Anda di halaman 1dari 32

PENYUSUNAN

LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN DAGANG

I Gede Bandar Wira Putra, SE, CA, CPA,


BKP.
PENJUALAN
Jurnal untuk mencatat Penjualan

Penjualan barang dagangan dicatat dengan


mendebet akun Kas (transaksi tunai) atau Piutang
Dagang (transaksi kredit) dan mengkredit akun
pendapatan. Akun pendapatan yang umum
digunakan untuk penjualan barang dagangan
adalah akun Penjualan dimana dicantumkan pada
laporan laba rugi baris paling atas.
Jurnal untuk mencatat Penjualan

Penjualan Tunai
Kas.............................Rp.12.000.000,-
Penjualan..................................Rp.12.000.000,-

Penjualan Kredit (pembayaran belum diterima)


Piutang Dagang......Rp.12.000.000,-
Penjualan..................................Rp.12.000.000,-
Retur dan Potongan Penjualan

Untuk memberikan pelayanan yang baik kepada


konsumen, perusahaan biasanya memberikan
jaminan-jaminan tertentu. Bentuk jaminan yang lazim
adalah pengembalian barang jika tidak memuaskan
konsumen (misalnya barang cacat atau rusak dalam
pengiriman).

Retur penjualan merupakan pembatalan penjualan.


Jurnal atas retur biasanya dilakukan dengan
mendebet rekening khusus disebut Retur dan
Potongan Penjualan.
Jurnal untuk mencatat Retur Penjualan

Pengembalian Penjualan Tunai


Retur dan Potongan Penjualan..Rp.12.000.000,-
Kas........................................................Rp.12.000.000,-

Pengembalian Penjualan Kredit


Retur dan Potongan Penjualan..Rp.12.000.000,-
Piutang Dagang................................Rp.12.000.000,-
Potongan Tunai Penjualan

Penjualan kredit memiliki persyaratan pembayaran


waktu yang jelas. Syarat penjualan biasanya
disimbolkan. Misalkan dalam faktur
dicantumkan 2/10, n/30.

Artinya pembeli dimungkinkan untuk :


1) Mendapat potongan 2% dari harga faktur bruto
apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10
hari dari tanggal faktur.
2) Menunda pembayaran namun tidak melebihi 30
hari sejak tanggal faktur.
Jurnal untuk mencatat Potongan Penjualan

Contoh :
PT Shampo menjual barang dagangannya
kepada pembeli seharga Rp. 10.000.000,-
dengan syarat 2/10, n/30 pd tanggal 10
oktober 2016.

Jurnal penjualan kredit


Piutang Dagang...............Rp.10.000.000,-
Penjualan...........................................Rp.10.000.000,-
Seandainya pembeli memanfaatkan syarat kredit
dan membayar piutangnya tgl 15 oktober 2016,
maka jurnal penerimaan pembayaran menjadi :

Pengembalian Penjualan Tunai


Kas.............................................Rp.9.800.000,-
Potongan Tunai Penjualan..Rp. 200.000,-
Piutang Dagang................................Rp.10.000.000,-

Jika tidak, maka jurnalnya menjadi :

Kas.......................................Rp.10.000.000,-
Piutang Dagang................................Rp.10.000.000,-
HARGA POKOK
PENJUALAN
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

Persediaan barang dagangan merupakan barang-


barang yang disediakan untuk dijual kepada para
konsumen selama periode normal kegiatan
perusahaan.

Persediaan pada awal periode biasa disebut


persediaan awal. Persediaan awal seiring periode akan
ditentukan kuantitas dan harga pokok barangnya
pada saat akhir periode. Sisa persediaan pada akhir
periode disebut persediaan akhir.
HARGA POKOK PEMBELIAN

Apabila perusahaan menggunakan metode persediaan


periodik, maka pada akhir periode harus dihitung jumlah
harga pokok pembelian pada akhir periode yang ditentukan
oleh :

1) Harga pokok barang-barang yang dibeli


2) Dikurangi penyesuaian adanya retur dan potongan
pembelian
3) Dikurangi penyesuaian adanya potongan tunai
pembelian
4) Ditambah penyesuaian adanya biaya pengangkutan
untuk mengangkut barang sampai ke gudang
perusahaan.
Jurnal Pembelian

Pembelian...................... Rp.50.000,-
Utang Dagang..........................Rp.50.000,-

Jurnal Retur dan Potongan Pembelian

Utang Dagang........................Rp. 5.000,-


Retur dan Potongan Pembelian......Rp. 5.000,-

Potongan Tunai Pembelian

Utang Dagang........................Rp. 45.000,-


Potongan Tunai Pembelian......Rp. 900,-
Kas................................................Rp.44.100,-
Jurnal Biaya Angkut Pembelian

Beban Angkut Pembelian Rp.7.500.000,-


Kas.....................................................Rp7.500.000,-
RUMUS HARGA POKOK PENJUALAN

1) Harga Pokok Barang Tersedia Untuk Dijual = Persediaan Awal


+ Harga Pokok Pembelian

2) Harga Pokok Penjualan = Harga Pokok Barang Tersedia Untuk


Dijual Harga Pokok Persediaan Akhir

3) Laba Kotor Penjualan = Penjualan Bersih Harga Pokok


Penjualan
Penjualan Rp 950.000,-
Harga pokok Penjualan :
Persediaan 1/1/2016 Rp 120.000,-
Pembelian Rp 785.000,-
Retur & Pot Pembelian Rp 5.000,-
Pot Tunai Pembelian Rp 15.000,-
Pembelian Bersih Rp 765.000,-
Beban Angkut Pembelian Rp 35.000,-
Harga pokok Pembelian Rp 800.000,-
Harga pokok Barang Tersedia Dijual Rp 920.000,-
Persediaan, 31/12/2016 Rp 140.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp 780.000,-
Laba Kotor Penjualan Rp 170.000,-
PENYESUAIAN
PROSEDUR PADA AKHIR PERIODE PERUSAHAAN DAGANG

1) Membuat Jurnal Penyesuaian


2) Menyusun Neraca Lajur
3) Menyusun Laporan Keuangan
4) Membuat Jurnal Penutup pada akhir periode
PENYESUAIAN AKHIR PERIODE

Penyesuaian pada akhir periode pada perusahaan


dagang diperlukan karena rekening persediaan tidak
digunakan untuk mencatat pertambahan persediaan
karena adanya akun pembelian, dan sebaliknya juga
tidak mencatat pengurangan persediaan karena
adanya akun penjualan.

Bagaimana jurnal agar persediaan akhir dapat tersaji


pada akhir periode ??
Rumus HPP :

Harga Pokok Penjualan = Persediaan Awal + Pembelian


Persediaan Akhir

Maka Jurnalnya adalah sebagai berikut :

(1) Harga Pokok Penjualan...................Rp. xxx,-


Persediaan Barang Dagangan.................Rp. xxx,-

(2) Harga Pokok Penjualan...................Rp. xxx,-


Pembelian.....................................................Rp. xxx,-

(3) Persediaan.........................................Rp. xxx,-


Harga pokok penjualan................................Rp. xxx,-
Rumus HPP :

Harga Pokok Penjualan = Persediaan Awal + Pembelian


Persediaan Akhir

Maka Jurnalnya adalah sebagai berikut :

(1) Harga Pokok Penjualan...................Rp. xxx,-


Persediaan (nilai awal periode).................Rp. xxx,-

(2) Harga Pokok Penjualan...................Rp. xxx,-


Pembelian.....................................................Rp. xxx,-

(3) Persediaan (nilai akhir periode........Rp. xxx,-


Harga pokok penjualan................................Rp. xxx,-
Jika terdapat akun-akun yang berpengaruh atas
pembelian seperti biaya angkut, retur dan potongan
pembelian, dan potongan tunai pembelian, maka
saldonya harus dipindahkan ke harga pokok penjualan
melalui jurnal berikut :

