Anda di halaman 1dari 33

Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si.

Medan Maret 2021

BAB 4
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

TUJUAN PEMBELAJARAN INI:


1. Menguraikan dan mengilustrasikan akuntansi untuk transaksi perdagangan,
yang meliputi:
a. PEMBELIAN BARANG
b. PENJUALAN BARANG
c. BIAYA TRANSPORTASI
d. PAJAK PENJUALAN
2. Menguraikan urutan prosedur akhir tahun untuk perusahaan dagang.
3. Menguraikan dua sistem persediaan barang dagang
4. Menguraikan dan mengilustrasikan bagian harga pokok barang terjual dari
perhitungan rugi-laba
5. Menguraikan dan mengilustrasikan ayat jurnal penyesuaian untuk persediaan
barang dagang pada akhir tahun.
6. Menguraikan dan mengilustrasikan penyesuaian untuk deferal dan akrual
pada akhir tahun.
7. Menguraikan dan mengilustrasikan penyusunan serta penyelesaian neraca
lajur untuk perusahaan dagang.

Perusahaan dagang membeli barang dagang untuk dijual kembali kepada


pelanggan. Perbedaan kegiatan antara perudahaan dagang dengan perusahaan
jasa ialah bahwa yang pertama menjual barang dagang, sedangkan yang kedua
membeli. Bab ini menyoroti konsep dan prinsip akuntansi yang dikhususkan untuk
perusahaan dagang – akuntansi untuk mencatat transaksi antara pembeli dan
penjual barang dagang. Di samping itu, akan dikemukakan juga penyesuaian dan
neraca lajur untuk perusahaan dagang pada akhir tahun.
Meskipun prosedur yang diuraikan biasa digunakan oleh perusahaan dagang,
namun prosedur ini dapat berbeda-beda dari satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya. Misalnya, pembelian dan penjualan dapat dilakukan secara tunai atau
kredit, dan banyak perjanjian dapat dilakukan untuk pembayaran secara kredit.
Selain itu, kebijakan untuk pengembalian retur barang dan pembayaran biaya
transpostasi dapat juga berbeda.
Semua hal yang berkaitan dengan konsep-konsep atau prinsip-prinsip
pencatatan tentang persamaan akuntansi dan pencatatan dalam bentuk Debit
Kredit untuk perusahaan dagang, tidak ada perubahan yang mendasar, yaitu
tentang pencatatan tambah kurang atas harta, kewajiban, modal, pendapatan dan
biaya tetap aja sama dengan konsep yang sudah dipelajari dalam pencatatan

1
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

transaksi untuk perusahaan jasa. Bedanya hanya terletak pada proses jual dan beli
barang dangang dan pelaporan di Laporan Laba Rugi. Supaya anda dapat
memahami proses pencatatan akuntansi dalam perusahaan dagang maka anda
diminta tetap untuk mengikuti semua penjelasan dan melakukan praktik-praktik
sesuai yang diberikan oleh staf pengajar anda.

1. AKUNTANSI UNTUK PEMBELIAN (ACCOUNTING FOR PURCHASES):


Pembelian barang dagang biasanya pada buku besar diberi judul PEMBELIAN.
Judul yang lebih tepat sebenarnya ialah “Pembelian Barang Dagang”, teta;pi
yang biasa dipakai adalah judul penduk “Pembelian”. Jadi perusahaan dagang
dapat menghimpun dalam perkiraan pembelian tersebut semua barang dagang
yang dibeli untuk dijual lagi selama periode akuntansi tertentu. Hal ini berarti
bahwa semua pembelian barang dagang akan dikumpul dalam satu perkiraan
yaitu Pembelian, tentu saja bahwa barang dagang yang dibeli akan dijual
kembali kepada pelanggan.
Bila pembelian dibayar tunai, transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
2015 Pembelian/Purchase Rp.510.000
Jan 3 Cash Rp.510.000
Pembelian dari pemasok, Bowen, Co

Kebanyakan barang dibeli secara kredit, dan dicatat sebagi berikut:


Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
2015 Pembelian/Purchase Rp.925.000
Jan 3 Hutang Dagang/AccPayable Rp.925.000
Pembelian dari Pemasok,
Thomas Corporation

2. Potongan Pembelian (Purchases Discount).


Ketentuan yang disetujui bersama oleh pembeli dan penjual mengenai kapan
pembayaran untuk barang dagang itu harus dilakukan, disebut syarat kredit
(credit terms). Bila pembayaran harus dilakukan begitu barang diserahkan,
syarat itu disebut “tunai” atau “kontan”. Sebaliknya, kelonggaran pembayaran
dalam waktu tertentu yang diberikan kepada pembeli, desebut periode kredit
(credit periode).
Biasanya periode kredit itu dimulai dari tanggal penjualan seperti yang tertera
pada tanggal faktur (invoice) atau nota tagihan (bill). Bila jatuh tempo
pembayaran tersebut dinyatakan dalam beberapa hari setelah tanggal faktur,
misalnya 30 hari, syarat itu disebut “netto 30 hari”, yang biasanya ditulis “n/30”.

2
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

Jika pembayaran jatuh tempo pada kahir bulan di mana penjualan dilakukan,
syarat tersebut dinyatakan “n/akhir bulan” (“n/eom”).
Dalam kegiatan jual beli barang dangang secara kredit, biasanya baik
sipembeli maupun sipenjual, disatu sisi akan menerima discount dan disisi
lain akan memberi discount atau potongan. Pada sipembeli disebut Potongan
Pembelian (Purhase Discount) dan pada Sipenjual disebut Potongan
Penjualan (Sales Discount).
Untuk merangsang pembayaran sebelum akhir periode kredit, sering diberikan
potongan tunai (discount). Jadi tanda “2/10, n/30 berarti bahwa walaupun
periode kredit-nya 30 hari, tetapi kepada pembeli akan diberikan potongan 2%
dari jumlah faktur, jika pembyaran dilakukan dalam 10 hari dari tanggal faktur.
Pengurangan ini disebut potongan tunai (cash discount).
Hakikat dari syarat 2/10, n/30 diiktisarkan dalam diagram berikut:

Apakah faktur
YA dibayarkan dalam waktu TIDAK
10 hari sejak tanggal
faktur

2% dari jumlah Jumlah seluruhnya terhutang


faktur mendapat dalam waktu 30 hari sejak
potongan tunai tanaggal faktur

Dari sudut pembeli, penting sekali untuk memanfaatkan semua kesempatan


potongan yang tersedia, walau untuk pembayaran itu mungkin harus
meminjam. Sebagai contoh, misalkan Valley Electric Corporation menerima
faktur sebesar Rp.1.500.000.

3
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

Wallace Electronics
Supply
Jln Mongonsidi No. 157 Medan

Tanggal dan Nomor pesanan pelanggan: Hubungan dengan Faktur No.106-8


9 Oktober 2015 & N0.412 Tanggal Faktur 11 Oktober 2015

Dijual Valley Electronic Company


Kepada: Jln Thamrin No,120 Medan

Tgl. Pengiriman 11 Oktober 2015

Syarat Penjualan 2/10, n/30


Quantity Descripton Unit Price Amount
20 Alat Pengubah 392E 75.000 Rp.1.500.000

Faktur tersebut dengan syarat 2/10, n/30, harus dibayar dalam periode
potongan dengan uang pinjaman untuk sisa periode kredit 20 hari. Bila suku
bunga pinjaman setahun 12%, maka penghematan bersih bagi pembeli adalah
sebesar Rp.20.200 yang dihitung sebagai berikut:
Potongan 2% atas Rp.1.500.000… .......................... Rp.30.000
Bunga selama 30 hari, dengan suku bunga 12%
atas Rp.1.470.000 (Rp.1.500.000 – Rp.30.000)...... Rp. 9.800
Penghematan dari pinjaman..................................... Rp.20.200
Potongan yang diambil pembeli untuk pembayaran lebih awal suatu faktur
disebut potongan pembelian. Potongan pembelian tersebut dicatat dengan
mengkredit perkiraaan potongan pembelian dan biasanya dianggap sebagai
pengurangan dari jumlah yang sebelumnya dicatat sebagai pembelian. Dalam
pembelian merupakan perkiraan kontra (atau pengim-bang) bagi perkiraan
Pembelian. Sebagai ilustrasi, penerimaan faktur pembelian yang disajikan di
atas dan pembayaran pada akhir periode potongan deicatat sebagai berikut:
Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
Okt 11 Pembelian/Purchase............................... Rp.1.500.000
Hutang Dagang............................ Rp.1.500.000
Faktur 106-8 dari Wallace
Electronic Supplay

Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT


Okt 21 Hutang Dagang............................ Rp.1.500.000
Cash..................................... Rp.1.470.000
Potongan Pembelian............ Rp. 30.000
Faktur 106-8 dari Wallace
Electronic Supplay

4
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

3 Retur dan Pengurangan Pembelian (Purchases Return and Allowance)


Bila barang dagang dikembalikan (retur pembelian) atau diperlukan
penyesuaian harga (pengurangan pembelian), biasanya pembeli menghubungi
penjual secara tertulis. Rincian dapat dinyatakan dalam surat atau pembeli
(debitor) menggunakan formulir nota debet (debit memorandum form). Nota
debet yang diilustrasikan di bawah ini, merupakan media yang lazim untuk
memberikan informasi kepada penjual (kreditor) mengenai jumlah yang diminta
pembeli untuk di debet ke perkiraan hutang usaha. Nota debet juga
menyebutkan alasan-alasan pengembalian barang atau permintaan untuk
potongan harga.

Martin DEBIT MEMORANDUM No.18


And
Thomas Inc 23 Utomo St
Medan Sumatera Utara
Kepada: Power Equipment Co.
Jln Jamin Ginting No. 11 Tanggal: 7 Juli 2015
Medan
Kami men-Debit Perkiraan Anda

5 Saklar No 824L, nomor faktur Saudara 7291,


telah dikembalikan melalui pengiriman pos,
dengan nomor pesanan kami nomor pesanan
kami 825X........................................ @Rp.12.500 Rp.62.500

Debitor bisa menggunakan salinan nota debet sebagai dasar untuk suatu ayat
jurnal atau bisa menunggu konfirmasi dari kreditor, yang biasanya dalam
bentuk nota kredit. Dalam kedua hal, Hutang Usaha harus didebet serta Retur
dan Pengurangan Pembelian dapat dipandang sebagai pengurangan dari
jumlah yang semula dicatat sebagai pembelian. Dalam pengertian ini, seperti
Potongan Pembelian, perkiraan retur dan pengurangan pembelian adalah
suatu perkiraan kontra (atau pengimbang) terhadap Pembelian. Untuk
menggambarkan, ayat jurnal oleh Martin and Thomas Inc. Untuk mencatat
pengembalian barang yang ditunjukkan dalam nota bebet di atas akan tampak
sebagai berikut:
Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
Juli 7 Hutang Usaha........................................ Rp.62.500
Retur dan Pengurangan Pembelian Rp.62.500
Nota Debet No. 18

5
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

Bila pembeli mengembalikan barang atau mendapatkan pengurangan sebelum


faktur itu dibayar, jumlah nota debet itu dikurangkan dulu dari nilai faktur, baru
dihitng potongan pembelian. Misalnya, andaikan rincian jumla terhutang pada
Power Equipment Co, yang nota debetnya digambarkan di muka sebagai
berikut:
Faktur nomor 7291, tanggal 1 Juli 2013 (syarat 2/10, n/30)... Rp.2.045.000
Nota Bebet No,18 tanggal 7 Juli 2015................................. Rp. 62.500
Saldo perkiraan....................................................................... Rp.1.982.500
Potongan (2% dari Rp.1.982.500).......................................... Rp. 39.650
Pembayaran tunai 11 Juli 2015 adalah................................... Rp.1.942.850

Pembayaran tunai atas hutang tersebut dapat dicatat oleh Martin and Thomas,
Inc., sebagai berikut:
Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
Juli 11 Hutang Dagang..................................... Rp.1.982.500
Kas................................................ Rp.1.942.500
Potongan Pembelian.................... Rp. 39.650
(pembayaran faktur nomor
7291 dari Power Equipment Co.,
dikurangi Nota Debet No.18

4. AKUNTANSI UNTUK PENJUALAN (ACCOUNTING FOR SALES):


Penjualan barang dagang biasanya di buku besar diberi judul Penjualan
(Sales). Istilah yang lebih tepat sebenarnya adalah “Penjualan Barang
Dagang.”
Suatu perusahaan mungkin menjual barang secara tunai. Penjualan ini
biasaya ditacat pada Register Kas dan pada akhir hari kerja dijumlah. Penjualan
tunai semacam ini dapat dicatat sebagai berikut:

Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT


Jan 7 Cash........................................................ Rp.1.872.500
Penjualan....................................... Rp.1.872.500
Penjualan tunai hari ini

Penjualan kepada pelanggan yang membayar dengan kartu kredit bank


(misalnya Master Card, Visa Card, BCA Card) biasanya dianggap sebagai
penjualan dtunai. Kartu kredit yang diterima oleh si Penjual disetor ke bank
bersama uang kontan dan cek yang diterima yang diterima dari pelanggal.
Secara periodik, bank membankan ongkos jasa pengurusan penjualan kartu
kredit tersebut. Ongkos jasa ini didebet ke perkiraan beban.

6
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

Suatu perusahaan sering juga menjual barang secara kredit. Penjualan


semacam ini dibukukan debet ke Piutang Usaha dan kredit ke Penjualan,
seperti digambarkan berikut ini:
Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
Jan 12 Piutang Usaha......................................... Rp.510.000
Penjualan........................................ Rp.510.000
Faktur No,7172 kepada Sims Co.

Penjualan yang dibayar dengan kartu kredit yang dikeluarkan bukan oleh bank
(misalnya American Express) umumnya harus dilaporkan secara periodik
kepada perusahaan yang mengelola kartu kredit tersebut sebelum dapat
dicairkan menjadi uang tunai. Oleh karena itu, penjualan semacam ini
menimbulkan piutang dari perusahaan pengelola kartu kredit tersebut.
Perusahaan pengelola kartu kredit akan memungut ongkos jasa pengurusan
sebelum mengirimkan uang tunai pencairan kartu kredit tersebut. Sebagai
ilustrasi, misalkan penjulan kartu kredit bukan bank Rp.1.000.000 dilakukan
dan dilaporkan kepada perusahaan yang mengeluarkan kartu kredit pada
tanggal 20 Januari. Pada tanggal 27 Januari, perusahaan pengelola kartu
kredit memotong ongkos jasa sebesar Rp.50.000,- dan mengirimkan uang
Rp.950.000,- Transaksi tersebut dapat dicacat sebagai berikut:

Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT


Jan 12 Piutang Usaha........................................... Rp.1.000.000
Penjualan........................................ Rp.1.000.000
Penjualan kartu kredit Ame Exp.

Jan 27 Kas............................................................ Rp. 950.000


Beban Penagihan Kartu Kredit......................... Rp. 50.000
Piutang Usaha....................................... Rp.1.000.000
(pernerimaan kas dari Ame. Exp
untuk penjualan yang dilaporkan
tanggal 20 Januari

5. Potongan Penjualan (Sales Discount)


Potongan harga yang diterima pembeli karena pembayaran faktur dilakukan
lebih awal, bagi pihak penjual disebut potongan penjualan (sales discont).
Potongan penjualan tersebut dicatat dengan mendebet potongan penjualan
dan dianggap sebagai pengurangan terhadap penjualan yang telah dicatat
sebelumnya. Dalam pengertian ini, saldo perkiraan potongan penjualan

7
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

dipandang sebagai kontra (atau pengimbang) terhadap perkiraan Penjualan.


Sebagai contoh, jika kas diterima dalam periode potongan untuk penjualan
kredit sebesar Rp.500.000,- yang dicatat sebelumnya, dengan ketentuan 2/10,
n/30, maka transaksi tersebut dapat dicatat sebagai berikut:
Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
Juni 10 Cash….................................................... Rp.490.000
Potongan Penjualan.............. Rp. 10.000
Piutang Usaha................................ Rp.500.000
Faktur No,7172 kepada Sims Co.

6. Retur dan Pengurangan Penjualan (Sales Return and


Allowances)
Barang dagang yang telah terjual mungkin saja dikembalikan oleh pelanggan
(retur penjualan) atau, karena barangnya cacat atau karena alasan lain, kepada
pelanggan diberikan pengurangan dari harga semula barang yang dijual itu
(pengurangan penjualan). Bila retur penjualan atau pengurangan penjualan
menyangkut penjualan kredit, biasanya penjual menyampaikan nota kredit
(credit memorandum) kepada pelanggan. Nota kredit itu menunjukkan jumlah
yang dikredit pada pelanggan serta alasan pengkreditan tersebut.

CREDIT MEMORANDUM No. 32


Baker
Manufacturing
Company 1277 SIXTH AVENUE
LOS ANGELES, CA 90019-2350

CREDIT Berry Company Date October 13, 2013


TO 7608 Melton Avenue
Los Angeles, CA 90025 - 3942

WE CREDIT YOUR ACCOUNT AS FOLLOWS:

1 Model 393 F Alat Pengubah Rp.225.000,-

Pengaruh retur ataupun pengurangan penjualan adalah berkurangnya


pendapatan penjualan an berkurangnya kas atau piutang usaha. Akan tetapi
bila perkiraan penjulan , maka saldo perkiraan penjualan ini pada akhir periode
akan menunjukkan penjulan bersih, dan jumlah retur serta pengurangan tidak
akan diungkapkan lagi. Karena berkurangnya pendapatan disebabkan oleh
pengembalian penjualan dan berbagai beban yang berkaitan dengan
pengembalian barang (pengangkutan, pengepakan, perbaikan, penjualan

8
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

kembali, dan sebagainya), disarankan agar jumlah transaksi semacam ini


diketahui manajemen. Kebijakan semacam ini akan memungkinkan
manajemen menentukan sebab-sebab retur dan pengurangan tersebut,
senadainya jumlahnya sangat besar, dan untuk mengambil tindakan perbaikan.
Karena alasan inilah orang lebih cenderung mendebet perkiraan yang disebut
Retur dan Pengurangan Penjualan. Bila penjualan semula dilakukan secara
kredit, maka sisa transaksi tersebut dicatat sebagai kredit ke Piutang Usaha.
Karena retur dan pengurangan penjualan dipandang sebagai pengurangan
atas jumlah yang semula dicatat sebagai Penjualan, maka reutur dan
pengurangan penjualan merupakan perkiraan kontra (atau pengimbang)
terhadap Penjualan. Sebagai ilustrasi, untuk membuat nota kredit yang
dikemukakan di atas, ayat jurnal yang dibuat oleh Baker Manufacturing
Comapny akan dicatat sebagai berikut:

Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT


Okt 13 Rutur dan Pengurangan Penjualan.......... Rp.225.000
Piutang Usaha................................... Rp.225.000
Nota Kredit No. 32

Jika uang tunai dikembalikan karena barang dikembalikan ataupun karena


potongan harga, maka Retur dan Pengurangan Penjualan di debet dan Kas di
Kredit.

7. Biaya Transfortasi (Transportation Cost)


Syarat perjanjian antara pembeli dan penjual meliputi ketentuan yang
menyangkut:
1. Bilamana kepemilikan (hak) barang berpindah ke pembeli dan
2. Pihak mana yang menanggung biaya pengiriman barang dagang kepada
pembli.
Jika kepemilikan berpindah ke pembeli ketika penjual menyerahkan barang
dagang kepda perusahaan pengiriman, maka pembelilah yang akan membayar
biaya transportasi dan syarat ini disebut franko gudang penjulan (FOB Shipping
Point). Franko gudang penjual berarti penjual mengantar barang sampai di
kapal atau “free on board” dan dari situ pembeli menanggung biaya transportasi
sampai ke tempatnya. Apabila kepemilikan berpindah kepada pembeli ketika
barang dagang diterima oleh pembeli, maka penjuallah yang akan membayar

9
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

biaya transportasi, dan syarat ini disebut franko gudang pembeli (FOB
Destination). Franko gudang pembeli berarti penjual mengantar barang sampai
ke gudang pembeli dan membayar biaya pengankutan (“free on board sampai
ke tujuan). Hubungan antara syarat pengiriman sampai berpindahnya
kepemilikan dan siapa yang menaggung biaya transportasi diiktisarkan dalam
tabel berikut:

Frangko gudang Frangko gudang


penjual pembeli
Kepemilikan (hak) berpindah ke Diserahkan Diserahkan
Pembeli ketita barang dagang................... kepada pengirim kepada pembeli

Biaya transportasi dibayar oleh................. Pembeli penjual

Apabila barang dagang dibeli berdasarkan franko gudang penjual, biaya


transportasi yang dibayar pembeli harus di debet ke Biaya Transportasi Masuk
(Transportation In) dan dikredit ke Kas. Sldo perkiraan biaya transportasi
masuk atau biaya transportasi pembelian harus ditambahkan pada pembelian
bersih guna menentukan biaya total dari barang dagang yang dibeli.
Dalam beberapa hal, penjual mungkin membayar di muka biaya transportasi
dan menambahkannya ke faktur, walaupun dalam perjanjiannya dinyatakan
bahwa pembeli yang menanggung biaya tersebut (frnko guang penjual). Bial
penjual membayar lebih dulu biaya penganggutan/transportasi, pembeli akan
memasukkan biaya itu dalam debet Biaya transportasi Masuk. Sebagai
ilustrasi, misalkan pada tanggal 10 Juni Burhan Company membeli barang dari
Bella Corporation secara kredit seharga Rp.900.000,- dengan syarat franco
gudang penjual, 2/10, n/30, dengan biaya transportasi yang dibayar di muka
oleh penjual sebesar Rp.50.000,- yang ditambahkan ke faktur. Ayat jurnal yang
dibuat Burhan Co adalah sebagai berikut:

Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT


Juni 10 Pembelian.................................................... Rp.900.000-
Biaya Transportasi Masuk.......................... Rp. 50.000-
Hutang Usaha.......................................... Rp.950.000,-

Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT


Juni 10 Piutang Usaha........................................... Rp.950.000-
Penjualan.................................. Rp.900.000
Cash Rp. 50.000,-

10
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

Bila dalam perjanjian dicantumkan adanya potongan harga untuk pembayaran


yang lebih awal, maka potongan itu dihitung dari jumlah penjualan dan bukan
dari total jumlah dalam faktur. Sebagai ilustrasi, jika Burhan Co. Membayar
hutang dari pembelian barang tanggal 10 Juni dalam waktu 10 hari, jumlah
potongan harga dan jumlah pembayaran dapat ditentukan sebagai berikut:

Faktur dari Bella Corp., termasuk biaya transportasi Rp.50.000


Yang telah dibayar di muka oleh penjual...................................... Rp.950.000
Jumlah untuk penghitungan potongan............................Rp.900.000
Tarif potongan............................................................... 2%
Jumlah Potongan pembelian.............................................................. Rp. 18.000
Jumlah Pembayaran........................................................................... Rp.932.000

Burhan Co. Mencatat pembayaran tersebut sebagai berikut:


Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
Juni Hutang Usaha.............................................. Rp.950.000
20 Cash........................................................ Rp.932.000
Potongan Pembelian............................. Rp. 18.000
Faktur 73B dari Bella Corp.

Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT


Juni Cash.............................................. Rp.932.000
20 Potongan Penjualan........................... Rp.18.000
Putang Usaha Rp.
Faktur 73B dari Bella Corp. 950.000

Apabila penjual membayar di muka biaya transportasi dan syaratnya adalah


FOB franco gudang penjual, seperti dalam contoh di atas, penjual
menambahkan biaya ini pada faktur yang dikirimkan kepada pembeli. Dengan
demikian penjual mencatat pembayaran biaya transportasi dengan mendebet
Piutang Usaha. Misalnya dalam contoh di atas, Bella Corp akan mencatat ayat
jurnal berikut pada tanggal 10 Juni, sebagai tambahan pada ayat jurnal yang
dicatat untuk Burhan Co:
Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
Juni 20 Hutang Usaha.............................................. Rp.50.000
Cash................................................. Rp.50.000
Bila perjanjian penjualan menyatakan bahwa penjual harus menanggung biaya
pengiriman (franko gudang pembeli), jumlah yang dibayarkan oleh penjual
untuk pengiriman tersebut didebet ke Biaya Transportsi Kelur, Beban
Pengiriman atau judul perkiraan yang serupa. Total biaya seperti itu yang

11
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

terjadi selama suatu periode dilaporkan pada perhitungan rugi-laba penjual


sebagai beban penjulan.

8. Pajak Penjualan (Sales tax)


Hampir semua negara dan banyak instansi pajak lainnya memungut pajak atas
penjualan barang. Pajak penjualan ini terhutang pada saat terjadi transaksi
penjualan, tanpa memandang syarat penjualan tersebut.
Dalam penjualan tunai, penjual langsung memungut pajak penjualan. Bila
penjualan dilakukan secara kredit, pajak penjualan dibebankan kepada
pembeli. Penjual mengkredit perkiraan Penualan sebesar jumlah penjualannya
saja, dan mengkredit jumlah pajak ke perkiraan Hutang Pajak Penjualan.
Sebagai contoh, penjualan kredit sebesar Rp.100.000,- dan terkena pajak
penjualan 4% maka akan dicatat dengan ayat jurnal berikut:

Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT


Agt 12 Piutang Usaha........................................... Rp.104.000,
Penjualan............................................. - Rp.100.000
Hutang Pajak Penjualan...................... 4.000
Faktur No. 339

Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT


Agt 12 Cash........................................... Rp.104.000,
Penjualan............................................. - Rp.100.000
Hutang Pajak Penjualan...................... 4.000
Faktur No. 339

Secara periodik, jumlah pajak penjualan tersebut disetor ke Kantor Inspeksi


Pajak dan Hutang Pajak Penjualan di Debet.

