Anda di halaman 1dari 19

KONSINYASI

AKADEMI AKUNTANSI RIAU


KOTA DUMAI

Dian Wahyu Kartika Caniago, A.Md


Pendahuluan
o Konsinyasi adalah penjualan dengan cara
pemilik menitipkan barang kepada pihak lain
untuk di jualkan dengan harga dan syarat yang
telah di atur dalam perjanjian. Perjanjian
konsinyasi berisi mengenai hak dan kewajiban
kedua belah pihak.

o Penjualan konsinyasi disebut juga dengan


penjualan titipan, pihak yang menyarankan
barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor)
sedangkan pihak yang menerima titipan barang
tersebut disebut konsinyi (konsignee)
Manfaat Konsinyasi
1. Pihak pemilik barang disebut pengamanat atau
konsinyor
Bagi Pengamanat :
 Daerah Pemasaran menjadi lebih luas
 Harga Jual eceran dapat dikendalikan
 Memungkinkan diperolehnya penjual khusus
2. Pihak Penerima Barang disebut Komisioner atau
konsinyasi
Bagi Komisioner :
• Resiko tertentu dapat dihindari, seperti rugi,
kerusakan fisik dan fluktuasi harga
• Tidak memerlukan modal yang besar.
Karakteristik Penjualan
Konsinyasi
1. Hal Pemilikan terhadap barang – barang tersebut
masih berada di tangan konsignor
2. Selama barang tersebut belum terjual, baik oleh
pihak consignor maupun consigne belum dapat
di akui adanya pendapat
3. Pihak Consignor tetap bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap semua biaya yang
berhubungan dengan barang – barang konsinyasi
sejak pengiriman sampai dengan barang
tersebut terjual kecuali ada perjanjian lain
4. Komisioner bertanggung jawab untuk menjaga
keamanan dan keselamatan barang – barang
yang di tetapkan tersebut
Hak Dan Perjanjian Yang
Berhubungan
Dengan Perjanjian Konsinyasi
Hak – hak pihak Komisioner :
1.Pihak Komisioner berhak untuk mendapatkan
komisi dan penggantian biaya yang di keluarkan
untuk menjual barang titipan barang tersebut
sesuai dengan jumlah yang di atur dalam
perjanjian kedua belah pihak.
2.Komisioner di berikan hak untuk memberikan
jaminan (garansi )terhadap kualitas barang yang
di jualnya tersebut
3.Komisioner di beri hak memberikan syarat –
syarat tertentu dalam hal penjualan barang –
barang kepada langganannya.
Lanjutan ..
Kewajiban – kewajiban pihak komisioner
1)Menjaga keamanan dan keselamatan barang –
barang yang di terima konsignor
2)Pihak komisioner berkewajiban mematuhi dan
berusaha semaksimal mungkin untuk menjual
barang – barang milik konsignor sesuai dengan
ketentuan yang di atur dalam undang – undang
3)Pihak komisioner harus memisahkan barang –
barang konsinyasi dengan barang – barang
lainnya baik dari segi fisik maupun administratif
terhadap barang – barang consignor sehingga
identitas barang – barang tersebut tetap dapat
di ketahui setiap saat
Konsinyasi Terjadi Disini
Akuntansi Konsinyasi
• Transaksi konsinyasi harus di ikhtisarkan
terpisah dan laba atas masing – masing
konsinyasi harus di hitung terpisah dari
laba penjualan regular

• Transaksi konsinyasi harus di satukan


dengan transaksi lain pihak konsinyi,
tanpa pemisahan antara laba atas
penjualan konsinyasi dan laba atas
penjualan biasa
Akuntansi Oleh
Konsinyor
Pengamanat melaksanakan penjualan secara
konsinyasi setelah mempertimbangkan
keuntungan dan juga kerugian, namun selama
penjualan konsinyasi tersebut lebih banyak
segi yang menguntungkan daripada yang
merugikan perusahaannya, maka perusahaan
akan terus melaksanakan penjualan
konsinyasi.
Pencatatan Untuk Konsinyasi
Yang Terselesaikan Dengan
Tuntas
Apabila dalam suatu perjanjian konsinyasi tersebut
telah selesai pada saat pihak konsinyor akan
menyusun laporan keuangan di akhir periode
akuntansi maka prosedur pencatatan dan pos – pos
jurnal harus di buat oleh konsinyor atas pengiriman
barang – barang, penjualan barang – barang,
pembayaran biaya – biaya, dan penyelesaian
keuangan, oleh pihak konsinyi kepada konsinyor
yaitu :
• Pencatatan pada buku konsinyor jika
transaksi konsinyasi di selenggarakan
terpisah dari transaksi penjualan biasa

