Anda di halaman 1dari 7

Sifat dan Komposisi Kas, Pengendalian Kas, Pembentukan Kas Kecil, Rekonsilasi Bank

dan Pelaporan Kas

OLEH;
KELOMPOK 2

ADNAN RISWANTO 1807531101


GEDE EKA PRASETYA PUTRA SURIASTRA 1807531119
RYO DWANTARA TANJAYA 1807531129
NI KOMANG NANDA DENADA PANDE 1807531139
NADIA HERMAWATY 1807531154

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
MARET
2019
i. MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KAS

Kas adalah aktiva yang paling rentan disalahgunakan. Manajemen biasanya


menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas ;

1. Pengendalian yang tetap harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi
yang tidak di otorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan. 
2. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengelola kas yang ad adi tangan dan
transaksi kas dengan tepat. 

Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untuk kas
dibutuhkan pengendalian internal (internal control) yang efektif atas kas. Upaya tersebut
diharapkan dapat menghasilkan perbaikan pelaporan keuangan.
Dewasa ini, mendapat tantangan baru untuk menyelenggarakan pengendalian atas
aktiva likuid karena semakin banyaknya transaksi yang menggunakan kartu kredit atau kartu
debet. Dalam kurun waktu 5000 tahun hanya empat kali kita mengganti cara pembayaran-
barter menjadi uang koin, uang koin menjadi uang kertas, uang kertas menjadi cek dan
kemudian menggunakana kartu. Baru sejak tahun 1995, jumlah barang yang dibeli konsumen
Amerika dengan menggunakan kartu plastic meningkat 430 persen. 
Pada tahun 2003, untuk pertama kalinya pembelian di Amerika lebih banyak
menggunakan kartu dibandingkan secara tunai. Selain itu, perdagangan secara elektronik
atau e-commerce yang dilakukan melalui internet juga tumbuh pesat. Setiap kecendrungan ini
menyebabkan peralihan dari kas murni ke kas digital yang menimbulkan tantangan baru
dalam Pengendalian Kas.