9. PELAPORAN PERIODIK UNTUK PERUSAHAAN DAGANG


Pada setiap jangka waktu tahunan selama umur perusahaan, data operasi
dalam satu tahun pajak harus diiktisarkan dan dilaporkan untuk kepentingan
manajer, pemilik, kreditor, instansi pemerintah, dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Iktisar dari berbagai aktiva perusahaan pada tanggal terakhir
suatu tahun pajak, bersama-sama dengan status hak pemilikan dari para
kreditor dan pemilik harus juga dilaporkan. Buku besar perusahaan, yang berisi
data dasar untuk laporan tersebut, harus dibuat sesuai keadaan terakhir
dengan menggunakan ayat jurnal penyesuaian yang semestinya. Akhirya
perkiraan-perkiraan tersebut harus disiapkan untuk menampung ayat jur

12
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

transaksi yang akan terjadi dalam tahun berikutnya. Urutan prosedur akhir
tahun dapat diubah-ubah, namun secara umum garis besarnya adalah sebagai
berikut:
1. Buat neraca percobaan pada buku besar dalam bentuk neraca lajur
tersebut.
2. Tinjau kembali perkiraan-perkiraan dan kumpulkan data yang diperlukan
untuk penyesuaian.
3. Masukkan penyesuaian dan selesaikan neraca lajur.
4. Siapkan laporan keuangan dari data dalam neraca lajur.
5. Buatlah ayat jurnal penyesuaian dan bukukan ke buku besar.
6. Buatlah ayat jurnal penutup dan bukukan ke buku besar
7. Siapkan ayat Neraca percobaan setelah penutupan buku pada buku besar.
Walaupun prosedur pengiktisaran serta pelaporan yang diuraikan dan
diilustrasikan pada sisa bab ini dan pada Bab 5 sama dengan prosedur yang
telah dibahas pada bab sebelumnya, namun perlu diperhaikan beberapa
perbedaan. Sebagian besar perbedaan ini berkaitan dengan jenis perusahaan
bisnis yang sedang dibahas. Dalam Bab 3 dibahas pentingnya penandingan
yang tepat antara pendapatan dan beban untuk perusahaan jasa. Dalam Bab
4 dan 5, pembahasannya bersangkutan dengan perusahaan dagang.
` Dalam perusahaan dagang, barang-barang yang dibeli selama periode
bersangkutan dicatat dalam perkiraan pembelian. Beberapa dari barang ini
dapat dijual selama periode tersebut, dan beberapa dapat tak terjual pada akhir
periode (persediaan akhir). Persediaan akhir ini menjadi persediaan awal untuk
periode berikutnya. Akuntansi untuk persediaan ini yang menandingkan
pendapatan dan beban secara tepat dibahas dalam sisa bab ini. Selain itu,
akan disajikan pembahasan mendalam mengenai penyesuaian untuk pos
dibayar di muka dan yang masih harus dibayar serta penggunaan neraca lajur
dalam prosedur akhir tahun untuk perusahaan dagang.
10. SISTEM PERSEDIAN BARANG DAGANG (Mechandise
Inventory Systems)
Ada dua sistem yang utama untuk barang dagang yang disimpan untuk dijual,
yaitu sistem periodik dan sistem perpetual. Kebanyakan perusahaan
dagang menggunakan sistem periodik. Pada sistem periodik ini, pendapatan

13
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

dari penjualan dicatat pada waktu penjualan dilakukan, tetapi harga pokok
barang yang terjual tidak langsung dicatat pada pada saat penjualan tersebut.
Hanya dengan pembuatan daftar barang dagang secara rinci yang disebut sock
opname (penghitungan persediaan yang ada = physical inventory) pada akhir
periode akan ditentukan berapakah (1) harga pokok barang yang terjual selama
periode itu dan (2) nilai persediaan yang masih sisa (ada) pada akhir periode
tersebut. Sistem periodik akan digunakan dalam ilustrasi pada bab ini.
Dalam sistem perpetual, baik jumlah penjualan maupun harga pokok
penjualan akan dicatat pada setiap saat barang dijual. Dengan cara ini, catatan
akuntansi akan secara terus-menerus (selamanya) mengungkapkan besarnya
persediaan yang ada. Sistem perpetual akan dibahas pada bab-bab
berikutnya.

11. HARGA POKOK BARANG YANG TERJUAL (Cost Of Mercahandise Sold) -


- Persediaan Akhir Tetapi Tidak Ada Persediaan Awal
Untuk perusahaan yang menggunakan sistem periodik, harga pokok barang
yang terjual selama suatu periode dilaporkan pada bagian yang terpisah
dalam perhitungan rugi-laba. Misalnya, asumsikan Cox Co. Memulai
usahanya pada tanggal 3 Januari 2014 dan membeli barang dagang senilai
Rp.340.000.000 selama tahun itu. Jika persediaan per 31 Desember 2014,
yaitu akhir tahun adalah Rp.59.700.000, maka harga pokok barang yang
terjual selama tahun 2014 akan dilaporkan sebagai berikut:
Harga Pokok Barang yang Terjual – Persediaan
Akhir Tetapi Tidak Ada Persediaan Awal.

Harga pokok barang terjual:


Persediaan............................................ Rp.340.000.000
Dikurangi persediaan barang dagang,
31 Desember 2014.. ............................. Rp. 59.700.000
Harga pokok barang terjual................................. Rp.280.300.000

Untuk melanjutkan contoh di atas, asumsikan bahwa selama tahun 2015, Cox
Co. Membeli barang dagang seharga Rp.521.980.000, menerima kredit untuk
retur dan pengurangan pembelian sebanyak Rp.9.100.000, mengambil
potongan pembelian Rp.2.525.000, dan membayar biaya transportasi
Rp.17.400.000. Retur dan pengurangan pembelian serta potongan pembelian

14
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

dikurangkan dari total pembelian guna menghasilkan pembelian bersih, dan


biaya transportasi ditambahkan pada pembelian bersih guna menghasilkan
harga pokok barang yang dibeli. Jumlah ini akan dilaporkan dalam bagian
harga pokok penjualan dari perhitungan rugi-laba Cox Co. Untuk tahun 2015
sebagai berikut:
Pembelian.......................................... ...................... Rp.521.980.000
Dikurangi: Retur dan Pengurangan
pembelian....................... Rp.9.100.000
Potongan pembelian........ Rp.2.525.000 (Rp.11.625.000)
Pembelian bersih............................... ...................... Rp.510.355.000
Ditambah biaya transportasi masuk... ...................... Rp. 17.400.000
Harga pokok pembelian................ ...................... ........................ Rp.527.755.000

Persediaan akhir Cox Co, pada tanggal 31 Desember 2014, Rp.59.700.000


menjadi persediaan awal untuk tahun 2015. Dalam bagian harga pokok barang
yang terjual dari perhitungan tahun 2015, persediaan awal ini ditambahkan
pada harga pokok barang yang dibeli guna menghasilkan barang tersedia untuk
dijual. Persediaan akhir, yang diasumsikan sebesar Rp.62.150.000, lalu
dikurangkan dari barang tersedia untuk dijual guna menghasilkan harga pokok
barang yang terjual. Harga pokok barang yang terjual selama tahun 2015 akan
dilaporkan sebagai berikut:

12. HARGA POKOK BARANG YANG TERJUAL (Cost Of


Mercahandise Sold) - Persediaan Awal dan Akhir.

Harga pokok barang yang terjual:


Persediaan barang 1 Jan 2015............................................................... Rp. 59.700.000
Pembelian................................................................. Rp.521.980.000
Dikurangi: Retur & Pengurangan
Pembelian................ Rp.9.100.000
Potongan Pembelian... Rp.2.525.000 (Rp.11.625.000)
Pembelian Bersih............................... ..................... Rp.510.355.000
Ditambah biaya transportasi masuk.. .................... Rp. 17.400.000
Harga pokok pembelian................. .......................... ........................... Rp.527.755.000
Barang tersedia untuk dijual................ ........................ ........................... Rp.587.455.000
Dikurangi persediaan barang
31 Desember 2015........................ ........................ .......................... (Rp. 62.150.000)
Harga pokok barang yang terjual.........................................................................................Rp.525.305.000

15
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

13. PENYESUAAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG


(Merchandise Inven-tory Adjustment).
Metode yang terbaik untk menyiapkan data di atas dengan segera ialah
membuat perkiraan terpisah yang diberi judul Persediaan Barang Dagang.
Selama periode akuntansi tertentu perkiraan ini menunjukkan jumlah
persediaan pada awal periode tersebut. Pembelian barang selama periode itu,
akan di debet ke suatu perkiraan yang diberi judul Pembelian. Seperti telah
diterangkan di muka, retur dan pengurangan dicatat langsung ke perkiraan
reutur dan pengurangan pembelian. Potongan tunai dicatat pada perkiraan
Potongan Pembelian, dan biaya transportasi dicatat dalam perkiraan
pengangkutan/transportasi masuk.
Pada akhir periode, jumlah persediaan awal dipindah-bukukan dari perkiraan
Persediaan Barang Dagang, dan diganti dengan jumlah persediaan pada akhir
periode tersebut. Hal ini dilaksanakan dengan membuat dua ayat jurnal
penyesuaian. Ayat jurnal pertama ialah memindahkan persediaan awal ke
perkiraan Ikhtisar Rugi-Laba. Karena persediaan awal ini merupakan bagian
dari harga pokok barang yang terjual, maka persedian awal didebet ke Ikhtisar
Rugi-Laba. Persediaan awal tersebut merupakan pengurangan terhadap
perkiraan aktiva, yaitu Persediaan Barang Dagang, dan karenanya dikredit ke
perkiraan ini. Melanjutkan ilustrasi untuk Cox Co. dari bagian sebelumnya, ayat
jurnal penyesuaian yang pertama untuk persediaan awal sebesar
Rp.59.700.000 per 1 Januari 2015, adalah sebagai berikut:

Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT


31 Iktisar Rugi-Laba.................................... Rp.59.700.000,-
Des Persediaan Barang Dagang............... Rp.59.700.000,-

