Anda di halaman 1dari 6

Akuntansi Keuangan

“Pengakuan Pendapatan”

Oleh Kelompok 2:

ADNAN RISWANTO (1807531101)

GEDE EKA PRASETYA PUTRA SURIASTRA (1807531119)

RYO DWANTARA TANJAYA (1807531129)

NI KOMANG NANDA DENADA PANDE (1807531139)

NADIA HERMAWATY (1807531154)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2019
I. Pedoman untuk Pengakuan Pendapatan

Pedoman pengakuan pendapatan yang sangat spesifik dapat memberi pandangan tambahan
mengenai kapan pendapatan harus diakui. Prinsip pengakuan pendapatan (revenue
recognition principle) menetapkan bahwa pendapatan diakui pada saat di realisasi atau dapat
direalisasi dan dihasilkan. Oleh karena itu, pengakuan pendapatan yang tepat meliputi tiga
hal:

1. Pendapatan direalisasi apabila barang dan jasa ditukar dengan kas atau klaim atas kas
(piutang)

2. Pendapatan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera dapat
dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang diketahui.

3. Pendapatan dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada hakikatnya telah


menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapat hak atas manfaat yang
dimiliki oleh pendapatan itu, yakni, apabila proses menghasilkan laba telah selesai atau
sebenarnya telah selesai.

Empat transaksi pendapatan telah diakui sesuai dengan prinsip ini:

1. Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan produk pada tanggal penjualan. Tanggal
ini biasanya diintepretasikan sebagai tanggal pengiriman produk ke pelanggan

2. Perusahaan mengakui pendapatan atas penyelesaian jasa, ketika jasa telah dilakukan dan
dapat ditagih.

3. Perusahaan mengakui pendapatan atas pemberian izin kepada pihak lain untuk
menggunakan aset perusahaan, seperti bunga, sewa dan royalti.

4. Perusahaan mengakui pendapatan atas penjualan aset (disposal) selain produk pada tanggal
penjualan.

II. Pengakuan Pendapatan Pada Saat Penjualan (Penyerahan)

Menurut FASB dalam Concepts Statement N0.5, kedua syarat untuk mengakui pendapatan
biasanya terpenuhi pada saat produk atau barang dagang diserahkan atau jasa diberikan
kepada pelanggan. Pendapatan dari aktivitas pabrikasi serta penjualan umumnya diakui pada
saat penjualan atau point of sale, dibawah ini merupakan hal hal yang mungkin timbul dalam
pelaksanaanya:

1. Penjualan dengan Perjanjian Beli Kembali

Dalam hal ini, FASB telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi pengakuan
pendapatan bagi perusahaan yang menjual produk dalam satu periode dan setuju untuk
membelinya kembali dalam periode akuntansi berikutnya. Jika terdapat perjanjian beli
kembali dengan harga tertentu dan harga ini dapat menutup semua biaya persediaan ditambah
biaya kepemilikan yang terkait, maka persediaan dan kewajiban yang terkait itu tetap ada
dalam pembukuan penjual.

2. Penjualan dengan Hak Retur

Perusahaan dapat saja mengalami tingkat retur yang tinggi yaitu siatuasi dimana rasio barang
dagang yang dikembalikan terhadap penjualan tinggi sehingga mereka merasa perlu untuk
menunda pelaporan penjualan sampai hak retur secara substansial sudah habis masa
berlakunya.

FASB menyimpulkan bahwa jika suatu perusahaan menjua; produk nya tetapi memberikan
pembeli hak untuk mengembalikan produk itu, maka pendapatan dari transaksi penjualan ini
akan diakui pada saat penjualan hanya jika semua dari enam kondisi berikut terpenuhi:

a. Harga penjual kepada pembeli pada hakikatnya tetap atau dapat ditentukan pada tanggal
penjualan.

b. Pembeli sudah membayar penjual atau pembeli berkewajiban untuk membayar penjual dan
kewajiban itu tidak tergantung pada penjualan kembali produk tersebut.

c. Kewajiban pembeli kepada penjual tidak akan berubah apabila terjadi pencurian atau
kerusakan produk

d. Pembeli yang memperoleh produk untuk dijual kembali memiliki substansi ekonomi yang
terpisah dari yang dibrikan oleh penjual

e. Penjual tidak memiliki kewajiban yang signifikan atas kinerja masa depan yang secara
langsung menyebabkan penjualan kembali produk itu oleh pembeli.

f. Jumlah retur dimasa depan dapat diestimasi penjual secara layak.

