KONSINYASI • Penjualan Angsuran yaitu penjualan yang pembayarannya dapat dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu dengan lebih dahulu membayar uang muka baru kemudian sisanya diangsur sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli • Penjualan angsuran dapat dilakukan terhadap; aktiva tetap dan barang dagangan • Resiko Penagihan Piutang – Masalah non-Akuntansi • Masalah utama adalah bagaimana cara menekan resiko tidak terbayarnya angsuran oleh pembeli • Usaha yang dilakukan antara lain; – Meyeleksi calon pembeli – Menyediakan perlindungan hukum – Menyediakan perlindungan ekonomi kepada penjual – Masalah Akuntansi • Laba kotor diakui pada periode penjualan • Laba kotor diakui secara proposrdional sesuai dengan penerimaan kas setiap periode Laba Kotor diakui pada periode penjualan
• Laba diakui seluruhnya pada periode dimana
penjualan diakui • Pada tahun berikutnya, tidak mengakui adanya laba tetapi hanya mencatat penerimaan kas dan mengurangi piutang • Hasil penagihan sesudah tahun penjualan dianggap sebagai pengembalian harga pokok • Apabila konsusmen dibebani bunga, maka pencatatan atas bunga dilakukan dengan mengakui pendapatan bunga Laba kotor diakui secara proporsional sesuai dengan penerimaan kas setiap periode
• Laba kotor diakui secara proporsional sebesar
prosentase laba kotor dibandingkan dengan jumlah uang kas yang diterima • Digunakan oelh perusahaan yang menerapkan penjualan angsuran dalam jangka waktu angsuran melebihi satu periode akuntansi CONTOH PENJUALAN ANGSURAN UNTUK AKTIVA TETAP • Pada tahun 2010 PT. AGSYA menjual 10 unit ruko di Jl Nusa Indah Duridengan harga pokok perkapling Rp300.000.000, dijual dengan harga Rp 400.000.000 ditambah bunga 10% pertahun. Pembayaran angsuran dilakukan tiap semester selama 5 tahun, uang muka 20%, bunga dihitung berdasarkan sisa piutang CONTOH PENJUALAN ANGSURAN UNTUK BARANG DAGANGAN NERACA PT. AUFAA 31 DESEMBER 2020 (dalam ribuan rupiah) AKTIVA PASIVA Kas 16.000 Utang dagang 4.800 Piutang dagang 36.000 LKBD 2008 3.600 PPA 2008 12.000 LKBD 2009 19.600 PPA 2009 56.000 Modal saham 300.000 Aktiva lain 280.000 Saldo laba 72.000 Jumlah 400.000 Jumlah 400.000 PPA = Piutang Penjualan Angsuran LKBD = Laba Kotor belum direalisasi 1. Penjualan barang dagangan secara tunai Rp 48.000.000, secara kredit Rp 80.000.000, dan secara angsuran Rp 132.000.000 dengan harga pokok masing-masing Rp 36.000.000, Rp 58.000.000 dan Rp 79.200.000 2. Pembelian barang dagangan secara kredit Rp 180.000.000 3. Terima Uang dari; piutang dagang Rp 100.000.000, PPA 2018 Rp 9.000.000, PPA 2019 Rp 48.000.000 dan PPA 2020 Rp 102.000.000 4. Pelunasan hutang Rp 172.000.000, pembayaran biaya usaha sebesar Rp 40.000.000 5. Retur penjualan angsuran th 2020 Rp 500.000 dan retur PPA 2019 sebesar Rp 800.000 gagal, barang ditarik kembali dengan nilai Rp 800.000 6. 31/12/2020 mencatat HPP angsuran tahun 2020 sebesar Rp 79.200.000 7. Menutup rekening penjualan angsuran tahun 2020 8. Mencatat laba direalisasi th 2020: 9. Menutup LKD ke rekening ke laba rugi 10. Menutup rekening persediaan 1/1/2020 Rp 20.000.000 mencatat persediaan 31/12/2020 Rp 27.600.000, HPP Rp 94.000.000 dan menutup pembelian Rp 180.000.000 11. Menutupsemua rekening L/R dari penjualan secara tunai dan secara kredit 12.Pajak sebesar 20% dari laba belum dibayar 13.Menutup rekening pajak 14.Menutup rekening L/R ke rekening laba belum dibagi
LKD = Laba Kotor Direalisasi
Pembatalan Kontrak • Penerimaan kembali barang yang telah dijual. Barang kembali dicatat sebesar taksiran harga jual saat itu. • Penghapusan piutang penjualan angsuran • Penghapusan laba kotor belum direalisasi • Pengakuan laba atau rugi pembatalan penjualan angsuran Penjualan angsuran dengan Model Tukar tambah • Barang yang diterima penjual biasanya dianggap sebagai pembayaran uang muka • Barang tersebut dicatat sebesar nilai realisasi bersihnya atau (taksiran harga jual dikurangi biaya penjualan barang bekas) Masalah Bunga dalam Penjualan Angsuran
• Bunga dihitung berdasarkan saldo pokok pinjamam
• Bunga dihitung berdasarkan besarnya kewajiban untuk mengangsur pada setiap periode, mulai tanggal terjadinya penjualan angsuran sampai terjadinya pembayaran • Pembayaran periodik dengan jumlah yang sama yang terdiri dari pembayaran bunga berdasarkan pokok pinjaman pada setiap periode angsuran dan angsuran untuk pokok pinjaman • Bunga dihitung berdasarkan pokok pinjaman PENJUALAN LAY BY • Penjualan lay by adalah penjualan angsuran kepada konsumen dimana penyerahan barang kepada konsumen setelah barang tersebut lunas • Biasanya tidak ada bunga • keuntungan perusahaan lay by – Adanya tambahan nilai penjualan – Aman dari resiko piutang tak terbayar – Potensi mendapatkan tambahan pendapatan dari bunga uang yang disetor • Kerugian penjualan lay by – Kehilangan kesempatan penjualan tunai – Ada biaya tambahan penyimpanan barang – Ada tambahan biaya administrasi untuk penjualan lay by – Resiko uang apabila kontrak dibatalkan oleh konsumen • Keuntungan Konsumen – Bisa membeli barang meski blm punya cukup uang – Bebas biaya bunga – Prosedurnya mudah • Kerugian Konsumen – Tidak bisa langsung menikmati barang yang dibeli – Resiko kehilangan mendapatkan sale discount – Harus berkali-kali mendatangi toko mengangsur PENJUALAN KONSIYANSI • Penjualan Konsinyasi adalah penyerahan barang oleh pihak yang memiliki barang kepada pihak lain, yang bertindak sebagai agen penjual dengan persetujuan bahwa hak barang-barang tersebeut tetap berada ditangan pemilik selama belum terjual • Pemilik disebut pengamat (Consignor) • Pihak yang dititipi disebut pedagang komisi (Consignee) Konsekuensi Penjualan Konsinyasi • Modal kerja yang lebih besar • Resiko kerusakan barang tinggi • Manajemen pemasaran harus tertata dengan baik Karakteristik Penjualan Konsinyasi • Hak pemilikan terhadap barang-barang masih berada di tangan Consignor (Persediaan) • Selama barang belum terjual tidak dapat diakui adanya pendapatan • Consignor tetap bertanggungjawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan barang konsinyasi • Consignee bertanggungjawab untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang konsinyasi • Harga jual ke konsumen tetap terkontrol Keuntungan Penjualan Konsinyasi • Bagi pihak Consignor – Merupakan cara memperluas pemasaan dan sebagai sarana promosi – Dapat menghindari resiko, misal consignee bangkrut barang konsinyasi tidak ikut disita – Harga jual eceran dapat dikendalikan oleh consignor • Bagi Pihak Consignee – Terlepas dari resiko gagal penjualan – Menghemat biaya – Resiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari – Modal kerja dapat dikurangi Akuntansi Konsinyasi • Akuntansi oleh Consignor – Metode terpisah – Metode tidak terpisah • Akuntansi oleh Consignee – Dicatat terpisah dari penjualan reguler – Dicatat jadi satu dengan transsaksi yang lain • Transaksi penjualan konsinyasi yang belum terjual seluruhnya • Penyajian Laba/Rugi penjualan konsinyasi Contoh Soal 1 • Tanggal 2 januari 2022 PT. AGSYA mengadakan kerjasama dengan dalam bentuk perjanjian konsinyasi untuk menjual Kompor gas dengan CV. Ghussan. Perjanjian yang disepakati adalah: – Kepada CV.Ghussan diberikan komisi 25% dari hasil penjualan – Setiap biaya bongkar muatan oleh consignee seluruhnya diganti oleh consignor – Harga jual ditetapkan sebesar Rp 3.000.000/unit – CV.Ghussan diberi hak untuk menjual barang secara kredit, tetapi tanggungjawabnya ada pada CV.Ghussan • Transaksi Penjualan pihak Consigner – Pengiriman 10 unit kompor gas kepada CV Ghussan dengan harga pokok Rp 1.800.000 – Dibayar biaya angkut Rp 200.000 – Diterima perhitungan penjualan atas 10 unit kompor gas dari CV. Ghussan – Diterima uang sebesar Rp 22.000.000 – Menutup saldo rekening pengiriman barang konsinyasi ke Laba/rugi • Transaksi Penjualan pihak Consignee – Penerimaan Barang dari PT. AGSYA sebanyak 10 unit kompor gas untuk dijual dengan harga Rp 3.000.000 / unit – Dijual 10 unit kompor gas, komisi 25% – Dibayar biaya angkut Rp 500.000 – Diterima piutang dari pelanggan atas penjualan 10 unit kompor gas – Perhitungan komisi – Pengiriman perhitungan hasil penjualan kepada PT. AGSYA dan pengiriman uang setelah dipotong komisi Contoh Soal 2 • Berikut transaksi yangn terjadi antara PT. AGSYA dan CV.Ghussan dalam bulan Desember 2021 – Pengiriman 20 unit kompor gas dengan harga jual Rp 3.000.000/unit komisi 25% harga pokok @ Rp 1.800.000, biaya-biaya yang dikeluarkan consignee ditanggung consignor – Dibayar biaya pengiriman oleh consignor Rp 400.000 – Diterima perhitutngan penjualan atas 12 unit kompor gas beserta uang – Biaya angkut yang dikeluarkan consignee untuk penjualan 12 unit sebesar Rp 800.000 – Biaya promosi selama bulan desember Rp 200.000