1
Transaksi dengan cara penjualan konsinyasi mempunyai keuntungan-keuntungan tertentu
dibandingkan dengan penjualan secara langsung barang-barang kepada perusahaan pengecer
atau kepada pedagang.
a) Konsinyasi merupakan suatu cara untu lebih memperluas pasaran yang dapat dijamin
oleh seorang produsen, pabrikan atau distributor, terutama apabila :
Barang-barang yang bersangkutan baru diperkenalkan, permintaan produk tidak menentu
dan belum terkenal.
b) Penjualan pada masa-masa yang lalu dengan melalui dealer tidak menguntungkan.
c) Harga barang menjadi mahal dan membutuhkan investasi yang cukup besar bagi pihak
dealer apabila ia harus membeli barang-barang yang bersangkutan.
3) Harga barang yang bersangkutan tetap dapat dikontrol oleh pengamanat, hal ini disebabkan
kepemilikan atas barang tersebut masih ditangan pengamanat sehingga harga masih dapat
dijangkau oleh konsumen.
4) Jumlah barang yang dijual dan persediaan barang yang ada digudangkan mudah dikontrol
sehingga resiko kekurangan atau kelebihan barang dapat ditekan dan memudahkan untuk
rencana produksi.
Sedangkan bagi komisioner lebih menguntungkan dengan cara penjualan konsinyasi karena
alasan-alasan sebagai berikut :
a. Komisioner tidak dibebani resiko menaggung kerugian bila gagal dalam penjualan barang-
barang konsinyasi.
b. Komisioner tidak mengeluarkan biaya operasi penjualan konsinyasi karena semua biaya akan
diganti/ditanggung oleh pengamanat.
c. Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi, sebab komisioner hanya berfungsi sebagai
penerima dan penjual barang konsinyasi untuk pengamanat.
2
c. Untuk menjamin pemasaran barang yang bersangkutan komisioner berhak memberikan
syarat-syarat pembayaran kepada langganan seperti yang berlaku pada umumnya untuk
barang-barang yang sejenis, meskipun pengamanat dapat mengadakan pembatasan-
pembatasan yang harus dinyatakan dalam perjanjian.
2) Kewajiban Komisioner
a. Melindungi keamanan dan keselamatan barang-barang yang diterima dari pihak
pengamanat.
b. Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang milik pengamanat
sesuai perjanjian. Komisioner harus menjual barang tersebut dengan harga yang
dinyatakan dalam perjanjian sedemikian rupa sehingga tidak merugikan kepentingan
pengamanat. Demikian pula dengan syarat pembayaran yang tidak diatur secara spesifik
dam perjanjian.
c. Mengelola secara terpisah baik dari segi pisik maupun administrasi terhadap barang
pengamanat, sehingga identitas barang tersebut tetap dapat diketahui setiap saat.
d. Membuat laporan secara periodik tentang barang-barang yang diterima, berhasil dijual
dan yang masih dalam persediaan serta mengadakan penyelesaian keuangan sesuai
perjanjian.
3
1. Pencatatan Untuk Konsinyasi Yang Terselesaikan Dengan Tuntas (Komplit).
Apabila dalam suatu perjanjian konsinyasi tersebut telah selesai pada saat pihak
konsinyor akan menyusun laporan keuangan diakhir periode aakuntansi maka prosedur
pencatatan dan pos-pos jurnal harus dibuat oleh konsinyor atas pengiriman barang-barang,
penjualan barang-barang, pembayaran biaya-biaya, dan penyelesaian keuangan, oleh pihak
konsinyi kepada konsinyor adalah sebagai berikut
a. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyasi diselenggarakan terpisah dari
transaksi penjualan biasa.
Dalam metode ini transaksi-transaksi konsinyasi dipisahkan pencatatannya dari transaksi
reguler sehingga laba/pendapatan dari penjualan barang konsinyasi pencatatannya juga
dipisahkan. Untuk mengikuti aliran barang konsinyasi dibuat rekening konsinyasi keluar
yaitu rekening untuk menampung seluruh transaksi yang terjadi pada barang konsinyasi.
1. Pengiriman barang konsinyasi kepad konsinyi, akan dijurnal sebagai berikut :
Konsinyasi Keluar – Pengiriman barang XXX
Persediaan barang XXX
2. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan transaksi konsinyasi, akan dijurnaal sebagai
berikut :
Konsinyasi Keluar -biaya Komisi XXX
Kas XXX
3. Transaksi-transaksi pihak Konsinyi
Pihak Konsinyor tidak menyusun pos jurnal untuk transaksi-transaksi pihak konsinyi,
sampai ia menerima suatu laporan dari pihak konsinyi. Transaksi tersebut antara lain :
Biaya pihak konsinyi yang ditetapkan dalam konsinyasi
Penjualan oleh pihak konsinyi
Pembebanan komisi oleh pihak konsinyi
4. Laporan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi, yang dicatat oleh pihak konsinyor dijurnal
sebagi berikut :
Piutang Komisioner XXX
Konsinyasi Keluar-biaya komisi XXX
Konsinyasi keluar-Penjualan XXX
5. Pengiriman uang kas dari konsinyi, akan dijurnal sebagai berikut :
Kas XXX
Konsinyasi Keluar-Penjualan XXX
6. Menutup rekening pendapatan dan biaya
Konsinyasi Keluar-Penjualan XXX
Konsinyasi Keluar-biaya komisi XXX
Laba konsinyasi XXX
7. Memindahkan saldo perkiraan pengiriman barang-barang konsinyasi ke laba-rugi
laba konsinyasi XXX
Laba-Rugi XXX
Apabila barang-barang konsinyasi yang dititipkan pada konsinyi dapat terjual seluruhnya
sampai akhir periode, maka pihak konsinyor melakukan penutupan buku terhadap perkiraan
nominal transaksi konsinyasi ke sebuah perkiraan laba dan rugi konsinyasi. Saldo pada
perkiraan laba dan rugi konsinyasi selanjutnya ditutup pada perkiraan laba dan rugi umum.
Saldo pada perkiraan laba dan rugi dari penjualan konsinyasi yang akhirnya dipidahkan
keperkiraan modal.
4
b. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyasi tidak diselenggaraka terpisah dari
transaksi penjualan biasa.
Apabila konsinyor dalam mencatat penjualan konsinyasi mengunakan metode laba tak
terpisah, maka semua rasaksi konsinyasi pencatatannya tidak terpisahkan dengan pencatatan
transaksi penjualan reguler. Akibatnya dalam metode ini tidak akan timbul rekening baru
tunuk mencatat transaksi barang konsinyasi tersebut.
Transaksi yang berhubungan dengan barang konsinyasi, akan dicatat seperti transaksi
penjualan biasa sehingga pada saat barang konsinyasi tersebut dijual kepada pihak ketiga,
perlu diadakan pencatatan harga pokok penjualan oleh konsinyor.
5
DAFTAR PUSTAKA