Anda di halaman 1dari 18

EKONOMI ORANGE, KOPERASI DAN UMKM

REVOLUSI INDUSTRI & UMKM ERA 4.0

OLEH
KELOMPOK I

Putu Andy Suarna Dwipa (1807531078)


Kadek Dwi Pramesti (1807531185)
I Putu Wisnu Adi Setiajati Praja (1807531204)
Ni Made Ratih Kumala Dewi (1807531252)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
PEMBAHASAN
A. SEJARAH REVOLUSI DUNIA
1. Definisi Revolusi
Revolusi merupakan suatu perubahan baik sosial maupun budaya yang
berlangsung cepat dan melibatkan poin utama dari dasar kehidupan masyarakat.
Dalam revolusi, suatu perubahan dapat direncanakan atau tidak direncanakan
terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.
Ukuran dari perubahan dikatakan sebagai suatu hal relatif karena revolusi juga
dapat memakan waktu yang lama. Jika kita melihat revolusi perubahan
ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) yang dilakukan dengan
kekerasan (seperti dengan perlawanan bersenjata). Terdapat beberapa revolusi
besar di dunia, antara lain Revolusi Amerika, Revolusi Prancis, Revolusi Cina,
Revolusi Rusia, dan revolusi lainnya.
a. Revolusi Amerika
Revolusi Amerika merupakan pemberontakan kolonial yang terjadi
mulai dari tahun 1765 hingga 1783. Tiga belas koloni di Amerika
memerdekakan dirinya dari Inggris Raya dan membentuk Negara Amerika
Serikat setelah berhasil mengalahkan Inggris Raya pada Perang Revolusi
Amerika (1775-1783). Revolusi Amerika menjadi salah satu titik penting
dalam perkembangan demokrasi, republikanisme, dan liberalisme, dimana
Amerika Serikat menjadi salah satu republik yang menganut nilai-nilai
demokrasi liberal pada sejarah modern. Gerakan kemerdekaan koloni-koloni
Britania di Amerika berasal dari tuntutan akan representasi bagi mereka di
Parlemen Inggris dan penolakan terhadap upaya pemerintah Inggris untuk
menarik pajak dengan diberlakukannya Stamp Act pada tahun 1765. Protes
terhadap Inggris terus-menerus terjadi dan berpuncak pada peristiwa Boston
Tea Party pada tahun 1773 yaitu salah satu peristiwa di mana kolonialis
Amerika yang melakukan protes karena mereka harus membeli teh dari
Britania Raya dan harus membayar pajak. Mereka lalu membuang teh-teh itu
ke Boston Harbor.

2
b. Revolusi Prancis
Revolusi Perancis merupakan serangkaian peristiwa sosial dan politik
radikal yang terjadi mulai sejak tahun 1789. Revolusi ini berhasil
menggulingkan monarki Perancis di bawah Raja Louis XVI, yang mendirikan
Republik Perancis yang menganut nilai liberte (kebebasan), egalite
(kesetaraan), dan fraternite (persaudaraan), dan berujung pada naiknya
Napoleon Bonaparte sebagai Kaisar Perancis. Di bawah kepemimpinan
Napoleon, Perancis menyebarluaskan ketiga nilai-nilai revolusioner tersebut,
yang pada saat itu dianggap radikal dan liberal dengan menyerbu negara-
negara tetangganya. Revolusi Perancis berperan penting dalam perjalanan
sejarah modern, karena berkatnya monarki absolut menjadi lemah
pengaruhnya di dunia dan digantikan dengan republik yang menganut
demokrasi liberal.
c. Revolusi China
Revolusi Cina yang disebut juga sebagai Revolusi Xinhai (yang berarti
Babi Logam dalam kalender Cina), merupakan rangkaian peristiwa yang
terjadi dari tanggal 10 Oktober 1911 dengan pemberontakan Wuchang yang
dipimpin oleh Sun Yat-sen dari gerakan nasionalis Tongmenghui, dan
berakhir dengan turunnya Puyi, kaisar terakhir dinasti Qing pada tanggal 12
Februari 1912. Revolusi ini terjadi karena kegagalan Dinasti Qing dalam
melakukan modernisasi dan menghalau pengaruh asing di Cina. Setelah
Dinasti Qing dibubarkan, pemerintahan sementara Republik Cina dibentuk
dengan Sun Yat-sen sebagai presiden pertamanya. Akan tetapi, Sun Yat-sen
harus berkompromi dengan Yuan Shikai sebagai panglima perang terkuat di
Cina saat itu, dan pemerintahan secara berangsur-angsur dikuasai Yuan Shikai
yang tidak mampu memimpin secara efektif dan Cina terjerumus dalam
periode perang sipil pertama antara para panglima perang, dan kemudian
antara Kuomintang (partai nasionalis) dan Gongchangdang (partai komunis).

