PENDAHULUAN
Contoh :
Buku besar rekening “Barang Komisi” Fa. Baru selama transaksi September 1980
Barang Komisi – PT. Jaya
No. Jumlah
Tgl. Uraian
Bukti D K Sisa
(2) Penj. 100 buah TV - - 100.000.000 100.000.000(K)
(3) Ongkos angkut lokal - 50.000 - 9.950.000 (K)
(5) Komisi Penjulan - 2.500.000 - 7.450.000 (K)
(6) Pengiriman Kas - 7.450.000 - -
Apabila pada akhir tahun buku terdapat rekening “Barang Komisi” yang
bersaldo debit akan tetapi juga terdapat rekening yang bersaldo kredit, maka
didalam neraca harus disajikan secara terpisah dan tidak boleh digabung.
Saldo debit barang komisi disajikan sebagai “Piutang kepada pengamanat”
di dalam kelompok aktiva lancar. Sdangkan saldo kredit barang komisi
disajikan di dalam neraca sebagai “Hutang kepada pengamanat”
Contoh :
Pada akhir tahun buku 1990 rekening buku besar barang komisi menunjukkan
saldo kredit sebesar Rp 100.000 dengan perincian sebagai berikut :
Berdasarkan data pada Fa.Baru, maka dapat disusun ikhtisar jurnal transaksi
penjualan konsinyasi pada buku-buku PT. Jaya Electronic Industrian and Trading
Company Jakarta menurut keempat metode tersebut di atas sebagai berikut
Contoh:
Wijaya furniture adalah produser meubel dan alat-alat rumah tangga yang menjual
produknya sebagian atas dasar perjanjian konsinyasi. Transaksi penjualan
konsinyasi dengan salah satu komisioner yang berlangsung dalam bulan
Desember 1980, adalah sebagai berikut:
3) Diterima perhitungan penjualan atas 3 unit meja & kursi tamu dari Toko
Vision beserta sebuah cek sebagai penyelesaiannya.
Dengan demikian apabila jurnal untuk mencatat hasil penjualan dan harag
pokok serta biaya-biaya penjualan barang-barang konsinyasi tersebut,
dibukukan kerekening barang-barang konsinyasi akan nampak sebagai
berikut:
Pengiriman Barang:
Biaya Pengepakan:
Biaya pengepakan Rp. Biaya pengepakan
50.000,00 Rp. 50.000,00
Kas Kas
Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00
31 Desember 1980
a) Barang-barang komisi
a.Perhitungan komisi atas (D) 300.000,00
hasil penjualan barang- Pendapatan komisi b)Hutang (PT Jaya) (D)
barang komisi sebesar (K) 300.000,00 1.395.000,00
164% x 1.800.000,00 = b) Barang-barang komisi Kas (K) 1.395.000,00
Rp. 300.000,00 (D) 1.395.000,00
b.Pengiriman perhitungan Kas (K)
dan sekaligus pengiriman 1.395.000,00
cek hasil penjualan 3 unit
meja & kursi dipotong
ongkos-ongkos penjualan
dan komisi kepada PT
Wijaya Furniture sebesar
Rp. 1.395.000,00
Biaya Usaha :
Biaya Penjualan Rp 2.590.000 Rp 3.025.000 Rp 5.615.000
Biaya Administrasi & umum Rp - Rp 5. 635.000 Rp 5.635.000
Jumlah biaya usaha Rp 2.590.000 Rp 8.660.000 Rp 11.250.000
Laba usaha Rp 1.410.000 Rp 2.340.000 Rp 3.750.000
4.1. Kesimpulan
Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang
memiliki barang (consignor atau pengamanat) menyerahkan sejumlah barang
kepada pihak tertentu (consignee, factor, commission merchant atau
komisioner) untuk dijualkan dengan memberikan komisi
DAFTAR PUSTAKA