Anda di halaman 1dari 31

iii

ANALISA FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG


MEMPENGARUHI TERHADAP PENDAPATAN
AGROINDUSTRI TAHU
(Studi kasus Di Ds.TambakAgung. Dsn.Tambaksari Kec.Puri. Kab. Mojokerto)

Proposal Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada
fakultas pertanian Universitas Mayjen Sungkono Mojokerto

Oleh:
YOYOK SUMANTO
Nim : 201102002

UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO


FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN EKONOMI PERTANIAN
MOJOKERTO
2015
iii

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan


Gelar Sarjana Di Fakultas Pertanian
Universitas Mayjen Sungkono

Di setujui Oleh,
Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Ir. HERMANU EKAMTO,MMA Ir. H. M. MIFTAH

Mengetahui
Dekan Fakultas Pertanian

Ir. I DEWA GDE PARAMARTHA, MMA


iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWt, karena dengan izinnya jualah
penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan proposal pengajuan judul skripsi ini yang
berjudul:
Analisa Faktor-faktor Produksi Yang Mempengaruhi Terhadap
Pendapatan Agroindustri Tahu
Proposal ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian
SKRIPSI.
Dalam penyelesaiaan dan penyusunan proposal ini banyak mendapatkan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :

1. Bapak Ir. I Dewa Gde Paramartha, MMA Selaku Dekan Fakultas Pertanian.
2. Ir. Hermanu Ekamto, MMA selaku Dosen pembimbing utama.
3. Ir. H. M. Miftah selaku Dosen pembimbing pendamping.
4. Kedua Orang tua tercinta yang selalu mendukung dan mendo’a kan.
5. Teman-teman yang membantu penulis dalam pembuatan proposal ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan proposal ini,
maka dari itu penulis menerima masukan dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan proposal ini.

Mojokerto, Januari 2015


Penulis

YOYOK SUMANTO
iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATAPENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB. I PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang.........................................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah...............................................................................................4
1.3.Tujuan Penelitian....................................................................................................4
1.4. Kegunaan Penelitian..............................................................................................4
1.5. Batasan Masalah....................................................................................................5
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Agroidustri.............................................................................................................6
2.2. Tata Cara Pembuatan Tahu...................................................................................8
2.2.1. Alat Dan Bahan bahan..................................................................................11
2.2.2. Cara Membuat Tahu......................................................................................11
2.3 Analisa Usaha Agroindustri..................................................................................12
2.3.1. Analisis Biaya................................................................................................12
2.3.2.Analisa Penerimaan........................................................................................12
2.4. Faktor Yang mempengaruhi Produktivitas.........................................................13
2.4.1. Tenaga kerja...................................................................................................13
2.4.2. Bahan Baku dan Bahan bakar........................................................................14
2.4.3 Sarana dan prasarana.......................................................................................16
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Tempat Dan Waktu............................................................17
3.2. Metode Pengumpulan data................................................................................17
3.3. Metode Pengambilan sampel.............................................................................17
3.4. Metode Analisis Data........................................................................................17
3.5. Uji Simultan (Uji-F)..........................................................................................19
3.6. Uji Individual Test............................................................................................20
iii

3.7. Definisi Operasional...........................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................22
iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tahu merupakan salah satu makanan tradisional yang populer. Selain rasanya

enak, harganya murah dan nilai gizinya pun tinggi. Bahan makanan ini diolah dari

kacang-kacangan khususnya kacang kedelai. Meskipun berharga murah dan

bentuknya sederhana, ternyata tahu mempunyai mutu yang istimewa dilihat dari

segi gizi.

Hasil-hasil studi menunjukkan bahwa tahu kaya protein bermutu tinggi, tinggi

sifat komplementasi proteinnya, ideal untuk makanan diet, rendah kandungan

lemak jenuh dan bebas kholesterol, kaya mineral dan vitamin, makanan alami yang

sehat dan bebas dari senyawa kimia yang beracun

Tabel 1. Komposisi Kedelai per 100 gram Bahan

KOMPONEN KADAR ( %)

Protein 35-45

Lemak 18-32

Karbohidrat 12-30

Air 7

Sumber : Badan Litbang Indonesia

Tahu sangat mudah didapat dipasar, dan banyak dipersiapkan dirumah bahkan di

seluruh dunia. Tahu adalah produk pangan yang dihasilkan dari kedelai yang

dihaluskan hingga menjadi jus dan diperas dari kacang kedelai.

Tahu adalah makanan rendah kalori namun tinggi protein. Tahu adalah sumber

yang baik dari berbagai mineral,  seperti kalsium, besi, magnesium, fosfor,  seng,

kalium. Vitamin pada tahu seperti  vitamin D, A, B6, C, thiamin, riboflavin, niasin.
iii

Tabel 2. Kandungan Gizi Tahu Per 100 gr

Kandungan Gizi Jumlah

Energi ( Kal ) 68

Protein ( g ) 7,8

Lemak ( g ) 4,6

Kalsium ( mg ) 124

Air ( g ) 84,8

Sumber : Badan Litbang Indonesia

Lauk-pauk hewani umumnya mengandung protein lebih tinggi, misalnya telur 12%,

daging18%-20%, ikan 20%, ikan asin 40% dll. Namun, dengan harga yang lebih

mahal membuatmasyarakat tidak dapat mengonsumsi lauk-pauk hewani secara

rutin setiap hari. Oleh sebab itu pangan berbahan baku kedele menjadi alternatif

lain, selain murah juga memenuhi syarat gizi seperti tahu

Seperti makanan tradisional lainnya tahu umumnya diproses pada skala industry

kecil.Meskipun saat ini pabrik tahu besar sudah banyak terdapat di beberapa kota

besar, namun tidak sedikit pula industry kecil tahu yang masih bertahan. Untuk

produsen yang skala produksinya kecil, biasanya proses dilakukan secara

tradisional yang kurang memperhatikan efisiensi prosesnya.

