Secara definisi, penjualan konsinyasi merupakan suatu perjanjian antara dua pihak
dimana salah satu pihak sebagai pemilik barang menyerahkan barangnya kepada pihak
tertentu untuk menjualnya dan kemudian akan mendapatkan komisi tertentu.
Pihak pemilik barang disebut consignor sementara pihak yang dititipi atau menjual
barang disebut dengan consignee.
KARAKTERISTIK penjualan konsinyasi yang sekaligus merupakan perbedaan
perlakuan akuntansi dengan transaksi penjualan yaitu :
a. Barang-barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat karena
hak milik atas barang-barang konsinyasi masih berada ditangan pengamanat.
b. Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan dan
tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik bagi
pengamanat maupun bagi komisioner sampai barang dagangan dapat dijual kepada pihak
ketiga.
c. Consignor tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan
dengan barang-barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai dengan saat komisioner
berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan lain dalam
perjanjian diantara kedua belah pihak.
d. Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga
keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya itu.
Apakah Anda berpikir mengapa banyak pelaku usaha yang menerapkan sistem penjualan
konsinyasi? Hal ini karena penjualan konsinyasi memiliki kelebihan yang dipilih oleh
para pelaku usaha. Namun, sama halnya dengan sistem atau metode atau cara lain,
penjualan konsinyasi juga memiliki kelemahan nya sendiri.
KELEBIHAN PENJUALAN KOSINYASI
Risiko kerugian
Promosi tidak sesuai
Uang tidak dapat langsung diterima
Bagi consignee, keuntungan dapat diperhitungkan dari berapa banyak barang yang dijual.
Tetapi jika memang tidak banyak produk yang terjual, maka penjual juga tidak rugi
karena consignor bisa saja menarik produk tersebut.