3
d. Revolusi Rusia
Revolusi Rusia pada 1917 adalah sebuah gerakan politik di Rusia yang
memuncak pada tahun 1917 dengan penggulingan pemerintahan provinsi
yang telah mengganti sistem Tsar Rusia, dan menuju ke pendirian Uni Soviet,
yang berakhir sampai keruntuhannya pada 1991. Revolusi ini dapat dilihat
dari dua fase berbeda:
a) Revolusi Februari 1917, yang mengganti otokrasi Tsar Nicholas II Rusia,
dan mendirikan republik liberal.
b) Revolusi Oktober yang diinspirasikan oleh Vladimir Lenin dari partai
Bolshevik, memegang kuasa dari Pemerintahan Provinsi. Revolusi kedua
ini memiliki efek yang sangat luas, memengaruhi daerah kota dan
pedesaan. Meskipun banyak kejadian bersejarah terjadi di Moskwa dan
Saint Petersburg, ada juga gerakan di pedesaan di mana rakyat jelata
merebut dan membagi tanah.

2. Sejarah Revolusi Industri Dunia


Revolusi Industri terjadi pada periode antara tahun 1750-1850 yang
ditandai dengan terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian,
manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak
yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi
ini menyebabkan terjadinya perkembangan besar-besaran yang terjadi pada
semua aspek kehidupan manusia, dengan hal ini revolusi industri bisa dikatakan
masa dimana pekerjaan manusia diberbagai bidang mulai digantikan oleh mesin.
Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh
Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.
Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri
tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan
batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya
terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan dari
perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis

4
manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari
desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-
kota besar di Inggris. Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar
dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh
revolusi industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan
pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Selama dua abad setelah revolusi industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-
negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat.
a. Perkembangan Revolusi Industri
Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai
pusat kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang
merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian
kota. Mereka bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian.
Pertumbuhan kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti
berikut.
a) Sistem Domestik
Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home
industry). Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang
mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang
setelah selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh
berdasarkan jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang
demikian, majikan yang memiliki usaha hanya membayar tenaga kerja atas
dasar prestasi atau hasil sehingga para majikan tidak direpotkan soal tempat
kerja dan gaji.
b) Manufaktur
Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat
khusus untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara
mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufaktur (pabrik) dengan
puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian belakang
rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian

5
depan sebagai toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan dengan
pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah
buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga
masih berdasarkan pesanan.
c) Sistem Pabrik
Tahap sistem pabrik ini merupakan suatu tahap dimana suatu industri
sudah menggunakan mesin. Tempatnya di daerah industri yang telah
ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk tempat
kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko
tempat pemasaran hasil industri diadaka di tempant lain. Jumlah tenaganya
kerjanya (buruhnya) sudah puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang
produksinya dibuat untuk dipasarkan.
b. Dampak Revolusi Industri
a) Barang melimpah dan harga murah
Revolusi Industri telah menimbulkan peningkatan usaha industri dan
pabrik secara besar-besaran melalui proses mekanisasi. Dengan demikian,
dalam waktu singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah.
Produksi barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi
cepat, mudah, serta dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi
lebih murah.
b) Perusahaan kecil gulung tikar
Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi
relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini
membawa akibat perusahaan tradisional terancam dan gulung tikar karena
tidak mampu bersaing.
c) Perdagangan makin berkembang
Berkat peralatan komunikasi yang modern, cepat dan murah,
produksi lokal berubah menjadi produksi internasional. Pelayaran dan
perdagangan internasional makin berkembang pesat.

6
d) Transportasi semakin lancar
Adanya penemuan diberbagai sarana dan prasarana transportasi yang
makin sempurna dan lancar. Dengan demikian, dinamika kehidupan
masyarakat makin meningkat. Di Amerika, produksi mobil Ford model T
mulai berkembang dengan pesat setelah menerapkan konsep lintasan
perakitan (assembly line) menggunakan ban berjalan (conveyor belt)
sehingga dapat mereduksi waktu dan biaya produksi.

B. REVOLUSI INDUSTRI 1.0


Istilah Revolusi Industri merujuk pada perubahan yang terjadi pada manusia
dalam melakukan prose produksinya. Pertama kali muncul di tahun 1750 an, ini lah
yang biasa disebut Revolusi Industri 1.0. Revolusi Industri 1.0 berlangsung periode
antara tahun 1750-1850. Revolusi generasi 1.0 melahirkan sejarah ketika tenaga
manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Salah satunya adalah
kemunculan mesin uap pada abad ke-18.
Saat itu, di Inggris, mesin uap digunakan sebagai alat tenun mekanis pertama
yang dapat meningkatkan produktivitas industri tekstil. Selain itu, mesin uap
digunakan pada bidang transportasi. Transportasi internasional pada masa itu adalah
transportasi laut yang masih menggunakan tenaga angin. Namun, angin tidak dapat
sepenuhnya diandalkan karena bisa jadi angin bertiup dari arah yang berlawanan
atau bahkan tidak ada angin sama sekali. Penggunaan tenaga angin pada alat
transportasi pun mulai berkurang semenjak James Watt menemukan mesin uap yang
jauh lebih efisien dan murah dibandingkan mesin uap sebelumnya pada 1776.
Dengan mesin uap tersebut, kapal dapat berlayar selama 24 jam penuh jika mesin
uap tetap didukung dengan kayu dan batu bara yang cukup.
Dengan terjadinya revolusi industri, maka negara-negara koloni Inggris
berperan sebagai sumber bahan baku industri dan merupakan wilayah pemasaran
barang-barang hasil manufaktur. Kehidupan masyarakat sebelum Revolusi Industri
terkonsentrasi di pedesaan yang mengandalkan penghasilan dari sektor pertanian
yang pendapatannya sangat minim dan terbatas. Namun dengan terjadinya Revolusi

7
Industri, lapangan kerja di sektor manufaktur mulai meningkat sehingga
penghasilan dan taraf hidup kehidupan masyarakat berangsur membaik. Revolusi
ini dicatat oleh sejarah berhasil menaikkan perekonomian secara drastis di mana
selama dua abad setelah Revolusi Industri terjadi peningkatan rata-rata pendapatan
perkapita Negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.
Revolusi industri memungkinkan bangsa Eropa mengirim kapal perang ke
seluruh penjuru dunia dalam waktu yang jauh lebih singkat. Negara-negara
imperialis di Eropa mulai menjajah kerajaan-kerajaan di Afrika dan Asia. Selain
penjajahan, terdapat dampak lain dari revolusi industri, yaitu pencemaran
lingkungan akibat asap mesin uap dan limbah-limbah pabrik lainnya.