Di kabupaten Mojokerto atau lebih tepatnya di kecamatan puri terdapat sentral

pengrajin tahu, sentral pengrajin tahu tersebut berada di Desa TambakAgung Dsn

Tambaksari dengan produksi rata-rata 75 kg/hari. Dusun Tambaksari merupakan

salah satu dari beberapa desa di kecamatan puri kabupaten mojokerto yang ada

agroindustri tahu yaitu sebanyak 21 pengusaha agroindustri. Berdasarkan

pengamatan untuk dapat memproduksi tahu diperlukan komponen-komponen

produksi, diantaranya adalah bahan baku, bahan bakar, dan tenaga kerja.
iii

Permasalahannya adalah harga bahan bakar mengalami kenaikan harga yang cukup

signifikan, sedangkan harga jual tahu di pasar relatif tidak berubah atau sulit di

naikkan. Kedelai yang digunakan pada umumnya adalah kedelai import yang

harganya berfluktuatif, tergantung dari nilai tukar dollar terhadap rupiah. Harga

kedelai sekarang ini sekitar Rp 7.500-8000-an/kg. Akibatnya banyak

pengusaha/pengrajin tahu(terutama yang pemula) yang pada tahapan proses

pembuatan untuk menekan biaya produksi. Tetapi mungkin karena ketidaktahuan

mereka, justru

yang mereka lakukan akan menghasilkan produk tahu yang berkualitas rendah

dan bahkan bisa jadi bersifat antigizi.Berdasarkan pengamatan di pasar-pasar

tradisional di mojokerto ditemukan adanya kenaikan harga kedelai yang

merupakan bahan baku industri tahu yang semula Rp. 7.000/kg sekarang naik

menjadi Rp. 7.750/kg untuk yg lokal,sedangkan yang impor Rp 8000/kg.

Sementara harga jual tahu sekarang mencapai Rp. 7.000-Rp. 7.500 atau Rp. 8000/

100 tahu. Industri-industri kecil pembuat tahu di Kelurahan tambak agung rata-rata

membeli kedelai untuk memproduksi tahu sebanyak 75 kg per hari dengan

mengeluarkan modal untuk membeli bahan baku sebesar Rp. 600.000, sementara

hanya bisa menjual tahu matang seharga Rp. 7.500/ 100 tahu sehingga apabila

memproduksi 75 kg akan menghasilkan 15.000 tahu dan hanya memperoleh

penghasilan dari penjualan sebesar Rp. 1.125.000. tahu Pengusaha tahu juga mulai

resah dengan adanya kenaikan harga bahan dasar produksi yaitu kenaikan harga

kedelai. Masyarakat berharap tahu yang merupakan bahan makanan yang dijadikan

sebagian besar masyarakat sebagai lauk pauk harganya tidak terlalu tinggi dan

masih terjangkau oleh masyarakat. Penelitian ini mencoba meneliti secara

mendalam tentang industri tahu yang ada di Mojokerto yaitu Kelurahan


iii

tambakagung. Hal yang akan diteliti adalah bagaimana sektor industri kecil seperti

industri tahu dapat berkembang mendapatkan keuntungan dengan mengkaji

Analisis Faktor-faktor produksi yang mempengaruhi terhadap pendapatan

agroindustri tahu di desa tambakagung dusun tambaksari kecamatan puri

kabupaten mojokerto .

1.2. Identifikasi Masalah

Dari Latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka diidentifikasi masalah-masalah
yang akan diteliti yaitu : Apakah Faktor Bahan baku, Bahan bakar dan Tenaga kerja
berpengaruh pada pendapatan Agroindustri Tahu

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan


penelitian ini adalah Untuk Mengetahui apakah Faktor Bahan baku, Bahan bakar dan
Tenaga kerja Mempengaruhi tingkat Pendapatan Agroindustri Tahu.

1.4 Kegunaan penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa
sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar sarjana Agribisnis pada
Fakultas Pertanian Universitas Mayjen sungkono
2. Memberikan masukan dan informasi tambahan yang berguna bagi perkembangan
Industri tahu di Mojokerto, khususnya di Kelurahan TambakAgung desa Tambaksari
kec.puri kab. Mojokerto.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan produksi dan ketenagakerjaan
4. Bagi fakultas / Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi perpustakaan untuk
dijadikan acuan skripsi bagi mahasiswa yang mengambil tema sejenis.

1.5 Batasan Masalah


iii

1. Penelitian ini dilaksanakan pada Pengusaha Agroindustri Tahu di Desa


Tambakagung Dsn Tambaksari Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto pada bulan
Februari sampai dengan April 2015.
2. Variabel yang diteliti adalah Bahan baku, Bahan bakar, Tenaga kerja, dan
Pendapatan Agroindustri Tahu
3. Pengusaha yang menjadi responden adalah pengusaha yang masih aktif menjalankan
agroindustri tahu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Agroindusti
iii

Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan


baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.
Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin
(1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman)
atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan mencakup
pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan,
pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat merupakan produk akhir
yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya.
Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak produksi
bahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai
penggunaannya oleh konsumen. Agroindustri merupakan kegiatan yang saling
berhubungan (interlasi) produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan,
pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian. Dari pandangan para pakar
sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian) merupakan bagian dari
lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem penyediaan sarana
produksi dan peralatan. usaha tani, pengolahan hasil, pemasaran, sarana dan
pembinaan. Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil
Pertanian (IPHP), Industri Peralatan Dan Mesin Pertanian (IPMP) dan Industri Jasa
Sektor Pertanian (IJSP).
Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dibagi menjadi beberapa
bagian sebagai berikut :
 IPHP Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya adalah bahan pangan kaya
karbohidrat, palawija dan tanaman hortikultura.
 IPHP Tanaman Perkebunan, meliputi tebu, kopi, teh, karet, kelapa, kelapa
sawit, tembakau, cengkeh, kakao, vanili, kayu manis dan lain-lain.
 IPHP Tanaman Hasil Hutan, mencakup produk kayu olahan dan non kayu
seperti damar, rotan, tengkawang dan hasil ikutan lainnya.
 IPHP Perikanan, meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil laut
segar, pengalengan dan pengolahan, serta hasil samping ikan dan laut.
 IPHP Peternakan, mencakup pengolahan daging segar, susu, kulit, dan hasil
samping lainnya.
iii

Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) dibagi menjadi dua kegiatan
sebagai berikut :
 IPMP Budidaya Pertanian, yang mencakup alat dan mesin pengolahan lahan
(cangkul, bajak, traktor dan lain sebagainya).
 IPMP Pengolahan, yang meliputi alat dan mesin pengolahan berbagai
komoditas pertanian, misalnya mesin perontok gabah, mesin penggilingan padi,
mesin pengering dan lain sebagainya.

Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) dibagi menjadi tiga kegiatan sebagai
berikut :
 IJSP Perdagangan, yang mencakup kegiatan pengangkutan, pengemasan serta
penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri pengolahan
pertanian.
 IJSP Konsultasi, meliputi kegiatan perencanaan, pengelolaan, pengawasan mutu
serta evaluasi dan penilaian proyek.
 IJSP Komunikasi, menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan
penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainya.

Dengan pertanian sebagai pusatnya, agroindustri merupakan sebuah sektor ekonomi


yang meliputi semua perusahaan, agen dan institusi yang menyediakan segala
kebutuhan pertanian dan mengambil komoditas dari pertanian untuk diolah dan
didistribusikan kepada konsumen. Nilai strategis agroindustri terletak pada posisinya
sebagai jembatan yang menghubungkan antar sektor pertanian pada kegiatan hulu
dan sektor industri pada kegiatan hilir. Dengan pengembangan agroindustri secara
cepat dan baik dapat meningkatkan, jumlah tenaga kerja, pendapatan petani, volume
ekspor dan devisa, pangsa pasar domestik dan internasional, nilai tukar produk hasil
pertanian dan penyediaan bahan baku industri.

2.2 Tata Cara Pembuatan Tahu


Tahu merupakan makanan yang bisa disajikan dengan apa saja dan biasa
dijadikan lauk untuk makan dengan nasi. Tahu yang terbuat dari kacang kedelai kini
bisa dijadikan berbagai macam varian masakan dari tahu yang sangat lezat dan
menggugah selera. Beberapa masakan yang berasal dari tahu selain yang digoreng biasa
iii

dan dijadikan sayur, tahu juga kita kenal sebagai tahu gejrot yaitu tahu sumedang yang
diberikan kuah bumbu dari gula merah, bawang dan bumbu lainnya, lalu ada Tahu Bodo
yang digoreng dengan berbagai bumbu setelah sebelumnya dipotong asal, dan masih
banyak sekali makanan dari tahu yang bisa anda dapatkan. Sebenarnya tahu adalah
salah satu makanan berprotein tinggi yang sangat baik bagi tubuh dengan harga yang
terbilang murah dan bisa dijangkau oleh siapa saja.

Berikut Manfaat tahu bagi kesehatan

 Kandungan protein tahu yang tinggi


Tubuh manusia membutuhkan protein agar dapat berfungsi dengan baik. Protein tak
hanya bisa didapat dari daging, banyak protein nabati yang bisa kita dapat seperti pada
tahu. Vegetarian bisa mendapatkan protein dalam jumlah yang tepat tahu, atau produk
kedelai dan sayuran lainnya. Juga mengandung asam amino yang dibutuhkan agar
kesehatan menjadi optimal. Mengkonsumsi daging merah dapat memiliki implikasi
kesehatan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Namun dengan mengkonsumsi
tahu, kondisi tersebut dapat dihindari.
 Sumber protein untuk penderita asam urat
Penelitian yang dilakukan untuk mempelajari pengaruh tahu menunjukkan bahwa,  tahu
adalah sumber protein yang baik,  terutama untuk penderita rematik gout atau memiliki
kadar  asam urat yang tinggi. Namun, orang-orang dengan rematik gout tidak boleh
megnkonsumsi tahu secara berlebihan, maupun hasil dari olahan kedelai lainnya.
(Deptan)

