Anda di halaman 1dari 5

Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan

PERTEMUAN 15 :
PENJUALAN ANGSURAN (LANJUTAN 2)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penjualan angsuran (Lanjutan 2) . Dan
diharapkan mahasiswa mampu : 1.1 Memahamai Tukar Tambah atau Trade In
1.2 Memahami Pembatalan Penjualan Angsuran
1.3 Memahami Laba kotor diakui saat penjualan
1.4 Memahami Laba kotor diakui secara proporsional dengan penerimaan kas

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran 1.1 :


Memahami Tambah atau Trade In
1.1 Tukar Tambah atau Trade In
Tukar tambah adalah penjualan dimana pembeli menyerahkan barangnya
sebagai uang muka (down payment/DP) kekurangannya dibayar secara angsuran.
Dalam tukar tambah, barang yang diserahkan sebagai uang muka dicatat
berdasar realisasi bersihnya dengan syarat: nilai realisasi bersih tidak boleh
melebihi nilai pokok pengganti (current replacement cost). Nilai realisasi bersih
adalah taksiran harga jual barang dikurangi biaya perbaikan, biaya pemasaran, dan
biaya-biaya lain serta taksiran laba yang diharapkan. Selisih antara harga yang
disepakati dengan nilai realisasi bersih dimasukkan ke rekening cadangan
kelebihan harga. Pada akhir periode rekening cadangan sebenarnya adalah sebesar
rekening penjualan dikurangi cadangan kelebihan harga.
Contoh 1:
Pada awal tahun 2011 toko ‘Sumber Jaya Mobil’ menjual mobil Panter secara
angsuran sebesar Rp. 150.000.000,00. Cara pembayarannya adalah sebagai
berikut:

D3 Akuntansi Universitas Pamulang 88


Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan

- Sebagai pembayaran pertama diterima sebuah mobil Carry dengan nilai yang
disepakati sebesar Rp. 40.000.000,00

- Sisanya diangsur sebanyak 10 kali angsuran bulanan, masing-masing Rp.


11.000.00,00
Mobil Carry yang diterima diperkirakan membutuhkan biaya perbaikan sebesar
Rp. 2.000.000,00. Setelah diperbaiki diperkirakan dapat dijual dengan harga Rp.
46.000.000,00. Dalam penjualan mobil Carry perusahaan memperhitungkan laba
nominal sebesar 10% dari harga jual. Harga penjualan mobil Panther sebesar Rp.
30.000.000,00.

Perhitungan:
Harga yang disepakati Rp. 40.000.000,00
Harga jual mobil Carry Rp. 46.000.000,00
Baiya perbaikan Rp. 2.000.000,00
Laba normal (10%xRp46jt) Rp. 4.600.000,00
(Rp. 6.600.000,00)
Taksiran nilai realisasi bersih Rp. 39.400.000,00
Kelebihan harga Rp.
600.000,00

Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:


Untuk mencatat penjualan
Piutang penjualan angsuran Rp. 110.000.000,00 -
Mobil carry Rp. 39.400.000,00 -
Cadangan kelebihan harga Rp. 600.000,00 -
Penjualan angsuran - Rp. 150.000.000,00
Untuk mencatat harga pokok penjualan angsuran (Jika pencatat persediaan
menggunakan metode perpetual)

Harga pokok penjualan angsuran Rp. 130.000.000,00 -


Persediaan barang dagangan - Rp.
30.000.000,00

D3 Akuntansi Universitas Pamulang 89


Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan

Jika pencatatan persediaan menggunakan metode fisik, jurnal yang dibuat hanya
jurnal untuk mencatat penjualan. Jurnal harga pokok penjualan tidak perlu dibuat.

Tujuan Pembelajaran 1.2 :


Memahami Pembatalan Penjualan Angsuran
1.2 Pembatalan Penjualan Angsuran
Pada umumnya jika terjadi pembatalan penjualan angsuran barang yang
sudah dijual dimiliki kembali oleh penjualnya. Barang yang dimiliki kembali
diperlukan penilaian kembali harga barang yang bersangkutan. Dalam penilaian
dan kepentingan normal yang diharapkan apabila barang tersebut dijual lagi(nilai
realisasi bersih). Piutang penjualan angsuran yang belum dibayar dibatalkan, laba
atau rugi pembatalan penjualan angsuran yang diakui adalah tergantung metode
pengakuan laba kotor yang digunakan (laba kotor diakui saat penjualan atau laba
kotor diakui secara proporsional penerimaan kas).

Tujuan Pembelajaran 1.3 :


Memahami Laba kotor diakui saat penjualan
1.3 Laba kotor diakui saat penjualan
Pada metode ini laba kotor diakui saat penjualan sehingga saldo piutang
penjualan angsuran merupakan harga pokok penjualan yang belum diterima
pembayarannya. Jadi selisih antara nilai realisasi bersih atas barang yang diterima
kembali dengan saldo piutang penjualan angsuran merupakan laba atau rugi
pembatalan penjualan angsuran.

