Anda di halaman 1dari 4

AKS

Contoh transaksi salam sebagai berikut.


1.      Transaksi salam pertama
PT Thariq Agro Mandiri (PT TAM), membutuhkan 100 ton biji jagung manis hibryda untuk
keperluan ekspor 6 bulan yang akan datang. Pada tanggal 1 Juni 2000, PT Thariq Agro Mandiri
melakukan pembelian jagung dengan skema salam kepada Bank Syariah Sejahtera dengan informasi
sebagai berikut.
Spesifikasi barang       : Biji jagung manis hybrida kualitas no. 2
Kuantitas                     : 100 ton
Harga                          : Rp700.000.000 (Rp7.000.000 per ton)
Waktu penyerahan      : Dua tahap setelah tiga bulan sebanyak 50 ton (2 September dan 2 Desember
2000)
Syarat pembayaran      : Dilunasi pada saat akad ditandatangani
2.      Transaksi salam kedua
Untuk pengadaan produk salam sebagaimana yang diinginkan oleh PT TAM, Bank Syariah
selanjutnya pada tanggal 2 Juni 2000 mengadakan transaksi salam dengan petani yang bergabung
dalam KUD. Tunas Mulia dengan kesepakatan sebagai berikut.
Spesifikasi barang                   : Biji jagung manis hybrida kualitas no. 2
Kuantitas                                 : 100 ton
Harga                                      : Rp650.000.000 (Rp6.500.000 per ton)
Penyerahan modal                   : Uang tunai Rp650.000.000
Waktu penyerahan barang      : Dua tahap setelah tiga bulan sebanyak 50 ton (1 September dan 1
Desember 2000)
                      : Tanah dan kendaraan senilai Rp700.000.000
ran                  : Dilunasi pada saat akad ditandatangani
Denda kegagalan penyerahan karena kelalaian atau kesengajaan: 2% dari nilai produk yang belum
diserahkan.

D.    Pencatatan Transaksi Salam

1.      Transaksi Saat Akad Disepakati


Pada saat akad disepakati, pembeli disyaratkan untuk sudah membayar produk salam secara
lunas. Berdasarkan PSAK 103 paragraf 17, disebutkan bahwa kewajiban salam diakui pada saat
penjual menerima modal usaha sebesar modal usaha salam yang diterimanya.
Berdasarkan contoh transaksi salam di atas, pada saat bank syariah melakukan akad salam
dengan PT TAM dan menerima dana salam, maka jurnalnya sebagai berikut:
01/06/2000      Db. Kas/Rekening pembeli - PT TAM            700.000.000
Kr. Utang Salam                                             700.000.000
2.      Penyerahan Modal Salam dari Bank Syariah kepada Pemasok atau Petani
Piutang salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau dialihkan pada penjual
(PSAK 103 paragraf 11). Tanggal 2 Juni 2000, bank syariah menyerahkan modal berupa uang tunai
Rp650.000.000 ke rekening KUD di bank.
02/06/2000      Db. Piutang salam                                           650.000.000
Kr. Kas/rekening nasabah penjual - KUD TM  650.000.000
3.      Penerimaan Barang Pesanan dari Pemasok atau Petani
Barang pesanan yang diterima diakui sebagai persediaan (PSAK 103 paragraf 16). Adapun waktu
penerimaan produk salam dari pemasok atau petani, dilakukan sesuai dengan tanggal kesepakatan.
Jika barang pesanan sesuai dengan akad, maka dinilai sesuai dengan nilai yang disepakati (PSAK 103
paragraf 13a).
Pada tanggal 1 September 2000 dan 1 Desember 2000, KUD TM menyerahkan masing-masing 50 ton
biji jagung manis hybrida kualitas nomor 2 sebagaimana yang disepakati dalam perjanjian salam.
Nilai wajar produk tersebut pada saat penyerahan sama dengan nilai kontrak yaitu Rp325.000.000 (50
ton x Rp6.500.000 per ton).
01/09/2000      Db. Persedian produk salam               325.000.000
Kr. Piutang salam                                325.000.000
01/12/2000      Db. Persedian produk salam               325.000.000
Kr. Piutang salam                                325.000.000
4.      Penyerahan Barang Salam dari Bank Syariah kepada Nasabah Pembeli
Kewajiban salam dihentikan pengakuannya pada saat penyerahan barang kepada pembeli
(PSAK 103 paragraf 19). Pada saat penyerahan kepada pembeli akhir tersebut, selisih antara
perolehan barang pesanan diakui sebagai keuntungan atau kerugian.
Setelah bank menerima produk salam dari KUD TM pada tanggal 1 September 2000 dan 1
Desember 2000 masing-masing sebanyak 50 ton dengan kualitas dan harga sesuai dengan
kesepakatan antara bank syariah dan KUD TM (Rp325.000.000), kemudian bank mengirim produk
salam ke gudang milik PT TAM tanggal 2 Setember 2000 dan 2 Desember 2000.
02/09/2000      Db. Utang salam                                 350.000.000
Kr. Persediaan produk salam              325.000.000
Kr. Pendapatan bersih salam               25.000.000
02/12/2000      Db. Utang salam                                 350.000.000
Kr. Persediaan produk salam              325.000.000
Kr. Pendapatan bersih salam               25.000.000
5.      Variasi dalam Transaksi Salam
a.       Penyerahan modal salam dengan menggunakan aset non-kas
Penggunaan aset non-kas hampir tidak diterapkan dalam praktik perbankan syariah. Modal usaha
salam dapat berupa kas dan aset non-kas (PSAK paragraf 12). Dengan demikian penggunaan aset
non-kas memungkinkan terjadinya tiga variasi, yaitu:
-          Nilai wajar aset salam non-kas sama dengan dari nilai tercatatnya
Sebagai contoh bank syariah menyerahkan modal berupa uang tunai ke rekeningn KUD di bank dan
berupa mesin pertanian memiliki nilai buku sebesar Rp25.000.000 (harga perolehan Rp30.000.000
dan akumulasi penyusutan Rp5.000.000) diserahkan langsung kepada KUD TM dihargai dengan nilai
Rp25.000.000. Maka jurnal untuk penyerahan aset non-kas adalah sebagai berikut:
Db. Piutang salam                                           25.000.000
Db. Akumulasi penyusutan                             5.000.000
Kr. Aset salam – mesin pertanian                   30.000.000
-          Nilai wajar aset salam non-kas sama lebih tinggi dari nilai tercatatnya
Misalnya mesin pertanian memiliki nilai buku sebesar Rp25.000.000 (harga perolehan Rp30.000.000
dan akumulasi penyusutan Rp5.000.000) diserahkan kepada KUD TM sebagai pembiayaan berwujud
non-kas dihargai dengan nilai Rp27.000.000. Jurnal tersebut adalah sebagai berikut:
Db. Piutang salam                                           27.000.000
Db. Akumulasi penyusutan                             5.000.000
Kr. Aset salam – mesin pertanian                   30.000.000
Kr. Keuntungan pada saat penyerahan           2.000.000
-          Nilai wajar aset salam non-kas sama lebih rendah dari nilai tercatatnya
Mesin pertanian memiliki nilai buku besar Rp25.000.000 (harga perolehan Rp30.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp5.000.000) diserahkan kepada KUD TM sebagai pembiayaan berwujud non-
kas dihargai dengan nilai Rp23.000.000.
Db. Piutang salam                                           23.000.000
Db. Akumulasi penyusutan                             5.000.000
Kr. Kerugian pada saat penyerahan                2.000.000
Kr. Aset salam – mesin pertanian                   30.000.000
