Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI TRANSAKSI

PEMBIAYAAN SALAM

SITI KHANIFAH, SE
A. PENGERTIAN SALAM
Salam adalah akad jual beli barang pesanan (Muslam fiih) dengan penangguhan
pengiriman oleh penjual (muslam Ilaih) dan pelunasannya dilakukan segera oleh
pembeli sebelum barang tersebut di terima sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
Ketentuanharga barang pesanan tidak dapat berubah selama jangka waktuakad.
Seperti telah dijelaskan dan diatur dalam PSAK 103 (2016),bahwa entitas dapat
bertindak sebagai pembeli dan atau penjualdalam transaksi salam. Entitas syariah,
seperti bank syariah, dapatbertindak sebagai pembeli atau penjual dalam suatu
transaksisalam. Jika bank syariah bertindak sebagai penjual, kemudianmemesan
kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanandengan cara salam, dalam hal
ini bank syariah melaksanakanakad salam paralel.
CONTOH
Bank syariah, sebagai pembeli, membeli beras sebanyak 5 ton kepada petani
dengan akad salam (memberi pembiayaan dengan akad salam). Beras yang dibeli
adalah beraskualitas nomor 1 dengan harga Rp6.000,00/ton sehingga jumlah
transaksi dalam akad tersebut adalah Rp30.000.000,00 (5 ton xRp6.000,00). Beras
tersebut akan dikirim oleh petani setelah 3 bulan. Apabila setelah 3 bulan petani
tidak mengirimkan beras kualitas nomor 1, melainkan beras kualitas nomor 2, yang
artinya barang tidak sesuai dengan akad, bank syariah berhak untuk menolak
barang tersebut dan petani harus bertanggung jawab terhadap pengiriman beras
kualitas nomor 1. Dalam kondisi ini, bank Syariah tidak memperlakukan transaksi
ini sebagai penerimaan barang salam. Apabila bank memberikan perpanjangan
waktu pengiriman,piutang salam tetap dicatat dalam pembukuan bank syariah.
B. LANDASAN HUKUM AKAD SALAM

1. Q.S AL-BAQOROH/2:282
2. Q.S AL-MAIDAH / 5:1
3. HADIST NABI MUHAMMAD SAW
4. FATWA DSN-MUI NO.05/DSN-MUI/IV/2000
Fatwa Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia No.
05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Salam menetapkan
hal-halsebagai berikut
Ketentuan Pembayaran
1) Alat pembayaran harus diketahui jumlah dan bentuknya,baik berupa
uang, barang, maupun manfaat.
2) Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak disepakati.
3) Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan utang.
Ketentuan Barang

1) Ciri-cirinya barang harus jelas dan dapat diakui sebagai utang


2) Barang harus dapat dijelaskan spesifikasinya.
3) Penyerahannya dilakukan kemudian.
4) Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkanberdasarkan
kesepakatan.
5) Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya.
6) Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenissesuai
kesepakatan.
Ketentuan Salam Paralel
Diperbolehkan melakukan salam parallel dengan syarat akad kedua terpisah
dan tidak berkaitan dengn akad pertama

Ketentuan Penyerahan barang sebelum atau pada waktunya


1) Penjual harus menyerahkan barang tepat pada waktunyadengan kualitas
dan jumlah yang telah disepakati.
2) Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebihtinggi,
penjual tidak boleh meminta tambahan harga.
3) Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yanglebih rendah dan
pembeli rela menerimanya, ia tidak bolehmenuntut pengurangan harga
(diskon).
4) Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat dari waktuyang
disepakati dengan syarat kualitas dan jumlah barangsesuai dengan
kesepakatan, dan ia tidak boleh menuntut tambahan harga.

5) Jika semua atau sebagian barang tidak tersedia pada waktupenyerahan,


atau kualitasnya lebih rendah dan pembeli tidakrela menerimanya, ia
memiliki dua pilihan:
1) membatalkan kontrak dan meminta kembali uangnya
2) menunggu sampai barang tersedia
Pembatalan Kontrak
Pada dasarnya pembatalan salam boleh dilakukan , selama tidak
merugikan kedua belah pihak.

Peselisihan
Jika terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, persoalan di
selesaikan melalui badan Arbitrase Syariah setelah tidak tercapai
kesepakatan melalui musyawarah.
C. ANALISIS PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN TRANSAKSI SALAM
Contohnya, tanggal 1 Mei 2019bank syariah menyerahkan modal salam
kepada penjual, Bapak Adhi, untuk membayar pesanan secara tunai sebesar
Rp20.000.000,00. Atas transaksi ini, bank akan mencatat sebagai berikut:
01 – 05 - Piutang Salam Rp.20.000.000
2019 Kas Rp.20.000.000
Contohnya, tanggal 3 Mei 2019 bank syariahmemberikan modal salam dalam
bentuk pupuk, nilai bukunyaadalah Rp1.000.000,00 dan nilai wajarnya adalah
Rp800.000,00,Atas transaksi ini, bank akan mencatat sebagai berikut.

03 – 05 - Piutang Salam Rp. 800.000


2019 Kerugian Penurunan Nilai Aset Rp. 200.000
Nonkas Rp. 1.000.000
Aset Nonkas (pupuk)
Contohnya, tanggal 3 Mei 2019, bank syariahmemberikan modal salam dalam
bentuk pupuk, nilai bukunyaadalah Rp1.000.000,00 dan nilai wajarnya adalah
Rp1.200.000,00.Dengan demikian, bank akan mencatat sebagai berikut
03 – 05 Piutang Salam Rp.1.200.000
- 2019 Keuntungan Kenaikan nilai asset nonkas Rp. 200.000
Aset nonkas (pupuk) Rp. 1.000.000
Contohnya, atas pesanan barang tanggal 1 Mei 2019, telah diterima dari
penjual pada tanggal 1 Agustus 2019. Jurnal yang dibuat oleh bank adalah
sebagai berikut:

01-05- Persediaan Barang Salam Rp. 20.000.000


2019 Piutang Salam Rp. 20.000.000
SELESAI DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai