Anda di halaman 1dari 10

pencarian cita

Kamis, 26 November 2015

karakteristik dan pengertian persekutuan

A. Karakteristik dan pengertian persekutuan


1.     Karakteristik Persekutuan
Secara umum ada 5 yang menjadi karakteristik persekutuan yaitu :

1.     Berusaha Bersama-sama (Mutual Agency)


Setiap anggota merupakan agen dari pada persekutuan untuk mencapai tujuan usahanya

2.     Jangka waktu terbatas (Limited life)


Persekutuan tetap ada selama orang-orang (badan-badan) yang mengadakan persekutuan itu ada
dan masing-masing masih tetap menghendakinya. Setiap perubahan yang berhubungan dengan
maksud mengkahiri penjanjian dari para anggota berarti membubarkan persekutuan. Penarikan
modal atau kaitan seorang anggota otomatis membubarkan persekutuan.

3.     Tanggung jawab tidak terbatas (Unlimited Liability )


Tangung jawab seorang anggota terbatas pada jumlah yang ditanam di dalam usaha persekutuan.
Apabila di dalam keadaan tertentu persekutuan tidak dapat membayar hutang-hutangnya karena
jumlah kekayaan tidak cukup, maka kreditur berhak menagih pada salah satu seorang dari anggota
persekutuan tersebut.

4.     Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an Interest in a Partnership)


Kekayaan yang ditanam di dalam perusahaan tidak lebih dari hak milik yang  terpisah dari
anggota  yang menjadi kekayaan persekutuan. Anggota yang menanamkan kekayaan ke dalam
persekutuan berarti menyerahkan haknya untuk mengusahakan dan menggunakan kekayaannya itu,
dan sepenuhnya rela untuk dipakai guna mencapai tujuan-tujuan persekutuan. Hak yang diberikan
kepada persekutuan ini memberikan hak yang sama dengan anggota lainnya untuk memimpin dan
menjalankan usaha persekutuan.

5.     Pengembalian bagian keuntungan persekutuan


Setiap anggota mendapat bagian dari  keuntungan persekutuan. Suatu persetujuan yang dibuat
untuk membagi keuntungan  itu sendiri, tidak merupakan suatu bentuk persekutuan.
2.     Pengertian Persekutuan
Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk
memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau
laba.

Didalam persekutuan pemisahan pemilik dan manajemen hampir tidak ada, namun demikian
penyelenggaraan akuntansi harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang

diatur oleh prinsip-prinsip yang lazim. Dari segi akuntansinya, persekutuan sebagai suatu unit usaha
harus dianggap mempunyai kedudukan terpisah dengan para pemiliknya

B. Bentuk-Bentuk Persekutuan
Persekutuan dapat diklasifikasikan ke dalam :
a.       Persekutuan Perdagangan adalah persekutuan yang usaha pokoknya adalah pembuatan, pembelian,
dan penjualan barang dagangan.

b.      Persekutuan Jasa-jasa adalah persekutuan yang bertujuan untuk memberikan jasa-jasa karena
keahliannya, misalnya persekutuan antara akuntan, advokat dll.

Selain itu persekutuan dapat pula dibedakan antara :

a.       Persekutuan Umum

Adalah suatu bentuk persekutuan dimana semua anggotanya dapat bertindak atas nama perusahaan
dan kepadanya dapat diminta pertanggung jawaban atas kewajiban-kewajiban persekutuan. Masing-
masing anggota disebut sekutu umum.

b.      Persekutuan Terbatas

Suatu persekutuan dimana aktivitas angota tertentu dibatasi dan sebaliknya tanggung jawab masing-
masing anggota akan dibatasi samapi jumlah tertentu, yang mungkin sejumlah investasi yag telah
diberikannya. Angota tersebut disebut sekutu terbatas.

c.       Join Stock Companies

Adalah bentuk persekutuan dimana struktur modalnya berupansaham-saham yang dapat dipindah
tangankan. Perpindahan hak atas saham-saham tersebut tidak boleh mengganggu kontinuitas usaha
persekutuan. Tanggung jawab para anggota tidak terbatas seperti halnya pada persekutuan umum.

