• Contoh 1
• Contoh 2
• Contoh 3
TUKAR TAMBAH
• Dalam penjualan angsuran, seringkali penjual menerima barang bekas sebagai
uang muka (DP). Untuk menarik pembeli biasanya barang bekas yang diterima
sebagai uang muka ini, dinilai lebih oleh perusahaan.
• Agar laporan keuangan ,mencerminkan keadaan yang sebenarnya barang bekas
yang diterima dicatat berdasarkan nilai realisasi bersih dan tidak boleh
melebihi harga pokok pengganti.
• Jika harga pokok pengganti tidak diketahui maka:
• nilai realisasi bersih = taksiran harga jual –( taksiran biaya perbaikan
sebelum dijual, biaya pemasaran, laba normal)
• Selisih antara nilai bersih dengan nilai yang disepakati sebaiknya dikumpulkan
dalam rekening sendiri, misalnya cadangan kelebihan harga. Pada akhir periode
rekening ini merupakan pengurang rekening penjualan angsuran.
• Sehingga penjualan angsuran sesungguhnya = Penjualan angsuran yang
disepakati – cadangan kelebihan harga.
• Contoh hal. 196
PEMBATALAN PENJUALAN ANGSURAN
• Seringkali terjadi pembatalan penjualan angsuran yang belum
lunas. Sehingga perusahaan akan melakukan:
1. Menerima kembali barang yang sudah dijual (dicatat
berdasarkan taksiran nilai realisasi bersih)
2. Menghapus piutang penjualan angsuran yang belum dilunasi dan
laba kotor belum direalisir yang berhubungan dengan penjualan
yang dibatalkan.
3. Mengakui laba atau rugi pembatalan penjualan angsuran,
menggunakan salah satu metode yaitu metode accrual dan
penjualan angsuran.