PENJUALAN ANGSURAN
A. Pengertian dan Masalah Penjualan Angsuran
Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilaksanakan dengan
perjanjian dimana pembayarannya dilakukan secara bertahap atau
berangsur. Biasanya pada saat barang atau jasa diserahkan kepada
pembeli, penjual menerima uang muka (down payment) sebagai
pembayaran pertama dan sisanya diangsur dengan beberapa kali
angsuran.
Secara garis besar masalah yang timbul dalam hal ini dapat dibagi 2,
yaitu, masalah non-akuntansi, dan masalah akuntansi
Masalah Non-akuntansi yaitu bagaimana menghindari resiko
terjadinya adanya pembeli yang tidak memenuhi kewajibannya
Masalah akuntansi yang dihadapi dalam penjualan angsuran dapat
dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
Masalah yang berhubungan dengan pengakuan laba kotor.
Masalah yang berhubungan dengan cara perhitungan bunga dan angsuran.
Masalah yang berhubungan dengan tukar-tambah.
Masalah yang berhubungan dengan pembatalan penjualan angsuran.
Didalam dasar perhitungan bunga ada 2 dasar yang sering dipakai, yaitu :
Bunga dihitung dari sisa pinjaman (sistem bunga menurun)
Bunga dihitung dari pokok pinjaman (sistem bunga tetap)
3. Tukar Tambah
Dalam hal ini sebagai uang mukanya berupa barang bekas yang serupa
dengan barang yang diangsur pembayarannya. Untuk menarik pembeli
biasanya dihargai lebih barang tersebut sehingga harga jualnya terlalu
tinggi oleh karena itu perlu dicatat berdasarkan nilai realisasi bersihnya
saja.
Contoh :
Pada awal tahun 2012 toko elektronik Metrika menjual mesin cuci
Electrolux secara angsuran sebesar Rp 7.500.000. cara pembayarannya
adalah sebagai berikut:
Sebagai uang muka diterima sebuah mesin cuci merk Yamoto dengan
nilai yang disepakati sebesar Rp 2.000.000,-
Sisanya diangsur sebanyak 10 kali angsuran bulanan, masing-masing Rp
550.000,- mesin cuci yang diterima diperkirakan membutuhkan biaya
perbaikan sebesar Rp 500.000,-. Setelah diperbaiki diperkirakan dapat
dijual dengan harga Rp 2.400.000,-. Dalam penjualan mesin cuci
Electrolux perusahaan memperhitungkan laba normal sebesar 10% dari
harga jual. Harga perolehan mesin cuci Electrolux sebesar Rp 5.600.000.
Perhitungan :
Harga yang disepakati Rp2.000.000
Harga jual mesin cuci Yamoto Rp2.400.000
Biaya perbaikan Rp 500.000
Laba normal 10% x Rp 46.000.000 Rp 240.000
(Rp 740.000)
Taksiran nilai realisasi bersih (Rp1.660.000)
Kelebihan harga Rp 340.000