Anda di halaman 1dari 26

Analisis Laporan Keuangan Dan

Pengukuran Kinerja
Kelompok 3

1. Cynthia Oktaviani (2019030015)

2. Magdalena Regina Opat (2019030014)

3. Dinul Islami Kaafa (2019030012)


Analisis Laporan Keuangan Dan Pengukuran Kinerja

Laporan keuangan perusahaan atau unit bisnis dapat menggambarkan


kinerja perusahaan tersebut jika laporan keuangan tersebut mampu
memberikan informasi yang wajar dan relevan sebagaimana keadaan
utuh dari perusahaan atau unit bisnis tersebut kepada pengguna laporan
dan seluruh pihak yang memiliki hak dan tidak secara langsung atas
laporan keuangan perusahaan atau unit bisnis tersebut.

Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu


diraih oleh perusahaan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif yang
dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap
data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan.
Analisis Laporan Keuangan Dan Pengukuran
Kinerja

Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah :


- Sebagai alat pengukur untuk posisi keuangan dimasa yang
akan datang
- Meninjau kondisi perusahaan saat ini baik permasalahan dalam
manajemen operasional maupun keuangan
- alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen
perusahaan.
Analisis Laporan Keuangan & Pengukuran Kinerja
Ketika suatu laporan keuangan menjalankan fungsinya yaitu memberikan informasi
yang wajar dan relevan kepada pengguna, maka evaluasi menjadi suatu hal yang
sangat penting dalam pelaporan. Kinerja suatu laporan keuangan meliputi beberapa
aspek yang harus dinilai.

Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh
perusahaan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur
perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan
yang tercermin dalam laporan keuangan.
Perhitungan Selisih (Variance)
Kegiatan terakhir dari proses pengendalian manajemen adalah
menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Prestasi
kerja pada intinya bisa dilihat dari efisien dan efektif tidaknya
suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara
realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan atau
dengan kata lain disebut dengan varians.
Selisih Pendapatan (Revenue Variance)

Dalam bagian ini, djelaskan mengenai bagaimana


menghitung varians harga jual , volume dan bauran
penjualan. Penghitungan tersebut dibuat untuk setiap lini
produk, dan hasil dari lini produk kemudian diagregasikan
untuk menghitung total varians. Varians yang positif
menunjukkan laba (menguntungkan) karena laba
sesungguhnya melebihi laba yang dianggarkan.
Sedangkan varians yang negatif menunjukkan kerugian.
Selisih Pendapatan (Revenue Variance)
a) Varians Harga Penjualan

Varians harga penjualan dihitung dengan mengalikan selisih


antara harga aktual dan harga standar dengan volume aktual.

Varians Harga Penjualan = { (Harga Aktual – Harga Standar) x Volume


Sesungguhnya (Unit) }
Selisih Pendapatan (Revenue Variance)
b) Varians Campuran dan Volume (Mix and Volume Variance)
Seringkali varians campuran dan varians volume tidak dapat dipisahkan. Persamaan
untuk gabungan dari varians campuran dan volume adalah:

Varians campuran dan volume = (Volume Aktual - Volume Anggaran) X


Kontribusi per unit yang dianggarkan

Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang
dianggarkan. Sedangkan varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk
yang berbeda dari yang diasumsikan dalam anggaran. karena setiap produk
memperoleh kontribusi perunit yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang
berbeda dari yang dianggarkan akan menghasilkan suatu varians.
Selisih Pendapatan (Revenue Variance)

c) Varians Campuran (Mix Variance)


Varians campuran dari masing-masing produk diperoleh dari persamaan

Varians bauran =
[(Total Volume Penjualan Aktual x Anggaran Proporsi) - (Volume
Penjualan Aktual)] x kontribusi perunit yang dianggaran
Selisih Pendapatan (Revenue Variance)
d) Varians volume
Varians volume dapat dihitung dengan cara
mengurangkan varians campuran dari gabungan antara
varians campuran dan varians volume.

