Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Penjualan Konsinyasi


1. Pengertian penjualan konsinyasi
Konsinyasi adalah penjualan dengan cara pemilik menitipkan barang kepada pihak
lain untuk dijualkan dengan memberikan komisi dan syarat yang telah diatur dalam
perjanjian.
 Pengamanat (Consignor) Pihak yang menyerahkan barang
 Komisioner (Consignee) Pihak yang menerima barang
2. Karakteristik Konsinyasi
 Barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat karena
pengamanat masih memiliki hak milik atas barang tersebut. Komisioner tidak
boleh mengakui barang konsinyasi sebagai persediaan.
 Pengiriman barang konsinyasi tidak menghasilkan pendapatan bagi pengamanat
atau komisioner sampai barang tersebut dijual kepada pihak ketiga.
 Pengamanat bertanggung jawab atas semua biaya terkait dengan barang
konsinyasi dari saat pengiriman hingga penjualan oleh komisioner kepada pihak
ketiga, kecuali ditentukan lain dalam perjanjian diantara kedua belah pihak.
 Komisioner bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan keselamatan
barang konsinyasi yang diterimanya, sesuai dengan kemampuannya.
3. Alasan-alasan Consignor untuk mengadakan perjanjian Konsinyasi:
 Konsinyasi merupakan cara untuk lebih memperluas pemasaran.
 Resiko-resiko tertentu dapat dihindarkan misalnya komisioner bangkrut maka
barang konsinyasi tidak ikut disita.
 Harga eceran barang tersebut lebih dapat dikontrol
4. Alasan Komisioner menerima perjanjian Konsinyasi antara lain:
 Komisioner terhindar dari resiko kegagalan memasarkan barang tersebut.
 Komisioner terhindar dari resiko rusaknya barang atau adanya fluktuasi harga.
 Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi.
5. Kontrak Kerja (Hak & Kewajiban Consignee)
Hak Komisioner :
 Berhak untuk mendapatkan komisi dan meminta penggantian atas beban-
beban yang telah dikeluarkannya sehubungan dengan penerimaan dan
penjualan barang-barang konsinyasi.
 Berhak untuk memberikan jaminan kepada pelanggannya atas barang-barang
komisi yang terjual, dan pengamat wajib untuk menanggung beban jika ada
kerusakan atau mutu yang kurang baik dari barang-barang konsinyasi yang
telah diberikan jaminan oleh komisioner kepada pelanggannya.
 Komisioner berhak memberikan syarat - syarat pembayaran kepada pelanggan
seperti yang berlaku pada umumnya untuk barang-barang yang sejenis,
meskipun pengamat dapat mengadakan pembatasan-pembatasan yang harus
dinyatakan dalam perjanjian
Kewajiban komisioner :
 Melindungi keamanan dan keselamatan barang-barang yang diterima dari
pihak pengamanat.
 Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang-barang
milik pengamanat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
perjanjian.
 Mengelola secara terpisah baik dari segi fisik maupun administratif terhadap
barang-barang milik pengamanat, sehingga identitas barang-barang tersebut
tetap dapat diketahui setiap saat.
 Membuat laporan secara periodik tentang barang yang diterima, barang-
barang yang berhasil dijual dan barang-barang yang masih dalam persediaan
serta mengadakan penyelesaian keuangan seperti dinyatakan dalam perjanjian

B. Akuntansi Penjualan Konsinyasi


Metode pencatatan akuntansi yang dapat digunakan yaitu :
 Metode Terpisah, laba atau rugi dari penjualan konsinyasi dipisahkan dari laba
atau rugi penjualan lainnya, memungkinkan pemantauan yang jelas terhadap
kedua jenis transaksi tersebut. Akuntansi dilakukan secara terpisah oleh masing-
masing pihak.
 Metode Tidak Terpisah,laba atau rugi dari penjualan konsinyasi tidak dibedakan
dari laba atau rugi penjualan lainnya, sehingga sulit untuk mengetahui secara tepat
laba atau rugi yang berasal dari penjualan konsinyasi. Akuntansi juga tidak
dipisahkan dan dilakukan oleh masing-masing pihak.

Contoh Soal :
DAFTAR PUSTAKA

Mubarok, A. (2017). PENJUALAN KONSINYASI. Dalam AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN (hal. 117-
118). Tanggerang Selatan.

Yulia, S. M. (2021). PENJUALAN KONSINYASI. Dalam MODUL AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN (hal.
78-80). Pontianak.

Anda mungkin juga menyukai