ii. PELAPORAN KAS


Walaupun pelaporan kas secara relatif bersifat langsung, ansalah ini berhubungan masalah
yang perlu mendapat perhatian khusus Masalah masalah yang berhubungan dengan
pelaporan:
1. Kas yang dibatasi atau restriktif
Kas kecil, penggajian, dan dana dividen adalah contoh-contoh kas yang di untuk
tujuan tertentu. Dalam sebagian besar situasi, saldo dana ini tidak dan karenanya tidak
dipisahkan dari kas ketika dilaporkan dalam laporan keuangan. Kas yang dibatasi
(restricted cash) diklasifikasikan dalam kelompok Aktiva Lancar atau Aktiva Jangka
Panjang, tergantung pada tanggal ketersediaan atau pengeluaran. Klasifikasi dalam
kelompok aktiva lancar adalah tepat jika kas akan digunakan untuk membayar
kewajiban yang ada atau jatuh tempo. Pada sisi lain, jika kas dipegang untuk periode
waktu yang lama, maka kas yang dibatasi ditampilkan dalam kelompok jangka
panjang dari neraca.
Kas yang diklasifikasikan dalam kelompok jangka panjang biasanya ditujukan untuk
perluasan pabrik, pelunasan hutang jangka panjang, atau dalam kasusInternational
Thoroughbed Breeders, untuk pencatatan biaya deposito.
Bank dan institusi pember pinjaman lainnya seringkali mewajibkan nasabah yang
meminjam uang kepada mereka untuk mempertahankan minimum dalam rekening
giro atau tabungan Saldo minimum dalam saldo kas minimum dalam rekening
giro,saldo minum ini yang dinamakan saldo kompensasi.
Deposito restriktif yang disimpan sebagai saldo kompensasi terhadap kesepakatan
peminjaman jangka panjang harus diklasifikasikan secara terpisah sebagai aktiva
tidak lancar, baik dalam kelompok Investasi atau Aktiva Lainnya, dengan
menggunakan judul seperti"Kas pada Deposito yang Disimpan sebagai Saldo
Kompensasi”.
2. Overdraft bank
Overdraft bank (bank overdrafts) terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang
melebihi rekening kas. Hal itu harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancar
dan biasanya ditambahkan ke dalam jumlah yang dilaporkan sebagai usaha. Overdraft
bank umumnya tidak di offset terhadap akun kas. pengecualian utamanya adalah
apabila kas tersedia pada akun lainnya di bank yang sama dimana overdraft tersebut
terjadi. Dalam kasus ini diperlukan pengoffsetan.
3. Ekuivalen kas
Klasifikasi lancar yang semakin populer dewasa ini adalah"kas dan ekuivalen-kas.
Ekuivalen kas(cash equivalents) merupakan investasi jangka pendek yang sangat
likuid, yang segera bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui, dan begitu
dekat dengan jatuh temponya sehingga resiko perubahan suku bunga tidak signifikan.
Contoh-contoh ekuivalen kas adalah Treasury bill, kertas komersial(commercial
paper), dan dana pasar uang. Beberapa perusahaan menggabungkan kas dengan
investasi sementara(temporary investment) pada neraca. Dalam kasus ini, jumlah
investasi sementara dijelaskan dalam tanda-kurung atau dalam catatan.
iii. Sistem Kas Kecil Imperest
Pemakaian cek untuk pembayaran semacam itu tidaklah praktis, namun pengendalian
tersebut tertentu terhadap pembayaran ini juga penting. Metode yang sederhana untuk
mendapatkan pengendalian yang baik, tanpa melanggar aturan pengeluaran dengan cek,
adalah sistem imperest untuk kas kecil (imperest system for petty cash). Sistem itu bekerja
sebagai berikut:
1. Seseorang ditugasi untuk mengawasi kas kecil dan diberikan sebuah kecil uang untuk
melakukan pembayaran bernilai kecil.
2. Ketika pengeluaran dilakukan, pengawas kas kecil mendapatkan tanda-terima yang
telah ditandatangani dari setiap individu yang menerima pembayaran kas itu. Jika
mungkin, bukti pengeluaran kas harus dilampirkan pada tanda-terima kas kecil.
3. Ketika kas kecil telah menipis, pengawas dapat meminta tambahan kas dari kasir
umum untuk pengisian kembali yang didukung oleh tanda terima kas kecil dan bukti
pengeluaran lain. Pengawas kas kecil menerima cek perusahaan untuk mengisi
kembali dana itu.
4. Jika diputuskan bahwa jumlah kas yang terdapat dalam dana kas kecil berlebihan
penyusunan dibuat sebagai berikut (penurunan dana kas kecil dari $300 menjadi
$250).

Akun Kelebihan dan Kekurangan Kas (Cash Over and Short) digunakan apabila dana
kas kecil tidak berjalan sebagaimana mestinya akibat terjadinya kesalahan (kelalaian
melakukan pengembalian yang benar, kelebihan pembayaran beban, tanda-terima yang
hilang, dan sebagainya). Jika kas ternyata kurang (yaitu, jumlah penerimaan dan kas dalam
dana lebih rendah dari jumlah imperest), kekurangannya didebet kea kun kelebihan atau
kekurangan kas. Jika lebih, kelebihan nya di kredit kea kun kelebihan dan kekurangan kas.
Akun ini dibiarkan terbuka sampai akhir tahun.
Menurut system imprest, pengawas kas kecil bertanggung jawab setiap saat terhadap
jumlah dana yang berada di tangan baik sebagai kas maupun dalam bentuk tanda-terima yang
telah ditanda-tangani. Tanda tangan ini memberikan bukti yang diperlukan oleh staf
pengeluaran untuk menerbitkan cek pengisian ulang. Dua prosedur tambahan harus
diterapkan untuk menciptakan pengendalian yang lebih menyeluruh atas dana kas kecil:
1. Perhitungan mendadak atas dana dilakukan dari waktu ke waktu oleh atasan
pengawas kas kecil untuk memastikan bahwa dana tersebut diperhitungkan secara
memuaskan.
2. Tanda terima kas kecil dibatalkan atau dihancurkan setelah diserahkan untuk
pengisian-ulang, sehingga tanda terima tidak dapat digunakan untuk meminta
pengisian-ulang yang kedua.