Varians volume = [(total volume penjualan aktual) x


(persentase anggaran)] - [(anggaran penjualan) x
kontribusi anggaran per unit)]
Selisih Pendapatan (Revenue Variance)

e) Analisis Pendapatan Lainnya

Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih lanjut. Dalam kasus


ini menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk
mengklasifikasikannya per produk. Jika tersedia informasi
penjualan berdasarkan produk, selisih pendapatan dapat
dianalisis lebih lanjut berdasarkan produk.
Selisih Pendapatan (Revenue Variance)
f) Penetrasi Pasar dan Volume Industri

Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dan volume
industri untuk varians campuran dan volume :
Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) - (volume industri)] x penetrasi pasar yang
dianggarkan x kontribusi anggaran per unit

Varians pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara terpisah, dan varians total adalah
jumlah perhitungan secara aljabar. Varians volume industri bisa dihitung dengan cara sebagai
berikut :
Varians volume industri = (volume industri aktual) – (volume industri dianggarkan) x
penetrasi pasar dianggarkan x kontribusi per unit dianggarkan
Selisih Biaya (Expense Variance)

Biaya Tetap

Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak


dipengaruhi oleh besarnya volume penjualan maupun volume
produksi. Sesuai dengan sifatnya ini, maka selisih yang terjadi
dihitung dengan cara membandingkan antara biaya tetap
menurut anggaran dengan biaya tetap sesungguhnya.
Selisih Biaya (Expense Variance)

Biaya Variabel

Biaya Variabel adalah biaya yang berubah secara langsung


dan proporsional dengan volume. Biaya Variabel yang
dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi
sesungguhnya. Volume yang digunakan untuk menyesuaikan
beban produksi variabel yang dianggarkan adalah volume
produksi, bukan volume penjualan, yang digunakan dalam
menentukan varians pendapatan.
Analisis Selisih dalam Dunia Praktik

Periode Waktu dari Perbandingan

Perbandingan untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu tidak terlalu dipengaruhi
oleh penyimpangan sementara yang mungkin terlihat aneh untuk bulan sekarang, dan oleh
karena itu, tidak perlu terlalu diperhatikan oleh manajemen. Di pihak lain, hal tersebut
mungkin menyembunyikan timbulnya faktor penting yang tidak bersifat temporer.
Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja aktual untuk
satu tahun penuh menunjukkan seberapa dekat manajer unit bisnis memperkirakan akan
memenuhi target laba tahunan. Bila kinerja untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal
tertentu lebih buruk dibandingkan dengan anggaran untuk tahun tersebut sampai tanggal itu,
adalah mungkin bahwa defisit yang terjadi akan dapat diatasi di bulan-bulan yang tersisa.
Analisis Selisih dalam Dunia Praktik
Fokus pada Laba Kotor

Di banyak perusahaan, perubahan dalam biaya atau faktor-faktor lainnya diperkirakan


akan mengarah kepada perubahan dalam harga jual dan tugas dari manajer pemasaran
adalah untuk memperoleh laba kotor yang dianggarkan. Kebijakan itu terutama penting
dalam periode terjadinya inflasi. Analisis varians dalam sistem semacam itu tidak akan
memiliki varians harga jual. Melainkan, akan ada varians margin kotor. Laba kotor per
unit berbeda antara harga jual dan harga pokok produk. Hal ini dilakukan dengan
mensubstitusikan laba kotor untuk harga jual dalam persamaan pendapatan. Laba kotor
adalah selisih antara harga jual aktual dengan biaya produksi standar.
Analisis Selisih dalam Dunia Praktik

Standar Evaluasi
Standar Evaluasi terdiri dari :
● Standar atau Anggaran yang ditetapkan sebelumnya