C. REVOLUSI INDUSTRI 2.0


Revolusi Industri 2.0, juga dikenal sebagai Revolusi Teknologi adalah sebuah
fase pesatnya industrialisasi di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Revolusi
industri ini ditandai dengan penemuan tenaga listrik yang jauh lebih mudah dan
murah daripada tenaga uap. Inovasi pada periode revolusi industri ini merupakan
pengembangan industri sebelumnya dengan berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi dan berlangsung sekitar tahun 1900-1960 yang bercirikan dengan
ditemukannya mekanisasi sistem produksi massal dengan menggunakan jalur
perakitan yang lebih efektif dan efisien, serta adanya standarisasi mutu dan kualitas.
Beberapa inovasi dan kemajuan pada periode Revolusi Industri 2.0 antara lain:
1. Pengembangan sumber daya energi seperti minyak bumi, batu bara sebagai
sumber bahan bakar baru.
2. Periode awal teknologi listrik yaitu penemuan arus listrik AC dan DC yang bisa
difungsikan untuk pembuatan motor listrik (elektrifikasi).
3. Inovasi baru produksi besi dan baja dalam skala besar.
4. Produksi massal mobil dan pesawat sebagai alat transportasi massal.
5. Meluasnya pemakaian mesin industri untuk manufaktur.
6. Meluasnya penggunaan telegraf yang memungkinkan untuk melakukan
komunikasi jarak jauh.

8
7. Penggunaan teknologi listrik yang diterapkan ke dalam teknologitransportasi dan
telekomunikasi merupakan lompatan besar bagi perkembangan di sektor industri.
Revolusi industri kedua ini juga berdampak pada kondisi militer pada perang
dunia II. Ribuan tank, pesawat, dan senjata diciptakan dari pabrik-pabrik yang
menggunakan lini produksi dan ban berjalan. Hal ini terjadi karena adanya produksi
massal (mass production).

D. REVOLUSI INDUSTRI 3.0


Setelah revolusi industri kedua, manusia masih berperan sangat penting dalam
proses produksi berbagai macam jenis barang. Tetapi, setelah revolusi industri yang
ketiga, manusia tidak lagi memegang peranan penting. Apalagi mesin canggih
memiliki kemampuan berproduksi lebih berlipat. Jika revolusi pertama dipicu oleh
mesin uap, revolusi kedua dipicu oleh ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga ini
dipicu oleh mesin yang dapat bergerak dan berpikir secara otomatis, yaitu komputer
dan robot.
Salah satu komputer pertama yang dikembangkan di era perang dunia II
sebagai mesin untuk memecahkan kode buatan Nazi Jerman adalah komputer
bernama Colossus. Komputer yang dapat diprogram tersebut merupakan mesin
raksasa sebesar ruang tidur yang tidak memiliki RAM dan tidak bisa menerima
perintah dari manusia melalui keyboard. Komputer lama tersebut hanya menerima
perintah melalui pita kertas yang membutuhkan daya listrik sangat besar, yaitu 8.500
watt. Namun, kemajuan teknologi komputer berkembang luar biasa pesat setelah
perang dunia kedua selesai. Penemuan semikonduktor, transistor, dan kemudian
integrated chip (IC) membuat ukuran komputer semakin kecil, listrik yang
dibutuhkan semakin sedikit, serta kemampuan berhitungnya semakin canggih.
Mengecilnya ukuran membuat komputer bisa dipasang di mesin-mesin yang
mengoperasikan lini produksi. Komputer pun mulai menggantikan banyak manusia
sebagai operator dan pengendali lini produksi. Banyak penemuan-penemuan dan
pembuatan perangkat elektronik yang memungkinkan untuk melakukan otomatisasi
operasional mesin-mesin menggantikan peran operator produksi. Beberapa inovasi

9
dan kemajuan pada periode Revolusi Industri 3.0 selain dari teknologi komputer
adalah sebagai berikut:
1. Akses internet.
2. Peralatan elektronik smartphone.
3. Inovasi sistem perangkat lunak.
4. Inovasi dan pengembangan sumber energi baru.

E. REVOLUSI INDUSTRI 3.0


Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan
teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Konsep “Industri 4.0” pertama kali
digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover,
Jerman di tahun 2011. Semua revolusi terjadi menggunakan revolusi sebelumnya
sebagai dasar. Industri 2.0 takkan muncul selama masih mengandalkan otot, angin,
dan air untuk produksi. Industri 3.0 intinya meng-upgrade lini produksi dengan
komputer dan robot. Jadi, industri 4.0 juga pasti menggunakan komputer dan robot
sebagai dasarnya. Kemajuan yang muncul di dunia komputer, seperti:
1. Internet. Komputer akan selalu tersambung ke jaringan raksasa. Inilah bagian
pertama dari revolusi industri keempat: “Internet of Things” saat komputer-
komputer yang ada di pabrik itu tersambung ke internet, saat setiap masalah yang
ada di lini produksi bisa langsung diketahui saat itu juga oleh pemilik pabrik, di
manapun si pemilik berada.
2. 1001 sensor baru dan 1001 cara untuk memanfaatkan informasi yang didapat dari
sensor-sensor tersebut yang merekam segalanya selama 24 jam sehari. Informasi
ini bahkan menyangkut kinerja pegawai manusianya. Misalnya, perusahaan bisa
melacak gerakan semua dari setiap pegawainya selama berada di dalam pabrik.
Dari gerakan tersebut, bisa dilihat kalau pegawai-pegawai tersebut
menghabiskan waktu terlalu banyak di satu bagian. Masih ada 1001 informasi
lainnya yang bisa didapat dari 1001 data yang berbeda, sehingga masih ada 1001-
1001 cara meningkatkan produktivitas pabrik yang semula tak terpikirkan.

10
3. Cloud Computing yaitu, sebuah proses pengolahan daya komputasi melalui
jaringan internet yang memiliki fungsi agar dapat menjalankan program melalui
komputer yang telah terkoneksi satu sama lain pada waktu yang sama.
Perhitungan rumit tetap memerlukan komputer canggih yang besar, tapi karena
sudah terhubung dengan internet dan ada banyak data yang bisa dikirim melalui
internet, semua perhitungan tersebut bisa dilakukan di tempat lain. Jadi, sebuah
perusahaan yang punya 5 pabrik di 5 negara berbeda tinggal membeli sebuah
super komputer untuk mengolah data yang diperlukan secara bersamaan untuk
kelima pabriknya. Tidak perlu lagi membeli 5 super komputer untuk
melakukannya secara terpisah.
4. Machine learning, yaitu mesin yang memiliki kemampuan untuk belajar, yang
bisa sadar bahwa dirinya melakukan kesalahan sehingga melakukan koreksi yang
tepat untuk memperbaiki hasil berikutnya. Sebelum Machine Learning, sebuah
komputer melakukan tugasnya dengan “Diperintahkan” atau “Diinstruksikan”
oleh manusia.

Adapun dampak positif dari revolusi industri 4.0 yakni:


1. Semakin Mudah Mengakses Informasi dan Berkomunikasi.
Segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah
diakses oleh masyarakat. Diakui ataupun tidak, perlahan-lahan mulai mengubah
pola hidup dan pola pikir masyarakat dengan segala image yang menjadi ciri khas
mereka.
2. Terjadinya Efisiensi dan Efektifitas Produksi.
Industri memiliki kemungkinan untuk efisiensi dan efektifitas produksi dengan
biaya yang tidak lagi mahal. Sehingga ada sisa biaya yang dapat dialokasikan ke
kebutuhan lain yang tidak melibatkan banyak unsur teknologi.
3. Peningkatan Pendapatan Nasional.
Industrialisasi memungkinkan negara-negara mengoptimalkan sumber daya
mereka yang mulai berkurang. Industrialisasi juga dapat meningkatkan kuantitas
dan kualitas akan barang-barang yang diproduksi suatu perusahaan. Inilah yang

11
membuat kontribusi lebih besar pada produk nasional bruto atau Gross National
Product (GNP).
Dampak negatif dari revolusi industri 4.0 yakni:
1. Rentan Serangan Siber
Revolusi industri 4.0 akan sangat lekat dengan dunia teknologi dimana salah satu
hal yang bisa dilihat mulai banyak ditemukan saat ini adalah Internet of Things
(IoT). Produk-produk IoT menghilangkan batas fisik antara proses produksi
dengan sistem jaringan oleh karena itu sangat rentan dengan serangan siber
apabila tidak dijaga dengan sistem keamanan yang solid dan tangguh. Salah satu
produk IoT adalah aplikasi absensi karyawan dimana bisa langsung terhubung ke
manajemen HRD melalui internet namun dengan sistem keamanan yang lebih
baik sehingga data aset anda bisa lebih aman.
2. Investasi SDM yang Tidak Murah dan Minim
Perusahaan yang ingin menggunakan sistem otomatisasi dan juga teknologi
tinggi tentunya harus memiliki sumber daya manusia yang memiliki kemampuan
dan keterampilan untuk bisa menggunakan sarana canggih tersebut. Oleh karena
itu, perusahaan harus rela mengeluarkan dana untuk investasi dalam memberikan
pelatihan keterampilan dan juga sertifikasi pada karyawan yang sudah dimiliki
atau siap memberikan gaji yang layak dan lebih tinggi bagi tenaga kerja yang
memiliki keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.
3. Manusia Menjadi Serba Ketergantungan dan Malas
Media informasi memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus
yang diberikan oleh penggunaannya. Terlalu atraktifnya, membuat masyarakat
seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan
tidak mau melepaskannya. Bagi seseorang yang telah terbiasa menggunakan
teknologi informasi, cenderung malas karena mereka menjadi lebih tertarik untuk
menggunakan aplikasi/fasilitas yang ada ketimbang harus direpotkan.
Sebenarnya dengan revolusi industri 4.0 ini dapat dijadikan sebagai wadah
informasi dan komunikasi atau bahkan sebagai hiburan untuk melepas
penat/stres.

12
F. UMKM DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
UMKM merupakan pola industri yang hampir digeluti oleh sebagian besar
masyarakat di Indonesia alasannya tak lain karena modal utama dalam menjalankan
UMKM terbilang masih terjangkau ketimbang membuka usaha makro yang
membutuhkan asupan modal yang besar. Setiap tahunnya sektor UMKM ini terus
mengalami pertumbuhan sehingga saat ini jumlahnya cukup signifikan. Sektor ini
disebutkan memiliki daya tahan terhadap goncangan krisis ekonomi. UMKM
terbukti tahan banting menghadapi krisis seperti yang pernah terjadi pada 2012 dan
perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada 2015. UMKM berhasil
menjadi payung bagi Indonesia dalam menghadapi badai ekonomi.
Era Revolusi industri 4.0 beberapa dekade yang lalu telah “meledak” hal
tersebut ditandai dengan munculnya pembaruan di semua bidang kehidupan dengan
teknologi sebagai penggerak utamanya tak terkecuali di bidang UMKM. Tantangan
terbesar yang dihadapi UMKM dalam era revolusi 4.0 ini adalah kemampuan
mereka untuk beradaptasi dengan teknologi yang ada, saat ini memang ada sebagian
UMKM yang go-online namun masih banyak juga yang bersifat offline oleh
karenanya kehadiran pemerintah dan pelaku industri lainnya sangat dibutuhkan.
Kehadiran pemerintah yang sangat dibutuhkan ialah mendorong agar
terciptanya suatu sistem digitalisasi yang terkoneksi antara para pelaku UMKM,
karena hampir dalam era revolusi industri 4.0 proses penjualan atau promosi barang
UMKM via konvensional hampir sudah tidak efektif lagi. Proyek digitalisasi
tentunya memberikan keuntungan dan efektivitas bagi para pelaku Usaha UMKM
misalnya dengan ada digitalisasi yang terkoneksi luas maka pelaku usaha UMKM
dapat menyebar luaskan barang atau jasa yang mereka jual atau dengan kata lain
menciptakan pasar yang luas sehingga dapat menambah keuntungan bagi UMKM
itu sendiri.
1. Faktor Kendala Terbesar UMKM
Masa depan UMKM bisa dilihat dengan sejauh mana para pelaku usaha
bisa memanfaatkan teknologi yang ada, namun sayang ada sebagian pelaku

13
UMKM masih asing dengan digitalisasi dan mereka masih nyaman dengan pola
konvensional, faktornya utamanya ialah “Gagap Teknologi”.
Selain adanya faktor gagap teknologi salah satu yang menyebabkan
terkendalanya digitalisasi ialah kurangnya peranan aparatur penegak hukum
terhadap pelaku kejahatan dalam dunia teknologi / digitalisasi misalnya sampai
saat ini masih banyak akun media sosial (digitalisasi) yang menawarkan produk/
jasa semu yang tentunya bukan hanya merugikan konsumen namun berdampak
juga kepada pelaku usaha UMKM dibidang yang sama.
2. Pondasi UMKM Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0
Sebelum terlalu kaget dengan perubahan era yang sedemikian drastis, ada
baiknya kita melihat beberapa hal-hal mendasar yang harus menjadi fokus utama
dan pondasi dari UMKM, yaitu:
a. Produk Dalam Negeri yang Berkualitas Menjadi Inti dari UMKM
Bapak Jokowi perna mengatakan bahwa bahkan dalam era Industri 4.0 ini
yang harus diutamakan oleh UMKM adalah mengembangkan, memproduksi
dan menjual produk-produk dalam negeri, bukan mengimpor produk dari
negara lain. Produk-produk anak bangsa harus menjadi tuan rumah di negeri
sendiri. Produk-produk dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing
menjadi inti dari UMKM.
b. Fokus Menguasai Pasar Dalam Negeri
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menekankan bahwa
“Kuasai pasar dalam negeri, lalu merambah ke tingkat global”. Tentu ini
merupakan saran yang sangat masuk akal. Meskipun dengan kemajuan
teknologi mempermudah UMKM menjangkau pasar global, tapi langkah
pertama adalah kuasai pasar dalam negeri dulu.
c. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Bahkan dalam era Industri 4.0,
kepuasan pelanggan adalah hal yang sangat krusial. Apalagi jika bertujuan
memasuki pasar global.

14
d. Memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat
Pemerintah saat ini berkomitmen untuk mendukung UMKM. Presiden Jokowi
dan jajarannya terus menerus berupaya untuk kemajuan sektor UMKM ini,
mulai dari kemudahan administrasi bagi UMKM seperti perijinan sampai
dengan pembiayaan. Banyak bank yang bekerja sama dengan pemerintah
untuk memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku usaha UMKM.
Tingkat suku bunga pinjaman KUR saat ini berada di tingkat 6%.
3. Solusi untuk UMKM Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0
a. Memulai diri untuk belajar teknologi melalui kursus UMKM berbayar seperti
yang disajikan oleh Edukasi 4.0
b. Mendaftarkan produknya ke marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia,
Elevenia, Shopee, dan sebagainya
c. Mulai berjualan di sosial media menggunakan Facebook, Instagram, Twitter
dan sebagainya
d. Mulai menggunakan website untuk berjualan, jika tidak paham bagaimana
membuat website, bisa mengikuti kursus membuat website di Edukasi 4.0
Revolusi Industri 4.0 sangat membantu UMKM dalam usaha bisnis dengan
penerapan teknologi digital dan internet, seperti:
a. Manfaatkan kecanggihan Google dengan membuka akun Google Bisnisku
(Google My Business).
Dengan Akun Google Bisnisku, UMKM akan terdaftar di mesin pencari
Google yang canggih, sehingga bisa menjangkau pelanggan dengan lebih
mudah. https://www.google.co.id/business/
b. Manfaatkan media sosial.
Saat ini, media sosial seperti Facebook dan Instagram sudah menjadi
bagian penting dalam kehidupan digital masyarakat Indonesia. Hampir setiap
orang memiliki smartphone dan hampir setiap orang memiliki akun Facebook
dan Instagram. Media sosial bisa menjadi tempat pertemuan potensial antara
UMKM dan konsumennya.
c. Memudahkan komunikasi dengan konsumen.

15
Perlu komunikasi lebih rutin dan intens dengan calon konsumen dan
konsumen kita dapat mekakai aplikasi yang gratis seperti Whatsapp,
Telegram, dan Messenger. Untuk transaksi jual beli pun sekarang semakin
mudah dengan banyaknya fasilitas cashless payment alias pembayaran tanpa
uang tunai. Tentunya hal ini semakin mempermudah pengiriman dan
penerimaan uang antara UMKM dan konsumennya. Tidak hanya online
banking tapi juga ada dompet digital atau eWallet seperti contohnya OVO,
Dana, Sakuku, Gopay, LinkAja, dan masih banyak lagi. Kelebihan dari
eWallet ini, mereka menyediakan program-program diskon dan promosi bagi
merchant-merchant yang menjadi partner mereka.
Pengiriman produk pun sekarang jauh lebih mudah dengan banyaknya
perusahaan jasa pengiriman yang jaringannya sudah tersebar hampir ke
seluruh pelosok Indonesia. Pengelolaannya pun mudah karena perusahaan-
perusahaan tersebut beradaptasi untuk melayani para pemilik toko online.
4. Contoh Kasus UMKM Indonesia yang Mampu Menembus Pasar Global
pada Revolusi Indusrti 4.0
“PRODUK ANT MAN OLEH MARISSA HARYANTI”
Produk ant man adalah sebutan untuk barang – barang yang kecil. Marissa
menjual produk Ant Man yang merupakan miniatur dari produk keperluan sehari-
hari. Produk tersebut misalnya, makanan kemasan, obat pembasmi nyamuk,
tabung gas elpiji 3 kg. Merek yang dipilih oleh Marissa juga merupakan merek
terkenal dan pasti Anda temui sehari-hari, misalnya pasta gigi Pepsodent,
Indomie, sampo Clear, Kecap Bango dan masih banyak lagi. Bukan hanya
menjadi pajangan, produk tersebut dibentuk untuk dijadikan gantungan kunci,
tempelan magnet pada kulkas atau anting-anting. Karena jenisnya beragam,
banyak perusahaan yang memesan untuk dijadikan suvenir perusahaan mereka.
Harga miniatur imut tersebut juga beragam. Mulai dari yang paling murah
yaitu magnet kulkas yang berharga Rp8 ribu hingga gantungan kunci yang
harganya Rp35 ribu. Untuk yang paling mahal adalah anting mulai dari Rp20
ribu hingga Rp50 ribu tergantung tingkat kesulitan pembuatan. Marissa

16
mendesain dan membuat produknya dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi dan memasarkan produknya pada platform online shopping mulai dari
Ig, Tokopedia, Shopee. Melalui pemasaran secara digital dan
pengimplementasian teknologi yang berkembang, kreasi produk ini merambah
ke pasar luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Brunai. UMKM ini telah
menembus penjualan Rp.100 juta yang awalnya modal hanya Rp.25 juta.

17
DAFTAR PUSTAKA
Kusnandar, Adit. 2019. Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0. Diakses pada tanggal 24
April 2021 melalui https://osf.io/
P, Donny. 2018. Sejarah Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0. Diakses pada tanggal 24
April 2021 melalui: https://otomasi.sv.ugm.ac.id/2018/10/09/sejarah-revolusi-
industri-1-0-hingga-4-0/
Rahayu, Ning. 2019. Mengenal Revolusi Industri dari 1.0 Hingga 4.0. Diakses pada
tanggal 24 April 2021 melalui:
https://www.wartaekonomi.co.id/read226785/mengenal-revolusi-industri-dari-
10-hingga-40
Welianto, Ari. 2020. Revolusi Industri: Sejarah dan Perkembangan. Diakses pada
tanggal 25 April 2021 melalui:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/15/140000069/revolusi-industri-
sejarah-dan-perkembangan

18

Anda mungkin juga menyukai