Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Kadek Mesacahyani

Nim : 119211350
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan Lanjutan

KONSINYASI
 Pengertian : Konsinyasi (consignment)  adalah suatu perjanjian dimana salah satu pihak
yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barangnya kepada pihak tertentu untuk
dijualkan dengan memberikan komisi tertentu.
 Pemilik yang memiliki barang atau yang menitipkan barang disebut pengamanat
(consignor), sedangkan pihak yang dititipi barang disebut disebut komisioner (consignee).

 Alasan-alasan Untuk Mengadakan Penjualan Konsinyasi


Alasan Komisioner menerima perjanjian Konsinyasi, antara lain :

1) Komisioner terhindar dari resiko kegagalan memasarkan barang tsb.


2) Komisioner terhindar dari resiko rusaknya barang atau adanya fluktuasi harga.
3) Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi.

Alasan-alasan Konsinyor untuk mengadakan perjanjian Konsinyasi :

1) Konsinyasi merupakan cara untuk lebih memperluas pemasaran.


2) Resiko-resiko tertentu dapat dihindarkan misalnya komisioner bangkrut maka barang
konsinyasi tidak ikut disita.
3) Harga eceran barang tersebut lebih dapat dikontrol

 Karakteristik Konsinyasi

Terdapat 4 hal yang pada umumnya merupakan karakteristik dari transaksi konsinyasi :

1) Karena hak milik atas barang – barang masih berada pada pengamanat maka barang –
barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat.
2) Pengiriman barang – barang konsinyasi tidak mengakibatkannya timbulnya pendapatan
dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan
3) Pihak pengamanat sebagai pemilik tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
semua biaya yang berhubungan dengan barang – barang konsinyasi sejak saat
pengiriman samapai dengan saat komisioner berhasil menjualnya kepada pihak ketiga
4) Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga
keamanan dan keselamatan barang – barang komisi yang diterima itu.

 Akuntansi Konsinyasi
1. Akuntansi oleh Pengamanat (consignor)
- Metode Terpisah : Pada metode ini, laba/rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan
dipisahkan dari laba/rugi yang biasa. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan
dan biaya tersebut adalah rekening “barang konsinyasi”.
- Metode Tidak Terpisah : Pada metode ini laba/rugi dari kegiatan konsinyasi tidak dipisahkan
dengan laba (rugi) dari kegiatan yang reguler. Oleh karena itu biaya dan pendapatan yang
berhubungan dengan kegiatan konsinyasi dicampur dengan pendapatan dan biaya yang
reguler.

2. Akuntansi oleh Komisioner (consignee)


- Metode Terpisah : Pada metode ini, laba/rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan
disajikan secara terpisah dari laba/rugi yang biasa. Untuk memisahkan, maka pendapatan
dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner harus dipisahkan. Alat yang
digunakan untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut adalah rekening “barang
komisi”.
- Metode Tidak Terpisah : Pada metode ini semua laba/rugi yang diperoleh dari kegiatan
komisioner, tidak dipisahkan dengan laba/rugi dari kegiatan reguler. Oleh karena itu
pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner dicatat seperti halnya
pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan reguler.

Anda mungkin juga menyukai