele
kualitas super dengan kualitas
barang dan nilai wajar barang
sama dengan nilai kontrak.
e 12 Juli Persediaan produk salam Rp. 47.500.000
Piutang salam Rp.47.500.000
f Ket : penyerahan tahap kedua
sebanyak 5 ton Beras Rajalele
kualitas super dengan kualitas
barang dan nilai wajar barang
sama dengan nilai kontrak.

Anda mungkin juga menyukai