(1) Harga Pokok Penjualan...................Rp. xxx,-


Beban angkut pembelian.........................Rp. xxx,-

(2) Retur dan Pot. Pembelian................Rp. xxx,-


Harga Pokok Penjualan..............................Rp. xxx,-

(3) Potongan Tunai Pembelian.............Rp. xxx,-


Harga pokok penjualan................................Rp. xxx,-
NERACA LAJUR
PERUSAHAAN
DAGANG
Proses pembuatan neraca saldo pada perusahaan
dagang dilakukan dengan cara berikut :

1) Memasukkan saldo akun-akun buku besar pada


kolom neraca saldo
2) Memasukkan penyesuaian akhir periode dari ayat
jurnal penyesuaian pada kolom penyesuaian
3) Menghitung Neraca Saldo setelah Penyesuaian
4) Memisahkan akun neraca dan laba rugi pada kolom
neraca dan kolom laba rugi.
PEMBUATAN LAPORAN
KEUANGAN
PERUSAHAAN
DAGANG
Setelah membuat neraca lajur, maka penyusunan
laporan keuangan dapat dilakukan menggunakan
data pada neraca lajur.

Walaupun data yang diperlukan membuat laporan


keuangan ada pada neraca lajur, pengguna laporan
keuangan memerlukan data yang lebih informatif
sehingga beberapa data harus dirinci. Misalnya harga
pokok penjualan dirinci dengan mencantumkan
perhitungannya.
JURNAL PENUTUP
Pentingnya Penutupan Pembukuan

Buku besar berisi sejumlah rekening yang dikelompokkan


menjadi dua golongan, yaitu akun riil dan akun nominal.

Akun-akun riil terdiri dari akun aset, liabilitas, dan ekuitas


dimana merupakan akun dalam laporan posisi keuangan
(neraca). Saldo akhir periode akun-akun riil ini akan menjadi
saldo awal pada periode berikutnya.

Akun nominal terdiri dari akun pendapatan dan beban yang


merupakan akun pembantu modal. Akun-akun ini digunakan
untuk transaksi yang berpengaruh terhadap modal
perusahaan. Pada awal periode berikutnya, akun ini
dipindahkan ke akun modal agar terlihat pengaruhnya
terhadap akun tersebut.
I. Jurnal Penutup Akun Pendapatan

Akun pendapatan memiliki 2 akun pengurang, yaitu


retur dan potongan penjualan, serta potongan tunai
penjualan, maka akun-akun tersebut harus dipindahkan
ke rekening penjualan. Selanjutnya akun penjualan
dipindahkan ke akun laba rugi.

Penjualan................................Rp. 46.200,-
Retur dan Pot.Penjualan........................Rp. 40.000,-
Potongan Tunai Penjualan.....................Rp. 6.200,-

Penjualan..............................Rp. 878.800,-
Ikhtisar Laba Rugi.......................................Rp. 878.800,-
II. Jurnal Penutup Akun Biaya

Seluruh akun beban selanjutnya dipindahkan ke akun


ikhtisar laba rugi

Ikhtisar Laba Rugi...................Rp. 762.100,-


Beban Advertensi.......................................Rp. 10.000,-
Beban Gaji...................................................Rp.189.000,-
Beban Sewa.................................................Rp. 24.000,-
Harga Pokok Penjualan...............................Rp.465.000,-
Beban Asuransi.............................................Rp. 24.000,-
Beban Penyusutan Gedung.......................Rp. 50.000,-
III. Jurnal Penutup Akun Ikhtisar Laba Rugi

Setelah rekening pendapatan dan biaya ditutup,


maka akun ikhtisar laba rugi ditutup ke akun modal.

Ikhtisar Laba Rugi..................Rp. 116.700,-


Modal, bapak made...............................Rp. 116.700,-
IV. Jurnal Penutup Akun Prive

Pada perusahaan perseorangan, akun prive ditutup ke


akun modal pada akhir tahun :

Modal, bapak made..................Rp. 10.000,-


Prive................................................................Rp. 10.000,-

Anda mungkin juga menyukai