Pengukuran Kinerja
Kelompok 3
Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh
perusahaan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur
perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan
yang tercermin dalam laporan keuangan.
Perhitungan Selisih (Variance)
Kegiatan terakhir dari proses pengendalian manajemen adalah
menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Prestasi
kerja pada intinya bisa dilihat dari efisien dan efektif tidaknya
suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara
realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan atau
dengan kata lain disebut dengan varians.
Selisih Pendapatan (Revenue Variance)
Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang
dianggarkan. Sedangkan varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk
yang berbeda dari yang diasumsikan dalam anggaran. karena setiap produk
memperoleh kontribusi perunit yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang
berbeda dari yang dianggarkan akan menghasilkan suatu varians.
Selisih Pendapatan (Revenue Variance)
Varians bauran =
[(Total Volume Penjualan Aktual x Anggaran Proporsi) - (Volume
Penjualan Aktual)] x kontribusi perunit yang dianggaran
Selisih Pendapatan (Revenue Variance)
d) Varians volume
Varians volume dapat dihitung dengan cara
mengurangkan varians campuran dari gabungan antara
varians campuran dan varians volume.
Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dan volume
industri untuk varians campuran dan volume :
Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) - (volume industri)] x penetrasi pasar yang
dianggarkan x kontribusi anggaran per unit
Varians pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara terpisah, dan varians total adalah
jumlah perhitungan secara aljabar. Varians volume industri bisa dihitung dengan cara sebagai
berikut :
Varians volume industri = (volume industri aktual) – (volume industri dianggarkan) x
penetrasi pasar dianggarkan x kontribusi per unit dianggarkan
Selisih Biaya (Expense Variance)
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Perbandingan untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu tidak terlalu dipengaruhi
oleh penyimpangan sementara yang mungkin terlihat aneh untuk bulan sekarang, dan oleh
karena itu, tidak perlu terlalu diperhatikan oleh manajemen. Di pihak lain, hal tersebut
mungkin menyembunyikan timbulnya faktor penting yang tidak bersifat temporer.
Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja aktual untuk
satu tahun penuh menunjukkan seberapa dekat manajer unit bisnis memperkirakan akan
memenuhi target laba tahunan. Bila kinerja untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal
tertentu lebih buruk dibandingkan dengan anggaran untuk tahun tersebut sampai tanggal itu,
adalah mungkin bahwa defisit yang terjadi akan dapat diatasi di bulan-bulan yang tersisa.
Analisis Selisih dalam Dunia Praktik
Fokus pada Laba Kotor
Standar Evaluasi
Standar Evaluasi terdiri dari :
● Standar atau Anggaran yang ditetapkan sebelumnya
● Standar Historis
● Standar Eksternal
Keterbatasan Standar
Sistem dimana kinerja manajer dievaluasi terutama berdasarkan kemampuannya mencapai target
yang telah ditetapkan
Dengan pengawasan longgar, anggaran pada dasarnya merupakan alat perencanaan dan komunikasi.
Setiap tahun, anggaran disusun, diuji oleh manajer puncak, disesuaikan dimana perlu dan disetujui.
Setiap bulan atau kuartalan hasil sebenarnya dibandingkan dengan anggaran, dan perbedaan yang
terjadi dianalisis dan dijelaskan.
Pengaruh Perilaku Pengawasan Ketat dan Longgar
● Keuntungan :
- Pengawasan ketat cenderung mencegah manajer
untuk bersikap tidak efisien dan membuang-buang
waktu.
● Kelemahan:
- Manajer lebih memfokuskan pada tindakan jangka pendek dari pada
kepentingan jangka panjang perusahaan.
- Manajer unit usaha tidak melakukan tindakan yang bermanfaat untuk
jangka panjang
- Kegunaan laba yang dianggarkan sebagai tujuan yang akan dicapai
bisa mengubah komunikasi antara manajer unit usaha dan manajer
puncak.
- Pengawasan ketat akan manajer untuk memanipulasi data.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pengawasan Ketat dan
Longgar
● Besarnya keleluasaan bagi manajer unit usaha untuk
melakukan uji coba.
● Tingkat di mana variabel kinerja secara kritis dapat
dipengaruhi oleh manajer unit usaha.
● Tingkat ketidakpastian yang melekat pada operasional
perusahaan.
● Rentang waktu pengaruh keputusan manajer yang dibuatnya.