Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAN PENGUKURAN


KINERJA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen

Disusun oleh :
Dinul Islami Kaafa (2019030012)
Magdalena Regina Opat (2019030014)
Cynthia Oktaviani (2019030015)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BISMA LEPISI


TANGERANG
2021

0
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1. 1 LATAR BELAKANG....................................................................................................................3
1. 2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................................3
1. 3 TUJUAN PENULISAN.................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
2. 1 ANALISIS VARIANS....................................................................................................................5
2. 2 MENGHITUNG VARIANS...........................................................................................................6
2. 2. 1. VARIANS PENDAPATAN.................................................................................................8
2. 2. 2. VARIANS BEBAN.............................................................................................................10
2. 3 ANALISIS VARIANS DALAM PRAKTIK................................................................................10
2. 3. 1. PERIODE WAKTU DARI PERBANDINGAN................................................................10
2. 3. 2. FOKUS PADA MARGIN KOTOR...................................................................................10
2. 3. 3. STANDAR EVALUASI.....................................................................................................11
2. 3. 4. SISTEM BIAYA PENUH (FULL COST SYSTEM)........................................................12
2. 3. 5. JUMLAH RINCIAN............................................................................................................13
2. 3. 6. BIAYA TEKNIK DAN BIAYA DISKRESIONER............................................................13
2. 4 KETERBATASAN ANALISIS VARIANS................................................................................13
2. 5 PERTIMBANGAN PERILAKU DALAM EVALUASI KINERJA KEUANGAN
MANAJEMEN.....................................................................................................................................14
2. 6 LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN....................15
2. 6. 1 TINDAKAN MANAJEMEN................................................................................................16
2. 6. 2 PERILAKU DALAM EVALUASI KERJA........................................................................17
2. 6. 3 TUJUAN PENILAIAN KINERJA......................................................................................17
2. 6. 3 FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN KINERJA....................................................................18
2. 6. 4 ASPEK PERILAKU PADA PENILAIAN PRESTASI....................................................19
BAB III......................................................................................................................................................21
Kesimpulan............................................................................................................................................21
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................22

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Analisis Laporan Keuangan dan
Pengukuran Kinerja" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang menganalisis laporan
keuangan dan menilai kinerja perusahaan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu RR. Prima Dita Hapsari S.E.,M.Si.,Ak
selaku dosen Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 10 November 2021

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG

Analisa laporan keuangan merupakan rangkaian proses yang penuh pertimbangan


dalam rangka membantu mengevaluasi laporan posisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan
estimasi dan prediksi yang paling mungkin dapat terjadi mengenai kondisi dan kinerja
perusahaan pada masa mendatang.

Cita-cita dari sistem ukuran kinerja adalah mengimplementasikan strategi. Dalam


menetapkan sistem semacam itu, manajemen senior memilih ukuran-ukuran yang
paling mewakili strategi perusahaan. Ukuran-ukuran ini dapat dilihat sebagai faktor
keberhasilan penting masa kini dan masa depan. Sistem ukuran kinerja hanyalah
merupakan suatu mekanisme yang memperbaiki kemungkinan bahwa organisasi
tersebut akan mengimplementasikan strateginya dengan berhasil. Kegiatan terakhir dari
proses pengendalian manajemen adalah menilai kinerja manajer pusat
pertanggungjawaban. Prestasi kerja pada intinya bisa dilihat dari efisien dan efektif
tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.

1. 2 RUMUSAN MASALAH

- Apa yang dimaksud Analisis Varian?


- Bagaimana cara menghitung varians?
- Bagaimanakah varians dalam praktik itu?
- Apa yang menjadi Keterbatasan dalam Analisis Varian?
- Pertimbangan apa saja yang menjadi evaluasi kinerja Keuangan Manajemen?
- Bagaimana Langkah-langkah melakukan Evaluasi Kinerja Karyawan?
- Bagaimana aspek perilaku pada penilaian prestasi?

3
1. 3 TUJUAN PENULISAN

Dalam penulisan ini diharapkan:


- Untuk memahami pengertian Analisis Varian.
- Untuk mengetahui Jenis-jenis Kalkulasi Varian.
- Untuk mengetahui contoh Kalkulasi Varian dalam praktiknya dikeseharian.
- Untuk mengetahui apa saja yang menjadi keterbatasan Analisis Varian.
- Untuk dapat mengetahui Langkah-langkah melakukan Evaluasi Kinerja.
- Untuk mengetahui apa saja aspek perilaku pada penilaian prestasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2. 1 ANALISIS VARIANS

Penilaian dari sebuah perusahaan atau unit bisnis terletak pada Laporan Keuangan.
Laporan keuangan perusahaan atau unit bisnis dapat menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut jika laporan keuangan tersebut mampu memberikan informasi
yang wajar dan relevan sebagaimana keadaan utuh dari perusahaan atau unit bisnis
tersebut kepada pengguna laporan dan seluruh pihak yang memiliki hak dan tidak
secara langsung atas laporan keuangan perusahaan atau unit bisnis tersebut. Evaluasi
terhadap laporan keuangan menjadi sebuah keharusan dan harus dilakukan untuk
menjamin bahwa laporan keuangan tersebut memang sudah sesuai dengan ketentuan
akuntansi yang berlaku umum dan tidak ditemukan penyelewengan atas laporan
keuangan tersebut. Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang
mampu diraih oleh perusahaan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif yang dapat
diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan
yang tercermin dalam laporan keuangan.

Ketika suatu laporan keuangan menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya yaitu


memberikan informasi yang wajar dan relevan (informasi yang dapat memengaruhi
keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu
atau masa kini dan dapat memprediksi masa depan) kepada pengguna, maka evaluasi
menjadi suatu hal yang sangat fundamental (dasar yang penting) dalam pelaporan.
Kinerja suatu laporan keuangan meliputi beberapa aspek yang harus dinilai. Bagian
pertama menjelaskan bagaimana varians antara data aktual dan data anggaran
dihitung untuk unit bisnis. Karena anggaran beban dan pendapatan merupakan
anggaran untuk unit bisnis, pembahasan ini dapat diperluas untuk mencakup pusat
beban dan pusat pendapatan. Bagian selanjutnya menjelaskan bagaimana laporan dari
varians-varians ini digunakan oleh manajemen senior untuk mengevaluasi kinerja unit
bisnis. Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih
oleh perusahaan perbankan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas

5
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat
diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan
yang tercermin dalam laporan keuangan.

2. 2 MENGHITUNG VARIANS

Dari gambar tersebut dapat diketahui Varians bersifat hierarkis (Susunan yang
bertingkat). Varians dimulai dengan kinerja unit bisnis keseluruhan, yang dibagi menjadi
varians pendapatan dan varians beban. Pertama kali ditentukan kinerja unit bisnis
secara keseluruhan yang merupakan selisih antara laba sesungguhnya yang dicapai
dengan anggaran laba. Kemudian selisih ini dibagi ke dalam selisih/varians pendapatan
dan selisih/varians biaya. Selisih pendapatan dibagi menjadi dua selisih yaitu selisih
volume dan selisih harga jual, untuk unit usaha secara keseluruhan dan untuk pusat
pendapatan dari unit usaha. Selisih volume dapat dibagi lagi menjadi dua selisih yaitu
selisih pangsa pasar dan selisih volume industri. Selisih pendapatan juga dapat

6
dianalisis berdasarkan daerah penjualan. Sedangkan selisih biaya dibagi menjadi dua,
yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Selisih biaya produksi dibagi ke dalam
pabrik atau bagian dalam pabrik, sehingga memungkinkan untuk mengidentifikasikan
setiap selisih dengan manajer yang bertanggung jawab secara individual.

Tipe analisa seperti ini merupakan alat pertanggungjawaban yang kuat, tanpa
membatasi efektifitas dari rencana profit. Hasil dari penghitungan varian dapat
ditindaklanjuti apabila perubahan pada hasil aktual dianalisa terhadap tiap
ekspektasi tersebut. Struktur analisa yang kita gunakan sebagai pedoman
membuat analisa selisih (selanjutnya akan kita sebut analisis varians) dapat
terlihat dalam aktivitas berikut.

Varians pendapatan dibagi lebih lanjut menjadi varians volume dan varians harga untuk
unit bisnis keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit
tersebut. Varians tersebut dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik
penjualan. Varians beban dapat dibagi menjadi beban beban produksi dan beban
lainnya. Beban produksi dapat dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan pabrik dan
departemen dalam suatu pabrik. Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasi
setiap varians dengan manajer individual yang bertanggung jawab untuk itu. Analisis ini
adalah alat yang sangat ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan sangat
terbatas.

Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide berikut :
• Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba
• Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor penyebab kunci tersebut
• Fokus pada dampak laba dari varian dalam setiap faktor penyebab
• Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap
faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor
lainnya dianggap konstan
• Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat yang
paling mendasar (“seperti mengupas bawang”)

7
• Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang
baru dibuat tidak dijustifikasi (dipertimbangkan) dengan tambahan wawasan mengenai
faktor-faktor penyebab yang mendasari varians laba keseluruhan.

2. 2. 1. VARIANS PENDAPATAN

Dalam bagian ini, djelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume
dan bauran penjualan. Penghitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil
dari lini produk kemudian diagregasikan (dikumpulkan menjadi satu) untuk menghitung
total varians. Varians yang positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut
mengindikasikan bahwa laba aktual melebihi laba yang dianggarkan, dan varians yang
negatif adalah tidak menguntungkan.

a) Varians Harga Penjualan (Selling Price Variance)

Varians harga penjualan dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual dan
harga standar dengan volume aktual.

Varians Harga Penjualan = {(Harga Sesungguhnya – Harga Standar) x Volume


Sesungguhnya}

b) Varians Campuran dan Volume (Mix and Volume Variance)

Seringkali varians campuran dan varians volume tidak dapat dipisahkan. Persamaan
untuk gabungan dari varians bauran dan volume adalah:

Varians bauran dan volume = (Volume Aktual - Volume Anggaran) X Kontribusi per unit
yang dianggarkan

Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang dianggarkan.
Sedangkan varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari
yang diasumsikan dalam anggaran. karena setiap produk memperoleh kontribusi

8
perunit yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang
dianggarkan akan menghasilkan suatu varians.

c) Varians Campuran (Mix Variance)

Varians bauran dari masing-masing produk diperoleh dari persamaan :

Varians bauran = [(Total Volume Penjualan Aktual x Anggaran Proporsi) - (Volume


Penjualan Aktual)] x kontribusi perunit yang dianggaran

d) Varians volume

Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari
gabungan antara varians bauran dan varians volume.

Varians volume = [(total volume penjualan aktual) x (persentase anggaran) - [(anggaran


penjualan) x kontribusi anggaran per unit)]

e) Analisis Pendapatan Lainnya

Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih lanjut. Dalam kasus ini menyediakan
informasi yang dibutuhkan untuk mengklasifikasikannya per produk. Jika tersedia
informasi penjualan berdasarkan produk, selisih pendapatan dapat dianalisis lebih
lanjur berdasarkan produk

f) Penetrasi Pasar dan Volume Industri

Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan
volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri.
Prinsipnya adalah bahwa manajer unit bisnis bertanggung jawab atas pangsa pasar,
tetapi mereka tidak bertanggung jawab atas volume industri Karena hal tersebut sangat
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi.

Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dan
volume industri untuk varians bauran dan volume :

Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) - (volume industri)] x penetrasi pasar yang
dianggarkan x kontribusi anggaran per unit

9
Varians pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara terpisah, dan varians total
adalah jumlah perhitungan secara aljabar. Varians volume industri bisa dihitung dengan
cara sebagai berikut :

Varians volume industri = (volume industri aktual) – (volume industri dianggarkan) x


penetrasi pasar dianggarkan x kontribusi per unit dianggarkan

2. 2. 2. VARIANS BEBAN

a) Biaya Tetap

Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan,
karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik oleh volume penjualan maupun volume
produksi.

b) Biaya Variabel

Adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan volume. Biaya
produksi yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi aktual. Volume
yang digunakan untuk menyesuaikan beban produksi variable yang dianggarkan adalah
volume produksi, bukan volume penjualan, yang digunakan dalam menentukan varians
pendapatan.