Ayat jurnal penyesuaian yang kedua ialah mendebet harga pokok persediaan
barang pada akhir periode ke perkiraan aktiva, yaitu Persediaan Barang
Dagang. Bagian kredit dari ayatu jurnal ini ialah mengurangi nilai barang yang
belum terjual dari barang yang tersedia untuk dijual selama periode itu. Dengan
contoh ilustrasi di atas, bagian kredit dari ayat jurnal penyesuaian kedua ini
berupa pengurangan sebesar Rp.62.150.000 dari jumlah Rp.587.455.000, yang

16
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

menghasilkan harga pokok barang yang terjual sebesar Rp.525.305.000. Ayat


jurnal penyesuaian yang kedua adalah sebagai berikut:
Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
31 Des Persediaan Barang Dagang........ Rp.62.150.000,-
Iktisar Rugi-Laba............ Rp.62.150.000,-

Pengaruh kedua penyesuaian persediaan tersebut ditunjukkan dalam perkiran


T Persediaan Barang Dangang dan perkiraan Ikhtisar Rugi-Laba berikut:
Dagang Persediaan Barang
31 Des. Tahun lalu Rp.59.700.000 31 Des. Tahun berjalan Rp.59.700.000

31 Des. Tahun berjalan Rp.62.150.000

Iktisar Rugi-Laba

31 Des. Tahun berjalan Rp.59.700.000 31 Des. Tahun berjalan Rp.62.150.000

Pada perkiraan di atas, persediaan akhir tahun lalu (awal tahun sekarang)
Rp.59.700.000 dipindahkan ke perkiraan Ikhtisar Rugi-Laba sebagai bagian
dari harga pokok barang yang tersedia untuk dijual. Kemudian perkiraan
tersebut digantikan dengan debet sebesar Rp.62.150.000 pada perkiraan
Ikhtisar Rugi-Laba adalah pengurangan terhadap harga pokok barang yang
tersedia untuk dijual.

14. PENYESUAIAN UNTUK DEFERAL DAN AKRUAL


Penggunaan ayat jurnal untuk penyesuaian pada akhir periode akuntansi untuk
menandiingkan pendapatan dan beban secara tepat pada akhir periode
dibahas pertama kali dalam Bab 3. Beban dibayar di muka, (deferal), seperti
perlengkapan dan sewa, dan beban akrual, seperti upah, telah dibahas dan
diilustrasikan. Defral adalah penangguhan pengakuan atas suatu beban yang
telah dibayar atau pendapatan yang telah diterima. Sdangkang akrual adalah
suatu beban yang belum dibayar atau pendapatan yang belum diterima. Bagian
ini membahas lebih lanjut deferal dan akrual dari beban dan juga pendapatan.

15 Deferal dan Akrual pada Laporan Keuangan


Beban ditangguhkan yang diperkirakan bermanfaat untuk jangka waktu yang
pendek dicantumkan di neraca dalam aktiva lancar, yang disebut beban
dibayar di muka. Pembayaran di muka jangka panjang yang dapat dibebankan
17
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

pada operasi beberapa tahun disajikan di neraca dalam bagian yang disebut
beban yang ditangguhkan (deferal charges)
Pendapatan yang ditangguhkan dapat dicantumkan di neraca sebagai
kewajiban lancar, yang disebut pendapatan yang belum dihasilkan atau
pendapatan diterima di muka. Apabila pendapatan yang ditangguhkan
tersebut mencakup jangka panjang, pos tersebut akan disajikan di neraca
dalam bagian yang disebut kredit yang ditangguhkan (deferal credits).
Setiap akrual yang belum tercatat harus dicatat sebelum laporan keuangan
disusun. Beban yang masih harus dibayar dinyatakan di neraca sebagai
kewajiban yang masih harus dibayar, atau referensi tentang akrual dapat
dihilangkan, seperti dalam “Hutang Gaji”. Kewajiban untuk beban yang masih
harus dibayar biasanya jatuh tempo dalam jangka satu tahun dan dicantumkan
di neraca sebagai kewajiban lancar.
Pendapatan yang masih harus diterima dapat dicantumkan di neraca sebagai
aktiva yang masih harus diterima, atau referensi tentang akrual tersebut
dapat dihilangkan, seperti dalam “Piutang bunga dan Piutang honorarium”.
Jumlah piutang usaha untuk pendapatan yang masih akan diterima biasanya
jatuh tempo dalam jangka pendek dan digolongkan sebagai aktiva lancar.
16. Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Beban Dibayar di Muka
(Deferal).
Beban dibayar di muka (prepaid expense) adalah biaya barang atau jasa yang
telah dibeli tetapi belum digunakan pada akhir periode akuntansi. Bagian aktiva
yang telah digunakan selama periode itu telah menjadi beban; sedangkan
sisanya tidak akan menajdi beban sampai suatu saat di masa yang akan
datang. Beban dibayar di muka meliputi pos-pos seperti asuransi dibayar di
muka, sewa dibayar di muka, iklan dibayar di muka, bunga dibayar di muka, dan
beberapa jenis perlengkapan.
Premi asuransi atau jasa atau perlengkapan lain yang digunakan dapat didebet
ke perkiraan aktiva ketika dibeli, sekalipun semua atau hanya sebagian dari pos
tersebut yang diperkirakan akan dikonsumsi selama periode akuntansi tersebut.
Jumlah yang sebenarnya digunakan kemudian akan ditentukan pada akhir
periode dan perkiraan-perkiraan disesuaikan untuk itu. Untuk menggambarkan,
asumsikan bahwa perkiraan perlengkapan kantor dari Cox Co. mempunyai

18
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

saldo Rp.1.090.000 pada tanggal 31 Desember 2015, yaitu akhir tahun


fiskalnya. Jumlah ini merupakan harga pokol perlengkapan yang dibeli selama
tahun itu. Jika perhitungan fisik pada akhir tahun itu menunjukkan
perlengkapan kantor yang ada berjumlah Rp.480.000, maka biaya
perlengkapan kantor yang digunakan selama tahun itu adalah Rp.610.000
(Rp.1.090.000 - Rp.480.000). Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat
penurunan aktiva sebesar Rp.610.000 dan kenaikan yang sepadan dengannya
dalam beban adalah sebagai berikut:
Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
Ayat jurnal penyesuaian:
31 Des Beban Perlengkapan Kantor............... Rp.610.000,-
Perlengkpan Kantor................... Rp.610.000,-

Setealahd ayat jurnal tersebut


dibukukan, perkiraan beban perlengkapan kantor akan mempunyai saldo
sebesar Rp.610.000 dan jumlah itu akan dilaporkan sebagai beban pada
perhitungan rugi-laba. Perkiraan perlengkapan kantor akan mempunyai saldo
sebesar Rp.480.000 dan jumlah itu akan dilaporkan sebagai aktiva pada neraca
Cox Col
Untuk mengilustrasikan lebih lanjut, asumsikan bahwa perkiraan asuransi
dibayar di muka untuk Cox Co. mempunyai saldo sebesar Rp.4.560.000 pada
tanggal 31 Desember 2015. Jumlah ini merupakan asuransi yang belum
terpakai pada awal tahun ditambah total premi pada polis yang dibeli selama
tahun itu. Selanjutnya asumsikan bahwa premi asuransi sebesar Rp.2.650.000
adalah premi yang belum terpakai (Rp.4.560.000 – Rp.1.910.000) Ayat jurnal
penyesuaian untuk mencatat penurunan aktiva sebesar Rp.1.910.000 dan
kenaikan beban yang sesuai dengan itu adalah sebagai berikut:

Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT


Ayat jurnal penyesuaian:
31 Des Beban Asuransi................................. Rp.1.910.000,
Asuransi Dibayar di Muka....... - Rp.1.910.000,-

Sesudah ayat jurnal


penyesuaian ini dibukukan perkiraan beban asuransi akan mempunyai saldo
sebesar Rp.1.910.000 dan jumlah itu akan dilaporkan sebagai beban dalam

19
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

perhitungan rugi-laba. Saldo perkiraan asuransi dibayar di muka akan


berjumlah Rp.2.650.000 dan jumlah itu akan dilaporkan sebagai aktiva dalam
neraca Cox Co.
17. Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Pendapatan Yang Diterima di
Muka (Deferal)
Pendapatan yang diterima selama suatu periode tertentu mungkin hanya
sebagian yang dihasilkan pada akhir periode tersebut. Pos-pos pendapatan
yang diterima di muka merupakan kewajiban yang disebut pendapatan yang
belum dihasilkan (unearned revenue). Bagian kewajiban yang ditunaikan
selama periode tersebut melalui penyerahan barang atau jasa telah menjadi
pendapatan, sedangkan sisanya akan dihasilkan di masa mendatang. Sebagai
contoh, penerbit majallah biasanya menerima pembayaran di muka untuk
berlangganan selama beberapa bulan atau setahun. Pada akhir tahun, bagian
penerimaan yang berkaitan dengan periode mendatang belum dihasilkan,
sehingga karenanya harus muncul di neraca sebagai kewajiban.
Contoh lain pendapatan yang belum dihasilkan adalah uang sewa yang diterima
di muka untuk harta yang disewa, premi diterima di muka oleh perusahaan
asuransi, uang kuliah yang diterima di muka oleh perguruan tinggi, honor
pembelaan diterima di muka oleh pengacara, dan jumlah-jumlah yang diterima
di muka oleh biro ilan untuk jasa-jasa periklanan yang diberikan di masa
mendatang.
Dengan menerima pembayaran di muka untuk barang atau jasa, sebuah
perusahaan mengikat diri untuk menyerahkan barang atau jasa pada suatu
waktu di masa mendatang. Pada akhir periode akuntansi, bila sebagian barang
atau jasa itu telah diberikan, bagian dari pendapatannya telah dihasilkan.
Bagian yang dihasilkan masuk ke dalam perhitungan rugi-laba. Sedangkan
yang belum dihasilkan merupakan kewajiban perusahaan itu untuk
memberikan barang dan jasa di masa mendatang dan dilaporkan di neraca
sebagai kewajiban.
Bila suatu pendapatan diterima di muka, jumlahnya dapat dikredit ke perkiraan
kewajiban. Untuk menggambarkan, andaikan pada tanggal 1 Oktober 2015,
Cox Co. menyewakan suatu bagian bangunan yang disewakan untuk jangka
waktu satu tahun, dengan menerima di muka sebanyak Rp.2.400.000 untuk

20
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

sewa jangka waktu satu tahun itu. Andaikan juga bahwa transaksi itu semula
dicatat dengan mendebet Kas dan mengkredit perkiraan kewajiban yaitu sewa
Diterima di Muka. Pada tanggal 31 Desember 2015, yaitu akhir tahun fiskal,
seperampat dari jumlah itu telah dihasilkan dan tiga perempatnya masih berupa
kewajiban. Ayat jurnal untuk mencatat pendaptan dan mengurangi kewajiban
tampak sebagai berikut:
Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
Ayat jurnal penyesuaian:
31 Des Sewa Diterima di Muka................... Rp.600.000,-
Pendapatan sewa.................... Rp.600.000,-

Sesudah ayat jurnal ini dibukukan, perkiraan sewa dierima di muka akan
memiliki saldo Rp.1.800.000 (RP.2.400.000 – Rp.600.000), yang akan
dilaporkan sebagai kewajiban pada neraca Cox Co. Perkiraan pendapatan
sewa akan mempunyai saldo sebesar Rp.600.000 dan jumlah itu akan
dilaporkan pada perhitungan rugi-laba.

18. Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Kewajiban yang Masih Harus


Dibayar (Beban yang Masih Harus Dibayar)
Beberapa beban yang masih harus dibayar (terhutang) dari hari ke hari
biasanya hanya dicatat pada saat dibayrkan. Contohnya adalah gaji yang
dibayarkan kepada karyawan dan bunga yang dibayar atas wesel bayar.
Jumlah yang sudah diakui tetapi belum dibayar pada akhir tahun fiskal itu
merupakan beban dan kewajiban. Itulah sebabnya akrual tersebut dinamakan
kewajiban yang masih harus dibayar atau beban yang masih harus
dibayar.
Untuk menggambarkan ayat penyesuaian untuk kewajiban yang masih harus
dibayar, asumsikan bahwa pada tanggal 31 Desember 2015, akhir tahun fiskal,
perkiraan beban gaji bagian penjualan untuk Cox Co. mempunyai saldo debet
sebedar Rp.59.250.000 dan perkiraan beban gaji kantor mempunyai saldo
Rp.20.660.000. Selama tahun itu, gaji dibayar setiap dua minggu sekali. Untuk
tahun finskal ini, catatan perusahaan menunjukkan bahwa akrual untuk gaji
bagian penjualan dan gai kantor masing-masing berjulah Rp.780.000 dan
Rp.360.000 pada akhir tahun. Ayat jurnal untuk mencatat beban dan kewajiban
tambahan adalah sebagai berikut:

21
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT


Ayat jurnal penyesuaian:
31 Des Beban Gaji Penjualan...................... Rp.780.000,-
Beban Gaji Kantor........................... Rp.360.000,-
Hutang Gaji............................ Rp.1.140.000,-

Sesudah ayat jurnal penyesuaian dibukukan ke perkiraan-perkiraan beban gaji


penjualan berjumlah Rp.60.000.000 (Rp.59.250.000 – Rp.780.000) dan beban
gaji kantor berjumlah Rp.21.020.000 (Rp.20.660.000 + Rp.360.000). Jumlah ini
akan tampak sebagai beban pada perhitungan rugi-laba. Saldo Hutang Gaji
akan sebesar Rp.1.140.000 dan jumlah tersebut akan dilaporkan sebagai
kewajiban pada neraca Cox. Co.

19. Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Aktiva (Pendapatan) Yang


Masih Harus Diterima (Accrued Assets/ Accrued Revenues)
Semua aktiva yang dimiliki perusahaan pada akhir suatu periode akuntansi dan
semua pendapatan yang dihasilkan selama periode itu harus dicatat dalam
buku besar. Tetapi dalam suatu periode fiskal adalah biasa untuk mencatat
beberapa jenis pendapatan hanya pada saat kas diterima; sehingga pada akhir
periode mungkin terdapat pos-pos pendapatan yang belum dicatat. Dalam hal
demikian, jumlah pendapatan yang masih harus diterima harus dicatat dengan
mendebet perkiraan aktiva dan mengkredit perkiraan pendapatan. Karena sifat
mendua dari akrual tersebut, maka biasa disebut sebagai aktiva yang masih
harus diterima atau pendapatan yang masih harus diterima.
Untuk menggambarkan ayat jurnal penyesuaian untuk aktiva yang masih harus
diterima, asumsikan bahwa pada tanggal 31 Desember 2015, akhir tahun fiskal,
Cox Co. mempunyai selembar wesel tagih berbunga. Semua pendapatan
bunga akan diterima pada tahun 2016, pada waktu pembayaran jatuh tempo
atas welsel tersebut. Selanjutnya asumsikan bahwea bunga yang dihasilkan
tetapi belum diterima per 31 Desember 2015 adalah Rp.200.000. Ayat jurnal
untuk mencatat kenaikan jumlah bunga yang jatuh tempo (Piutang) atas wesel
tersebut dan pendaptan yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Tgl Keterangan P/R DEBIT KREDIT
Ayat jurnal penyesuaian:
31 Des Piutang Bunga.............................. Rp.200.000,-
Pendapatan Bunga................... Rp.200.000,-

22
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

Sesudah ayat jurnal tersebut dibukukan, perkiraan piutang bunga akan


mempunyai saldo Rp.200.000, yang dilaporkan sebagai aktiva di neraca untuk
Cox. Co. Pendapatan bunga akan dilaporkan di perhitungan rugi-laba.

20. NERACA LAJUR UNTUK PERUSAHAAN DAGANG


Sesudah pembukuan akhir tahun dari jurnal-jurnal diselesaikan, neraca lajur
digunakan untuk membantu dalam penyiapan ayat jurnal penyesuaian, ayat
jurnal penutup, dan lapporan keuangan. Dalam neraca lajur yang disajikan
pada halaman 24 (lihat file excell), neraca percobaan untuk Cox Co. per 31
Desember 2015, agak berbeda dengan neraca percobaan yang digambarkan
sebelumnya. Semua perkiraan dalam buku besar dicantumkan berurutan,
termasuk judul perkiraan yang tidak mempunyai saldo. Variasi bentuk ini
mempunyai keunggulan dalam pencantuman perkiraan sesuai dengan urutan
yang akan tampak dalam laporan yang akan disusun.

23
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

Neraca lajur ada dalam file excell nama file 24

24
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

21. Penyesuaian Neraca Lajur


Data yang diperlukan untuk penyesuaian perkiraan Cox. Co, diikhtisarkan
sebagai berikut:
Bunga yang masih harus diterima atas wesel tagih
pada tanggal 31 Desember 2015.................................. Rp. 200.000,-
Persediaan barang 31 Desember 2015............................. Rp.62.150.000,-
Perlengkapan Kantor per 31 Des 2015.............................. Rp. 480.000,-
Asuransi terpakai selama tahun 2015................................ Rp. 1.910.000,-
Penyusutan selama tahun 2015 untuk:
Peralatan toko............................................................. Rp. 3.100.000,-
Peralatan kantor.......................................................... Rp. 2.490.000,-
Gaji yang masih harus dibayar pada 31 Des 2015:
Gaji penjualan..........................................Rp.780.000
Gaji kantor................................................Rp.360.000 Rp. 1.140.000,-
Pendapatan sewa yang dihasilkan selama tahun 2015..... Rp. 600.000,-
Meskipun tidak ada urutan tertentu untuk perkiraan-perkiraan yang harus
dianalisis, data penyesuaian yang harus dirakit dan ayat jurnal penyesuaian
yang harus dilakukan, namun waktu dapat dihemat dan ketepatan yang lebih
besar dapat dicapai dengan memilih perkiraan sesuai dengan yang tampak di
neraca percobaan. Sifat dan jumlah ayat jurnal penyesuaian disajikan di
bawah neraca lajur untuk membantu menjelaskan.