3. Trade Loading dan Channel Stuffing

Beberapa perusahaan mencatat pendapatan pada tanggal penyerahan tanpa membuat


penyisihan untuk pembelian kembali ataupun retur yang tak terbatas. Ini berarti perusahaan
tersebut mengakui pendapatan dan laba sebelum waktunya. Maka dari itu, trade loading dan
channel stuffing menyimpangkan hasil operasi dan menghias laporan keuangan. Jika
digunakan tanpa ketentuan yang tepat untuk retur penjualan, channel stuffing merupakan
contoh klasik dari pembukuan hari ini atas pendapatan yang akan datang.

III. Pengakuan Pendapatan Sebelum Penyerahan

Dalam siatuasi tertentu, pendapatan dapat diakui sebelum penyelesaian dan penyerahan.
Seperti contoh yang paling dikenal yakni kontrak kontruksi jangka Panjang yang
menggunakan metode presentasi penyelesaian.

1. Metode Presentase Penyelesaian yakni pendapatan dan laba kotor diakui setiap periode
berdasarkan kamjuan proses kontruksi yaitu, presentase penyelesaian. Tujuan utama dari
semua metode adalah mengukur tingkat kemajuan dalam biaya, unit, atau nilai tambah.
Berbagai ukuran ini diklasifikasikan sebagai ukuran masukan dan ukuran keluaran. Rumus
presentase penyelesaiaan antara lain:

a. Dasar Biaya terhadap Biaya

Biaya yang yang terjadi sampai tanggal ini = Presentase Penyelesaian

Estimasi total biaya terkini

b. Total pendapatan yang akan diakui sampai tanggal ini

Estimasi total pendapatan x Presentase Penyelesaian = Pendapatan yang akan diakui sampai
tanggal ini.

c. Jumlah pendapatan periode berjalan, dasar biaya terhadap biaya

Pendapatan yang akan diakui sampai tanggal ini – Pendapatan yang diakui dalam periode
sebelumnya = Pendapatan periode berjalan

Penyajian dalam laporan keuangan untuk metode peresentase penyelesaian yakni, bila
biasanya piutang dari suatu penjualan dicatat, maka akun Persediaan dikurangi. Akan tetapi
beda halnya untuk metode presentase penyelesaian, piutang dan persediaan akan tetap terus
dicatat. Pengurangan saldo akun penagihan dari konstruksi dalam proses akan mencegah
persediaan dihitung dua kali. Selama umur kontrak, selisih antara akun kontruksi dalam
proses dan penagihan atas kontruksi dalam proses dilaporan di neraca sebagai aktiva lancar
bila jumlahnya di debet dan sebagai kewajiban lancar jika jumlah nya dikredit.

2. Metode Kontrak Selesai

Dalam metode ini, pendapatan dan laba kotor hanya diakui pada saat penjualan yaitu pada
saat kontrak diselesaikan. Menurut metode ini, perusahaan mengakumulasi biaya kontrak
jangka Panjang dalam proses tapi tidak ada pembebanan atau pengkreditan interim ke akun
laporan laa rugi seperti pendapatan, biaya dan laba kotor. Ayat jurnal tahunan akan sama
seperti metode presentase penyelesaian tetapi dalam metode kontrak selesai, perusahaan tidak
akan membuat ayat jurnal untuk mengakui pendapatan dan laba kotor.