 Rendah kolesterol
Kadar kolesterol yang tinggi merupakan salah satu  penyebab penyakit yang terkait
jantung. Banyak orang mencoba untuk menghindari jenis makanan berlemak, seperti 
minyak goreng dan atau lemak banyak digunakan pada hidangan keluarga. Tahu dapat
mengurangi tingkat kolesterol dalam tubuh,  karena tahu akan menyerap minyak goreng
dan cairan lain yang terakumulasi dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit.
Dibandingkan dengan daging seperti daging sapi, tahu memiliki tingkat yang rendah
asam lemak jenuh daripada kadar asam lemak tak jenuh. Tahu juga merupakan sumber
iii

lesitin dan asam linoleat yang yang baik, yaitu yang membantu metabolisme tubuh dan
mengikis  kolesterol yang tersimpan dalam tubuh.
 Mencegah anemia
Manfaat tahu bagi kesehatan termasuk mengurangi resiko anemia. Sebuah studi yang
dilakukan di Cina yang  menyelidiki hubungan antara anemia dan tahu menunjukkan, 
bahwa tahu terbukti menurunkan risiko anemia pada golongan orang dewasa.
 Tahu memiliki Sifat antikanker
Tahu mengandung isoflavon yang bermanfaat dalam mengurangi risiko terkena kanker.
Penelitian tentang asupan kedelai dan kanker endometrium menunjukka,  bahwa
konsumsi  produk seperti tahu yang lebih tinggi dapat mengurangi risiko kanker
endometrium pada wanita pasca menopause. Studi lain menunjukkan bahwa perempuan
pasca-menopause yang menderita kanker paru-paru,  dapat hidup lebih lama dengan
memasukkan tahu kedalam diet mereka.
 Tahu bermanfaat baik bagi kardiovaskular
Asupan makanan yang tepat akan memberikan peran yang sangat penting untuk
menjaga kesehatan jantung. Konsumsi rutin produk kedelai seperti tahu dapat
menurunkan kadar kolesterol dan lemak jenuh dalam tubuh,  sehingga mengurangi
risiko penyakit kardiovaskular.
 Sumber kalsium
Tahu merupakan sumber kalsium yang baik. Kalisum merupakan bahan kunci untuk
pembentukan tulang. Hal ini tidak mudah untuk mendapatkan nutrisi ini atau mineral
dalam jumlah yang tepat. Inilah sebabnya mengapa asupan Tahu dianjurkan,  karena
memiliki kandungan tinggi kalsium. Kurangnya kalsium dalam tubuh dapat
menyebabkan osteoporosis, efek penuaan lebih cepat karena tulang rapuh dan minim
pembentukan tulang baru. Setiap orang rentan terhadap efek penuaan pada beberapa hal
dalam hidup mereka,  tetapi efek dari penuaaan ini dapat diperlambat dengan
melakukan beberapa langkah, salah satunya adalah dengan memakan Tofu, yaitu yang
akan membuat tulang kuat.
 Tahu mengandung banyak zat besi
Zat Besi adalah salah satu zat yang berperan penting dalam memasok oksigen ke
seluruh bagian tubuh. Ini secara tak langsung adalah kegunaan dari hemoglobin, yang
bertugas  untuk mengangkut oksigen ke setiap bagian dari tubuh . Hemoglobin ada
dalam darah yang terbentuk oleh zat besi yang ada dalam tubuh. Tahu merupakan
iii

sumber zat besi yang baik,  dan dengan demikian akan membantu dalam melaksanakan
sirkulasi oksigen dalam tubuh. Memasukkan tahu dalam makanan
Kebanyakan orang merasa tida berselera terhadap makanan yang bernama tahu ini.
Padahal tahu, seperti kedelai atau bahan olahan kedelai lainnya manfaatnya penting bagi
kesehatan. Dan kita membutuhkan tahu dalam jumlah cukup setiap hari untuk
mendapatkan banyak nutrisi penting didalamnya. Kreatifitas atau cara memasak tahu
mungkin bisa dilakukan dengan membuat banyak Inovasi masakan tahu, agar semua
anggota keluarga menjadi doyan makan tahu.Tahu sebenarnya mudah diolah menjadi
lauk apa saja, seperti digoreng kecap, oseng-oseng, tumis dengan sayuran , sambal
pedas dll.
ya, tahu adalah pilihan cerdas bagi ibu rumah tangga sebagai makanan
berprotein tinggi, rasanya enak, juga harganya yang murah. Kita bisa menemukan tahu
di banyak penjual, namun, ternyata membuat tahu juga mudah dan gampang. Berikut
adalah cara yang bisa kita lakukan dalam membuat tahu.

2.2.1 Alat dan Bahan bahan:

a. Alat
-   Blender/ Mesin Giling
-   Saringan
-   Serbet/kainsaringan
-   Panci ukuran besar
- Wajan penggorengan
- Baskom
iii

- Kompor
- Cetakan
- Sutil, Alat pengaduk

b. Bahan
-   1kg kacang kedelai, rendam selama semalam
-   100 ml cuka makan
-   Air secukupnya
- Minyak goreng

2.2.2 Cara membuat tahu:


1.    Masukkan kacang kedelai yang sebelumnya telah direndam Dan di bersihkan
dari kotoran yang melekat ke dalam baskom, lalu pecah atau remas remas
sampai kacang pecah pecah
2. Setelah itu, blender/giling kacang yang sudah diremas, dengan tambahkan air
secukupnya hingga kacang halus dan lembut dan menjadi seperti susu kedelai.
3.    Lalu, rebus kedelai cair di panci hingga mendidih dan mengeluarkan busa
4.    Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil api kompor dikecilkan
5.    Setiap busa muncul, tambahkan air sedikit demi seikit, begitu seterusnya hingga
busanya habis lalu biarkan rebusan itu dengan api kecil selama 20 menit
6.    Matikan kompor dan biarkan mendingin
7.    Setelah dingin, rebusan kedelai disaring dengan menggunakan kain atau serbet,
lalu ampasnya jangan dibuang karena masih bisa dimasak sesuai selera.
8.    Jika sudah disaring dari ampasnya, rebus kembali air kedelai dengan api sedang
namun jangan sampai mendidih
9.    Setelah direbus kembali, angkat dan campurkan 100 ml cuka dan aduk rata.
10.  Diamkan kedelai selama 30 menit dengan sendirinya akan terpisah antara air dan
calon tahu.
11.  Saring tahu dengan serbet makan atau kain, sehingga airnya keluar semua dan
susun pada cetakan 15-20 menit.
12.  Setelah itu, tahu buatan sudah jadi dan siap dipotong sesuai selera dan di goreng.

2.3 Analisa Usaha Agroindustri


iii

2.3.1. Analisis Biaya

Analisis biaya digunakan untuk mengetahui besarnya biaya produksi yang dikeluarkan
oleh produsen tahu dan untuk mengetahui total biaya yang dikeluarkan. Secara
sistematis dapat dihitung dengan memakai rumus: TC = FC + VC
Di mana:
TC = Total Cost (Biaya Total, dinyatakan dalam Rp)
FC = Fixed Cost ( Biaya Tetap misal Penyusutan Peralatan, Sewa Lahan dan Bangunan,
dinyatakan dalam Rp )
VC = Variabel Cost (Biaya Variabel/Biaya Tidak Tetap misal Bahan Baku, Tenaga
Kerja, Listrik dan Bahan Bakar, dinyatakan dalam Rp)

 2.3.2. Analisa Penerimaan


Analisis penerimaan digunakan untuk mengetahui besarnya penerimaan yang
diterima oleh produsen tahu di dusun tambaksari. Untuk mengetahui total penerimaan
tersebut, secara matematik dapat dihitung dengan memakai rumus: TR = P x Q
R/C ratio = TR/TC

Dimana:

TR = Total Revenue (Penerimaan Total)

TC = Total Cost (Biaya Total)

Apabila hasil analisis : R/C rasio >1, maka usaha tersebutt efisien dan menguntungkan
untuk diusahakan. R/C rasio = 1, maka usaha tersebut tidak rugi dan tidak untung
(impas). R/C rasio <1, maka usaha tersebut tidak efisien atau tidak menguntungkan
untuk diusahakan. Penerimaan merupakan jumlah produk yang dihasilkan dalam proses
produksi dikalikan dengan harga jual produk. Tiap-tiap produsen tahu mempunyai
penerimaan yang  berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan kapasitas produksi yang
bervariasi. Dengan harga jual yang berbeda-beda tergantung ukuran, dari setiap
responden harga jual tahu antara Rp 7.000,- sampai dengan Rp 8.000-, per 100 tahu.

2.4. Faktor Yang mempengaruhi Produktivitas


2.4.1 Tenaga kerja
iii

Menurut Ravianto (1995:91), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi


produktivitas kerja adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan , baik formal maupun informal, akan mendorong karyawan
bertindak produktif.
b. Keterampilan dalam bekerja dan memakai fasilitas kerja dengan baik.
c. Disiplin kerja, yaitu sikap patuh, taat, dan sadar pada peraturan lembaga atau
organisai
d. Sikap dan etika kerja, yang menjadi pedoman dan pola perilaku karyawan
karyawan agar bersikap produktif dan mengerahkan kemampuan.
e. Motivasi, yaitu dorongan kehendak yang mempengaruhi perilaku karyawan
/karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya
f. Gizi dan kesehatan yang baik dan akan meningkatkan semangat kerja
karyawan/karyawan
g. Tingkat penghasilan yang sesuai akan menimbulkan konsentrasi dan
kemampuan yang dimiliki karyawan/karyawan.
h. Jaminan sosial dapat meningkatkan pengabdian dan semangat kerja
karyawan/karyawan
i. Lingkungan kerja yang baik bagi kenyamanan bekerja
j. Kemajuan dan ketepatan teknologi menyebabkan penyelesaian proses produksi
/proses belajar mengajar tepat waktu, jumlah produksi lebih banyak dan bermutu ,
serta memperkecil pemborosan bahan sisa.
k. Sarana produksi yang buruk akan memboroskan bahan baku
l. Manajemen, yaitu system yang diterapkan atasan untuk mengelola dan
mengendalikan bawahannya, sehingga mendorong bawahan bertindak produktif.
m. Kesempatan untuk berprestasi akan memberi dorongan psikologis untuk
meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimilikinya.
Anoraga (1998:56) berpendapat bahwa tinggi rendahnya produktivitas kerja
dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu : pekerjaan yang menarik, upah yang baik,
keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, penghayatan atas maksud dan makna
pekerjaan, lingkungan atau suasana kerja yang baik , promosi dan pengembangan diri
mereka sejalan dengan perkembangan organisasi/perusahaan, merasa terlibat dengan
kegiatan-kegiatan organisasi, pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan
iii

pribadi, kesetiaan pimpinan/kepala perusahaan pada diri karyawan/karyawan dan


disiplin kerja yang keras.

