Anda di halaman 1dari 28

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

BERBASIS AKRUAL

AKUNTANSI PIUTANG

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH
Akuntansi PIUTANG
Definisi
• Buletin Teknis SAP Nomor 02 tahun 2005 menyatakan piutang
adalah hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari
entitas lain termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan yang
dilaksanakan oleh pemerintah. Hal ini senada dengan
berbagai teori yang mengungkapkan bahwa piutang adalah
manfaat masa depan yang diakui pada saat ini.

• Penyisihan piutang tak tertagih adalah taksiran nilai piutang


yang kemungkinan tidak dapat diterima pembayarannya
dimasa akan datang dari seseorang dan/atau korporasi
dan/atau entitas lain. Nilai penyisihan piutang tak tertagih
tidak bersifat akumulatif tetapi diterapkan setiap akhir
periode anggaran sesuai perkembangan kualitas piutang.
• Penilaian kualitas piutang untuk penyisihan piutang tak
tertagih dihitung berdasarkan kualitas umur piutang,
jenis/karakteristik piutang, dan diterapkan dengan
melakukan modifikasi tertentu tergantung kondisi dari
debitornya. Mekanisme perhitungan dan penyisihan saldo
piutang yang mungkin tidak dapat ditagih, merupakan
upaya untuk menilai kualitas piutang.
• Klasifikasi.
Pungutan terdiri atas :
Piutang Pajak Daerah Pemerintah Provinsi;
Piutang Pajak Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota;
Piutang Retribusi;
Piutang Pendapatan Asli Daerah Lainnya
• Klasifikasi.
Perikatan terdiri atas :
Pemberian Pinjaman;
Penjualan;
Kemitraan;
Pemberian fasilitas
Transfer antar pemerintah terdiri atas :
Piutang Dana bagi hasil;
Piutang Dana Alokasi Umum;
Piutang Dana Alokasi khusus;
Piutang Dana Otonomi Khusus;
Piutang Transfer Lainnya;
Piutang Bagi Hasil Dari Provinsi;
Piutang Transfer Antar Daerah;
Piutang Kelebihan Transfer.
• Klasifikasi.
Tuntutan Ganti Rugi terdiri atas :
Piutang yang timbul akibat Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara;
Piutang yang timbul akibat Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
terhadap Bendahara
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013, Piutang antara lain
diklasifikasikan sebagai berikut
Piutang Pendapatan Piutang Pajak Daerah

Piutang Retribusi
Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Piutang Lain-lain PAD yang Sah


Piutang Transfer Pemerintah Pusat
Piutang Transfer Pemerintah Lainnya
Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya

Piutang Pendapatan Lainnya


PENGAKUAN PIUTANG
1. diterbitkan surat ketetapan/dokumen yang sah; atau
2. telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan
penagihan; atau
3. belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.

PENGUKURAN
1. disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal
pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan surat
ketetapan kurang bayar yang diterbitkan; atau
2. disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal
pelaporan dari setiap tagihan yang telah ditetapkan terutang oleh
Pengadilan Pajak untuk WP yang mengajukan banding; atau
3. disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal
pelaporan dari setiap tagihan yang masih proses banding atas
keberatan dan belum ditetapkan oleh majelis tuntutan ganti rugi.
.
PENGUKURAN
Piutang pendapatan diakui setelah diterbitkan surat tagihan dan
dicatat sebesar nilai nominal yang tercantum dalam tagihan. Secara
umum unsur utama piutang karena ketentuan perundang-undangan
ini adalah potensi pendapatan. Artinya piutang ini terjadi karena
pendapatan yang belum disetor ke kas daerah oleh wajib setor.
Pengukuran Piutang atas peristiwa keterjadiannya
Pemberian pinjaman
Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan
dari kas daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai
dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan atas barang/jasa
tersebut.
Penjualan
• Piutang dari penjualan diakui sebesar nilai sesuai naskah
perjanjian penjualan yang terutang (belum dibayar) pada
akhir periode pelaporan.

Kemitraan
Piutang yang timbul diakui berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang dipersyaratkan dalam naskah perjanjian kemitraan

Pemberian fasilitas/jasa
Piutang yang timbul diakui berdasarkan fasilitas atau jasa yang
telah diberikan oleh pemerintah pada akhir periode
pelaporan, dikurangi dengan pembayaran atau uang muka
yang telah diterima.
PENILAIAN
• Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan
(net realizable value).
• Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah selisih antara
nilai nominal piutang dengan penyisihan piutang.

Dasar yang digunakan untuk menghitung penyisihan piutang


adalah kualitas piutang. Kualitas piutang dikelompokkan
menjadi 4 (empat) dengan klasifikasi sebagai berikut:

1. Kualitas Piutang Lancar;


2. Kualitas Piutang Kurang Lancar;
3. Kualitas Piutang Diragukan;
4. Kualitas piutang Macet.
Penggolongan kualitas piutang pajak yang pemungutannya
ditetapkan oleh Kepala Daerah (official assessment)
dilakukan dengan ketentuan:

Kualitas Lancar, dengan kriteria:


Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau
Wajib pajak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak likuid; dan/atau
Wajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding. Kualitas

Kurang Lancar, dengan kriteria:


Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau
Wajib pajak kurang kooperatif; dan/atau
Wajib pajak mengajukan keberatan/banding.
Kualitas Diragukan, dengan kriteria:
Umur piutang 3 sampai dengan 5 tahun; dan/atau
Wajib pajak tidak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak mengalami kesulitan likuiditas.

Kualitas Macet, dengan kriteria:


Umur piutang diatas 5 tahun; dan/atau
Wajib pajak tidak ditemukan; dan/atau
Wajib pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
Wajib pajak mengalami musibah (force majeure).
Penggolongan Kualitas Piutang Bukan Pajak Khusus untuk
objek Retribusi, dapat dipilah berdasarkan karakteristik
sebagai berikut:

1. Kualitas Lancar, jika umur piutang 0 sampai dengan 1


bulan;
2. Kualitas Kurang Lancar, jika umur piutang 1 sampai
dengan 3 bulan;
3. Kualitas Diragukan, jika umur piutang 3 sampai dengan
12 bulan;
4. Kualitas Macet, jika umur piutang lebih dari 12 bulan.
Besarnya penyisihan piutang tidak tertagih pada
setiap akhir tahun ditentukan sebagai berikut:

No. Kualitas Piutang Taksiran Piutang Tak Tertagih

1. Lancar 0,5 %
2. Kurang Lancar 10 %
3. Diragukan 50 %
4. Macet 100 %
Pengungkapan

• Piutang disajikan dan diungkapkan secara memadai. Informasi


mengenai akun piutang diungkapkan secara cukup dalam Catatan
Atas Laporan Keuangan. Informasi dimaksud dapat berupa:
• kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan
dan pengukuran piutang;
• rincian jenis-jenis, saldo menurut umur untuk mengetahui tingkat
kolektibilitasnya;
• penjelasan atas penyelesaian piutang;
• jaminan atau sita jaminan jika ada. Khusus untuk tuntutan ganti
rugi/tuntutan perbendaharaan juga harus diungkapkan piutang
yang masih dalam proses penyelesaian, baik melalui cara damai
maupun pengadilan.
Sistem Akuntansi Piutang SKPD

Pihak Pihak Yang terkait


1. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD).
2. Bendahara Penerimaan SKPD.

Dokumen yang digunakan


Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKR Daerah)
SP2D
Dokumen yang dipersamakan
Jurnal Standar
Pada saat SKPD menerbitkan SKR Daerah oleh SKPD mencatat
dengan jurnal standar :
Jurnal LO dan Neraca
Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Piutang …. XXX


Pada saatXXXXX
XXXXX SKPD menerima pembayaran dari wajib retribusi maka
SKPD mencatat dengan jurnal standar
X.X.X.XX.XX :
Pendapatan …. LO XXX

Jurnal LO dan Neraca


Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Kas bend pengeluaran XXX


XXXXX XXXXX
Jurnal LRA
Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Perubahan SAL XXX

XXXXX
Pada saat XXXXX
diterima Nota Kredit dari bank dimana wajib retribusi
X.X.X.XX.XX Pendapatan ….LRA XXX
melakukan pembayaran langsung ke rek bendahara penerimaan
atas pendapatan maka SKPD akan mencatat jurnal standar :
Jurnal LO dan Neraca
Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Kas bend pengeluaran XXX


XXXXX XXXXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan …LO XXX
Jurnal LRA
Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Perubahan SAL XXX

XXXXX
Pada saat XXXXX
diterima Nota Kredit dari bank dimana wajib retribusi
X.X.X.XX.XX Pendapatan ….LRA XXX
melakukan pembayaran langsung ke rek bendahara penerimaan
atas piutang maka SKPD akan mencatat jurnal standar :
Jurnal LO dan Neraca
Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Kas bend pengeluaran XXX


