Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 3A

KONSINYASI
Kelompok 3A

 Sri wahyuni 311


 Yunika Puspita Sari 328
 Rezky Pebriani Latif 294
 Wa Ode Suskawardana Arsal 322
 Zuane Pratania Lumanto 329
 Muhammad Tawakal 285
 Rolis Agustam 300
Pembahasan

01 02 03
Pengertian Konsinyasi Karakteristik dan Hak-hak dan Kewajiban
Keuntungan Konsinyasi Perjanjian Konsinyasi

04 05
Akuntansi Penjualan Contoh Kasus
Konsinyasi
Pengertian Konsinyasi

Konsinyasi (consignment) adalah pemindahan/penitipan


barang dari pemilik kepada pihak lain untuk dijualkan
dengan harga dan syarat yang telah diatur di dalam
perjanjian. Pemilik barang atau pihak yang menitipkan
barang dinamakan pengamanat (consignor). Pihak yang
dititipi barang dinamakan komisioner atau pedagang
komisi (consignee).
Karakteristik dan Keuntungan
Konsinyasi
Karakteristik penjualan konsinyasi yang sekaligus merupakan perbedaan perlakuan
akuntansi dengan transaksi penjualan yaitu :

1. Barang-barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat


karena hak milik atas barang-barang konsinyasi masih berada ditangan pengamanat.
Barang-barang konsinyasi tidak boleh diakui sebagai persediaan oleh pihak
komisioner (consignee).

2. Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan


dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik
bagi pengamanat maupun bagi komisioner sampai barang dagangan dapat dijual
kepada pihak ketiga.
3 Pihak pengamanat (consignor) sebagai pemilik barang tetap bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang-barang
konsinyasi sejak saat pengiriman sampai dengan saat komisioner berhasil menjual
barang tersebut kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian
diantara kedua belah pihak.

4. Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untukmenjaga


keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya itu.Oleh
karena itu komisioner perlu menyelenggarakan administrasi yang baik dan tertib.
Hak-hak dan Kewajiban
Perjanjian Konsinyasi
• Komisioner berhak mendapatkan komisi dan penggantian biaya yang dikeluarkan untuk menjual
barang titipan tersebut, sesuai dengan jumlah yang diatur dalam perjanjian diantara dua pihak.
• Dalam batasan-batasan tertentu biasanya kepada kuosioner diberikan hak untuk memberikan
jaminan terhadap kualitas barang yang dijualnya.
• Untuk menjamin pemasaran barang yang bersangkutan komisioner berhak memberikan syarat-
syarat pembayaran kepada langganan seperti yang berlaku pada umumnya untuk barang-barang
yang sejenis, mskipun pengamanat dapat mengadakan pembatasn-pembatasn yang harus
dinyatakan dalam perjanjian.
• Melindungi keamanan dan keselamatan barang-barang yang diterima dari pihak pengamat.
• Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang-barang milik pengamat
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian.
• Membuat laporan secara periodik tentang barang yang diterima, barang- barang yang berhasil
dijual dan barang-barang yang masih dalam persediaan serta mengadakan penyelesaian
keuangan seperti dinyatakan dalam perjanjian.
Akuntansi Penjualan Konsinyasi
Metode pencatatan yang dapat dipakai baik oleh pengamanat (consignor) maupun komisioner
(consignee) ada 2, yaitu:
1. Metode terpisah
2. Metode tidak terpisah

Metode Terpisah
Dalam metode terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi disajikansecara terpisah dengan
laba atau rugi penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pada
akhir periode dapat diketahui berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualan konsinyasi
dan berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualan lainnya.

