Disusun oleh:
Rohmad Romadhon F0316092
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2019
1
ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN
A. Menghitung Varians
Analisis yang seksama mengidentifikasikan penyebab dari varians dan unit organisasi
yang bertanggung jawab untuk itu. Sistem yang efekif mengidentifikasikan varians yang
terjadi ke tingkat manajemen terendah. Varians bersifat hierarkis sebagaimana ditampilkan
dalam gambar berikut.
Total varians
Biaya manufaktur
Varians Pendapatan
Dalam bagian ini, dijelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga,
volume dan bauran penjualan. Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil
dari lini produk kemudian diagregasikan untuk menghitung total varians.
2
Varians harga penjualan dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual dan
harga standar dengan volume aktual.
a. Varians Bauran dan Volume
Seringkali varians bauran dan volume tidak dipisahkan. Persamaan gabungan dari
varians bauran dan volume adalah :
Varians bauran dan volume = (Volume aktual − Volume yangdianggarkan)
* Kontribusi per unit yang dianggarkan
b. Varians Bauran
Varians bauran untuk masing-masing produk diperoleh dari persamaan berikut ini :
Varians bauran = [(Total volume penjualan aktual * Proporsi yang dianggarkan) − (Volume
penjualan aktual)] * Kontribusi per unit yang dianggarkan
c. Varians Volume
Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari gabungan
antara varians dan varians volume.
Varians volume = [(Total volume penjual aktual) * (Persentase yang dianggarkan)] –
[(Penjualan yang dianggarkan) * (Kontribusi per unit yang dianggarkan)]
d. Penetrasi Pasar dan Volume Industri
Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan volume
menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri. Persamaan berikut
digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dari volume industri untuk varians
bauran dan volume :
Varians pangsa pasar = [(Penjualan aktual) − (Volume industri)]
* Penetrasi pasar yang dianggarkan
* Kontribusi per unit yang dianggarkan
Varians volume industri = (Volume industri aktual − Volume industri yang dianggarkan) *
Penetrasi pasar yang dianggarkan * Kontribusi per unit yang dianggarkan
Varians Beban
a. Biaya Tetap
Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan,
karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik oleh volume penjualan maupun volume
produksi.
b. Biaya Variabel
3
Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan
volume. Biaya produksi variabel yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume
produksi aktual.
4
3. Standar Evaluas
Dalam sistem pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalam eavaluasi laporan
atas aktivitas dan terdiri atas tiga jenis, yaitu standar atau anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya, standar historis, dan standar eksternal.
a. Standar atau Anggaran yang Telah Ditetapkan Sebelumnya
Bila dipersiapkan dan dikoordinasikan secara berhati-hati, maka merupakan
standar yang unggul. Standar ini merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual
diperbandingkan di banyak perusahaan.
Ini merupakan catatan dari kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari ulan berjalan
dapat dibandingkan dengan hasil bulan sebelumnya, atau dengan hasil dari bulan yang sama
di tahun sebelumnya. Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius: (1) kondisi
mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut sedemikian rupa sehingga perbandingan
menjadi tidak valid lagi; dan (2) kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat
diterima.
b. Standar Eksternal
Ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung jawab lain atau
perusahaan-perusahaan laindalam industri yang sama. Kinerja dari satu kantor cabang
penjualan dapat dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan lainnya.
d. Keterbatasan Standar
Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturnkan dari
standar yang valid. Walaupun sangat mudah untuk mengacu pada varians yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan, kata-kata ini mengimplikasikan bahwa standar
adalah ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya. Bahkan biaya
standar mungkin bukan merupakan estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang
seharusnya dalam situasi tersebut. Situasi ini dapat muncul karena salah satu atau kedua
alasan: (1) standar tersebut ditetapkan dengan selayaknya, atau (2) walaupun standar tersebut
ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada pada waktu itu, kondisi yang berubah
membuat standar tersebut menjadi usang.