(BAGIAN 1)

(BAGIAN 2)
Metode Pemulihan Biaya

Menurut metode pemulihan biaya tidak ada laba yang diakui sampai pembayarab kas oleh
pembeli melebihi harga pokok barang dagang yang dijual oleh penjual. Laporan laba
rugipenjual untuk periode penjualan melaporkan pendapatan penjualan, harga pokok
penjualan dan laba kotor-baik jumlah (kalau ada) yang diakui selama selama periode berjalan
maupunjmlah yang ditangguhkan. Laba kotor yang ditangguhkan dikurangkan dari piutang
terkait-dikurangi penagihan- di neraca. Laporan laba rugi selanjutnya akan melaporkan laba
kotor sebagai pos pendapatan terpisah apabila diakui pada saat dihasilkan.

Untk mengilustrasikan metode pemulihan biaya, asumsikan bahwa pada awal tahun 2007,
Fesmire Manufacturing menjual persediaan dengan harga pokok $25.000 kepada Higley
Company seharga $36.000 . higley akan melakukan pembayaran sebesar $18.000 pada tahun
2007, $12.000 pada tahun 2008 dan $6.000 pada tahun 2009. Jika metode pemulihan biaya
diterapkan pada transaksi penjualan ini dan Higley melakukan pembayaran sesuai jadwal,
maka penagihan kas, pendapatan, harga pokok, dan laba kotor diakui sebagai berikut:

2007 2008 2009

Kas yang tertagih $18.000 $12.000 $6.000

Pendapatan $36.000 -0- -0-

Harga pokok penjualan 25.000 -0- -0-

Laba kotor yang ditangguhkan 11.000 $11.000 $6.000

Laba kotor yang diakui -0- 5.000 6.000

Saldo laba kotor yang ditangguhkan (akhir periode) $11.000 $6.000 $ -0-

*$25.000-$18.000=$7.000 harga pokok yang belum terpulihkan pada akhir tahun 2007;

$12.000-$7.000=$5.000, keebihan kas yang diterima dalam tahun 2008 diatas harga pokok
yang belum terpulih

Menurut metode pemulihan biaya, Fesmire melaporkan total pendapatan dan harga pokok
penjualan dalam periode penjualan, sama seperti menurut metode penjualan cicilan. Akan
tetapi, tidak seperti metode penjualan cicilan, yang mengakui laba ketika kas tertagih,
Fesmire mengakui laba menurut metode pemulihan baiaya hanya apabila penagihan kas
melebihi total harga pokok penjualan.

Pada tahun 2008 dan 2009 laba kotor yang ditangguhkan akan menjadi laba kotor yang di
realisasi pada saat penagihan kas kumulatif melebihi total harga pokok .
Metode Simpanan

Dalam beberapa kasus, kas diterima dari pembeli sebelum pengalihan barang atas properti.
Dalam kasus seperti ini penjual belum melaksanakan kontrak dan tidak memiliki klaim
terhadap pembeli. Metode akuntansi untuk transaksi yang belum selesai ini adalah metode
simpanan(deposit method).

Menurut metode simpanan, penjual melaporkan kas yang diterima dari pembeli sebagai uang
tanggungan atas kontrak dan mengklasifikasikannya sebagai kewajiban(simpanan yang dapat
dikembalikan atau uang muka pelanggan) di neraca. Penjual juga terus mencatat beban
penyusutan sebagai biaya periode untuk properti tersebut.

Perbedaan utama antara metode cicilan dan metode pemulihan biaya serta metode simpanan
adalah berkaitan dengan pelaksanaan kontrak. Dalam metode cicilan dan pemulihan biaya
diasumsikan penjual bahwa penjual telah melaksanakan kontrak, tetapi penagihan kas sangat
tidak pasti. Dalam metode simpanan, penjual belum melaksanakan kontrak dan tidak ada
klaim yang sah. Metode simpanan menunda mengakui penjualan sampai dapat dipastikan
bahwa suatu penjualan telah terjadi untuk tujuan akuntansi. Jika belum ada pengalihan risiko
dan imbalan kepemilikan yang mencukupi, sekalipun simpanan telah diterima, maka
pengakuan penjualan harus ditunda sampai pengalihan yang memadai terjadi. Dalam
pengertian itu, metode simpanan bukanlah suatu metode pengakuan pendapatan seperti
metode cicilan dan pemulihan biaya.

Anda mungkin juga menyukai