2. 3 ANALISIS VARIANS DALAM PRAKTIK

2. 3. 1. PERIODE WAKTU DARI PERBANDINGAN

Perbandingan untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu tidak terlalu
dipengaruhi oleh penyimpangan temporer (sementara) yang mungkin terlihat aneh
untuk bulan sekarang, dan oleh karena itu, tidak perlu terlalu diperhatikan oleh
manajemen. Di pihak lain, hal tersebut mungkin menyembunyikan timbulnya faktor
penting yang tidak bersifat temporer (sementara). Perbandingan antara anggaran
tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja aktual untuk satu tahun penuh
menunjukkan seberapa dekat manajer unit bisnis memperkirakan akan memenuhi

10
target laba tahunan. Bila kinerja untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu
lebih buruk dibandingkan dengan anggaran untuk tahun tersebut sampai tanggal itu,
adalah mungkin bahwa deficit yang terjadi akan dapat diatasi di bulan-bulan yang
tersisa.

2. 3. 2. FOKUS PADA MARGIN KOTOR

Di banyak perusahaan, perubahan dalam biaya atau faktor-faktor lainnya diperkirakan


akan mengarah kepada perubahan dalam harga jual dan tugas dari manajer
pemasaran adalah untuk memperoleh laba kotor yang dianggarkan. Kebijakan itu
terutama penting dalam periode terjadinya inflasi. Analisis varians dalam sistem
semacam itu tidak akan memiliki varians harga jual. Melainkan, akan ada varians
margin kotor. Laba kotor per unit berbeda antara harga jual dan harga pokok produk.
Hal ini dilakukan dengan mensubstitusikan laba kotor untuk harga jual dalam
persamaan pendapatan. Analisis varians dilakukan dengan mensubstitusi “margin
kotor” untuk “harga jual” dalam persamaan pendapatan. Laba kotor adalah selisih
antara harga jual aktual dengan biaya produksi standar

2. 3. 3. STANDAR EVALUASI

Dalam sistem pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalam evaluasi


laporan atas aktuvitas aktual dan terdiri atas tiga jenis: (1) standar atau anggaran yang
telah ditetapkan sebelumnya; (2) standar historis; atau (3) standar eksternal.

a) Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya

Bila dipersiapkan dan dikoordinasikan secara hati-hati, maka merupakan standar yang
unggul. Standar ini merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual diperbandingkan di
banyak perusahaan. Seandainya angka-angka anggaran didaptkan secara acak, maka
tentu saja angka angka tersebut tidak akan menghasilkan dasar yang andal untuk
perbandingan.

b) Standar historis

11
Ini merupakan catatan kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari bulan berjalan dapat
dibandingkan dengan hasil bulan sebelumnya. Standar jenis ini memiliki dua kelemahan
yang serius yaitu:

- Kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut sedemikian rupa
sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi.
- Kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.

c) Standar eksternal

Merupakan standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung jawab lain atau
perusahaan-perusahaan lain dengan industri yang sama. Kinerja dari satu kantor
cabang penjualan dapat dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan
lainnya. Bila kondisi-kondisi dari kedua pusat tanggung jawab tersebut adalah serupa,
maka perbandingan semacam itu dapat menghasilkan dasar yang bisa diterima untuk
mengevaluasi kerja. Keterbatasan standar Standar adalah ukuran yang andal mengenai
bagaimana kinerja yang seharusnya. Langkah pertama yang penting dalam analisi
varians adalah pengujian terhadap validitas dari standar tersebut

d) Keterbatasan Standar

Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturunkan dari
standar yang valid. Walaupun sangat mudah untuk mengacu pada varians yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan, kata-kata ini mengimplikasikan bahwa
standar adakah ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya.
Bahkan biaya standar mungkin bukan merupakan estimasi yang akurat mengenai
berapa biaya yang seharusnya dalam situasi tersebut.