b.      Variasi dalam penerimaan barang pesanan dari pemasok atau petani
Sangat mungkin terjadi perbedaan antara kualitas dan nilai wajar barang dan nilai kontrak. Variasi
tersebut di antaranya, 1) kualitas barang dan nilai wajar barang, sama dengan nilai kontrak; 2) kualitas
barang lebih rendah dan nilai wajar barang lebih rendah dari nilai kontrak; 3) kualitas barang dan nilai
wajar barang, lebih tinggi dari nilai kontrak.
-          Kualitas barang lebih rendah dan nilai wajar barang lebih rendah dari nilai kontrak
Barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai wajar pada saat diterima dan selisihnya diakui
sebagai kerugian (PSAK 103 paragraf 13b(ii)). Misalkan pada tanggal 1 September 2000, KUD TM
hanya bisa menyerahkan 50 ton biji jagung manis hybrida kualitas nomor 3. Adapun nilai wajar
produk tersebut adalah Rp300.000.000 (50 ton x Rp6.000.000).
01/09/2000  Db. Persediaan salam – 50 ton biji jagung kualitas 3   300.000.000
Db. Kerugian penerimaan barang salam                        25.000.000
Kr. Piutang salam                                                              325.000.000
-          Kualitas barang dan nilai wajar barang, lebih tinggi dari nilai kontrak
Barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai akad (PSAK 103 paragraf 13b(i)). Misalkan pada
tanggal 1 September 2000, KUD TM menyerahkan 50 ton biji jagung manis hybrida kualitas nomor 1.
Adapun nilai wajar produk tersebut adalah Rp300.000.000 (50 ton x Rp6.500.000).
01/09/2000  Db. Persediaan salam – 50 ton biji jagung kualitas 1   325.000.000
Kr. Piutang salam                                                              325.000.000
c.       Pemasok atau petani gagal menyerahkan seluruh atau sebagian produk salam pada masa akhir
kontrak
Kegagalan ini dapat disebabkan karena bencana alam, di samping itu pemasok atau petani tidak
berhasil mendapatkan produk pengganti. Dalam kondisi tersebut, bank sebagai pembeli memiliki dua
alternatif pilihan yaitu 1) memperpanjang masa pengiriman dan 2) membatalkan pembelian barang
yang dikirim.
Dalam alternatif pertama, bank hanya melakukan revisi terhadap kesepakatan jual beli salam dalam
hal waktu penyerahan barang, dan tidak ada transaksi yang dijurnal oleh bank. Sedangkan dalam
alternatif kedua diperlukan penjurnalan.
KUD TM gagal menyerahkan sisa produk salam yang disepakati dan bank memilih untuk
membatalkan pembelian barang yang belum dikirim.
01/09/2002    Db. Piutang qardh KUD TM                325.000.000
Kr. Piutang salam – KUD TM                   325.000.000
Untuk melunasi piutang KUD TM terdapat beberapa alternatif, yaitu 1) dilunasi dengan dana kas
KUD TM dan 2) dilunasi dengan penjualan jaminan.
-          Alternatif 1: KUD melunasi dengan dananya sendiri
Db. Kas/rekening KUD TM                                       325.000.000
Kr. Piutang qardh KUD TM                                       325.000.000
-          Alternatif 2: Bank mengeksekusi jaminan atas akad salam
Jika terjadi penjualan jaminan dengan hasil lebih kecil dari piutang salam, misalkan dalam kasus
KUD TM hanya sebesar Rp300.000.000.
Db. Kas                                                                       300..000.000
Db. Piutang qard KUD TM                                        25.000.000
Kr. Piutang salam                                                        325.000.000
Jika penjualan jaminan dengan hasil lebih besar dari piutang salam, misalkan dalam kasus KUD TM
hanya sebesar Rp350.000.000.
Db. Kas                                                                       350.000.000
Kr. Rekening KUD TM                                              25.000.000
Kr. Piutang salam                                                        325.000.000
d.      Pengenaan denda kepada penjual yang gagal menyerahkan produk salam bukan karena force majeur
PSAK 103 paragraf 15 menyatakan bahwa pembeli dapat mengenakan denda kepada pemasok yang
gagal menyerahkan produk salam jika pemasok tersebut pada dasarnya mampu, tetapi sengaja tidak
melakukannya. Adapun besar denda yang dikenakan adalah sebesar yang disepakati dalam akad.
Denda yang diterima oleh bank sebagai pembeli diakui sebagai bagian dana kebajikan (dana qardh)
(PSAK 103 paragraf 14).
KUD TM gagal menyerahkan poduk salam kepada bank syariah senilai Rp325.000.000 pada waktu
jatuh tempo. Sesuai dengan kesepakatan KUD TM dikenakan denda 2% dari nilai produk yang belum
direalisir atau sebesar Rp6.500.000.
01/12/2000      Db. Kas/rekening – KUD                   6.500.000
Kr. Dana kebajikan                             6.500.000

02/09/2000      Db. Utang salam                                 350.000.000


Kr. Persediaan                                     325.000.000
Kr. Pendapatan neto salam                 25.000.000
02/12/2000      Db. Utang salam                                 350.000.000
Kr. Persediaan                                     325.000.000
Kr. Pendapatan neto salam                 25.000.000

Db. Persediaan – mesin pertanian                               25.000.000


Kr. Kas                                                                        25.000.000

Anda mungkin juga menyukai