2.4.2. Bahan Baku dan Bahan bakar


Bahan baku untuk membuat tahu kualitas tinggi adalah kedele kuning berbiji
besar-besar. Kemudian perlu juga asam cuka (kadar 90 %) yang dipakai sebagai
campuran sari kedele agar dapat menggumpal menjadi tahu. Selain asam cuka dapat
juga di pakai batu tahu (CaSo4) atau sulfat kapur yang telah di bakar dan ditumbuk
dibuat tepung.
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya
sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.
Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu: “Efisiensi merupakan suatu
ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan
yang direalisasikan atau perkataam lain penggunaan yang sebenarnya”. Sedangkan
pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip pernyataan
H. Emerson adalah: “Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input
(masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang
dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan
sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah
diselesaikan.”Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi berlaku baik pada proses
maupun produk yang dihasilkan, sehingga harus dipahami betul analisis daur hidup
produk Upaya produksi bersih tidak dapat berhasil dilaksanakan tanpa adanya
perubahan dalam pola pikir, sikap dan tingkah laku dari semua pihak terkait
pemerintah, masyarakat maupun kalangan usaha
• Reduce (pengurangan) adalah upaya untuk menurunkan atau mengurangi timbulan
limbah pada sumbernya.
• Reuse (pakai ulang/penggunaan kembali) adalah upaya yang memungkinkan suatu
limbah dapat digunakan kembali tanpa perlakuan fisika, kimia atau biologi.
• Recycle (daur ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah untuk memanfaatkan
limbah dengan memrosesnya kembali ke proses semula melalui perlakuakn fisika,
kimia dan biologi.
• Recovery/ Reclaim (pungut ulang, ambil ulang) adalah upaya mengambil bahan-
bahan yang masih mempunyai nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian
iii

dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuakn fisika, kimia
dan biologi.
Industri menggunakan sejumlah besar energi untuk berbagai macam kegiatan
memproduksi dan sumber daya dari proses ekstraksi. Banyak proses industri
memerlukan sejumlah besar panas dan tenaga mekanik, yang sebagian besar
menggunakan gas alam, bahan bakar minyak dan listrik. Selain itu beberapa industri
menghasilkan bahan bakar dari produk-produk limbah yang dapat digunakan untuk
menyediakan energi tambahan.Karena proses industri sangat beragam tidak mungkin
untuk menggambarkan banyak kemungkinan kesempatan untuk efisiensi energi di
industri. Banyak tergantung pada teknologi tertentu dan proses yang digunakan pada
setiap fasilitas industri. Namun demikian, sejumlah proses dan layanan energi yang
banyak digunakan di banyak industri.
Berbagai industri menggunakan bahan bakar dan listrik untuk penggunaan dalam
fasilitas mereka. Ketika listrik yang dihasilkan, panas yang dihasilkan sebagai produk
sampingan dapat disimpan dan digunakan untuk proses steam, pemanasan atau
keperluan industri lainnya dari bahan bakar menjadi energi yang dapat
digunakan.Teknologi ini lebih efisien dan menghasilkan polutan lebih sedikit.
Lebih dari 45 persen dari bahan bakar yang digunakan oleh produsen dibakar untuk
proses produksi. Fasilitas industri yang khas dapat mengurangi penggunaan energi ini
20 persen ( menurut Departemen Energi AS )

 Efisiensi
Efisiensi melihat seberapa baik sumber daya digunakan dalam suatu
aktifitas. Semakin rendah input sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi
pada suatu aktifitas dengan tingkatan tertentu, maka semakin tinggi nilai Efisiensi.
Secara harfiah dapat diartikan meningkatkan hasil tanpa mengubah jumlah sumber
daya yang digunakan, atau mencapai tingkat tujuan yang sama dengan menggunakan
sumber daya yang lebih sedikit. Dengan kata lain Efisiensi lebih memfokuskan kepada
Input dari produksi, yakni penggunaan sumber daya dengan optima
 Efektifitas
iii

Efektifitas melihat bagaimana tujuan dari seluruh sistem, oprasi, atau


aktifitas tercapai. Dengan kata lain Efektifitas lebih memfokuskan kepada target
Output dari produksi, yakni tercapainya target produksi.

2.4.3 Sarana dan prasarana


Sarana: Segala sesuatu (bisa berupa syarat atau upaya) yang dapat dipakai sebagai
alat atau media dalam mencapai maksud atau tujuan (Kamus Besar BI, 2002:999).
Prasarana: Segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu
proses (usaha, pembangunan, proyek,dsb), (Kamus Besar BI, 2002:893). Sentra
produksi tahu sudah di bangun di wilayah Tambaksari sebagai pengembang usaha
tahu. DI sentra yang sudah ada, masing-masing pengrajin menpunyai ruang produksi
tahu. Dengan kombinasi rumah tipe sederhana dengan ruang produksi para pengrajin
dapat melanjutkan produksi yang ada dengan alat produksi tradisional. Dalam
menjalankan produksi dapat membangun ruang produksi dan rumah pengrajin secara
terpisah. Satu gedung produksi dapat di pakai oleh satu kelompok pengrajin. Gedung
produksi harus lengkap dengan saluran air bersih, saluran listrik, gudang bahan baku,
mesin penggiling kedele serta prasarana lainnya yang melayani semua pengrajin. Di
gedung produksi tersebut nanti para pengrajin dapat menetapkan alat produksi untuk
membuat produk baru (diversifikasi) yaitu ada kemungkinan merubah cara produksi
dari cara pengrajin rumah tangga ke industri makanan.

BAB III

METODE PENELITIAN
iii

3.1. Metode Penentuan Tempat dan Waktu


Penentuan daerah penelitian dilakukan secara Purposive/ sengaja di Desa
Tambakagung dusun Tambaksari Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto dengan alasan
bahwa daerah tersebut merupakan sentra usaha agroindustri tahu. Penelitian akan
dilaksanakan bulan Februari 2015 sampai dengan bulan April 2015.

3.2. Metode Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan melakukan kuisioner
kepada Responden, sedangkan Data sekunder diperoleh dari kantor kecamatan, Dinas
perindustrian.

3.3. Metode Pengambilan Sampel


Pengusaha responden ditentukan secara sensus yakni seluruh pelaku usaha
Agroindustri tahu di Desa Tambakagung dsn tambaksari Kecamatan Puri Kabupaten
Mojokerto Dengan metode simple random ( acak sederhana ) sebanyak 21 0rang.

3.4. Metode Analisis Data


Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh faktor-faktor Bahan baku, Bahan bakar dan Tenaga kerja terhadap pendapatan
Agroindustri tahu sehinga digunakan analisa regresi.
Regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
suatu variabel terhadap variabel lain .Dalam analisis regresi, variabel yang
mempengaruhi disebut independent variabel (variable bebas) dan variabel yang
dipengaruhi disebut dependent variabel (variabel terikat).
Pada perhitungan selanjutnya diatas dimasukkan dalam model regresi berikut ini :
Y = x1 + x2 + x3
Dimana :
Y = Pendapatan pengrajin tahu
X1 = Bahan baku
X2 = Bahan bakar
iii

X3 = Tenaga kerja

Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh
mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab (X) terhadap Variabel
Akibatnya. Faktor Penyebab pada umumnya dilambangkan dengan X atau disebut juga
dengan Predictor sedangkan Variabel Akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga
dengan Response. Regresi Linear Sederhana atau sering disingkat dengan SLR (Simple
Linear Regression) juga merupakan salah satu Metode Statistik yang dipergunakan
dalam produksi untuk melakukan peramalan ataupun prediksi tentang karakteristik
kualitas maupun Kuantitas.
Contoh Penggunaan Analisis Regresi Linear Sederhana dalam Produksi antara lain :
Hubungan antara Lamanya Kerusakan Mesin dengan Kualitas Produk yang dihasilkan
Hubungan Jumlah Pekerja dengan Output yang diproduksi
Hubungan antara suhu ruangan dengan Cacat Produksi yang dihasilkan.
Model Persamaan Regresi Linear Sederhana adalah seperti berikut ini :
Y = a + bX
Dimana :
Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent)
X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent)
a = konstanta
b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh Predictor

Y = Penerimaan / pendapatan
bo = Intercept / konstanta
bi = Koefisien regresi (I = 1.2…..8)
X1 = Bahan Baku
X2 = Bahan Bakar
X3 = Tenaga Kerja

3.5. Uji Simultan (Uji-F)


iii

Uji F hitung digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh semua variable

bebas (independent variable) secara bersama-sama terhadap variable terikat ( dependent

variable). Rumusan hipotesis yang akan diuji adalah :

HO ; β1 = 0, artinya tidak ada hubungan variable bebas terhadap variable terikat.

H1 ; β1 ≠, artinya ada hubungan variable bebas terhadap variable terikat.

H0 akan diterima ( H1 ditolak ) pada tingkat kepercayaan tertentu jika F –hitung <

F-tabel. Hal ini menunjukkan, bahwa secara statistic variable bebas akan diuji tidak

signifikan terhadap variable terkait ( pendapatan pengusaha tahu ), dan sebaliknya H0

akan ditolak (H1 Diterima ) pada tingkat kepercayaan tertentu jika F-hitung >F-tabel. Hal ini

menunjukkan bahwa secara statistic variable bebas yang diuji signifikan terhadap

variable terkait ( pendapatan pengusaha tahu )pada tingkat kesalahan sebesar α% (1%,

5%, dan 100%). Besarnya F-hitung dirumuskan sebagai berikut :

R/ M
F hitung =
(1−R)/(n−m−1)

F table =(m, n-m-1 ; α)

Ho : β1 = β2……….β10 = 0

H1 : tidak semua βi = 0

Dimana :

R2 = koefisien determinasi

βi = koefisien regresi variable bebas ke –i

m = jumlah variable bebas

n = jumlah sampel

α = tingkat kesalahan
iii

Kriteria koefisien korelasi (r atau R istilah computer) menurut (Arikunto, 2002)

yaitu sangat rendah (0,000 < r < 0,200), rendah (0,200 < r < 0,400), agak rendah (0,400

< r < 0,600), cukup (0,600 < r < 0,800), dan tinggi (0,800 < r < 1,000).