Situasi ini dapat karena salah satu atau kedua alasan:

- standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya

- walau standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada pada
waktu itu.

12
2. 3. 4. SISTEM BIAYA PENUH (FULL COST SYSTEM)

Jika perusahaan memiliki sistem biaya penuh (full-cost system), baik biaya overhead
variabel maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per unit. Jika
Persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal, sebagian dari
biaya Overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal di persediaan
dan bukannya mengalir ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika saldo persediaan
turun Selama periode tersebut, lebih banyak biaya overhead tetap yang dilepaskan ke
harga Pokok penjualan dibandingkan dengan jumlah aktual yang terjadi dalam periode
tersebut. Hal yang penting adalah bahwa varians produksi seharusnya dikaitkan
dengan volume produksi, bukan dengan volume penjualan.

2. 3. 5. JUMLAH RINCIAN

Varians pendapatan dianalisis pada beberapa tingkatan pertama, secara total;


kemudian berdasarkan volume, bauran, dan harga; lalu menganalisis varians volume
dan bauran berdasarkan volume industri dan pangsa pasar. Pada setiap tingkatan ini,
varians tersebut dianalisis berdasarkan produk individual. Proses dari satu tingkat ke
tingkat yang lainnya ini sering disebut dengan “mengupas bawang” yaitu lapisan demi
lapisan dikupas, dan proses tersebut akan terus berlanjut selama rincian tambahan
masih dianggap berharga.

2. 3. 6. BIAYA TEKNIK DAN BIAYA DISKRESIONER

Varians yang “menguntungkan” dalam biaya teknik biasanya merupakan indikasi dari
kinerja yang baik yaitu semakin rendah biayanya maka semakin baik kinerjanya. Hal ini
tergantung pada kualifikasi bahwa kualitas pengantaran tepat waktu dinilai memuaskan.
Sebaliknya kinerja dari pusat beban kebijakan biasanya dinilai memuaskan apabila
beban aktual hampir setara dengan jumlah yang dianggarkan, tidak lebih tinggi maupun
lebih rendah. Hal ini disebabkan karena varians yang menguntungkan dapat
mengindikasikan bahwa pusat tanggung jawab tersebut tidak melaksanakan dengan
mencukupi fungsi-fungsi yang disetujui akan dilaksanakan olehnya. Karena beberapa
elemen dalam pusat beban kebijakan secara fakta merupakan beban teknik (misalnya,

13
fungsi pembukuan dalam organisasi pengendalian), varians yang menguntungkan
adalah benar-benar menguntungkan elemen-elemen ini.

2. 4 KETERBATASAN ANALISIS VARIANS

Analisis varians memiliki beberapa keterbatasan yaitu:

1. Bahwa walaupun analisis ini mengidentifikasikan di mana varians terjadi, tetapi tidak
mengatakan mengapa varians ini terjadi atau yang dilakukan mengenainya. Misalnya,
laporan tersebut mungkin saja menunjukkan adanya varians signifikan yang tidak
menguntungkan dalam beban pemasaran, dan mungkin saja
mengidentifikasikan varians ini dengan beban promosi penjualan yang tinggi. Tetapi,
laporan tersebut tidak menjelaskan mengapa beban promosi penjualan tinggi dan apa
tindakan yang sedang dilakukan. Penjelasan naratif yang melengkapi laporan kinerja
seharusnya memberikan penjelasan semacam itu.

2. Untuk menentukan apakah suatu varians adalah signifikan. Teknik statistik dapat
digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan
anatarakinerja aktual dan standar untuk beberapa proses tertentu, teknik -
teknik ini umumnya disebut sebagai pengendalian mutu secara statistik.

3. Ketika laporan kinerja menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan
dapat menyesatkan pembacanya. Demikian pula, ketika varians menjadi semakin
teragregasi, para manajer menjadi semakin bergantung pada penjelasan-penjelasan
dan prediks yang menyertainya. Akhirnya, laporan itu hanya menunjukkan yang telah
terjadi. Laporan tersebut tidak menunjukkan dampak masa depan dari tindakan -
tindakan yang telah diambil oleh manajer.

