OLEH KELOMPOK 7 :
PENGUNGKAPAN SUKARELA
1. Informasi Umum
a. Pendirian Umum, berdasarkan Undang-Undang No. 17 tahun 1968, BNI ditetapkan
menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”, dan statusnya menjadi Bank Umum Milik
Negara.
b. Penawaran Umum Perdana Saham, Pada tanggal 28 Oktober 1996, BNI melakukan
penawaran umum perdana atas 1.085.032.000 saham Seri B dengan nilai nominal
sebesar Rp500 (nilai penuh) setiap saham dan harga penawaran setiap saham
sebesar Rp850 (nilai penuh) kepada masyarakat di Indonesia.
c. Penawaran Umum Saham Terbatas I, Pada tanggal 30 Juni 1999, BNI melakukan
Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) sebanyak 151.904.480.000 saham Seri C dengan nilai nominal
sebesar Rp25 (nilai penuh) setiap saham.
d. Rekapitalisasi, Pada tanggal 30 Maret 2000, Menteri Keuangan menyetujui
rekapitalisasi BNI sebesar Rp61,8 triliun, yang meningkat sebesar Rp9 triliun
dibandingkan dengan jumlah yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 52
tahun 1999.
e. Kuasi-reorganisasi, anggaran Dasar BNI telah mengalami perubahan sehubungan
dengan perubahan tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi sesuai
dengan akta notaris Agung Prihatin, S.H., No. 42 tanggal 30 Desember 2003 dan
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
f. Penawaran Umum Saham Terbatas II, Pada tanggal 30 Juli 2007, pada Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Pemegang Saham telah
memutuskan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para
pemegang saham dalam rangka penerbitan sampai dengan sejumlah 1.992.253.110
saham Seri C baru dengan nilai nominal Rp375 (nilai penuh) setiap lembar saham.
g. Penawaran Umum Saham Terbatas III, Pada tanggal 25 November 2010, dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Pemegang Saham telah
memutuskan antara lain untuk menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan
disetor BNI melalui Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dengan penerbitan
HMETD sebesar 3.374.715.948 saham Seri C baru dengan nilai nominal Rp375
(nilai penuh) setiap lembar saham.
h. Organisasi dan Struktur Manajemen, Kantor pusat BNI berlokasi di Jl. Jend.
Sudirman Kav. 1, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2018, BNI memiliki 201
kantor cabang, 1.109 kantor layanan serta 929 outlet lainnya (31 Desember 2017:
200 kantor cabang, 1.085 kantor layanan serta 848 outlet lainnya) (tidak diaudit) .
Selain itu, jaringan BNI juga meliputi 5 kantor cabang luar negeri yaitu Singapura,
Hong Kong, Tokyo, London dan Seoul serta 1 kantor perwakilan di New York.
i. Entitas Anak, terdiri dari PT BNI Life Insurance, PT BNI Multifinance, PT BNI
Sekuritas dan Entitas Anak, BNI Remittance Ltd. (dahulu BNI Nakertrans), dan PT
Bank BNI Syariah
Analisis umur pinjaman yang jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:
1. Diketahui pada tanggal 31 Desember 2018 Jumlah neto kurang dari 30 hari, 31
sampai 60 hari dan lebih dari 60 hari adalah sebesar 16,387,025. Pada tahun 2017
diketahui jumlah neto kurang dari 30 hari, 31 hari, sampai 60 hari dan lebih dari
60 hari adalah sebesar 14,357,571. Maka didapatkan jumlah neto tahun 2018 lebih
besar disbanding jumlah neto pada tahun 2017.
2. Analisis berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Grup pada nilai tercatat
(tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang
dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018
dan 2017. Untuk tabel ini, Grup telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan
wilayah geografis tempat mereka beroperasi.
3. Risiko kredit di daerah Jawa & Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Indonesia
Timur, dan lain-lain pada tanggal 31 Desember 2018 total netonya sebesar
760,930,065 sedangkan pada tahun 2017 jumlah netonya sebesar 669,640,417.
Maka jumlah neto pada tahun 2018 lebih besar disbanding jumlah neto pada tahun
2017.
PENGUNGKAPAN WAJIB
4. Kas
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk pada ATM tahun 2018 berjumlah Rp.
5.087.355 juta, dan 2017 berjumlah Rp. 4.972.026 juta
5. Giro pada Bank Indonesi
Giro Wajib Minimum Bank BNI dan BNI Syariah telah sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia (PBI) per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
6. Giro pada Bank lain
Seluruh Giro pada Bank lain per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
diklasifikasikan lancer
Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat
dibatalkan secara satu pihak. Dan harus dilaksanakan apabila suatu persyaratan yang
disepakati bersama terpenuhi. Jenis Komitmen ada 2 :
1. Komitmen Kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan oleh suatu bank kepada
nasabah atau pihak lain.
2. Komitmen tagihan, yaitu komitmen yang akan diterima oleh suatu bank dari pihak
lainnya.
Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung
syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-
hari kontijensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban
bagi bang yang bersangkutan. Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh
ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu
perusahaan. Yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau
lebih peristiwa di masa yang akan datang.
Kontinjensi dan komitmen diketahui pada laporan keuangan bank sebesar
61,767,468 pada tahun 2018 dan 59,468,396 pada tahun 2017, sehingga komitmen dan
kontinjensi pada tahun 2018 lebih besar disbanding pada tahun 2017. Transaksi
komitmen dan kontinjensi yang terjadi dalam kegiatan normal Bank mempunyai risiko
kredit sebesar 74,222,975 pada tahun 2018 dan 71,098,849 pada tahun 2017. Artinya
risiko kredit tahun 2018 lebih besar disbanding pada tahun 2017.
Transaksi komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit berdasarkan
kolektibilitas pada laporan diketahui risiko kredit berdasarkan kolektibilitas pada tahun
2018 sebesar 74,222,975 dan pada tahun 2017 sebesar 71,098,849. Artinya risiko kredit
berdasarkan kolektibilitas pada tahun 2018 lebih besar dibandingkan pada tahun 2017.