5. Jumlah Rincian
Varians pendapatan dianalisis pada beberapa tingkatan: pertama, secara total;
kemudian berdasarkan volume, bauran, dan harga; lalu menganalisis varians volume dan
bauran berdasarkan volume industri dan pangsa pasar.
C. Standar Evaluasi
Ada 3 TIPE STANDAR FORMAL yang digunakan untuk mengevaluasi laporan kondisi
actual, yaitu
1. Anggaran atau standar perkiraan
Anggaran merupakan standar yang paling sempuran jika dibuat dengan hati-hati dan
terkoordinasi.
2. Standar Historis
Kinerja suatu perusahaan diukur dengan membandingkan kondisi actual pada periode
lalu dengan kondisi pada periode ini.
Standar ini memiliki DUA KELEMAHAN yaitu :
1. Adanya perubahan kondisi antara dua periode yang diperbandingkan sehingga
hasil perbandingan tersebut menjadi tidak akurat.
2. Kinerja pada periode yang lalu tidak dapat diterima.
6
Meskipun standar ini mempunyai beberapa kelemahan namun standar tersebut
digunakan oleh beberapa perusahaan karena tidak adanya standar perkiraan lain
yang dianggap lebih baik.
3. Standar Eksternal
Standar ini digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dengan cara
membandingkannya dengan pusat pertanggunjawaban yang lain atau perusahaan lain yang
bergerak di bidang industri sejenis. Beberapa perusahaan biasanya menjadikan perusahaan
lain yang dianggap memiliki kualitas manajemen yang paling baik sebagai model mereka atau
dasar perbandingannya. Proses ini disebut benchmarking.
Tindakan Manajemen
Prinsip utama dalam menganalisa laporan keuangan formal adalah : Tidak ada perbedaan
yang sangat mengejutkan dalam laporan laba bulanan.
1. Pertimbangan perilaku dalam evaluasi kinerja.
Setiap manejer memiliki pendekatan yang berbeda dalam segi pengendalian.
Manejer yang sering melakukan pengontrolan terhadap unit-unit dibawahnya
disebut “pengendalian ketat” namun manejer yang hanya mengontrol 1x dalam
setahun disebut “pengendalian longgar”. Ketat atau longgarnya suatu pengendalian
bukan ditentukan dari tingkat pendelegasian namun dari luas tidaknya
pendendalian tersebut.
a. Pengendalian Ketat
Pengendalian ketat didasari oleh prinsip manajemen bahwa manajer akan
bekerja lebih efektif dalam hal-hal yang spesifik, misalnya mencakup
tujuan jangka pendek.
Disamping itu pengendalian ketat merupakan sarana bagi manajer untuk
mengevaluasi kemampuan dirinya untuk mencapai kondisi sesuai yang
diharapkan.
b. Pengendalian longgar
Pengendalian longgar didasarkan pada filosopi manajemen yang
diilustrasikan sebagai berikut: saya sewa orang yang berkualitas dan saya
meninggalkan mereka sendiri untuk melakukan pekerjaannya.
Meningkatnya wewenang pertanggung jawaban dan kekuasaan untuk
tingkat bawah dalam organisasi disebut : Empowerment.
Efek perilaku dari pengawasan ketat dan longgar.
Sistem pengendalian ketat memiliki 2 keuntungan dibanding system pengendalian
longgar, yaitu :
1. Pengendalian ketat mencegah manejer dari pemborosan dan inefisiensi.
8
2. Terus memotivasi manajer untuk mencari jalan terbaik dalam mencapai target
keuntungan
Kontrol ketat dapat menghasilkan beberapa disfungsional efek, yaitu :
1. Manajer lebih terfokus pada tujuan-tujuan jangka pendek sehingga mengambil
keputusan yang berbahaya bagi perusahaan di masa datang.
2. Menekankan profit jangka pendek, sehingga tidak mengambil kesempatan
yang dapat memberi keuntungan di masa datang.
3. Timbulnya distorsi komunikasi antara manajer unit dan manajer senior, jika
anggaran dijadikan satu-satunya tolak ukur.
4. Pengawasan ketat dapat mendorong manejer memanipulasi data.
11