Anda di halaman 1dari 24

BAB II

PENJUALAN ANGSURAN DAN PENJUALAN


KONSINYASI
• Penjualan Angsuran yaitu penjualan yang
pembayarannya dapat dilakukan secara
bertahap dalam jangka waktu tertentu dengan
lebih dahulu membayar uang muka baru
kemudian sisanya diangsur sesuai dengan
perjanjian antara penjual dan pembeli
• Penjualan angsuran dapat dilakukan terhadap;
aktiva tetap dan barang dagangan
• Resiko Penagihan Piutang
– Masalah non-Akuntansi
• Masalah utama adalah bagaimana cara
menekan resiko tidak terbayarnya angsuran
oleh pembeli
• Usaha yang dilakukan antara lain;
– Meyeleksi calon pembeli
– Menyediakan perlindungan hukum
– Menyediakan perlindungan ekonomi kepada
penjual
– Masalah Akuntansi
• Laba kotor diakui pada periode penjualan
• Laba kotor diakui secara proposrdional sesuai
dengan penerimaan kas setiap periode
Laba Kotor diakui pada periode penjualan

• Laba diakui seluruhnya pada periode dimana


penjualan diakui
• Pada tahun berikutnya, tidak mengakui adanya laba
tetapi hanya mencatat penerimaan kas dan
mengurangi piutang
• Hasil penagihan sesudah tahun penjualan dianggap
sebagai pengembalian harga pokok
• Apabila konsusmen dibebani bunga, maka
pencatatan atas bunga dilakukan dengan mengakui
pendapatan bunga
Laba kotor diakui secara proporsional sesuai
dengan penerimaan kas setiap periode

• Laba kotor diakui secara proporsional sebesar


prosentase laba kotor dibandingkan dengan
jumlah uang kas yang diterima
• Digunakan oelh perusahaan yang menerapkan
penjualan angsuran dalam jangka waktu
angsuran melebihi satu periode akuntansi
CONTOH PENJUALAN ANGSURAN UNTUK
AKTIVA TETAP
• Pada tahun 2010 PT. AGSYA menjual 10 unit
ruko di Jl Nusa Indah Duridengan harga pokok
perkapling Rp300.000.000, dijual dengan
harga Rp 400.000.000 ditambah bunga 10%
pertahun. Pembayaran angsuran dilakukan
tiap semester selama 5 tahun, uang muka
20%, bunga dihitung berdasarkan sisa piutang
CONTOH PENJUALAN ANGSURAN UNTUK
BARANG DAGANGAN
NERACA
PT. AUFAA
31 DESEMBER 2020
(dalam ribuan rupiah)
AKTIVA PASIVA
Kas 16.000 Utang dagang 4.800
Piutang dagang 36.000 LKBD 2008 3.600
PPA 2008 12.000 LKBD 2009 19.600
PPA 2009 56.000 Modal saham 300.000
Aktiva lain 280.000 Saldo laba 72.000
Jumlah 400.000 Jumlah 400.000
PPA = Piutang Penjualan Angsuran
LKBD = Laba Kotor belum direalisasi
1. Penjualan barang dagangan secara tunai Rp 48.000.000,
secara kredit Rp 80.000.000, dan secara angsuran Rp
132.000.000 dengan harga pokok masing-masing Rp
36.000.000, Rp 58.000.000 dan Rp 79.200.000
2. Pembelian barang dagangan secara kredit Rp
180.000.000
3. Terima Uang dari; piutang dagang Rp 100.000.000, PPA
2018 Rp 9.000.000, PPA 2019 Rp 48.000.000 dan PPA
2020 Rp 102.000.000
4. Pelunasan hutang Rp 172.000.000, pembayaran biaya
usaha sebesar Rp 40.000.000
5. Retur penjualan angsuran th 2020 Rp 500.000 dan retur
PPA 2019 sebesar Rp 800.000 gagal, barang ditarik
kembali dengan nilai Rp 800.000
6. 31/12/2020 mencatat HPP angsuran tahun 2020
sebesar Rp 79.200.000
7. Menutup rekening penjualan angsuran tahun
2020
8. Mencatat laba direalisasi th 2020:
9. Menutup LKD ke rekening ke laba rugi
10. Menutup rekening persediaan 1/1/2020 Rp
20.000.000 mencatat persediaan 31/12/2020 Rp
27.600.000, HPP Rp 94.000.000 dan menutup
pembelian Rp 180.000.000
11. Menutupsemua rekening L/R dari penjualan
secara tunai dan secara kredit
12.Pajak sebesar 20% dari laba belum dibayar
13.Menutup rekening pajak
14.Menutup rekening L/R ke rekening laba
belum dibagi

LKD = Laba Kotor Direalisasi


Pembatalan Kontrak
• Penerimaan kembali barang yang telah dijual.
Barang kembali dicatat sebesar taksiran harga
jual saat itu.
• Penghapusan piutang penjualan angsuran
• Penghapusan laba kotor belum direalisasi
• Pengakuan laba atau rugi pembatalan
penjualan angsuran
Penjualan angsuran dengan Model Tukar
tambah
• Barang yang diterima penjual biasanya
dianggap sebagai pembayaran uang muka
• Barang tersebut dicatat sebesar nilai realisasi
bersihnya atau (taksiran harga jual dikurangi
biaya penjualan barang bekas)
Masalah Bunga dalam Penjualan Angsuran

• Bunga dihitung berdasarkan saldo pokok pinjamam


• Bunga dihitung berdasarkan besarnya kewajiban
untuk mengangsur pada setiap periode, mulai tanggal
terjadinya penjualan angsuran sampai terjadinya
pembayaran
• Pembayaran periodik dengan jumlah yang sama yang
terdiri dari pembayaran bunga berdasarkan pokok
pinjaman pada setiap periode angsuran dan angsuran
untuk pokok pinjaman
• Bunga dihitung berdasarkan pokok pinjaman
PENJUALAN LAY BY
• Penjualan lay by adalah penjualan angsuran
kepada konsumen dimana penyerahan barang
kepada konsumen setelah barang tersebut
lunas
• Biasanya tidak ada bunga
• keuntungan perusahaan lay by
– Adanya tambahan nilai penjualan
– Aman dari resiko piutang tak terbayar
– Potensi mendapatkan tambahan pendapatan dari
bunga uang yang disetor
• Kerugian penjualan lay by
– Kehilangan kesempatan penjualan tunai
– Ada biaya tambahan penyimpanan barang
– Ada tambahan biaya administrasi untuk
penjualan lay by
– Resiko uang apabila kontrak dibatalkan oleh
konsumen
• Keuntungan Konsumen
– Bisa membeli barang meski blm punya cukup
uang
– Bebas biaya bunga
– Prosedurnya mudah
• Kerugian Konsumen
– Tidak bisa langsung menikmati barang yang
dibeli
– Resiko kehilangan mendapatkan sale discount
– Harus berkali-kali mendatangi toko
mengangsur
PENJUALAN KONSIYANSI
• Penjualan Konsinyasi adalah penyerahan
barang oleh pihak yang memiliki barang
kepada pihak lain, yang bertindak sebagai
agen penjual dengan persetujuan bahwa hak
barang-barang tersebeut tetap berada
ditangan pemilik selama belum terjual
• Pemilik disebut pengamat (Consignor)
• Pihak yang dititipi disebut pedagang komisi
(Consignee)
Konsekuensi Penjualan Konsinyasi
• Modal kerja yang lebih besar
• Resiko kerusakan barang tinggi
• Manajemen pemasaran harus tertata dengan
baik
Karakteristik Penjualan Konsinyasi
• Hak pemilikan terhadap barang-barang masih
berada di tangan Consignor (Persediaan)
• Selama barang belum terjual tidak dapat diakui
adanya pendapatan
• Consignor tetap bertanggungjawab sepenuhnya
terhadap semua biaya yang berhubungan barang
konsinyasi
• Consignee bertanggungjawab untuk menjaga
keamanan dan keselamatan barang konsinyasi
• Harga jual ke konsumen tetap terkontrol
Keuntungan Penjualan Konsinyasi
• Bagi pihak Consignor
– Merupakan cara memperluas pemasaan dan sebagai sarana
promosi
– Dapat menghindari resiko, misal consignee bangkrut barang
konsinyasi tidak ikut disita
– Harga jual eceran dapat dikendalikan oleh consignor
• Bagi Pihak Consignee
– Terlepas dari resiko gagal penjualan
– Menghemat biaya
– Resiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari
– Modal kerja dapat dikurangi
Akuntansi Konsinyasi
• Akuntansi oleh Consignor
– Metode terpisah
– Metode tidak terpisah
• Akuntansi oleh Consignee
– Dicatat terpisah dari penjualan reguler
– Dicatat jadi satu dengan transsaksi yang lain
• Transaksi penjualan konsinyasi yang belum
terjual seluruhnya
• Penyajian Laba/Rugi penjualan konsinyasi
Contoh Soal 1
• Tanggal 2 januari 2022 PT. AGSYA mengadakan
kerjasama dengan dalam bentuk perjanjian
konsinyasi untuk menjual Kompor gas dengan
CV. Ghussan. Perjanjian yang disepakati adalah:
– Kepada CV.Ghussan diberikan komisi 25% dari hasil
penjualan
– Setiap biaya bongkar muatan oleh consignee
seluruhnya diganti oleh consignor
– Harga jual ditetapkan sebesar Rp 3.000.000/unit
– CV.Ghussan diberi hak untuk menjual barang secara
kredit, tetapi tanggungjawabnya ada pada
CV.Ghussan
• Transaksi Penjualan pihak Consigner
– Pengiriman 10 unit kompor gas kepada CV
Ghussan dengan harga pokok Rp 1.800.000
– Dibayar biaya angkut Rp 200.000
– Diterima perhitungan penjualan atas 10 unit
kompor gas dari CV. Ghussan
– Diterima uang sebesar Rp 22.000.000
– Menutup saldo rekening pengiriman barang
konsinyasi ke Laba/rugi
• Transaksi Penjualan pihak Consignee
– Penerimaan Barang dari PT. AGSYA sebanyak 10
unit kompor gas untuk dijual dengan harga Rp
3.000.000 / unit
– Dijual 10 unit kompor gas, komisi 25%
– Dibayar biaya angkut Rp 500.000
– Diterima piutang dari pelanggan atas penjualan 10
unit kompor gas
– Perhitungan komisi
– Pengiriman perhitungan hasil penjualan kepada
PT. AGSYA dan pengiriman uang setelah dipotong
komisi
Contoh Soal 2
• Berikut transaksi yangn terjadi antara PT. AGSYA dan
CV.Ghussan dalam bulan Desember 2021
– Pengiriman 20 unit kompor gas dengan harga jual Rp
3.000.000/unit komisi 25% harga pokok @ Rp 1.800.000,
biaya-biaya yang dikeluarkan consignee ditanggung
consignor
– Dibayar biaya pengiriman oleh consignor Rp 400.000
– Diterima perhitutngan penjualan atas 12 unit kompor gas
beserta uang
– Biaya angkut yang dikeluarkan consignee untuk
penjualan 12 unit sebesar Rp 800.000
– Biaya promosi selama bulan desember Rp 200.000

Anda mungkin juga menyukai