C. Perjanjian Dalam Persekutuan


Dalam persekutuan tentu harus ada perjanjian sebagai dasar pijakan pembentukan persekutuan
tersebut. Pada perjanjian persektuan berisi tentang, nama persekutuan, anggota, tanggal berdiri,
sifat serta bidang usaha, dan beberapa hal yang harus ada yaitu ;

·         Besarnya investasi dari masing-masing anggota

·         Hak dan kewajiban anggota

·         Buku-buku catatan dan laporan keuangan

·         Pembagian keuntungan

·         Hal-hal khusus yang  menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan jasa tertentu
diantara para anggota.

·         Penarikan kembali modal yang disetor

·         Asuransi jiwa kematian salah satu anggota

·         Penyelesaian apabila ada perselisihan ddiantara para anggota dan lain-lain.

D. Penyertaan Modal dalam Persekutuan

Masalah akuntansi yang spesifik pada persekutuan ialah masalah yang berhubungan dengan
pengukuran milik atau penyertaan (hak) masing-masing anggota di dalam perusahaan.

Hak-hak dari para anggota diikhtisarkan di dalam rekening modal masing-masing yang terdiri
dari penanaman mula-mula, penanaman tambahan dan prive, serta bagian dari keuntungan atau
kerugian usaha. Para anggota boleh membuat persetujuan dalam membagi keuntungan atau
kerugian dalam berbagai macam cara yang sesuai dengan hak penyertaan mereka. Apabila tidak ada
suatu persetujuan tertentu, maka keuntungan atau kerugian dibagi sama di antara para anggota.

Contoh :

1.     Tuan A, B dan C mendirikan suatu persekutuan dengan investasi masing-masing Rp 75.000,00;


Rp 25.000,00 ; Rp 50.000,00. Mereka setuju untuk membagi keuntungan atau kerugian dengan
perbandingan yang sama. Apabila persekutuan mendapat laba Rp 90.000,00, maka rekening modal
untuk masing-masing anggota menjadi sebagai berikut :

Kekayaan Bersih Modal A Modal B Modal C


Investasi Mula-mula Rp 150.000 Rp 75.000 Rp 25.000 Rp 50.000

Keuntungan Bersih Rp 90.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000

Jumlah Rp 240.000 Rp 105.000 Rp 55.000 Rp 80.000

2.    Apabila persekutuan tersebut (no.1), menderita kerugian sebanyak Rp 90.000,00 maka rekening
modal untuk masing-masing anggota akan menjadi sebagai berikut :

Kekayaan Bersih Modal A Modal B Modal C

Investasi Mula-mula Rp 150.000 Rp 75.000 Rp 25.000 Rp 50.000

Kerugian (Rp 90.000) (Rp 30.000) (Rp 30.000) (Rp 30.000)

Jumlah Rp 60.000 Rp 45.000 (Rp 5.000) Rp 20.000

Modal “B” menjadi defisit sebesar Rp 5.000,00. Apabila pada saat itu diadakan pembubaran
likuidasi, maka tuan B harus menyetorkan kepada persekutuan sebesar defisit saldo modalnya yaitu
Rp 5.000,00. Penerimaan dari tuan B ini akan menjadi hak dari tuan A dan C. Penerimaan tersebut
ditambah dengansaldo kekayaan yang ada, dibagi dalam imbangan seperti posisi rekening modal
masing-masing tersebut diatas, yaitu :

Tuan A akan menerima sebesar           Rp 45.000,00

Tuan C akan meneriama sebesar          Rp 20.000,00

Pembentukan persekutuan di antara dua orang atau lebih yang masing-masing hanya
menyerahkan setoran modalnya dalam bentuk uang atau barang kepada persekutuan yang
membuat pembukuan tersendiri, tidak banyak mengalami kesulitan. Tetapi apabila persekutuan
didirikan dengan menggabungkan beberapa perusahaan yang sudah berjalan, maka biasanya timbul
beberapa persoalan, antara lain :

·         Apabila persekutuan akan menggunakan catatan pembukuan dengan melanjutkan catatan


pembukuann dari salah satu perusahaan terdahulu atau membentukk pembukuan tersendiri yang
baru.