1.Pengiriman barang konsinyasi kepada


konsinyi, akan di jurnal :
Konsinyasi keluar – Pengiriman barang
Persediaan barang

2.Biaya yang di keluarkan sehubungan


dengan transaksi konsinyasi akan di
jurnal :
Konsinyasi keluar – Biaya komisi
Kas
3. Transaksi – transaksi pihak konsinyi
Pihak konsinyor tidak menyusun pos jurnal untuk
transaksi – transaksi pihak konsinyi, sampai
konsinyor menerima suatu laporan dari pihak
konsinyi. Transaksi tersebut antara lain :
a. Biaya pihak konsinyi yang di tetapkan dalam
konsinyasi
b. Penjualan oleh pihak konsinyi
c. Pembebanan komisi oleh pihak konsinyi

4. Laporan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi,


yang di catat oleh pihak konsinyor di jurnal :
Piutang komisioner
Konsinyasi keluar – Biaya komisi
Konsinyasi keluar – Penjualan
5. Pengiriman uang kas dari konsinyi, akan di jurnal :
Kas
Konsinyasi Keluar – Penjualan

6. Menutup rekening pendapatan dan biaya, akan di


jurnal :
Konsinyasi Keluar – Penjualan
Konsinyasi Keluar – Biaya komisi
Laba konsinyasi

7. Memindahkan saldo perkiraan pengiriman barang


– barang konsinyasi ke laba rugi, akan di jurnal :
Laba konsinyasi
Laba rugi
• Pencatatan pada buku konsinyor jika
transaksi konsinyasi tidak di selenggarakan
terpisah dari transaksi penjualan biasa

1.Pengiriman barang – barang kepada konsinyi


“tidak ada jurnal (hanya dalam memo)

2.Biaya konsinyor yang di tetapkan pada


konsinyi, meliputi biaya angkut, biaya
pengepakan, akan di jurnal :
Biaya – biaya
Kas
3. Transaksi – transaksi pihak konsinyi
Dalam hal transaksi – transaksi pada
pihak konsinyi, pihak konsinyor tidak
menyusun jurnal sampai pihak konsinyor
menerima laporan dari pihak konsinyi.
Transaksi yang terjadi pada konsinyi
sehubungan dengan aktifitas penjualan
konsinyasi tersebut adalah :
 Biaya pihak konsinyi yang ditetapkan
pada konsinyasi
 Penjualan oleh pihak konsinyasi
 Pembebanan komisi oleh pihak konsinyi
4. Laporan penjualan konsinyi oleh pihak
konsinyi kepada konsinyor
Mencatat hasil penjualan :
Piutang komisioner
Biaya promosi
Biaya komisi
Penjualan konsinyasi

5. Pengiriman uang kas dari konsinyi, akan di


jurnal :
Kas
Penjualan
Pencatatan Untuk Konsinyasi
Yang Tidak Terselesaikan Dengan
Tuntas
Apabila pihak konsinyor perlu menyusun laporan
keuangan pada akhir periode akuntansi sedangkan
jangka waktu perjanjian konsinyasi masih berlangsung
atau belum semuanya barang – barang konsinyasi
berhasil di jual oleh konsinyi. Maka di perlukan
penyesuaian terhadap biaya – biaya yang terkait pada
sebagaian produk belum terjual. Masalah – masalah yang
timbul pun akan berbeda jika perjanjian penjualan
konsinyasi belum terselesaikan dengan tuntas sampai
akhir periode akuntansi.
Masalah Uang Muka Dalam
Penjualan Konsinyasi
 Perjanjian konsinyasi bisa di sertai dengan
persyaratan adanya uang muka yang harus
di bayar komisioner. Uang muka tersebut
berfungsi sebagai jaminan atau dapat juga
berfungsi sebagai tanda kesanggupan
komisioner untuk menjualkan barang milik
pengemanat.
 Apabila hal ini terjadi maka komisioner pada
awal transaksi terlebih dahulu harus
membayar sejumlah uang yang besarnya di
tentukan dalam perjanjian pada komisioner.
Lanjutan ..
o Uang muka yang di setorkan kepada pengamanat
tersebut, pada akhir periode konsinyasi dapat di
minta kembali oleh komisioner atau langsung di
kurangkan pada uang hasil penjualan konsinyasi
sebelum di setorkan kepada pengamanat.

o Jumlah uang muka di serahkan tersebut, tidak boleh


di masukan dalam rekening konsinyasi masuk
sebelah debit, sebab uang muka tersebut merupakan
transaksi di luar barang konsinyasi dan bersifat
sebagai pengikat atau jaminan. Dalam laporan
keuangan komisioner, uang muka konsinyasi tersebut
di sajikan dalam neraca sebagai piutang sampai
penyelesaian transaksi konsinyasi tersebut berakhir.

Anda mungkin juga menyukai