Tugas Individu Dan Kelompok Pertemuan 9
Tugas Individu Dan Kelompok Pertemuan 9
PENJUALAN ANGSURAN
1
1.2. Jika P adalah penjualan angsuran, G adalah laba penjualan angsuran, sedangkan
uang muka ditentukan sebesar 20%, maka besarnya piutang angsuran dapat dicari
dengan rumus:
a. P-(20% X Q)
b. P-(20% X P)
c. Q+(20% X P)
d. P – Q
1.3. Apabila terjadi penghapusan piutang angsuran barang dagangan, rekening yang
harus disesuaikan akibat adanya penghapusan tersebut selain rekening piutang
angsuran adalah:
a. Rekening penjualan angsuran
b. Rekening laba kotor belum direalisasi
c. Rekening laba kotor direalisasi
d. Rekening harga pokok penjualan
1.4. PT. “B” tahun 19B menghapus piutang angsuran sebesar Rp 800.000,00.
Prosentase laba kotor dari penjualan angsuran tersebut adalah 80%. Besarnya laba
kotor belum direalisasi yang disesuaikan ( dihapuskan ) akibat adanya
penghapusan tersebut adalah:
a. Rp 160.000,00
b. Rp 640.000,00
c. Rp 800.000,00
d. Rp 4.000.000,00
Data berikut ini digunakan menjawab soal nomor 4.5 dan 4.6
1.5. Besarnya kas yang harus dibayarkan oleh pembeli tersebut pada awal bulan Mei
19B apabila biaya bunga ditambahkan dalam pembayaran angsuran adalah:
2
a. Rp 250.000,00
b. Rp 295.000,00
c. Rp 250.000,00
d. Rp 287.500,00
1.6. Apabila ditentukan bahwa dalam pembayaran angsuran tersebut sudah termasuk
biaya bunga, maka besarnya pokok angsuran yang dilunasi pada bulan Januari
19B adalah:
a. Rp 250.000,00
b. Rp 306.250,00
c. Rp 186.915,00
d. Rp 189.720,00
1.7. Bila K adalah penjualan angsuran, L adalah besarnya uang muka pembayaran
angsuran, M adalah besarnya harga pokok penjualan angsuran, dan N adalah
volume angsuran, maka besarnya pembayaran setiap kali angsuran dihitung
dengan rumus:
K−M
a.
N
K−L
b.
N
M −L
c.
N
d. (K – L) + (L + N)
1.8. Jika P adalah jumlah penjualan angsuran, Q adalah laba kotor penjualan
angsuran, dan R adalah jumlah penerimaan kas dari penjualan angsuran maka
Laba Kotor yang direalisasi (LKD) dicari dengan rumus:
Q
a. ( X 100%) X R
P
P−Q
b. ( X 100%) X R
P
P
3
P−Q
c. ( X 100%) X R
Q
P
d. XR
Q
Data berikut ini digunakan untuk menjawab soal nomor 4.9 dan 4.10
4
d. Pembeli mengembalikan barang dagangan kepada penjual karena barang
tersebut cacat atau tidak normal.
1.12. Rekening “Cadangan selisih harga pertukaran” dalam masalah tukar tambah
(Trade In) dalam penjualan angsuran, timbul karena adaya:
a. Selisih antara taksiran harga pokok (Estimated Cost) dengan harga pertukaran.
b. Selisih antara harga jual setelah perbaikan dengan harga pertukaran.
c. Selisih antara harga pertukaran dengan taksiran laba normal penjualan kembali.
d. Selisih antara harga jual barang bekas dengan perkiraan harga pokok.
1.14. Jurnal yang digunakan untuk mencatat adanya pemilikan kembali barang
dagangan apabila dalam pemilikan kembali tersebut timbul laba adalah:
Debit Kredit
a. Barang dagangan dimiliki kembali Laba pemilikan kembali
b. Barang dagangan dimiliki kembali Piutang penjualan angsuran
c. Laba kotor belum direalisasi, Piutang penjualan angsuran
Barang dagangan dimiliki kembali laba pemilikan kembali
d. Laba kotor bebas direalisasi barang Penghapusan piutang
dagangan dimiliki kembali Laba pemilikan piutang
5
1.15. Apabila P adalah harga pertukaran barang, Q adalah cadangan selisih harga
pertukaran, dan R adalah harga jual setelah perbaikan, maka besarnya harga pokok
barang yang diakui (Estimated Cost) adalah:
a. P – R
b. P – Q
c. R – Q
d. (P – R) + Q