·         Apakah perubahan atau pernilaian tertentu terhadap posisi aktiva, hutang dan modal dari masing-
masing perusahaan yang akan digabungkan perlu diadakan atau tidak perlu diadakan.

Contoh :

Naura, Ahmad, dan Zaky bersepakat untuk mendirikan sebuah persekutuan dengan nama Firma
„NAZ“. Tn. Zaky telah memiliki perusahaan perseorangan yang telah berjalan, sedangkan Sdri. Naura
menyerahkan uang tunai sebesar Rp 50.000.000. Tn. Ahmad menyerahkan bangunan seharga Rp
50.000.000, penilaian kembali telah dilakukan dan disetujui dengan nilai wajar sebesar Rp
65.000.000.

Berikut adalah neraca perusahaan Tn. Zaky :

U.D.  Zaky

Neraca

Per  31 Desember  2009

Aktiva Lancar                            (Rp) Kewajiban Lancar                (Rp)

Kas                                           32.000.000 Utang usaha                         52.000.000

Piutang usaha                           45.000.000

(-) Penyisihan piutang

    Tak tertagih                      (   3.000.000)

Persediaan B.Dagang               42.000.000

                                              116.000.000

Modal Zaky                          90.000.000
Aktiva Tetap

Kendaraan                               40.000.000

(-) Akm. Penyusutan          (   14.000.000)

                                               26.000.000
Total Aktiva                        142.000.000 Total Kewjiban & Modal   142.000.000

Perjanjian yang disepakati oleh masing-masing sekutu sehubungan dengan penilaian kembali asset

Tn. Zaky adalah sebagai berikut :

1. Piutang usaha sebesar Rp 2.500.000 dihapuskan dan disisihkan piutang tak tertagih sebesar 5% dari

saldo piutang yang baru.

2. Persediaan barang dagang ditetapkan dengan harga pasar Rp 40.000.000.

3. Kendaraan dinilai seharga Rp 35.000.000 dan perkiraan akumulasi penyusutan dihilangkan.

Berdasarkan data diatas, maka pencatatan akuntansi dengan menggunakan kedua metode tersebut

adalah :

1.      Persekutuan menggunakan buku baru

Jurnal yang harus dibuat :

·         ( Mencatat investasi sekutu Naura )

Kas                  Rp 50.000.000

Modal Naura                           Rp 50.000.000

·         ( Mencatat investasi sekutu Ahmad )

Bangunan                    Rp 65.000.000

Modal Ahmad             Rp 65.000.000


·         (Mencatat investasi sekutu Zaky ) :

Kas                                          Rp 32.000.000

Piutang dagang                       Rp 42.500.000

Persediaan BD                                    Rp 40.000.000

Kendaraan                               Rp 35.000.000

Utang usaha                                                    Rp 52.000.000

Penyisihan piutang tak tertagih                       Rp   2.125.000

Modal Tn. Zaky                                              Rp 95.375.000

2.      Persekutuan menggunakan buku lama.

Jurnal yang harus dibuat :

( Mencatat investasi sekutu Naura ) :

Kas                              Rp 50.000.000

Modal Naura                           Rp 50.000.000

( Mencatat investasi sekutu Ahmad ) :

Bangunan                    Rp 65.000.000

Modal Ahmad             Rp 65.000.000

(Mencatat investasi sekutu Zaky )

Penyisihan piutang tak tertagih           Rp      875.000

Akum. penyusutan kendaraan                        Rp 14.000.000

Modal Tn. Zaky                                  Rp   4.625.000


Piutang usaha                                      Rp   2.500.000

Persediaan BD                                                Rp   2.000.000

Kendaraan                                           Rp 35.000.000

Setelah dibuat jurnal seperti diatas, kedua metode tersebut akan menghasilkan Neraca awal

Persekutuan yang sama sebagai berikut :


Firma NAZ
Neraca

Per 2 Januari  2010

Aktiva Lancar                             (Rp) Kewajiban Lancar                    (Rp)

Kas                                          82.000.000 Utang usaha                             52.000.000

Piutang usaha                           42.500.000

(-) Penyisihan piutang

    Tak tertagih                      (   2,125.000)

Persediaan BD                         40.000.000

                                              162.375.000 Modal

Modal Naura                            50.000.000
Aktiva Tetap Modal Ahmad                          65.000.000
Bangunan                                65.000.000 Modal Zaky                              95.375.000
Kendaraan                               35.000.000                                                 210.375.000
                                              100.000.000

Total Aktiva                       262.375.000

Total Kewajiban & Modal 262.375.000

                                                                      

E. Akuntansi Usaha Persekutuan

1. Pembentukan Awal Persekutuan


Contoh :

Tuan Petruk, Gareng dan Semar sepakat mendirikan sebuah persekutuan dengan investasi masing-
masing sebesar Rp. 7.500.000, Rp. 6.000.000 dan Rp. 8.000.000. dalam persekutuan tersebut
mereka sepakat untuk melakuka pembagian keuntungan dengan perbandingan yang sama. Pada
tahun pertama persekutuan mendapat keuntungan sebesar Rp. 3.000.000,-. Pencatatan atas modal
dan keuntungan masing-masing sekutu adalah sebagai berikut :

Modal Petruk Modal gareng Modal Semar Kekayaan Bersih Keterangan

7.500.000 6.000.000 8.000.000 21.500.000 Investasi awal

1.000.000 1.000.000 1.000.000 3.000.0000 Keuntungan

8.500.000 7.000.000 9.000.000 24.500.000

Bentuk jurnal yang dibuat adalah :

Uraian D K

Kas 21.500.000
Modal Gareng 7.500.000
Modal Petruk 6.000.000

Modal Semar 8.000.000

Laba Rugi 6.000.000


Pribadi Gareng 1.000.000
Pribadi Petruk 1.000.000

Pribadi Semar 1.000.000

Apabila persekutuan tersebut menderita kerugian kerugian sebesar Rp. 18.000.000, dengan porsi
pembagian rugi di bagi dengan perbandingan yang sama, maka :

 Modal Petruk Modal gareng Modal Semar Kekayaan Bersih Keterangan

7.500.000 6.000.000 8.000.000 21.500.000 Investasi awal

(6.000.000) (6.000.000) (6.000.000) (18.000.0000) Rugi


1.500.000 0 2.000.000 3.500.000

Pada saat persekutuan akan dilkuidasi, maka Gareng tidak akan mendapatkan pengembalian modal
karena modal tersebut sudah habis untuk membayar kerugian persekutuan, sedangkan Petruk dan
Semar akan mendapatkan pengembalian sebesar sisa masing-masing modal setelah di potong
dengan kerugian persekutuan.

2. Pembentukan dengan Menggabungkan Perusahaan yang Sudah Berjalan

Dalam kasus ini ada dua permasalahan yang bisa timbul yaitu yaitu :

1.      Apabila persekutuan akan melanjutkan pembukuan dari salah satu perusahan yang sudah ada atau
membentuk pembukuan tersendiri.

2.      Apakah perubahan atau penilaian tertentu terhadap posisi aktiva, hutang dari masing-masing
perusahaan yang akan digabungkanperlu diadakan atau tidak perlu diadakan.

Contoh :

Tuan Petruk, dan Gareng masing-masing sepakat untuk membentuk persekutuan. Petruk

telah memiliki perusahaan yang sudah berjalan, dimana Gareng bermaksud akan menggabungkan
diri ke dalam perusahaan tersebut dengan setoran modal Gareng sebesar         Rp. 10.000.000,-.

Adapun neraca perusahaan yang dimiliki oleh Petruk adalah :

PETRUK

NERACA, PER 31 DESEMBER 2007

URAIAN D K

Kas          4,500,000

Piutang Dagang

Anda mungkin juga menyukai