2. 5 PERTIMBANGAN PERILAKU DALAM EVALUASI KINERJA KEUANGAN


MANAJEMEN

Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas
seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau

14
organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu.
Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian kinerja.

Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya
menurut Jumingan (2006), analisis keuangan dapat dibedakan menjadi:

a. Analisis perbandingan laporan keuangan


Teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih
dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam
persentase (relatif).
b. Analisis tren (tendesi posisi)
Teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan
kenaikan atau penurunan.
c. Analisis presentase perkomponen (common size)
Teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva
terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.
d. Analisis sumber & penggunaan modal kerja
Teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja
melalui dua periode waktu yang dibandingkan.
e. Analisis sumber dan penggunaan kas
Teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas
pada suatu periode waktu tertentu.
f. Analisis rasio keuangan
Teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam
neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.
g. Analisis perubahan laba kotor
Teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan
laba.
h. Analisis breakeven
Teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar
perusahaan tidak mengalami kerugian.

15
2. 6 LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN

Evaluasi kinerja di perusahaan harus dilakukan secara sistematis dan terstruktur


dengan baik apabila ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Hal pertama yang harus
dipersiapkan adalah data-data yang terkait dengan penilaian karyawan dan
keobjektifitasan dari data tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini menjadi
pekerjaan rumah utama yang harus dipersiapkan dengan matang oleh divisi HR.

Setelah data-data yang diperlukan telah siap, maka penilaian performa karyawan
menjadi agenda berikutnya. Dalam tahap ini, penting bagi setiap penilai untuk
melakukan evaluasi dengan objektif dan tidak mengada-ngada. Para penilai juga harus
mampu menyampaikan kritik serta saran terhadap setiap karyawan yang dinilai untuk
peningkatan performa mereka. Terakhir, para penilai juga harus menampung aspirasi
karyawan untuk kemajuan perusahaan.

Evaluasi kinerja keuangan bagi sebuah perusahaaan baik untuk tujuan internal maupun
eksternal sangatlah penting. Bagi investor, manfaat informasi tentang kinerja keuangan
yaitu untuk melihat apakah investor akan mempertahankan investasi pada perusahaan
tersebut atau mencari alternatif lain. Jika kinerja perusahaan baik, nilai usaha akan
tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan
tersebut untuk menanamkan modal sehingga akan terjadi kenaikan harga saham.

2. 6. 1 TINDAKAN MANAJEMEN

Ada satu prinsip utama dalam menganalisis laporan keuangan formal: Laporan laba
bulanan sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga. Informasi yang signifikan harus
dikomunikasikan secepatnya melalui telepon, faks, e-mail, atau pertemuan pribadi
segera setelah itu diketahui. Laporan formal menginformasikan kesan umum bahwa
manajer senior telah mengetahui dari sumber-sumber tersebut. Berdasarkan informasi
ini, ia dapat bertindak sebelum menerima laporan formal. Laporan formal tersebut
adalah tetap penting. Salah satu manfaat utama dari laporan formal adalah bahwa
laporan tersebut memberikan tekanan yang diinginkan pada manajer di tingkat yang
lebih rendah untuk mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri. Laporan

16
laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada tindakan. Tindakan
tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja yang telah dilakukan dengan baik, saran-
saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses” atau tindakan
ketenagakerjaan yang lebih drastis lagi. Tetapi, tindakan – tindakan ini tidak dilakukan
untuk setiap unit bisnis setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah paling
diperlukan, dan kebanyakan orang tidak mengharapkan untuk memperoleh pujian
secara rutin.

2. 6. 2 PERILAKU DALAM EVALUASI KERJA

Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas
seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau
organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu.
Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam memberikan imbalan atau
penghargaan kepada pekerja.

Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk menjamin pencapaian sasaran dan tujuan
perusahaan dan juga untuk mengetahui posisi perusahaan dan tingkat pencapaian
sasaran perusahaan, terutama untuk mengetahui bila terjadi keterlambatan atau
penyimpangan supaya segera diperbaiki, sehingga sasaran atau tujuan tercapai. Hasil
evaluasi kinerja individu dapat dimanfaatkan untuk banyak penggunaan:

- Peningkatan kinerja
- Pengembangan SDM
- Pemberian kompensasi
- Program peningkatan produktivitas
- Program kepegawaian
- Menghindari perlakuan diskriminasi

2. 6. 3 TUJUAN PENILAIAN KINERJA

Ada pendekatan ganda terhadap tujuan penilaian prestasi kerja sebagai berikut:

a. Tujuan Evaluasi

17
Hasil-hasil penilaian prestasi kerja digunakan sebagai dasar bagi evaluasi reguler
terhadap prestasi anggota-anggota organisasi, yang meliputi:
- Telaah Gaji: Keputusan-keputusan kompensasi yang mencakup kenaikan merit-pay,
bonus dan kenaikan gaji lainnya merupakan salah satu tujuan utama penilaian prestasi
kerja.
- Kesempatan Promosi: Keputusan-keputusan penyusunan pegawai (staffing) yang
berkenaan dengan promosi, demosi, transfer dan pemberhentian karyawan merupakan
tujuan kedua dari penilaian prestasi kerja.

b. Tujuan Pengembangan

Informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian prestasi kerja dapat digunakan untuk
mengembangkan pribadi anggota-anggota organisasi, yang meliputi:

- Mengukuhkan Dan Menopang Prestasi Kerja: Umpan balik prestasi kerja


(performance feedback) merupakan kebutuhan pengembangan yang utama karena
hampir semua karyawan ingin mengetahui hasil penilaian yang dilakukan.

- Meningkatkan Prestasi Kerja: Tujuan penilaian prestasi kerja juga untuk


memberikan pedoman kepada karyawan bagi peningkatan prestasi kerja di masa yang
akan datang.

- Menentukan Tujuan-Tujuan Progresi Karir: Penilaian prestasi kerja juga akan


memberikan informasi kepada karyawan yang dapat digunakan sebagai dasar
pembahasan tujuan dan rencana karir jangka panjang.

- Menentukan Kebutuhan-Kebutuhan Pelatihan: Penilaian prestasi kerja individu


dapat memaparkan kumpulan data untuk digunakan sebagai sumber analisis dan
identifikasi kebutuhan pelatihan.

2. 6. 3 FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN KINERJA


Tiga dimensi kinerja yang perlu dimasukkan dalam penilaian prestasi kerja, yaitu:

- Tingkat kedisiplinan karyawan sebagai suatu bentuk pemenuhan kebutuhan


organisasi untuk menahan orang-orang di dalam organisasi, yang dijabarkan dalam
penilaian terhadap ketidakhadiran, keterlambatan, dan lama waktu kerja.

18
- Tingkat kemampuan karyawan sebagai suatu bentuk pemenuhan Kebutuhan
organisasi untuk memperoleh hasil penyelesaian tugas yang terandalkan, baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas kinerja yang harus dicapai oleh seorang karyawan.

- Perilaku-perilaku inovatif dan spontan di luar persyaratan-persyaratan tugas


formal untuk meningkatkan efektivitas organisasi, antara lain dalam bentuk kerjasama,
tindakan protektif, gagasan-gagasan yang konstruktif dan kreatif, pelatihan diri, serta
sikap-sikap lain yang menguntungkan organisasi.

2. 6. 4 ASPEK PERILAKU PADA PENILAIAN PRESTASI

- Pengawasan Ketat (Tight Controls)


Pengawasan Ketat (Tight Controls) adalah Sistem dimana kinerja manajer
dievaluasi terutama berdasarkan kemampuannya mencapai target yang telah
ditetapkan
- Pengawasan Longgar (Loose Controls)
Dengan pengawasan longgar, anggaran pada dasarnya merupakan alat
perencanaan dan komunikasi. Setiap tahun, anggaran disusun, diuji oleh
manajer puncak, disesuaikan dimana perlu dan disetujui. Setiap bulan atau
kuartalan hasil sebenarnya dibandingkan dengan anggaran, dan perbedaan
yang terjadi dianalisis dan dijelaskan.

