Anda di halaman 1dari 32

FORMASI DAN
OPERASI

AKADEMI AKUNTANSI RIAU


KOTA DUMAI

DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO, A.Md


Persekutuan Firma

Persekutuan firma (partnership)


adalah kumpulan antara dua
atau lebih individu sebagai
pemilik untuk menjalankan
perusahaan dengan tujuan
mendapatkan laba.
Sifat Persekutuan Firma
 Keagenan atau perwakilan
bersama
 Umur terbatas
 Tanggung jawab tak terbatas
 Pemilikan kepentingan dalam
persekutuan firma
 Partisipasi (keikutsertaan)
dalam laba persekutuan Firma
Perbedaan Persekutuan Firma
Dan
Perseroan Terbatas
Menurut undang – undang pajak
penghasilan persekutuan firma
adalah suatu kegiatan usaha yang
melaporkan pajak tetapi bukan
yang membayar pajak sedangkan
perseroan terbatas adalah
kesatuan usaha yang membayar
pajak, laba perseroan terbatas
terkena tarif pajak perseroan.
Jenis Persekutuan Firma
☻ Persekutuan Firma Dagang dan Non –
Dagang
Persekutuan Firma Dagang adalah
Persekutuan Firma yang kegiatan usaha
utamanya adalah memproduksi atau
membeli dan menjual barang – barang
Persekutuan Firma Non-Dagang adalah
Persekutuan Firma yang menjual jasa.

☻ Persekutuan Firma Umum dan terbatas


adalah Persekutuan Firma dimana semua
sekutu boleh bertindak secara umum atas
nama perusahaan dan masing – masing
sekutu dapat bertanggung jawab akan
kewajiban – kewajiban perusahaan.
Lanjutan ..

☻ Perusahaan Saham Patungan


adalah Persekutuan Firma yang
didirikan dengan struktur modal
dalam bentuk saham pindah
tangan (saham yang dapat di
pindah tangankan).
Akte Persekutuan Firma
☻ Akte Persekutuan Firma adalah Perjanjian
atau persetujuan tertulis dari pihak yang
bersangkutan mengenai pendirian Firma.
☻ Isi Akte Persekutuan Firma :
 Nama Perusahaan, pihak yang
bersangkutan dan lokasi perusahaan.
 Tanggal mulai berdirinya Firma dan
jangka waktu perjanjian.
 Sifat dan ruang lingkup perusahaan.
 Investasi masing – masing sekutu dan
nilai investasi tsb.
Lanjutan ..
 Hak, wewenang dan kewajiban sekutu, juga
batasan – batasan berdasarkan otoritas
para sekutu
 Buku – buku serta perkiraan – perkiraan
firma dan tahun fiskal yang digunakan
 Rasio pembagian laba atau rugi, yang
meliputi ketentuan – ketentuan khusus
untuk menentukan selisih dalam investasi
dan sumbangan jasa
 Beban dan kredit bunga khusus yang
berkaitan dengan investasi para sekutu,
dan imbalan khusus yang diberikan atas
jasa para sekutu tersebut.
Lanjutan ..
 Investasi dan pengambilan prive sekutu –
sekutu setelah firma didirikan dan
penanganannya dalam perkiraan.
 Asuransi jiwa atas para sekutu dan
penanganan premi asuransi, perolehan –
kembali polis, dll
 Prosedur – prosedur khusus untuk
menyelesaikan kepentingan sekutu atau
pengunduran diri atau meninggalnya
sekutu.
 Metode – metode untuk memecahkan
perselisihan di antara para sekutu.
Akuntansi
Persekutuan
Secara umum hubungan ekonomis antara
persekutuan dan para sekutunya secara
akuntansi di tampung dalam 4 rekening
yaitu :
Rekening modal, dimana setiap sekutu
punya rekening modal tersendiri dalam
persekutuan.
Rekening prive dimana setiap sekutu
punya rekening prive tersendiri dalam
persekutuan.
Lanjutan ..

Secara garis besar akuntansi


persekutuan meliputi :
1.Akuntansi pembentukan
2.Akuntansi pembagian laba
3.Akuntansi pembubaran
4.Akuntasi likuidasi
Akuntansi Pembentukan
Persekutuan
Pembentukan persekutuan dapat di
lakukan dengan 3 cara :
 Mendirikan perusahaan baru,
dimana masing – masing sekutu
menyetor modal untuk mendirikan
persekutuan.
 Mengubah pemilikan perseorangan
yang sudah ada, dimana salah satu
atau lebih sekutu sudah punya
perusahaan dan setoran modalnya
berupa perusahaan perseorang
Pembentukan Persekutuan
Dengan Mendirikan
Perusahaan Baru
H, L dan D tiga orang bersaudara mendirikan
persekutuaan dengan nama “Persekutuan TRIO”,
investasi modal masing – masing sekutu sebagai
berikutJenis
: Aktiva Nilai Wajar
H (Rp) L (Rp) D (Rp)
Kas 35.000.000 10.000.000 -
Tanah (nilai buku 100 juta) 325.000.000 - -
Bangunan (nilai buku 75 juta) 50.000.000 - -
Truk (nilai buku 40 juta) - - 25.000.000
Total 410.000.000 10.000.000 25.000.000

Di minta:
1.Buat jurnal pembentukan persekutuan
2.Buat neraca awal pendirian persekutuan
Lanjutan ..

Keterangan Debit Kredit


45.000.00
Kas
0
325.000.0
Tanah
00
50.000.00
Bangunan
0
25.000.00
Truk
0
410.000.00
Modal L
0
Modal H 10.000.000
Modal D 25.000.000
Persekutuan Trio
Neraca Awal Pendirian
Aktiva Pasiva
45.000.00 410.000.0
Kas Modal L
0 00
325.000.0 10.000.00
Tanah Modal H
00 0
50.000.00 25.000.00
Bangunan Modal D
0 0
25.000.00
Truk
0
445.000.0 445.000.0
Total Total
00 00
Kepentingan Modal Dan
Pembagian Laba
A dan B mendirikan Perkumpulan Firma
masing – masing sekutu menanamkan
aktiva dan akan menerima kredit
sebesar Rp 30,000 dan Rp10,000 untuk
setoran modal atau penyertaan
mereka. Kedua sekutu ini setuju untuk
berbagi rata rugi laba. Kegiatan
pengeluaran di ikhtisarkan sebagai
berikut : Aktiva Modal A Modal B
Investasi Bersih
Lanjutan ..
o A memiliki kepentingan Rp 30,000 dalam
perusahaan yang mempunyai jumlah
modal sebesar Rp 40,000 kepentingan A
dapat di nyatakan sebesar ¾ atau 75%.
Kepentingan B adalah Rp10,000 yang
merupakan ¼ atau 25%.

o Asumsikan, bahwa kegiatan persekutuan


Firma berikutnya menghasilkan laba
bersih sebesar Rp 25,000. Perkiraan
Persekutuan Firma ini akan melaporkan
angka – angka berikut :
Lanjutan ..
Aktiva Bersih Modal A Modal B
Investasi 40.000 30.000 10.000
Laba Bersih 25.000 12.500 12.500
Total 65.000 42.500 22.500
Persetujuan antara A dan B menetapkan bahwa laba
harus dibagi rata. Oleh karena itu, kepentingan modal
kedua sekutu meningkat sebesar Rp 12,500. Telah
terjadi perubahan tidak saja dalam jumlah kepentingan
mereka, namun juga dalam kaitan mereka antara satu
dengan yang lain, yang tidak lagi dalam propeksi 3:1.
Namun, perubahan dalam kepentingan, baik mutlak
maupun relatif, tidak mempengaruhi rasio rugi laba
kedua sekutu akan terus berbagi rata dalam rugi laba
perusahaan mereka di waktu mendatang.
Jika pada saat ini terjadi likuidasi dan aktiva perusahaan
Lanjutan ..
Selanjutnya jika kita asumsikan
perusahaan merugi Rp 25,000, maka :
Aktiva Modal A Modal B
Bersih
Investasi 40.000 30.000 10.000
Rugi Bersih (25.000) (12.500) (12.500)
Total 15.000 17.500 (2.500)
Jika perusahaan di likuidasi, maka B harus
menyetor sebesar Rp 2,500 untuk
memenuhi ketekoran, dan A akan
menerima Rp 17,500 yang terdiri dari
hasil pencairan aktiva sebesar Rp 15,000
Mengubah Perusahaan
Perorangan Menjadi
Persekutuan Firma
Apabila buku perusahaan perorangan di gunakan untuk
persekutuan firma yang baru di dirikan, maka dalam
buku ini harus di buat ayat – ayat jurnal untuk
menjalankan persekutuan firma yang baru itu.
Dan apabila harus di buka buku – buku baru untuk
persekutuan firma ini maka harus di buat ayat – ayat
jurnal dalam buku – buku perusahaan perorangan untuk
membukukan pemindahan aktiva bersih ke persekutuan
firma, dan di buat ayat – ayat jurnal dalam buku yang
baru untuk menunjukkan saldo awal aktiva, (kewajiban),
dan modal.
Mengubah Perusahaan
Perorangan Menjadi
Persekutuan Firma
Example :
E dan F mendirikan sebuah persekutuan
firma. E menjalankan perusahaan
perorangan dan perusahaan ini kemudian
di lanjutkan oleh persekutuan firma yang
baru di bentuk F menanamkan uang kas
sebesar Rp 25,000. Sebelum persekutuan
firma yang baru ini di bentuk, neraca
(balance sheet) dari perusahaan E adalah
sebagai berikut :
Lanjutan ..
Aktiva Kewajiban & Modal
Kas Kewajiban
16.200
Piutang Usaha 20.000 Hutang Usaha
24.000
di kurangi
penyisihan
untuk piutang Modal
ragu – ragu 1.200 Modal E
40.400

18.800
Persediaan barang dagangan
21.400
Persediaan kebutuhan toko
1.600
Inventaris 12.000
Lanjutan ..
 Di setujui bahwa E akan mengambil uang kas dan bahwa
persekutuan firma akan mengambil alih sisa aktiva dan
menanggung kewajiban. Akan tetapi, harus di buat berbagai
penyesuaian sebagai berikut :
 Piutang usaha
Piutang tak tertagih sebesar Rp1,000 harus di hapuskan atas sisa
piutang usaha di tetapkan penyisihan untuk piutang ragu – ragu
sebesar 4%.
 Persediaan barang dagangan
Barang – barang yang sebelumnya di nilai dengan harga pokok
menurut metode Lifo, harus di tetapkan dengan nilai pasar yang
berlaku sekarang sebesar Rp 26,600
 Inventaris
Nilai gantinya adalah Rp15,000 tetapi aktiva ini di perkirakan telah
di susutkan sebesar 50% dan nilai wajarnya adalah Rp 7,500
 Goodwill
E harus di kredit untuk goodwill sebesar Rp10,000 jika di
pertimbangkan berkaitan dengan perusahaannya.
Buku – Buku Partisipan Yang
Terus Di Gunakan Untuk
Persekutuan Firma Yang Baru

Jika buku – buku E terus di gunakan


untuk Persekutuan Firma yang baru di
bentuk maka dapat di susun ayat – ayat
jurnal sebagai berikut :
Transaksi Ayat Jurnal
Untuk mencatat penetapan kembali Penyisihan piutang ragu – ragu 440
Investasi E yang di setujui : Persediaan barang dagang 5.200
Penurunan dalam piutang usaha Akumulasi penyusutan 5.600
Penurunan dalam penyisihan Good will 10.000
untuk piutang ragu – ragu
(untuk melaporkan penyisihan Piutang usaha
1.000
sebesar 4 % dari 19.000 Inventaris
4.500
atau Rp 760) Modal E
440 15.740
Kenaikan dalam persediaan
Barang dagangan
5.200
Kenaikan dalam investasi :
Penurunan dalam saldo
harga pokok 4.500
Penghapusan akum
penyusutan 5.600

1.100
Neraca untuk persekutuan firma yang baru di
dirikan adalah :
Firma E & F
Neraca
Aktiva Periode 31 Des 2017
Kewajiban & Modal
Kas Kewajiban
25.000
Piutang usaha 19.000 Hutang Usaha
24.000
di kurangi
penyisihan untuk
piutang ragu – ragu 760 Modal
Modal E 39.940
18.240
Persediaan barang dagangan Modal F 25.000
26.600
Persediaan kebutuhan toko
1.600 64.940
Jika di gunakan buku baru maka buku
perusahaan
perorangan harus di tutup dan ayat – ayat
jurnal yang harus di
Transaksi
susun adalah sebagai berikut : Ayat Jurnal
Untuk mencatat investasi E Piutang usaha
19.000
Persediaan barang dagang
26.600
Persediaan kebutuhan toko 1.600
Inventaris 7.500
Good will 10.000
Penyisihan piutang ragu – ragu
760
Hutang usaha
24.000
Modal E
39.940
Pembagian Laba Dan Rugi
Laba dan rugi di bagi menurut salah satu dari
cara
berikut ini :
1. Merata
2. Dalam rasio arbitrary
3. Dalam rasio modal para sekutu
4. Bunga di berikan atas modal sekutu saldonya
di bagikan dengan dasar arbitrary yang di
setujui
5. Gaji atau bonus di berikan untuk jasa para
sekutu saldonya di bagikan dengan dasar
arbitrary yang di setujui
6. Bunga di berikan atas modal sekutu gaji di
berikan untuk jasa para sekutu saldonya di
bagikan dengan dasar arbitrary yang di setujui
Contoh Pembagian Laba
Rugi
Di asumsikan bahwa laba sebesar Rp 36,000 untuk “Firma A
dan B”
pada akhir tahun fiskal. Pengambilan prive reguler oleh sekutu
sebelum laba di peroleh di ikhtisarkan dalam perkiraan
pengambilan
prive perubahan modal permanen di ikhtisarkan dalam
perkiraan
modal. Perkiraan prive dan modal pada akhir tahun itu terlihat
sebagai
berikut :
Prive A & Prive B

Modal A & Modal B


Lanjutan ..
 Cara merata
Laba dan rugi di bagi rata untuk masing –
masing
sekutu, sehingga untuk soal di atas, A
dan B
mendapat bagian yang sama yaitu ½ x
Ikhtisar rugi laba
Rp 36,000 =
36.000

Rp18,000
Prive A
18.000
Prive B
18.000
Bagian laba A : ½ dari 36.000 = 18.000
Bagian laba B : ½ dari 36.000 = 18.000
Lanjutan ..
 Dalam rasio arbitrasi
Asumsikan bahwa karena pengalaman
kemampuan
dan reputasi A merupakan faktor – faktor
penting
bagi keberhasilan perusahaan maka A
dan B setuju
Ikhtisar rugi laba
untuk
36.000 berbagi laba dalam rasio 3:2 ayat
jurnalnya
Prive A
21.600
adalah Prive: B
14.400
Bagian laba A : 3/5 dari 36.000 = 21.600
Lanjutan ..
 Dalam RasioModal Sekutu
Dalam hal ini persetujuan menunjukkan
saldo
khusus apakah rasio modal ini harus di
definisikan
menurut :
1. Modal awal
2. Modal pada tiap awal periode fiskal
3. Modal pada tiap akhir periode fiskal
4. Modal rata – rata untuk tiap periode fiskal

Anda mungkin juga menyukai