22. Penyelesaian Neraca Lajur


Setelah semua ayat jurnal penyesuaian dicantumkan ke dalam neraca lajur,
kedua lajur penyesuaian itu dijumlah untuk melihat apakah debet dan kredit
sama. Sebagaimana telah digambarkan di muka, saldo perkiraan pada lajur
Neraca Percobaan ditambah ataupun dikurangi dengan jumlah penyesuaian
yang bersangkutan ke lajur Neraca Percobaan yang Disesu-aiakan, yang
seterusnya dijumlah untuk memeriksa apakah debet dan kreditnya sama.
Untuk perkiraan Ikhtisar Rugi-Laba, saldo debet dan kreditnya dipindahkan
sendiri-sendiri.
Beberapa akuntan lebih suka menghilangkan lajur neraca percobaan yang
disesuaikan ini dan langsung memindahkan saldo perkiraan yang telah
disesuaikan ke lajur neraca atau lajur perhitungan rugi-laba. Bentuk neraca

25
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

lajur semacam ini terutama dipakai bila neraca lajur itu hanya terdiri dari
beberapa pos saja.
Proses pemindahan saldo, seperti misalnya memindahkan saldo yang telah
disesuaikan ke lajur laporan, sebaiknya dimulai dari Kas, yaitu dari atas ke
bawah, pos per pos secara berututan. Perlu diperhatikan adanya pengecualian,
yaitu saldo dipindahkan tetap dengan saldo debet dan saldo kreditnya masing-
masing. Misalnya, masing-masing saldo debet dan saldo kredit perkiraan
ikhtisar Rugi-Laba dipindahkan langsung ke lajur Perhitungan Rugi-Laba.
Karena baik penyesuaian debet (persediaan awal, Rp.59.700.000) maupun
penyesuaian kredit (persediaan akhir Rp.62.150.000) kedua-duanya dilaporkan
pada Perhitungan Rugi-Laba, maka tidak perlu dicari perbedaan jumlah dari
kedua penyesuaian tersebut.
Setelah semua pos dipindahkan ke lajur laporan pada neraca lajur itu, keempat
lajur dijumlah dan ditentukan berapa laba atau kerugian bersihnya. Pada
ilustrasi, perbedaan antara saldo debet dan saldo kredit pada lajur Perhitungan
Rugi-Laba adalah Rp.75.400.000, yang merupakan laba bersih. Perbedaan
antara saldo debet dan saldo kredit pada lajur Neraca juga Rp.75.400.000, yang
merupakan penambahan modal yang berasal dari Laba bersih tersebut. Bila
kedua saldo terakhir itu sama, berarti debet dan kredit neraca lajur sudah sama
dan semua perhitngan sudah benar.

23. Penyelesaian Prosedur Akhir-Tahun


Prosedur akuntansi akhir tahun yang diperlukan untuk perusahaan dagang
meliputi pembuatan Laporan keuangan, ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal
penutupan. Pos-pos ini yang akan dibahas dan digambarkan dalam Bab 5,
disiapakan dari data pada bagian laporan dalam neraca lajur.

24. PERTANYAAN DISKUSI


1. Apakah yang membedakan perusahaan dagang dari perusahaan jasa?
2. Apakah arti (a) 2/10, n/60; (b) n/30
3. Apakah istilah untuk potongan karena membayar lebih awal/dini: (a) dari
pihak pembeli; (b) dari pihak penjual?
4. Carter Company membeli barang dagang secara kredit dari pemasok
seharga Rp.5.000.000 syarat 1/10, n/30. Carter Company mengembalikan

26
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

Rp.500.000 dari barang dagang itu dan menerima kredit penuh. (a) Jika
Carter Company membayar faktur itu dalam periode potongan; berapakah
jumlah kas yang diperlukan untuk membayar itu? (b) Berapa jumlah kas
yang dikredit untuk mencatat pengembalian dan potongan kas?
5. Bagaimana akuntansi untuk penjualan kepada pelanggan yang
menggunakan kartu kredit bank, seperti MasterCard dan Visa berbeda
dengan akuntansi untuk penjualan kepda pelanggan yang menggunakan
kartu kredit bukan bank, seperti American Express?
6. Siapakah yang akan menanggung biaya transportasi apabila syarat
penjualan adalah (a) FOB franko gudang penjual, (b) FOB franko gudang
pembeli?
7. Barang dagang dijual secara kredit keada seorang pelanggan seharga
Rp.10.000.000 dengan ketentuan FOB franko gudang penjual, 2/10, n/30,
dan penjual telah membayar biaya transportasi Rp.400.000. Coba tentukan
hal-hal berikut ini: (a) besarnya penjualan, (b) jumlah yang didebet ke
perkiraan Piutang Usaha, (c) jumlah potongan karena pembayaran lebih
awal, (d) jumlah uang yang dikirim oleh pembeli dalam periode potongan.
8. Sebuah pengecer sedang mempertimbangkan pembelian 20 unit komoditi
spesifik dari salah satu pemasok. Mereka menawarkan sebagai berikut:
A: Rp.100.000 per unit, total Rp.2.000.000, 2/10, n/30 ditambah biaya
transportasi Rp.250.000.
B: Rp.110.000 per unit, total Rp.2.200.000, 1/10, n/30 tidak ada beban
transportasi.
Manakah dari kedua tawaran, A atau B, yang menghasilkan harga yang
lebih rendah?
9. Penjualan barang secara kredit Rp.500.000 terkena pungutan pajak
penjualan sebesar 6%. (a) Kapan pajak penjualan itu dicatat, waktu barang
itu dijual atau waktu diterima pembayaran? (b) Berapakah jumlah penjualan
tersebut? (c) Ke perkiraan mana yang Rp.30.000 itu dikreditkan?
10. Apakah judul perkiraan di mana barang dagang yang tidak terjual pada
akhir periode dicatat?
11. Dalam pertanyaan berikut, identifikasikan pos yang ditunjukkan dengan “X”
(a) Pembelian – (X + X) = Pembelian bersih.
(b) Pembelian bersih + X = Harga pokok barang dibeli
27
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

(c) X + Harga pokol barang dibeli = Barang tersedia untuk dijual


(d) Barang tersedia untuk dijual – X = Harga pokok barang terjual
25. SOAL-SOAL
4 – 1A
Transaksi terpilih berikut diselesaikan selama bulan Juli antara Norman Company
dan Ruiz Inc.:
2 Juli Norman Company menjual barang dagang secara kredit kepada Ruiz Inc.
seharga R.15.000.000,- syarat FOB franko gudang penjual, 1/10, n/30.
Norman membayar di muka biaya transportasi Rp.500.000,- yang
ditambahkan pada faktur itu.
8 Norman Company menjual barang dagang secara kredit kepada Ruiz Inc.
Rp.10.000.000, syarat FOB franko gudang pembeli, 1/15, n/eom.
8 Norman Company membayar biaya transportasi Rp.300.000,- untuk
pengiriman barang dagang yang dijual kepada Ruiz Inc. pada tanggal 8 Juli
11 Ruiz Inc. mengembalikan barang yang dibeli secara kredit pada tanggal 8
Juli dari Norman Company, Rp.4.000.000.-
12 Ruiz Inc. membayar Norman Company untuk pembelian pada tanggal 2 Juli
dikurangi potongan
23 Ruiz Inc. membayar Norman Company untuk pembelian tanggal 8 Juli,
dikurangi potongan dan pengembalian pada tanggal 11 Juli.
23 Norman Company menjual barang dagang secara kredit kepada Ruiz Inc.
Rp.8.000.000,- syarat FOB franko gudang penjual, n/eom.
24 Ruiz Inc. membayar beban transportasi Rp.300.000 pada pembelian tanggal
23 Juli dari Norman Company.
31 Ruiz Inc. membayar Norman Company atas pembelian secara kredit tanggal
23 Juli
Instruksi:
Jurnallah transaksi – transaksi bulan Juli dalam jurnal dua-lajur untuk Norman
Company dan Ruiz Inc.

28
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

4 – 2A
Berikut ini dipilih dari transaksi – transaksi yang telah diselesaikan oleh Varro
Company selama bulan Mei tahun berjalan:
1 Mei Dibeli barang dagang secara kredit dari Green Inc. Rp.5.000.000,- syarat
FOB franko gudang penjual 2/10, n/30, dengan biaya transportasi dibayar
di muka Rp.255.000,- ditambahkan pada faktur.
5 Dibeli barang dagang secara kredit dari Faulk Co. Rp.7.500.000,- syarat
FOB franko gudang pembeli 1/10, n/30.
6 Dijual barang dagang secara kredit kepada R & R Inc., Rp.4.100.000,-
syarat 2/ 10, n 30.
8 Dibeli perlengkapan kantor tunai Rp.475.000.-
10 Dikembalikan barang dagang yang dibeli pada tanggal 5 Mei dari Faulk Co.
Rp.1.500.000,-
11 Dibayar kepada Green Inc. untuk pembelian secara kredt pada tanggal 1
Mei, dikurangi potongan.
14 Dibeli barang dagang secara tunai Rp.14.000.000,-
15 Dibayar Faulk Co. untuk pembelian kredit pada tanggal 5 Mei dikurangi retur
tanggal 10 Mei dan potongan.
16 Diterima kas dari penjualan kredit tanggal 6 Mei kepada R & R Inc.,
dikurangi potongan.
21 Dijual barang dagang dengan pembayaran kartu kredit bukan bank dan
dilaporkan tagihan pada perusahaan kartu kredit, Rp.3.750.000,-
22 Dijual barang dagang secara kredit kepada Comer Co., Rp.3.480.000,-
syarat 2/10, n/30
26 Dijual barang dagang secara tunai, Rp.6.125.000,-
26 Diterima barang yang dikembalikan oleh Comer Co. dari penjualan tanggal
22 Mei, Rp.1.480.000,-
30 Diterima kas dari perusahaan kartu kredit untuk penjualan dengan kartu
kredit bukan bank pada tanggal 21 Mei, dikurangi Rp.215.000,- biaya
administrasi.
Instrsuksi:
Buat ayat jurnal untuk transaksi – transaksi Varro Company dalam dua lajur.