Kreteria koefisien determinasi (r2 atau R square) menurut (Supranto, 1995)

dinyatkan dalam persen yaitu tidak kuat (r2 < 0,50), cukup kuat (0,50 < r2 < 0,59), kuat

(0,60 < r2 <0,79) dan sangat kuat (0,80 < r2 < 1,00).

3.6. Uji Individual Test

Uji t-test terhadap sebuah koefisien individu adalah suatu uji tentang

signifikannya dengan memperhatikan kehadiran semua regresor (variable bebas atau

independent variable) yang lainya. Rumus hipotesis yang akan diuji adalah sebagai

berikut:

Ho ; βi = 0, artinya tidak ada pengaruh dari masing-masing variable bebas secara

parsial (bahan baku,bahan bakar dan tenaga kerja) terhadap pendapatan pengusaha tahu

H1 ; βi ≠ 0, artinya ada pengaruh dari masing-masing variable bebas secara parsial

(bahan baku, bahan bakar dan tenaga kerja) terhadap pendapatan cabe rawit.

Ho akan diterima (H1 ditolak) pada tingkat kepercayaan tertentu jika t hitung <t table . Hal

ini, menunjukkan bahwa secara statistic variable bebas (X1) yang diuji tidak berbeda

nyata (non signifikan) terhadap pendapatan pengusaha tahu. Sebaliknya, Ho akan ditolak

(H1 diterima) pada tingkat kepercayaan tertentu jika t hitung > t table. Hal ini, menunjukkan

bahwa secara statistic variable bebas (Xi) yang diuji berbeda nyata (signifikan) terhadap

pendapat pengusaha tahu pada tingkat kesalahan α% (1%, 5%, dan 10%). Besarnya t-

βi
hitung dirumuskan sebagai berikut : t-hitung = ; t-tabel = (n-k-1;α/2)
SβI

Dimana : βi = parameter yang diestimasi (koefisien regresi)


iii

Sβi = standard error parameter yang diestimasi (standard error koefisien

regresi).

3.7. Definisi Operasional

1. Luas Lahan adalah lahan yang dikuasai pengusaha baik milik sendiri, sewa atau

garapan saja pada saat pengambilan data.

2. Pendapatan usaha agroindustri tahu adalah pengurangan antara penerimaan usaha

agroindustri tahu dengan nilai pengeluaran biaya keseluruhan (total).

3. Nilai Produksi yang dipergunakan adalah dalam rupiah.

4. Kedelai adalah bahan yang digunakan pada usaha agroindustri tahu dalam satu kali

produksi, dinyatakan dengan satu kg.

DAFTAR PUSTAKA
iii

Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Rinika Cipta. Jakarta.

Aristanto.2006. Pemberdayaan Usaha Kecil.Science Journal No : 25 Desember

Gasperz, V. 2009. Ekonomi Manajerial Pembuatan Keputusan Bisnis. PT

Gramedia. Jakarta.

Hadisapoetra,2007 dalam Utami F.2007. Skripsi.Studi Ekonomi dan Sistem

Pemasaran Tahu di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok

Timur.Fakultas Pertanian. Universitas Mataram.

Hendriksen.(1999). Manajemen Pemasaran. LP3N. Jakarta.

Kadariah, Lien Karlina, Clive Gray. 1999. Pegantar Evaluasi Proyek. Fakultas

Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Masyhuri,2004.Pengembangan Agroindustri Melalui Peneliti Pengembangan

Nasir. 1988.Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta

Pro Simatupang, P. 1987. Fungsi Keuntungan : Landasan Teori dan Terapannya. Pusat

Penelitian Agro Ekonomi, Bogor.duk Yang Intensif dan Berkesinambungan

Dalam Jurnal

Tambunan, T. 2007. Perkiraan dampak dari kenaikan harga BBM 2005 dan 2007

terhadap inflasi dan pertumbuhan PDB.

Universitas Merdeka. Malang. Cochran, W. 1991. Teknik Penarikan Sampel. UI Pres.

Jakarta

Widarjono, A. 2007. Ekonometrika teori dan aplikasi untuk ekonomi dan bisnis (edisi

kedua).Yogyakarta: Ekonisia.

DAFTAR PERTANYAAN (QUISIONER)


iii

Tanggal Wawancara :.............................

Pewawancara :.............................

IDENTITAS RESPONDEN

Nomor Responden :................................

Nama Lengkap :................................

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Kelurahan :................................

Kecamatan :................................

Kabupaten :................................

Jenis Usaha : Agroindustri tahu

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1.) Lamanya pengalaman dalam usaha agroindustri tahu ?........................tahun

2.) Skala usaha yang saudara miliki ?....................

3.) Dari manakah saudara memperoleh informasi tentang cara pengolahan tahu ? ....

4.) Berapah lama saudara mengurus usaha dalam sehari ?.............jam

5.) Berapah jumlah tenaga kerja dalam sehari ?................HOK

6.) Selama melakukan usaha tahu, siapakah yang mengurus ketersediaan bahan baku

dan bahan bakar ?.................

7.) Jika saudara menggunakan tenaga kerja luar atau upahan, berapah mereka diberi

upah perhari ?.................

8.) Berapah biaya untuk pembuatan tempat usaha pengolahan tahu ?..................
iii
iii
iii

Anda mungkin juga menyukai