Anda di halaman 1dari 17

DAKWAH BIL HAL

MELALUI PENGEMBANGAN DAN


PENERAPAN IPTEKS

S1 AKUNTANSI PAGI
2020
DI BUAT OLEH :

1. Adinda Dwi Anisa Putri (202001020005)


2. Sahriswati (202001020006)
3. Rizatul Aliyah (202001020002)
4. Risna Kharisma (202001020007)
5. Rifa Mazidah (202001020009)
6. Agus Pratiwi (202001020012)
7. Miftachul azzahra (202001020014)
8. Bisri Mustofa (202001020016)
01
Pengertian Dakwah
Pengertian Dakwah
Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab “da’wah” (‫لد‬++‫ةا‬+‫و‬+‫)ع‬. Dakwah
mempunyai tiga huruf asal, yaitu dal, ‘ain, dan wawu. Dari ketiga huruf asal ini, terbentuk
beberapa kata dengan ragam makna. Makna-makna tersebut adalah memanggil, mengundang,
minta tolong, meminta, memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong, menyebabkan,
mendatangkan, mendoakan, menangisi, dan meratapi.

Dakwah boleh difahami sebagai usaha mengajak orang lain mendekati Allah subhanahu wa
ta’ala, menyeru mereka ke arah kebenaran dan seterusnya dapat mengikut apa yang digariskan
dalam ajaran Islam. Sedangkan, dakwah bi al-hal merupakan aktivitas dakwah Islam yang
dilakukan dengan tindakan nyata atau amal nyata terhadap kebutuhan penerima dakwah ,
sehingga tindakan nyata tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh penerima dakwah.
Dakwah Bil Hal

Dalam pengertian lebih luas dakwah bil-hal, dimaksudkan sebagai keseluruhan upaya
mengajak orang secara sendiri-sendiri maupun berkelompok untuk mengembangkan diri dan
masyarakat dalam rangka mewujudkan tatanan sosial ekonomi dan kebutuhan yang lebih baik
menurut tuntunan Islam, yang berarti banyak menekankan pada masalah kemasyarakatan
seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dengan wujud amal nyata terhadap sasaran
dakwah
Dalam Muyawarah Nasional pada 1985 dan Rakernas 1987, MUI telah mengambil keputusan
tentang program “dakwah bi al-hal”. Salah satu rumusannya disebutkan bahwa tujuan
“dakwah bi al-hal”, antara lain,”untuk meningkatkan harkat dan martabat umat, terutama kaum
duafa atau kaum berpenghasilan rendah.
Setiap Muslim Adalah Da’i

” Kita adalah da’i sebelum menjadi apapun”. Dari kalimat tersebut dapat kita simpulkan
bahwa pada dasarnya, kita adalah seorang da’i sebelum kita menjabat suatu profesi apapun.
Perkataan Hassan Al-Banna tersebut dapat menjadi cerminan, bahwa pada hakikatnya,
seorang muslim adalah pendakwah.
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengaktualisasikan amanah dalam kita menjadi
seorang da’i, salah satunya adalah menjadi seorang murobby.
Bekerja Adalah Dakwah

Bekerja adalah bagian dari ibadah dan jihad, jika sang pekerja bersikap konsisten terhadap
peraturan Allah, suci niatnya, dan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga
bahkan masyarakat dan negara. Dengan bekerja , masyarakat dapat melakukan tugas
kekhalifahan, menjaga diri dari maksiat, dan meraih tujuan yang lebih besar.
Dakwah bukan bermaksud untuk mengajak manusia melupakan tanggungjawab bekerja dan
melaksanakan amal ibadah yang spesifik semata-mata. Bekerja itu sendiri merupakan satu
ama libadah apa lagi jika ianya diniatkan kerana Allah subhanahu wa ta’ala dan
dilaksanakan dengan penuh amanah, fokus dan ikhlas. Usaha dakwah juga jangan
ditafsirkan sebagai ‘hendak tunjuk alim’ atau ‘hendak tunjuk pandai’.
Untuk mewujudkan bahwa kerja adalah ibadah dibutuhkan 5 pilar yaitu tauhid,
amanah, ikhlas, adil dan istiqamah.