Metode Tidak Terpisah


Dalam metode tidak terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi tidakdipisahkan dengan
laba atau rugi dari penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini akan mengakibatkan pada
akhir periodeperusahaan tidak dapat mengetahui berapa laba atau rugi yang diperoleh dari
penjualan konsinyasi dan berapa laba yang diperolah dari penjualan biasa atau penjualan
lainnya. Untuk tujuan pengendalian intern sebaiknya perusahaan tidak menggunakan metode
ini.
 Akuntansi untuk Pengamanat (Consignor)

Setiap transaksi yang berhubungan dengan penjualan konsinyasi baik menyangkut


pendapatan maupun biaya dicatat dalam rekening barang konsinyasi atau consigment
out. Pengamanat (consignor) mencatat/menjurnal pada saat:

1. Menitipkan barang ke komisioner (consignee) dan


2. menerima laporan konsinyasi serta uang dari komisioner (consignee).

Transaksi yang berhubungan dengan pengiriman barang konsinyasi dan biaya-


biayapenjualan konsinyasi akan didebit, misalnya:
• Saat mengirimkan barang ke komisioner (rekening barang konsinyasi)
• Biaya pengiriman barang ke komisioner
• Biaya komisi
• Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh komisioner tetapi diganti oleh pengamanat.
Transaksi yang berhubungan dengan hasil penjualan barang konsinyasi
dan pendapatan konsinyasi akan di kredit, yaitu:
• Saat mencatat pendapatan konsinyasi
• laba konsinyasi
• Saat menerima laporan tentang hasil penjualan barang konsinyasi
(rekeningbarang konsinyasi).

Jadi, rekening barang konsinyasi (consigment out) dicatat baik didebit


maupun dikredit. Didebit saat Barang dikirim ke pengamanat dan dikredit
saat barang yang dititipkan tersebut benar-benar sudah terjual
berdasarkan laporan dari pihak consignee (komisioner).
 Akuntansi untuk Komisioner (Consignee)

Bagi Consignee setiap transaksi pendapatan yang berhubungan dengan penjualankonsinyasi


dimasukkan ke dalam rekening barang komisi atau consignment in. Komisioner hanya
membuat jurnal saat:
1. Menjual barang konsinyasi
2. Mengeluarkan biaya-biaya yang berhubungan dengan konsinyasi
3. Mencatat pendapatan komisi
4. Pengiriman uang ke pengamanat (consignor).

Sesaat sebelum melaporkan ke pengamanat (consignor), komisioner terlebih


dahulumenghitung pendapatan komisi. Kemungkinan-kemungkinan yang berhubungan
Laporan Konsinyasi:
a. Komisioner dapat hanya mengirim laporan konsinyasi saja ke pengamanat,sedangkan
uangnya dikirim beberapa waktu kemudian. Jadi saat mengirim laporan pada komisioner
timbul utang pengamanat.
b. Komisioner bisa langsung mengirim laporan konsinyasi beserta uangke pengamanat.
Transaksi yang berhubungan dengan biaya-biaya penjualan
konsinyasi,akan didebit, misalnya:
• Biaya-biaya yang dikeluarkan komisioner tetapi akan diganti oleh
pengamanat
• Pendapatan komisi yang belum diterima
• Melaporkan penjualan konsinyasi kepada pengamanat
• Membayar uang kepada pengamanat.

Transaksi yang berhubungan dengan pendapatan konsinyasi akan


dikredityaitu mencatat hasil penjualan barang komisi.Jadi, rekening barang
komisi (consigment in) dicatat baik didebit maupun dikredit. Didebit saat
barang komisi diterima dari pengamanat dan dikredit saat barang komisi
terjual kepada pihak lain.
Contoh Kasus
CV Rajin membuat perjanjian konsinyasi dgn Toko Belajar utk menjualkan tas, dgn imbalan
komisi 10% dari penjualan. Semua biaya ditanggung pengamanat, dan Komisioner membuat
laporan penjualan setiap bulan.
Transaksi yg terjadi:
• CV rajin mengirim 200 unit tas, harga pokok Rp200.000/ unit, dgn harga jual
Rp400.000/unit.
• CV rajin membayar biaya angkut Rp250.000.
• Toko belajar membayar ongkos perakitan Rp1.000/ unit.
• Toko belajar berhasil menjual seluruh sepeda.
• Toko belajar mengirim kas hasil penjualan.
Penyelesaian
Thank you

Anda mungkin juga menyukai