● Standar Historis

● Standar Eksternal
Keterbatasan Standar

Selisih antara kinerja sesungguhnya dengan standarnya bermanfaat jika


standar yang digunakan diperoleh dari standar yang valid. Walau biaya
standar tidaklah akurat, estimasi dari biaya yang seharusnya mungkin
dibawah kondisi. Hal tersebut dapat timbul karena standar tidak dibuat
dengan sempurna, meskipun standar dibuat sempurna sesuai kondisi,
namun masih dapat berubah menjadikannya standar yang absolut.
Analisis Selisih dalam Dunia Praktik
Jika perusahaan memiliki sistem biaya penuh (full-cost system), baik biaya overhead
variabel maupun biaya tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per
unit. Jika Persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal,
sebagian dari biaya overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal
di persediaan dan bukannya mengalir ke harga pokok penjualan.
Jika perusahaan tersebut menggunakan sistem biaya variable (Variable cost system),
biaya produksi tetap tidak dimasukkan dalam persediaan sehingga tidak ada selisih
volume produksi. Selisih biaya produksi tetap secara sederhana merupakan perbedaan
jumlah yang dianggarkan dengan jumlah sesungguhnya.
Analisis Selisih dalam Dunia Praktik
Biaya Teknik dan Kebijakan (Diskresioner)

Varians yang “menguntungkan” dalam biaya teknik biasanya merupakan indikasi


dari kinerja yang baik yaitu semakin rendah biayanya maka semakin baik
kinerjanya. Sebaliknya kinerja dari pusat beban kebijakan biasanya dinilai
memuaskan apabila beban aktual hampir setara dengan jumlah yang dianggarkan,
tidak lebih tinggi maupun lebih rendah. Karena beberapa elemen dalam pusat
beban kebijakan secara fakta merupakan beban teknik (misalnya, fungsi
pembukuan dalam organisasi pengendalian), varians yang menguntungkan adalah
benar-benar menguntungkan elemen-elemen ini.
Keterbatasan Analisis Selisih
Analisis varians memiliki beberapa keterbatasan yaitu:
• Tidak menjelaskan alasannya terjadi selisih dan tidak menjelaskan tindakan yang
perlu dilakukan sebagai tindak lanjut
• Tidak memberikan penjelasan apakah selisih yang terjadi tersebut penting atau tidak
• Laporan analisis selisih hanya menunjukkan apa yang telah terjadi, tidak
menunjukkan apa pengaruh dimasa mendatang terhadap tindakan yang telah
dilakukan manajer.
• Karena laporan kinerja merupakan kumpulan laporan, maka penyeimbangan selisih
akan membingungkan pembaca laporan tersebut dan manajer menjadi lebih
bergantung pada keterangan dan prediksi.
Aspek Perilaku Pada Penilaian Prestasi
• Pengawasan Ketat (Tight Controls)

Sistem dimana kinerja manajer dievaluasi terutama berdasarkan kemampuannya mencapai target
yang telah ditetapkan

• Pengawasan Longgar (Loose Controls)

Dengan pengawasan longgar, anggaran pada dasarnya merupakan alat perencanaan dan komunikasi.
Setiap tahun, anggaran disusun, diuji oleh manajer puncak, disesuaikan dimana perlu dan disetujui.
Setiap bulan atau kuartalan hasil sebenarnya dibandingkan dengan anggaran, dan perbedaan yang
terjadi dianalisis dan dijelaskan.
Pengaruh Perilaku Pengawasan Ketat dan Longgar

● Keuntungan :
- Pengawasan ketat cenderung mencegah manajer
untuk bersikap tidak efisien dan membuang-buang
waktu.

- Tekanan yang konsisten memotivasi manajer untuk


mencari jalan yang lebih baik untuk menjalankan
operasional perusahaan
Pengaruh Perilaku Pengawasan Ketat dan Longgar

● Kelemahan:
- Manajer lebih memfokuskan pada tindakan jangka pendek dari pada
kepentingan jangka panjang perusahaan.
- Manajer unit usaha tidak melakukan tindakan yang bermanfaat untuk
jangka panjang
- Kegunaan laba yang dianggarkan sebagai tujuan yang akan dicapai
bisa mengubah komunikasi antara manajer unit usaha dan manajer
puncak.
- Pengawasan ketat akan manajer untuk memanipulasi data.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pengawasan Ketat dan
Longgar
● Besarnya keleluasaan bagi manajer unit usaha untuk
melakukan uji coba.
● Tingkat di mana variabel kinerja secara kritis dapat
dipengaruhi oleh manajer unit usaha.
● Tingkat ketidakpastian yang melekat pada operasional
perusahaan.
● Rentang waktu pengaruh keputusan manajer yang dibuatnya.

Anda mungkin juga menyukai