29
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

4 – 3A
Saldo perkiraan per 1 Juni tahun berjalan untuk Allen Company adalah sebagai
berikut:
11 Kas ...................................................................... Rp. 17.990.000,-
12 Piutang Usaha..................................................... Rp. 32.350.000,-
13 Persediaan Barang Dagang ................................ Rp. 81.100.000,-
14 Asuransi Dibayar di Muka.................................... Rp. 3.000.000,-
15 Perlengkpan Toko................................................ Rp. 2.200.000,-
21 Hutang Usaha ..................................................... Rp. 28.300.000,-
31 Modal, W.A. Allen................................................ Rp.108.340.000,-
32 Prive, W.A. Allen.................................................. Rp. –
33 Ikhtisar Rugi-Laba................................................ Rp. –
41 Penjualan ............................................................ Rp. –
42 Retur dan Pengurangan Penjualan .................... Rp. –
43 Potongan Penjualan ............................................ Rp. –
51 Pembelian ........................................................... Rp. –
52 Retur dan Pengurengan Pembelian .................... Rp. –
53 Potongan Pembelian ........................................... Rp. –
54 Transportasi Masuk ............................................ Rp. –
55 Beban Gaji dan Penjualan................................... Rp. –
56 Beban Iklan.......................................................... Rp. –
57 Beban Perlengkapan Toko.................................. Rp. –
58 Beban Penjualan Rupa-rupa ............................... Rp. –
59 Beban Gaji Kantor ............................................... Rp. –
60 Beban Sewa ........................................................ Rp. –
61 Beban Asuransi.................................................... Rp. –
62 Beban Administrasi Rupa-rupa............................ Rp. –
Berikut ini disajikan transaksi yang terjadi selama bulan Juni tahun berjalan:
1 Juni Dibayar sewa bulan ini, Rp.3.000.000,-
2 Dibeli barang dagang secara kredit Rp.12.500.000,-
4 Dibeli barang dagang secara kredit, FOB frangko gudang penjual
Rp.20.100.000, -
7 Dijual barang dagang secara kredit, Rp.16.000.000,-
30
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

9 Dibayar beban pengangkutan atas pembelian tanggal 4 Jni, Rp.525.000,-


10 Diterima Rp.12.250.000,- tunai dari pelanggan yang membeli kredit setelah
dikrurangi potongan Rp.250.000,-
11 Dibayar kreditor Rp.16.700.000,- atas rekeningnya, setelah dikurangi
potongan Rp.280.000,-
14 Dijual barang dagang secara tunai, Ro.9.500.000,-
15 Diterima barang dagang secara kredit yang dikembalikan, Rp.800.000,-
16 Dibayar gaji bagian penjualan, Rp.3.950.000 dan gaji bagian kantor
Rp.1.280.000
17 Dibayar kreditor Rp.12.750.000 atas rekeningnya, setelah dikurangi
potongan Rp.200.000,-
18 Diterima kas Rp.9.800.000 dari pelanggan kredit, setelah dikurangi
potongan Rp.200.000,-
21 Dibeli barang dagang secara kredit, Rp.15.200.000,-
22 Dibayar beban iklan, Rp.4.250.000,-
23 Dijual barang dagang secara tunai, Rp.11.600.000,-
24 Dikembalikan barang dagang yang dibeli secara kredit, Rp.2.200.000,-
25 Dijual barang dagang secara kredit Rp.30.200.000,-
28 Dikembalikan Rp.350.000,- kas untuk penjualan tunai
29 Diabayr gaji bagian penjualan Rp.3.800.000 dan gaji bagian kantor
Rp.1.280.000,-
30 Dibayar kreditor Rp.10.900.000, atas rekeningnya, tidak ada potongan
30 Diterima Rp.12.500.000 tunai dari langganan kredit, tidak ada potongan.
Instruksi:
(1) Buatlah buku besar dengan perkiraan empat lajur untuk perkiraan yang terdaftar
di atas. Cantumkan, angka-angka per 1 Juni pada lajur saldo dengan benar,
tuliskan kata “Saldo” pada lajur uraian/keterangan, dan berilah tanda periksa
() pada lajur referensi pembukuan.
(2) Catatlah transaksi bulan Juni pada jurnal dua lajur.
(3) Bukukan ayat jurnal tersebut ke buku besar, dan setelah seluruh ayat jurnal
dibukukan, tentukan saldonya dan cantumkan pada lajur saldo dengan benar.
(4) Susunlah neraca percobaan buku besar tersebut per 30 Juni.

31
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

Soal – 4-1B
Perkiraan dan saldo pada buku besar Orion Company per 31 Desember tahun
berjalan adalah sebagai berikut:
Kas......................................................................... Rp. 34.400.000,-
Piutang Usaha....................................................... Rp. 86.300.000,-
Persediaan Barang Dagang................................. Rp.111.300.000,-
Asuransi Dibayar Dimuka..................................... Rp. 10.500.000,-
Perlengkapan Toko ............................................. Rp. 3.800.000,-
Perlengkapan Kantor........................................... Rp. 2.500.000,-
Peralatan Toko..................................................... Rp. 79.600.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Toko............... Rp. 12.000.000,-
Peralatan Kantor.................................................. Rp. 27.300.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor............. Rp. 13.000.000,-
Hutang Usaha...................................................... Rp. 50.500.000,-
Hutang Gaji.......................................................... Rp. -
Sewa Dibayar Dimuka......................................... Rp. 2.400.000,-
Wessel Bayar (jatuh tempo 2017) Rp.100.000.000,-
Modal F.L. Farr.................................................... Rp. 69.400.000,-
Prive F.L. Farr...................................................... Rp. 9.500.000,-
Penjualan.............................................................. Rp.760.000.000,-
Retur dan Pengurangan Penjualan...................... Rp. 7.000.000,-
Potongan Penjualan............................................. Rp. 8.500.000,-
Pembelian............................................................ Rp.500.000.000,-
Retur dan Pengurangan Pembelian...................... Rp. 12.500.000,-
Potongan Pembelian............................................. Rp. 6.500.000,-
Transportasi Masuk............................................. Rp. 2.400.000,-
Beban Gaji Penjualan.......................................... Rp. 70.000.000,-
Beban Iklan ......................................................... Rp. 18.000.000,-
Beban Penyusutan- Peralatan Toko................... Rp. –
Beban Perlengkapan Toko................................. Rp. –
Beban Penjualan Rupa-rupa................................ Rp. 1.400.000,-
Beban Gaji Kantor ............................................... Rp. 25,000,000,-
Beban Sewa ........................................................ Rp. 10.000.000,-
Beban Penyusutan- Peralatan Kantor................ Rp. –
32
Prinsip-prinsip Akuntansi Parenta Ritonga S.E.,M.Si. Medan Maret 2021

Beban Asuransi ................................................... Rp. –


Beban Perlengkapan Kantor................................ Rp. –
Beban Administrasi Rupa-rupa............................ Rp. 2.500.000,-
Pendapatan Sewa ............................................... Rp. –
Beban Bunga....................................................... Rp. 11.500.000,-
Data yang diperlukan untuk penyesuaian akhir tahun per 31 Desemberr adalah
sebagai berikut:
Persediaan barang dagang pada 31 Desember ..... Rp.115.200.000,-
Asuransi yang terpakai untuk tahun itu ................... Rp. 6.500.000,-
Persediaan perlengkapan per 31 Desember
Perlengkapan toko.............................................. Rp. 1.600.000,-
Perlengkapan kantor .......................................... Rp. 450.000,-
Penyusutan untuk tahun itu:
Peralatan toko...................................................... Rp. 7.500.000,-
Peralatan Kantor.................................................. Rp. 2.800.000,-
Gaji yang harus dibayar per 31 Desember:
Gaji bagian penjualan................Rp.3.200.000
Gaji bagian kantor......................Rp. 900.000 ... Rp. 4.100.000,-
Pendapatan sewa yang dihasilkan selama tahun itu Rp. 500.000,-
Instruksi:
(1) Susunlah neraca lajur untuk tahun yang berakhir 31 Desember, dan
perkiraan disusun menurut urutan di atas.
(2) Susunlah bagan harga pokok barang terjual pada perhitungan rugi-laba dari
data yang disajikan pada lajur perhitungan rugi-laba di neraca lajur.

33

Anda mungkin juga menyukai