XXXXX XXXXX
X.X.X.XX.XX Piutang ……… XXX
Jurnal LRA
Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Perubahan SAL XXX

XXXXX XXXXX Sistem Akuntansi Piutang PPKD


X.X.X.XX.XX Pendapatan ….LRA XXX
Pihak Pihak Terkait
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD)
2. Bendahara Penerimaan

Dokumen yang digunakan :


1. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD)
2. Bendahara Penerimaan
Dokumen yang digunakan :

Uraian Dokumen
Piutang Pajak Daerah SKP
Daerah/SKPDKB/Dokumen
yang dipersamakan

Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Hasil RUPS/Dokumen yang


Daerah yang Dipisahkan dipersamakan

Piutang Lain-lain PAD yang sah:

 Jasa Giro/Bunga deposito Nota Kredit/sertifikat


deposito/dokumen yang
dipersamakan

 Tuntutan Ganti kerugian daerah SK


Pembebanan/SKP2K/SKTJM/D
Uraian Dokumen
Piutang Transfer Pemerintah Pusat :

 Bagi Hasil Pajak PMK


 Bukan hasil pajak PMK
 DAU Perpres
 DAK PMK
 Bukan hasil pajak PMK
Piutang Transfer Pemerintah Lainnya:

 Dana Otsus PMK


 Dana Penyesuaian PMK
 Piutang Dana Bos Kurang Salur Keputusan Kepala
Daerah/PMK/Dokumen yang
dipersamakan

Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya

 Bagi Hasil Pajak Keputusan Kepala


Daerah/Dokumen yang
dipersamakan
Uraian Dokumen
 Bantuan Keuangan Keputusan Kepala Daerah/Dokumen
yang dipersamakan

 Piutang Pendapatan Lainnya Dokumen yang dipersamakan

Bagian Lancar Tagihan Jangka Surat keputusan Kepala


Panjang Daerah/Dokumen yang dipersamakan

Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Surat Keputusan Kepala


Jangka Panjang kepada Entitas Daerah/Dokumen yang dipersamakan
Lainnya

Bagian Lancar Tagihan Penjualan Kontrak/Perjanjian Penjualan secara


Angsuran anggsuran/Dokumen yang dipersamakan

Bagian lancar Tuntutan Ganti Surat Keputusan Pembebanan


Kerugian Daerah kerugian/Dokumen yang dipersamakan
Jurnal Standar
Telah diterbitkan SKP Daerah Pajak Hotel dan wajib pajak belum
melakukan pembayaran maka fungsi akuntansi akan melakukan
jurnal standar:

Jurnal LO dan Neraca


Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Piutang …. XXX

XXXXXditerima
Telah XXXXX Nota Kredit dari bank/ Bukti tanda terima

pembayaran/buktiX.X.X.XX.XX Pendapatan …. LO
penerimaan kas/dokumen XXX
yang dipersamakan
dimana wajib pajak melakukan pembayaran atas piutang pajak ke
bendahara penerimaan maka fungsi akuntansi melakukan jurnal
standar :
Jurnal LO dan Neraca
Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Kas di kas daerah XXX


XXXXX XXXXX
X.X.X.XX.XX Piutang ……… XXX
Jurnal LRA

Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Perubahan SAL XXX

XXXXX XXXXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan ….LRA XXX
Jurnal Standar
Telah diterima dokumen berupa PMK/Perpres/Surat Keputusan
Kepala Daerah/Kontrak/Surat Perjanjian/Dokumen yang
dipersamakan dan belum diterima pembayaran maka fungsi
akuntansi akan melakukan jurnal standar:
Jurnal LO dan Neraca
Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Piutang …. XXX

XXXXXditerima
Telah XXXXX Nota Kredit dari bank/ Bukti tanda terima

pembayaran/buktiX.X.X.XX.XX Pendapatan …. LO
penerimaan kas/dokumen XXX
yang dipersamakan
dimana terjadi pemindah bukuan ke kas daerah, oleh itu
bendahara penerimaan akan mencatat sebagai penerimaan kas
untuk pelunasan piutang maka fungsi akuntansi melakukan jurnal
standar :
Jurnal LO dan Neraca
Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Kas di kas daerah XXX


XXXXX XXXXX
X.X.X.XX.XX Piutang ……… XXX
Jurnal LRA

Kode
No
Tanggal Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti

X.X.X.XX.XX Perubahan SAL XXX

XXXXX XXXXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan ….LRA XXX
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai