Anda di halaman 1dari 24

AKUNTANSI

KONSINYASI
NAMA KELOMPOK:

Kristiana Ayu Prasanti Rosida Siallagan

Siti Najuwah Silvia Yeovelly Nien


AKUNTANSI
KONSINYASI
Konsinyasi (consignment) adalah pemindahan/penitipan barang
dari pemilik kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan
syarat yang telah diatur di dalam perjanjian. Pemilik barang atau
pihak yang menitipkan barang dinamakan pengamanat
(consignor). Pihak yang dititipi barang dinamakan komisioner atau
pedagang komisi (consignee)
Bagi consignor, barang yang dititipkan kepada pihak lain untuk
dijualkan dengan harga dan persyaratan tertentu dinamakan barang
konsinyasi (consignment out). Barang konsinyasi tidak berada di
perusahaan akan tetapi masih tetap milik perusahaan. Oleh karena itu
barang konsinyasi harus tetap dimasukan sebagai elemen persediaan.
Bagi komisioner barang dari pihak lain dinamakan barang komisi atau
barang titipan (consignment in). Walaupun ada di perusahaan tapi
barang komisi bukan milik perusahaan. Oleh karena itu barang komisi
tidak boleh dimasukan sebagai elemen persediaan bagi komisioner
PIHAK-PIHAK YANG
TERLIBAT DALAM
PENJUALAN
KONSINYASI
AKUNTANSI KONSINYASI
Akuntansi konsinyasi diselenggarakan oleh consignor (pengamanat) dan
consignee (komisioner).
AKUNTANSI OLEH
PENGAMANAT
Akuntansi oleh pengamanat dapat diselenggarakan dengan 2 metode yaitu: metode terpisah dan
metode tidak terpisah. Kedua metode akan menghasilkan laba/rugi dalam jumlah yang sama.
METODE TERPISAH:
Pada metode ini, laba/rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan dipisahkan dari laba/rugi yang biasa.
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut adalah rekening “barang
konsinyasi”.
Pencatatan yang dilakukan oleh pengamanat (consignor) mencakup 4 transaksi:
• Pengiriman barang konsinyasi
• Pembayaran biaya angkut barang konsinyasi
• Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner
• Menerima pembayaran dari komisioner.
METODE TIDAK TERPISAH:
Pada metode ini laba/rugi dari kegiatan konsinyasitidak dipisahkan dengan laba (rugi)
dari kegiatan yang reguler. Oleh karena itu biaya dan pendapatan yang berhubungan
dengan kegiatan konsinyasi dicampur dengan pendapatan dan biaya yang reguler.
Pencatatan yang dilakukan oleh pengamanat mencangkup 3 transaksi:
• Pembayaran biaya angkut
• Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner
• Menerima pembayaran dari komisoner
CONTOH SOAL AKUNTANSI KONSINYASI
OLEH PENGAMANAT (METODE TERPISAH)
Pada tahun 2015, PT ABC mengadakan perjanjian konsinyasi dengan Toko XYZ. Isi perjanjian tersebut adalah:
• PT ABC menitipkan barang kepada Toko XYZ
• Toko XYZ berhak atas komisi sebesar 15% dari hasil penjualan
• Semua biaya ditanggung oleh PT ABC
• Toko XYZ harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan.

Transaksi yang berhubungan dengan perjanjian konsinyasi untuk bulan januari 2015 adalah:
• PT ABC mengirim 100 unit barang ke Toko XYZ. Harga pokok barang per unit adalah Rp 300.000 sedangkan harga jual
per unit ditentukan Rp 500.000
• PT ABC membayar biaya angkut Rp 500.000
• Toko XYZ menerima kiriman barang dari PT ABC dan membayar biaya perakitan sebesar Rp 200.000
• Toko XYZ berhasil menjual seluruh barang dagang secara tunai
• Toko XYZ mengirimkan laporan hasil penjualan ke PT ABC
• Toko XYZ mengirimkan kas yang menjadi hak PT ABC, yaitu:
CONTOH SOAL AKUNTANSI KONSINYASI
OLEH PENGAMANAT (METODE TERPISAH)

Buatlah jurnal atas transaski 1 s/d 6 oleh PT ABC sebagai pengamanat dengan
menggunakan metode terpisah dan metode tidak terpisah!
JURNAL YANG DIBUAT PT ABC SEBAGAI
PENGAMANAT (METODE TERPISAH)

Sehingga saldo rekening barang


konsinyasi di PT ABC adalah:
Laba/rugi= Hasil penjualan–HPP–Biaya
angkut– komisi+biaya
= Rp 50.000.000-Rp 30.000.000-
Rp500.000- Rp 7.700.000
= Rp 11.800.000
JURNAL YANG DIBUAT PT ABC SEBAGAI
PENGAMANAT (METODE TIDAK TERPISAH)

Laba PT ABC
= Penjualan-HPP- (Biaya komisi+biaya
perakitan)-biaya transport
= Rp50.000.000- Rp 30.000.000-
Rp 7.700.000- Rp 500.000
= Rp 11.800.000 (Cr)
AKUNTANSI OLEH
KOMISIONER
Akuntansi oleh pengamanat dapat diselenggarakan dengan 2 metode yaitu: metode terpisah dan
metode tidak terpisah. Kedua metode akan menghasilkan laba/rugi dalam jumlah yang sama.
METODE TERPISAH:
Pada metode ini, laba/rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan disajikan secara terpisah dari laba/rugi yang
biasa. Untuk memisahkan, maka pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner harus dipisahkan.
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut adalah rekening “barang komisi”.
Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh komisoner hanya mencangkup 4 transaski:
• Membayar biaya angkut/perakitan
• Menjual barang komisi
• Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat
• Mengirim pembayaran kepada pengamanat
• Consignee tidak membuat ayat jurnal untuk penerimaan persediaan, tetapi dicatat dalam jurnal memorandum
untuk kepentingan pengendalian
METODE TIDAK TERPISAH:
Pada metode ini semua laba/rugi yang diperoleh dari kegiatan komisioner, tidak
dipisahkan dengan laba/rugi dari kegiatan reguler. Oleh karena itu pendapatan dan
biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner dicatat seperti halnya
pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan reguler.
Pada umumnya pencatatan yang dilakukan oleh komisioner mencakup 3 transaksi,
yaitu:
• Membayar biaya angkut/perakitan
• Menjual barang komisi
• Mengirim pembayaran kepada pengamanat
CONTOH SOAL AKUNTANSI KONSINYASI
OLEH KOMISIONER (METODE TERPISAH)
Pada tahun 2015, PT ABC mengadakan perjanjian konsinyasi dengan Toko XYZ. Isi perjanjian tersebut adalah:
• PT ABC menitipkan barang kepada Toko XYZ
• Toko XYZ berhak atas komisi sebesar 15% dari hasil penjualan
• Semua biaya ditanggung oleh PT ABC
• Toko XYZ harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan.

Transaksi yang berhubungan dengan perjanjian konsinyasi untuk bulan januari 2015 adalah:
• PT ABC mengirim 100 unit barang ke Toko XYZ. Harga pokok barang per unit adalah Rp 300.000 sedangkan harga jual
per unit ditentukan Rp 500.000
• PT ABC membayar biaya angkut Rp 500.000
• Toko XYZ menerima kiriman barang dari PT ABC dan membayar biaya perakitan sebesar Rp 200.000
• Toko XYZ berhasil menjual seluruh barang dagang secara tunai
• Toko XYZ mengirimkan laporan hasil penjualan ke PT ABC
• Toko XYZ mengirimkan kas yang menjadi hak PT ABC, yaitu:
CONTOH SOAL AKUNTANSI KONSINYASI
OLEH KOMISIONER (METODE TERPISAH)

Buatlah jurnal atas transaski 1 s/d 6 oleh PT ABC sebagai pengamanat dengan
menggunakan metode terpisah dan metode tidak terpisah!
JURNAL YANG DIBUAT PT ABC SEBAGAI
KOMISIONER (METODE TERPISAH)
JURNAL YANG DIBUAT PT ABC SEBAGAI
KOMISIONER (METODE TIDAK TERPISAH)
PERJANJIAN KONSINYASI
Kegiatan konsinyasi didahului dengan dibuatnya perjanjian konsinyasi. Perjanjian ini dibuat
dengan tujuan untuk menjamin dan melindungi kepentingan kedua belah pihak. Perjanjian ini
berisi hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak. Alasan masing-masing
pihak mengadakan perjanjian konsinyasi adalah:
Alasan Pengamanat
Alasan Komisioner
(Consignor)
(Consignee)
1. Barang akan lebih cepat dikenal oleh konsumen. 1. Terhindar dari kerugian barang
2. Daerah pemasaran akan semakin luas. tidak laku, barang rusak, atau
3. Harga jual dan syarat penjualan dapat fluktuasi harga.
dikendalikan. 2. Menghemat kebutuhan modal
4. Jaminan akan kembalinya barang tetap kerja.
terjamin. 3. Menghemat biaya, karena
Jika barang konsinyasi tidak terjual/komisioner
sebagian ditanggung pengamanat
bangkrut. Maka barang konsinyasi dapat diterima
kembali oleh consignor.
(consignor).
TENTANG HAK-HAK
KOMISIONER
• Komisioner berhak untuk mendapatkan komisi dan penggantian biaya yang dikeluarkan untuk
menjual barang titipan tersebut, sesuai dengan jumlah yang diatur dalam perjanjian di antara
kedua pihak. Komisi dan biaya–biayayang mendapatkan penggantianbiasanya dikurangkan
langsung dari hasil penjualan sebelum penyelesaian keuangan dengan pengamanat dilaksanakan.
• Dalam batas-batas tertentu biasanya kepada komisioner diberikan hak untuk memberikan
jaminan (garansi) kualitas barang yang dijualnya.
• Untuk menjaminpemasaran barang yangbersangkutan komisioner berhak memberikan syarat-
syarat pembayarankepada langganan seperti yangberlaku pada umumnyauntuk barang-barang
yang sejenis, meskipun pengamanat dapat mengadakan pembatasan- pembatasan yang harus
dinyatakan dalam perjanjian.
TENTANG KEWAJIBAN
KOMISIONER
• Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang- barang milik pengamanat sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian.
• Mengelola secara terpisah baik dari segi fisik maupun administrasi terhadap barang-barang milik
pengamanat, sehingga identitas barang- barang tersebut tetap dapat diketahui setiap saat.
Membuat laporan secara periodik tentang barang–barang yang diterima, barang–barang yang berhasil
dijual dan barang– barang yang masih dalam persediaan serta mengadakan penyelesaian keuangan seperti
dinyatakan dalam perjanjian. Laporan periodik disebut juga “Perhitungan Penjualan” harus disajikan
informasi mengenai barang- barang yang diterima dari pengamanat, barang–barang yang laku dijual dalam
periode laporan, biaya–biaya yang bersangkutan dan menjadi tanggung jawab pengamanat, jumlah yang
terhutang dan jumlah pembayarannya kepada pengamanat.
AKUNTANSI PENJUALAN
KONSINYASI BAGI PIHAK
KOMISIONER
Menurut Dewi Ratna Ningsih (2015:82) Akuntansi yang diselenggarakan oleh komisioner harus
menyediakan informasi untuk :
• Identifikasi barang milik pengamanat; dan
• Menentukan utang-piutang antara komisioner dan pengamanat; dan
• Menyusun laporanperhitungan penjualan yang menyajikan jumlah barang yang diterima,
jumlah barang yang terjual, hasil penjualan, biaya yang dibayar oleh komisioner dan menjadi
tanggung jawab pengamanat, uang muka dari komisioner dan jumlah pembayaran atau jumlah
yang terutang kepada pengamanat.
Akuntansi oleh komisioner dapat diselenggarakan dengan metode terpisah atau tidak terpisah dari
transaksi penjualan biasa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Pihak consignor dan consignee dapat melakukan akuntansi konsinyasi dengan
menggunkan metode terpisah dan metode tidak terpisah. Terpisah artinya
laba/rugi kegiatan konsinyasi dipisahkan dari laba/rugi kegiatan penjualan reguler.
Tidak terpisah artinya laba/rugi kegiatan konsinyasi tidak dipisahkan dengan
laba/rugi dari kegiatan reguler. Sebaiknya Perusahaan menggunakan metode
terpisah dalam melakukan pencatatan akuntansi konsinyasi agar dapat diketahui
secara spesifik berapa laba/ rugi dari kegiatan konsinyasi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai