Anda di halaman 1dari 2

C.

PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASA


Baik laporan laba-rugi bentuk langsung maupun bertahap yang telah diilustrasikan.
GAAP memperbolehkan fleksibilitas dalam penyajian komonen laba. Namun, terdapat dua
bidang yang penting yang telah dikembangkan FASB sebagai pedoman khusus: apa yang perlu
dicantumkan sebagai laba dab bagaimana pos-pos tidak biasa atau luar biasa tertentu dilaporkan.
Profesi akuntansi telah mengadopsi konsep mencakup-semua yang dimodifikasi
(modified all-inclusive concept) dan mewajibkan aplikasi pendekatan ini dalam praktek.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa perusahaan mencatat hamper semua pos, termasuk pos-pos
tidak biasa, sebagai bagian dari laba bersih. Selain itu, perusahaan juga diharuskan menampilkan
pos-pos tidak biasa (irregular items) dalam laporan keuangan sehingga para pemakai dapat
menentukan dengan lebih baik kemampuan menghasilkan laba jangka panjang dari perusahaan
bersangkutan.

Pos-pos tidak biasa terbagi dalam enam kategori umum, yaitu:


1. Operasi yang Dihentikan
Salah satu jenis paling umum dari pos-pos tidak biasa adalah operasi yang dihentikan.
Operasi yang dihentikan terjadi apabila dua hal berikut terjadi: (a) perusahaan
mengeliminasi hasil operasi dan arus kas komponen dari operasi yang sedang berjalan, (b)
tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan komponen itu setelah transaksi pelepasan.
Perusahaan melakukan operasi yang dihentikan (dalam kategori laporan laba-rugi yang
terpisah) untuk keuntungan atau kerugian dari pelepasan komponen bisnis. Selain itu, hasil
operasi dari suatu komponen yang telah atau akan dilepas juga harus dilaporkan terpisah dari
operasi berlanjut (continuing operations). Pengaruh dari operasi yang dihentikan diperlihatkan
setelah pajak sebagai kategori terpisah, yaitu setelah operasi berlanjut tetapi sebelum pos-pos
luar biasa.
2. Pos-pos Luar Biasa
Pos-pos luar biasa didefinisikan sebagai pos-pos material yang jarang muncul, yang
secara signifikan berbeda dengan aktivitas bisnis utama perusahaan. Kriteria untuk pos-pos
luar biasa adalah sebagai berikut:
(a) Bersifat tidak biasa, transaksi yang mendasari harus memiliki tingkat abnormalitas
yang tinggi dan merupakan jenis yang secara jelas tidak berhubungan dengan, atau
hanya bersifat insidentil berkaitan dengan aktivitas normal dan umum perusahaan,
dengan memperhitungkan lingkungan di mana perusahaan beroperasi
(b) Kejarangan terjadinya, transaksi yang mendasari harus merupakan jenis yang
tidak diharapkan akan terjadi kembali di masa datang (foreseeable future), dengan
memperhitungkan lingkungan di mana perusahaan beroperasi
Untuk klarifikasi lebih lanjut, keuntungan dan kerugian berikut bukan merupakan pos
luar biasa :
(a) Penurunan atau penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang dilease kepada
pihak lain, biaya riset dan pengembangan yang ditangguhkan, serta aktiva tak
berwujud lainnya.
(b) Keuntungan atau kerugian dari pertukaran atau translasi valuta asing, termasuk yang
berhubungan dengan devaluasi dan revaluasi berskala besar.
(c) Keuntungan atau kerugian atas pelepasan komponen bisnis (dilaporkan sebagai
operasi yang dihentikan)
(d) Keuntungan atau kerugian lain dari penjualan atau pembebasan property, pabrik, atau
peralatan yang dipakai dalam operasi.
(e) Pengaruh pemogokan, termasuk yang dialami oleh pesaing dan pemasok penting
(f) Penyesuaian akrual atas kontrak jangka Panjang
Pos-pos yang disebutkan diatas tidak dianggap sebagai pos luar biasa karena bersifat
biasa dan diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari aktivitas bisnis yang normal atau
berlanjut.

Anda mungkin juga menyukai