Pengaruh Perilaku Pengawasan Ketat dan Longgar


Keuntungan :
- Pengawasan ketat cenderung mencegah manajer untuk bersikap tidak efisien
dan membuang-buang waktu.
- Tekanan yang konsisten memotivasi manajer untuk mencari jalan yang lebih baik
untuk menjalankan operasional perusahaan.
Kelemahan:
19
- Manajer lebih memfokuskan pada tindakan jangka pendek dari pada
kepentingan jangka panjang perusahaan.
- Manajer unit usaha tidak melakukan tindakan yang bermanfaat untuk jangka
panjang
- Kegunaan laba yang dianggarkan sebagai tujuan yang akan dicapai bisa
mengubah komunikasi antara manajer unit usaha dan manajer puncak.
- Pengawasan ketat akan manajer untuk memanipulasi data.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pengawasan Ketat dan Longgar

- Besarnya keleluasaan bagi manajer unit usaha untuk melakukan uji coba.
- Tingkat di mana variabel kinerja secara kritis dapat dipengaruhi oleh manajer unit
usaha.
- Tingkat ketidakpastian yang melekat pada operasional perusahaan.
- Rentang waktu pengaruh keputusan manajer yang dibuatnya.

20
BAB III

Kesimpulan

Penurunan laba akibat selisih varian tersebut juga tidak dapat diimbangi dengan tingkat
penjualan yang memuaskan. Penurunan tingkat penjualan disebabkan penurunan
normal musiman, walaupun telah dilakukan pengurangan produksi untuk membantu
menurunkan level inventaris. Penilaian kinerja adalah kegiatan menajer untuk
mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijakan
selanjutnya.

Penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerjasama,


loyalitas, dedikasi, dan partisipasi karyawan. Menilai perilaku ini sulit karena tidak ada
standar fisiknya, sedangkan untuk penilaian hasil kerja relatif lebih mudah karena ada
stndar fisik yang dapat dipakai sebagai tolak ukurnya seperteti meter, liter, dan
kilogram.

Aspek penting dari suatu sistem penilaian kerja adalah memiliki standar yang jelas.
Sasaran utama dari adanya standar tersebit ialah teridentifikasinya unsur-unsur krital
suatu pekerjaaan. Standar itulah yang merupakan tolak ukur seseorang melakukan
pekerjaannya.

Para manager unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada managemen
senior secara teratur, biasanya perbulan. Laporan formal terdiri dari perbandingan
antara pendapatan dan biaya aktual dengan jumlah yang dianggarkan. Selisihnya, atau
varians, antara kedua jumlah ini dapat dianalisis pada beberapa tingkatan yang rinci.
Analisis ini mengidentifikasikan penyebab varians antara laba yang dianggarkan dan
jumlah yang berkaitan dengan masing-masing penyebab. Dapat disimpulkan bahwa
analisis varians merupakan hal penting untuk penilaian semua aspek bisnis, termasuk
manufaktur, pemasaran, dan jasa. Varians harus diselidiki apakah manfaatnya
21
melebihi biaya analisis dan mengoreksi sumber varians tersebut. Kalkulasi
varian terdiri dari beberapa bagian diantaranya : Varian Penghasilan (Revenue
Variance), Biaya tetap dan biaya variable (Expense Variance), Teknik Perhitungan
Laporan Kinerja dengan rata-rata jumlah (Summary performance report).

Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/8418670/Makalah_Analisis_Laporan_Kinerja_Keuangan_BAB_10

https://id.scribd.com/document/334259422/makalah-analisis-laporan-kinerja-keuangan

https://www.researchgate.net/publication/345961696_MAKALAH_SISTEM_PENGENDALIAN_M
ANAJEMEN_KONSEP_PENGUKURAN_KINERJA

22

Anda mungkin juga menyukai