Tujuan Pembelajaran 1.4 :


Memahami Laba kotor diakui secara proporsional dengan penerimaan kas
1.4 Laba kotor diakui secara proporsional dengan penerimaan kas
Pada metode ini laba kotor diakui secara proporsional dengan penerimaan
kas, sehingga saldo piutang penjualan angsuran merupakan unsur laba kotor
belum direalisasi dan harga pokok penjualan angsuran. Jadi selisih antara nilai
realisasi bersih atas barang yang diterima kembali dengan saldo piutang penjualan
angsuran dan laba kotor belum direalisasi merupakan laba atau rugi pembatalan
penjualan angsuran.

Contoh 2 :
PT. Setiabudi menjual barang dagangannya secara angsuran. Pada tahun 2011
terjadi pembatalan atas penjualan angsuran yang terjadi pada tahun sebelumnya.

D3 Akuntansi Universitas Pamulang 90


Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan

Informasi mengenai penjualan angsuran yang dibatalkan tersebut adalah sebagai


berikut:

- Penjualan semula Rp. 20.000.000,00


- Harga pokok penjualan angsuran Rp. 15.000.000,00
- Piutang yang sudah berhasil diterima pembayarannya Rp. 12.000.000,00
- Taksiran nilai realisasi bersih atas harga yang diterima
kembali Rp.
7.000.000,00
Laba kotor diakui saat penjualan
Perhitungan:
Harga jual Rp. 20.000.000,00
Piutang yang sudah ditagih Rp. 12.000.000,00
Piutang yang belum ditagih Rp. 8.000.000,00
Taksiran nilai realisasi bersih Rp. 7.000.000,00
Rugi pembatalan penjualan angsuran Rp. 1.000.000,00

Jurnal:
Persediaan barang dagangan Rp 7.000.000,00 -
Rugi pembatalan angsuran Rp. 1.000.000,00 -
Piutang penjualan angsuran - Rp. 8.000.000,00
Laba kotor diakui secara proporsional dengan penerimaan kas
Peritungan:
Harga jual Rp, 20.000.000,00
Piutang yang sudah ditagih Rp. 12.000.000,00
Piutang yang belum ditagih Rp. 8.000.000,00
Laba kotor belum direalisasi
25% x Rp 8.000.000,00 = Rp. 2.000.000,00
Harga pokok penjualan yang belum dibayar Rp 6.000.000,00
Taksiran nilai realisasi bersih Rp 7.000.000,00
Labar bersih Rp. 1.000.000,00
Jurnal:

D3 Akuntansi Universitas Pamulang 91


Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan

Persediaan barang dagangan Rp 7.000.000,00 -


Laba kotor belum terealisasi Rp 2.000.000,00 -
Piutang penjualan angsuran Rp 8.000.000,00
Laba pembatalan angsuran Rp 1.000.000,00

SOAL LATIHAN/ TUGAS


1. Jelaskan Tukar Tambah atau Trade In ?
2. Jelaskan Pembatalan Penjualan Angsuran ?
3. Jelaskan Laba kotor diakui saat penjualan ?
4. Jelaskan Laba kotor diakui secara proporsional dengan penerimaan kas

C. DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul, 2015, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Penerbit Mitra Wacana


Media, Jakarta

Yendrawati, Reni, 2013, Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 (Edisi Ketiga,


Cetakan Pertama), Penerbit EKONESIA Kampus Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Baker, Richard E., Valdean C. Lembke, Thomas E. King, Cynthia G. Jeffry, Amir
Abadi Yusuf, Sylvia Veronica Jusuf, Etty Retno Wulandari, dan Dwi
Martini, 2010, Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia)
Advanced Accounting, Buku 1, Penerbit Selemba Empat, Jakarta.
Baker, Richard E., Valdean C. Lembke, Thomas E. King, Cynthia G. Jeffry, Amir
Abadi Yusuf, Sylvia Veronica Jusuf, Etty Retno Wulandari, dan Dwi
Martini, 2010, Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia)
Advanced Accounting, Buku 2, Penerbit Selemba Empat, Jakarta.

Beams, Floyd A., Josep H. Anthony, Robin P. Clement, dan Suzanne H.


Lowensohn, 2006, Akuntansi lanjutan (Advanced Accounting), Edisi
Kesembilan, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Beams, Floyd A., Josep H. Anthony, Robin P. Clement, dan Suzanne H.


Lowensohn, 2006, Akuntansi lanjutan (Advanced Accounting), Edisi
Kesembilan, Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

D3 Akuntansi Universitas Pamulang 92

Anda mungkin juga menyukai