iv. REKONSILASI BANK


Rekonsilasi bank adalah skedul yang menjelaskan setiap perbedaan antara catatan kas
bank dengan catatan kas perusahaan. Jika terdapat perbedaan yang berasal dari transaksi yang
belum dicatat oleh bank maka catatan kas perusahaan dianggap benar. Tetapi jika bagian dari
perbedaan berasal dari pos-pos lain, maka catatan bank ataupun catatan perusahaan harus
didiskusikan. Pos-pos yang terdapat di dalam rekonsilasi bank antara lain:

1. Deposito dalam perjalanan yaitu deposito kas akhir bulan yang telah dicatat dalam
pembukuan depositor untuk satu bulan baru diterima dan dicatat oleh bank pada bulan
berikutnya.
2. Cek-cek yang beredar yaitu cek-cek yang ditulis oleh depositor dicatat ketika
dituliskan tetapi mungkin belum dicatat oleh bank sampai bulan berikutnya.
3. Beban bank yaitu beban yang dicatat oleh bank terhadap saldo depositor untuk pos-
pos seperti jasa bank, pemrosesan cek, cek kosong (NSF Checks) dan juga sewa safe-
deposit box.
4. Kredit bank yaitu penagihan atau deposito oleh bank atas nama depositor yang
mungkin belum diketahui oleh depositor sampai diterimanya laporan bank.
5. Kesalahan bank atau depositor yaitu kesalahan yang dilakukan oleh bank ataupun
depositor yang dapat menyebabkan saldo bank berbeda dengan saldo pembukuan
depositor.
Rekonsilasi bank dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:

1. Merekonsilasi saldo laporan bank dengan saldo buku atau sebaliknya.


2. Merekonsilasi saldo bank maupun saldo buku dengan saldo kas yang benar.
Kedua bentuk rekonsilasi bank tersebut terdiri dari dua bagian yang pertama yaitu
saldo laporan bank dan yang kedua yaitu saldo per buku depositor. Kedua bagian ini akan
berakhir dengan saldo yang tepat yang hasilnya sama. Saldo kas yang tepat adalah jumlah di
mana pembukuan harus disesuaikan dengan jumlah laporan yang dilaporkan dalam neraca.
Ayat junal penyesuaian harus dibuat untuk seluruh pos-pos penambahan dan pengurangan
yang muncul dalam saldo per buku depositor.
v. Pengertian Kas dan Komposisi Kas
1. Pengertian Kas
Kas adalah aset yang paling likuid. Kas merupakan alat pertukaran dan juga digunakan
sebagai dasar pengukuran dalam akuntansi. Agar dapat dilaporkan sebagai “kas” pos
bersangkutan harus siap tersedia untuk pembayaran kewajiban lancar dan harus bebas
dari ikatan kontraktual yang membatasi penggunaannya dalam pemenuhan utang.
Ibarat seorang manusia, kas merupakan darah yang akan mengalir di tubuh perusahaan,
Kas akan memberikan dukungan makanan terhadap seluruh operasional bagian tubuh
perusahaan. Jika kas yang mengalir mengalami gangguan, maka opersional
perusahaanpun juga akan dapat terganggu. Begitu pentingnya kas bagi sebuah
perusahaan atau bisnis, maka kas merupakan aset yang paling likuid diantara aset-aset
lainnya, dan senantiasa diletakkan di bagian yang paling atas di neraca perusahaan.
2. Komposisi Kas
Yang termasuk dalam kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang
dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank
dengan jumlah sebesar nominalnya.

Termasuk dalam pengertian kas adalah simpanan dalam bank dalam bentuk tabungan,
deposito maupun giro atau tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu. Kas
terdiri dari :
a. Uang kertas.
b. Uang logam
c. Cek yang belum disetorkan
d. Simpanan dalam bentuk giro atau bilyet
e. Rekening tabungan
f. Traveller’s checks
g. Cek kasir (cashier’s cheks)
h. Wesel bank ( bank draft)
i. Money order
j. Kas kecil
k. Uang kembalian
l. Kas yang ada di cabang cabang tetap

Yang tidak termasuk kas meliputi:

a. Cek mundur (post dated checks).


Cek mundur tetap dicatat sebagai piutang sampai tanggal di mana cek tadi dapat
diuangkan.
b. Bon utang

Anda mungkin juga menyukai