Anda di halaman 1dari 4

Nama : Bisri Mustofa

NIM : 202001020016
Program Studi : S1 Akuntansi Pagi

Tugas Pertemuan 11 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1


Soal:
1. Bagaimana catatan pihak consignee pada kasus konsinyasi yang telah selesai apabila laba
konsinyasi ditetapkan tersendiri?
2. Bagaimana catatan pihak consignee pada kasus konsinyasi yang telah selesai apabila laba
konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri?
3. Bagaimana catatan pihak consignee pada kasus konsinyasi yang telah selesai apabila laba
konsinyasi tidak ditetapkan tersedia?
4. Apa perbedaan antara konsinyasi yang telah selesai dengan konsinyasi yang belum
tuntas?
5. Bagaimana catatan pihak consignee pada kasus konsinyasi yang belum tuntas apabila
laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri?
6. Bagaimana catatan pihak consignee pada kasus konsinyasi yang belum tuntas apabila
laba konsinyasi tidak ditetapkan tersedia?
7. Apa yang diamksud dengan pengamanat dan komisioner?
8. Sebutkan dan jelaskan alasan yang dimiliki oleh pengamanat maupun komisioner untuk
menggunakan usaha dagang dengan metode konsinyasi!
9. Apa perbedaan antara metode terpisah dengan metode tisak terpisah?
10. Sebutkan perbedaan jurnal yang dicatat dengan metode tidak terpisah antara pengamanat
dan komisioner!

Jawaban:
1. Catatan Pihak Consignee- Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri
a. Penyerahan barang kepada Pihak Consignee. Di pihak consignee mencatat
barang atas konsinyasi dengan suatu memorandum dalam buku harian atau
dalam buku tersendiri yang diselenggarakan untuk tujuan ini.
b. Beban Pihak Consignor Ditetepkan Pada Konsinyasi. Pihak Consignee tidak
dipengaruhi oleh transaksi pihak consignor.
c. Beban Pihak Consignee ditetapkan Pada Konsinyasi .
d. Penjualan oleh Pihak Consignee.
e. Komisi atau Laba yang Masih Harus Diterima Bagi consignee.
f. Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak
Consignee.
2. Catatan Pihak Consignee- Jika Laba Konsinyasi tidak Ditetapkan Tersendiri.
Pengiriman barang Kepada Pihak Consignee. Pihak consignee mencatat barang
konsinyasi dengan ayat jurnal memorandum.
a. Beban pihak Consignor Ditetapkan Pada Konsinyasi.
b. Penjualan Oleh Pihak Consignee.
c. Komisi atau laba yang masih diterima bagi pihak consignee tidak membuat
ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan konsinyasi.
d. Pengiriman Uang Kas Dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak
Consignee. Pihak consignee mencatat pembayaran kepada pihak consignor
dengan mendebet perkiraan pihak consignor dan menkredit perkiraan Kas

3. Catatan Pihak Consignor- Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersedia.


a. Penyerahan Barang Kepada Pihak Consignee
b. Beban Pihak Consignor Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi. Perkiraan bisanya
dibebani dengan beban konsinyasi, tanpa pemisahan antara beban konsinyasi
dab beban yang berkaitan dengan penjualan biasa.
c. Beban Pihak Consignee yang Ditetapkan Pada Konsinyasi-Penjualan Oleh
Pihak Consignee-Pembebanan Komisi oleh Pihak Consignor tidak menyusun
ayat-ayat jurnal untuk transaksi yang diselesaikan olek pihak consignee
sampai pihak consignor menerima laporan dari pihak consignee.
d. Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi oleh pihak
Consignee
4. Akuntansi untuk konsinyasi yang telah selesai perlakuan akuntansi nya dibagi dua
yaitu pertama jika laba konsinyasi ditetapkan tersendiri, kedua jika laba konsinyasi
tidak ditetapkan tersendiri. Masing-masing perlakuan tersebut di catat secara berbeda
baik oleh consignor maupun oleh consignee.
Akuntansi untuk konsinyasi yang tidak diselesaikan tuntas maka perlakuan
akuntansinya yaitu laba konsinyasi ditetapkan tersendiri, dan perlakuan tersebut di
catat secara berbeda baik oleh consignor maupun oleh consignee

5. Catatan Pihak Consignee-Jika laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri


Laba atas penjualan konsinyasi sebelum laporan keuangan disusun pada tiap akhir
periode, dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan
pendapatan untuk komisi atas penjualan konsinyasi sampai dengan tanggal itu.
Jika laba Konsinyasi tidak Ditetapkan Tersendiri, maka tidak membutuhkan
penyusunan jurnal pada akhir periode jika jurnal telah dibuat pada waktu barang
konsinyasi dijual, yang menetapkan pembelian atau harga pokok penjualan dan
kewajiban kepada pihak consignor.

6. Beban Pihak Konsinyor Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi.Perkiraan biasanya


dibebani dengan beban konsinyasi, tanpa pemisahan antara beban konsinyasi dan
beban yang berkaitan dengan penjualan biasa
a. Beban Pihak Konsinyi Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi
b. Penjualan Oleh Pihak Konsinyi
c. Pembebanan Komisi Oleh Pihak Konsinyi
d. Pihak konsinyor tidak menyusun ayat-ayat jurnal untuk transaksi yang
diselesaikan oleh pihak konsinyi sampai pihak konsinyor menerima laporan
dari pihak konsinyi
e. Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan konsinyasi

7. Pengamanat adalah pihak yang menitipkan barang atau pemilik barang. Pengamanat
akan tetap mencatat barang yang dititipkannya sebagai persediaan selama barang yang
dititipkan belum terjual atau menunggu laporan dari komosioner.
Komisioner (consignee) adalah pihak yang menerima titipan barang

8. Karena Baik pengamanat (consignor) maupun komisioner (consignee) mendapat


keuntungan dengan adanya konsinyasi ini. Bagi pengamanat (consignor) melalui
konsinyasi secara tidak langsung dapat dijadikan sebagai sarana promosi produknya
dan menaikkan omzet penjualan serta memperluas daerah pemasaran. Bagi
komisioner (consignee) akan mendapat komisi bila berhasil menjualkan barang
konsinyasi. Selain itu komisioner (consignee) tidak perlu menambah modal kerja
untuk membeli persediaan barang dagangan dan tidak menanggung risiko kerugian
bila barang yang dititipkan tidak laku karena dapat dikembalikan kepada pengamanat
(consignor).

9. Perbedaan antara metode terpisah dengan metode tisak terpisah


a. Metode Terpisah
Dalam metode terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi disajikan secara
terpisah dengan laba atau rugi penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar pada akhir periode dapat diketahui berapa laba atau
rugi yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba atau rugi yang
diperoleh dari penjualan lainnya.

b. Metode Tidak Terpisah


Dalam metode tidak terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi tidak
dipisahkan dengan laba atau rugi dari penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal
ini akan mengakibatkan pada akhir periode perusahaan tidak dapat mengetahui
berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba
yang diperolah dari penjualan biasa atau penjualan lainnya.

10. Perbedaan jurnal yang dicatat dengan metode tidak terpisah antara pengamanat dan
komisioner
a. Akuntansi Oleh Pengamanat
Karena pencatatannya tidak dipisahkan dengan penjualan biasa atau penjualan
lainnya maka tidak ada perbedaan dalam membuat jurnalnya. Dengan
demikian pendapatan dan biaya dari penjualan konsinyasi dicatat seperti
halnya pendapatan dan biaya yang diperoleh dari penjualan biasa atau
penjualan lainnya. Pengamanat membuat jurnal saat: T mengeluarkan biaya
pengiriman ke komisioner, T menerima laporan konsinyasi dan T menerima
uang dari komisioner.
b. Akuntansi oleh Komisioner
Seperti halnya pencatatan yang dilakukan oleh pengamanat, pada buku
komisioner bila penjualan barang komisi tidak dipisahkan dengan penjualan
biasa dan penjualan lainnya, jurnal yang dibuat juga sama caranya sehingga
tidak ada keistimewaan. Pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan
kegiatan komisioner dicatat seperti halnya pendapatan dan biaya yang
berhubungan dengan penjualan biasa atau penjualan lainnya. Komisioner
membuat jurnal:
• Saat mengeluarkan biaya yang berhubungan dengan kegiatan
komisioner.
• Saat penjualan barang komisi.
• mengirimkan laporan konsinyasi ke pengamanat.
• Saat mengirimkan uang kepada pengamanat

Anda mungkin juga menyukai