1. Tauhid 2. Amanah 3. Ikhlas

4. Adil 5. Istiqomah
Kewajiban Mengembangkan Dan
Menyampaikan Ilmu Pengetahuan

Menyampaikan ilmu sangatlah penting untuk kemajuan Agama, Bangsa dan Negara, baik
dalam segi moral maupun material. Dan ilmulah yang memperbaiki semuanya.
Memyampaikan ilmu bermanfaat untuk kehidupan, kebahagian dunia dan akherat. Orang yang
mendengarkan dan menyampaikan ilmu bagaikan tanah yang terkena air hujan, mereka adalah
orang alim yang mengamalkan ilmunya dan mengajar. Seperti yang diterangkan dalam Al-
Quran
ٰۤ ُ
َ‫ ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬J‫ول ِٕىكَ هُ ُم‬ ِ ْ‫ ْلتَ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اُ َّمةٌ يَّ ْد ُعوْ نَ ِالَى ْال َخي ِْر َويَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬J‫َو‬
‫ْونَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر ۗ َوا‬J َ‫ف َويَ ْنه‬
“Dan hendaklah ada di antara kalian segolong umat yang menyeru pada kebaikan, menyeru
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.
“ (Ali Imran, 104)
Lanjutan……

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku
dan perilaku kearah yang lebih baik, karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju
kebenaran dan meninggalkan kebodohan. Menuntut ilmu merupakan ibadah sebagaiman sabda
Nabi Muhammad salallahu alahi wassalam. Artinya :
“Menuntut Ilmu diwajibkan atas orang islam laki-laki dan perempuan”
Bentuk-bentuk Dakwah Bil Hal
1. Penyelanggaraan pendidikan pada
masyarakat
2. Kegiatan koperasi
3. Pengembangan kegiatan transmigrasi
4. Penyelenggaraan usaha kesehatan
masyarakat
5. Peningkatan gizi masyarakat
6. Penyelenggaraan panti asuhan
7. Penciptaan lapangan kerja
8. Peningkatan penggunaan media cetak,
media informasi dan komunikasi, serta
seni budaya
Metode Dakwah Bil Hal

1. Bil Al-Hikmah (bijaksana)


Suatu pendekatan sedemikian rupa sehingga objek dakwah mampu melaksanakan apa
yang didakwahkan tanpa unsur paksaan, konflik, maupun rasa tertekan.

2. Mau’idzah al-hasanah (nasihat yang baik)


Nasehat-nasehat yang baik, berupa petunjuk kearah kebaikan dengan bahasa yang baik
sehingga pihak objek dakwah dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti
ajaran yang disampaikan oleh pihak-pihak dakwah.
Lanjutan…….

3. Mujadalah (diskusi)
Dan mujadalah atau diskusi apabila dua metode di atas tidak mampu diterapkan,
dikarenakan objek dakwah yang mempunyai tingkat kekritisan tinggi seperti ahli kitab,
orientalis, filosof dan lain sebagainya, maka metode ini perlu diterapkan sebgai berikut:
Tidak merendahkan pihak lawan atau menjelek-jelekan, mencaci, karena tujuan dikusi
untuk mencapai sebuah kebenaran. Tujuan diskusi untuk mencapai kebenaran sesuai
dengan ajaran Allah. Tetap menghormati pihak lawan sebab setiap jiwa manusia
mempunyai harga diri.
“Bagaimana Dakwah Bil Hal melalui
Pengembangan dan Penerapan IPTEK?”

“Perkembangan IPTEK yang sangat pesat membawa banyak perubahan dalam hidup
kita, Tanpa adanya pemfilteran, perilaku negatif seperti pergaulan bebas, Banyak dari
berbagai kalangan yang mengeluhkan maraknya fenomena penyakit sosial, pergaulan
bebas, dan degradasi nilai yang semakin berkembang di masyarakat. Penyalahgunaan
dan penyimpangan sering kali terjadi dan akhirnya merusak moral manusia. Misalnya
saja pada internet, banyak situs porno yang tersebar bebas, perjudian online, penipuan
dan bahkan saling hina-menghina antar kelompok di jejaring sosial pun marak terjadi.
Fenomena ini justru terjadi ketika frekuensi kegiatan Tabligh semakin meningkat. Hal
inilah yang sebetulnya menjadi problem bagi para Da’i. Apalagi tantangan yang muncul
di era global ini semakin kompleks.
Lanjutan…….

Dakwah di harapkan dapat membendung perilaku negatif yang


ditimbulkan oleh kemajuan IPTEK. Pesan-pesan dakwah sekarang ini di
kemas semenarik mungkin baik itu melalui program acara televisi, radio,
majalah, surat kabar, dan internet. Agar dakwah semakin efektif dan
efisien, strategi perlu diterapkan untuk keberhasilan dakwah.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://fdokumen.com/download/
1055cf91c0550346f57b905480
2. https://prezi.com/p/tqdhefetfed7/aik-iv-
dakwah-bil-hal-iptek/
3. https://www.coursehero.com/file/
57481694/DAKWAH-BIL-HAL-
MELALUI-PENGEMBANGANpptx/
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai