Anda di halaman 1dari 19

PENJUALAN ANGSURAN

Tukar Tambah atau Trade In

 Tukar tambah adalah penjualan di mana pembeli menyerahkan barangnya


sebagai uang muka (down payment/DP) kekurangannya dibayar secara
angsuran.
 Dalam penjualan angsuran sering terjadi cara tukar tambah untuk
menarik pembeli.
 Dalam tukar tambah, barang yang diserahkan sebagai uang muka dicatat
berdasar realisasi bersihnya dengan syarat: nilai realisasi bersih
tidak boleh melebihi nilai pokok pengganti (current replacement cost).
 Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual barang dikurangi biaya
perbaikan
Pembatalan Penjualan Angsuran

 Dalam penjualan angsuran kadangkala pembeli tidak dapat melunasi angsurannya


sehingga terjadi pembatalan penjualan angsuran. Beberapa hal yang perlu dilakukan
oleh penjual adalah :
 1.Barang yang sudah dijual dimiliki kembali
Penjual harus menilai kembali barang tersebut. Dalam penilaian kembali harus
dipertimbangkan cadangan untuk perbaikan dan laba normal yang diharapkan apabila
barang tersebut dijual lagi (nilai realisasi bersih).
 2. Piutang penjualan angsuran yang belum dibayar dibatalkan
 3. Mencatat laba atau rugi pembatalan penjualan angsuranTergantung metode
pengakuan laba kotor yang digunakan (laba kotor diakui saat penjualan atau laba kotor
diakui secara proporsional dengan penerimaan kas)
Laba Kotor Diakui Saat Penjualan

 Pada metode ini laba kotor diakui saat penjualan sehingga saldo
piutang penjualan angsuran merupakan beban pokok penjualan
yang belum diterima pembayarannya.
 Jadi, selisih antara nilai realisasi bersih atas barang yang diterima
kembali dengan saldo piutang penjualan angsuran merupakan
laba atau rugi pembatalan penjualan angsuran
Laba Kotor Diakui Secara Proporsional
dengan Penerimaan Kas
 Pada metode ini laba kotor diakui secara proporsional dengan
penerimaan kas, sehingga saldo piutang penjualan angsuran
terdiri dari laba kotor yang belum direalisasi dan beban pokok
penjualan angsuran.
 Jadi, selisih antara nilai realisasi bersih atas barang yang diterima
kembali dengan saldo piutang penjualan angsuran dan laba kotor
belum direalisasi merupakan laba atau rugi pembatalan penjualan
angsuran
CONTOH

 PT Mawar menjual barang dagangannya secara angsuran. Pada tahun 2006 terjadi
pembatalan atas penjualan angsuran yang terjadi pada akhir periode sebelumnya.
Informasi penjualan angsuran yang dibatalkan adalah sebagai berikut:
 - Penjualan semula Rp30.000.000,00.
 - Beban pokok penjualan angsuran Rp22.500.000,00.
 - Tingkat laba kotor 25% dari harga jual.
 - Piutang penjualan angsuran yang sudah terkumpul Rp15.000.000,00.
 - Taksiran nilai realisasi bersih atas harga yang diterima kembali Rp14.000.000,00
Laba kotor diakui saat penjualan
Laba kotor diakui secara proporsional
dengan penerimaan kas
PERHITUNGAN BUNGA (Interest) pada
PENJUALAN ANGSURAN dan PENCATATANNYA
Macam-macam perhitungan bunga yang dapat dipakai dalam penjualan angsuran yaitu:
 1. Bunga dihitung dari pokok pinjaman : Dalam metode ini besarnya bunga dihitung dari pokok
pinjaman sehingga besarnya bunga adalah tetap.
 2. Bunga dihitung dari sisa pinjaman / Sistem bunga menurun dan angsuran pokok pinjaman tetap.
Besarnya bunga dihitung dari saldo pinjaman awal periode, tergantung periodenya bulanan atau
tahunan. Kalau angsuran bulanan, bunga didasarkan pada saldo awal bulan. Kalau angsuran tahunan,
maka bunga didasarkan pada saldo awal tahun. Jumlah bunga semakin lama semakin turun.
 3. Sistem anuitas (bunga semakin menurun dan angsuran pokok pinjaman meningkat) : Besarnya
bunga dihitung menggunakan rumus anuitas. Dengan menggunakan rumus anuitas jumlah angsuran
tetap tetapi jumlah bunga semakin menurun, sedangkan angsuran pokok semakin meningkat
Contoh

 Pada tanggal 5 April 2007, dealer ”Dwijaya” menjual sebuah sepeda motor S*zuki
dengan harga Rp 15.000.000 dan cara pembayaran adalah:
 - Uang muka Rp 7.000.000,00.
 - Sisanya sebesar Rp 8.000.000,00 diangsur sebanyak 4 kali setiap bulan yaitu setiap
tanggal 5. Angsuran pertama dimulai pada tanggal 5 Mei 2007.
 - Bunga yang dibebankan sebesar 5% per bulan
Bunga Dihitung dari Pokok Pinjaman
Jurnal yang harus dibuat Pembeli dan Penjual
adalah
Bunga dihitung dari sisa pinjaman

 Pada tanggal 5 April 2007, dealer ”Dwijaya” menjual sebuah sepeda motor S*zuki
dengan harga Rp 15.000.000 dan cara pembayaran adalah:
 - Uang muka Rp 7.000.000,00.
 - Sisanya sebesar Rp 8.000.000,00 diangsur sebanyak 4 kali setiap bulan yaitu
 setiap tanggal 5. Angsuran pertama dimulai pada tanggal 5 Mei 2007.
 - Bunga yang dibebankan sebesar 5% per bulan.
Sistem Anuitas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai