Anda di halaman 1dari 33

RINGKASAN MATA KULIAH

AKUNTANSI PERBANKAN & LPD


LAPORAN KEUANGAN BANK

Kelompok 1:

1. Komang Alit Sawitri (1707532006)


2. Komang Alda Cika Arisandi (1707532008)
3. Ni Putu Dian Artini (1707532019)
4. I Putu Bagus Diva Aiswarya (1707532024)
5. Made Bayu Surya Prawitha (1707532027)

Dosen :
Prof. Dr. I Wayan Suartana, S.E., M.Si., Ak.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2019

1. DEFINISI LAPORAN KEUANGAN DAN UNSUR-UNSUR LAPORAN


KEUANGAN
Menurut PSAK No. 1 (2015: 1), “Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Laporan ini menampilkan sejarah
entitas yang dikuantifikasi dalam nilai moneter, dimana laporan keuangan digunakan
sebagai prosedur sederhana untuk penelitian terhadap persediaan uang sebuah entitas
untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan, pernyataan tersebut mengatur tentang
persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan persyaratan
minimal isi laporan keuangan. Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan SAK. Komponen laporan
keuangan lengkap terdiri dari:
 laporan posisi keuangan pada akhir periode;
 laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
 laporan perubahan ekuitas selama periode
 laporan arus kas selama periode;
 catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan
dan informasi penjelasan lain

Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya.

Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2015. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 128 dan secara
prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2015.
Laporan laba rugi dan pengahasilan komprehensif lain adalah laporan yang mengukur
keberhasilan kinerja perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini berguna untuk
membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan, dalam
menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit.
Laporan posisi keuangan adalah sumber informasi utama tentang posisi keuangan
entitas karena merangkum elemen-elemen yang berhubungan langsung dengan
pengukuran posisi keuangan yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas. Laporan ini digunakan
untuk menilai resiko entitas dan arus kas masa depan.
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk
dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu. Laporan inni
digunakan untuk mengetahui bagaimana entitas menghasilkan dana dan menggunakan kas.
Laporan perubahan modal (ekuitas) adalah merupakan salah satu dari laporan
keuangan yang harus dibuat oleh perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau
penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan berdasarkan
prinsip pengukuran tertentu yang dianut.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang
ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada
pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan membantu
menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan
penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan.

2. LAPORAN KEUANGAN BANK BULANAN


Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan bank secara individu yang
merupakan gabungan antara pusat bank dengan seluruh kantor bank
 Neraca bulanan
Dalama format neraca, pos-pos yang dianggap sensitif seperti penempatan
pada Bank Indonesia disajikan secara terperinci, hal ini untuk memberikan informasi
posisi giro BI dan SBI yang dimiliki bank sebagai sumber likuiditas. Giro pada bank
lain disajikan terpisah untuk mendeteksi NOP.

AKTIVA Tanggal Laporan


1. Kas
2. Penempatan pada Bank Indonesia
a. Giro Bank Indonesia
b. Sertifikat Bank Indonesia
c. Lainnya
3. Giro pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
4. Penempatan pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
5. Surat berharga yang dimiliki
a. Rupiah
b. Valuta asing
PPAP-Surat berharga yang dimiliki
6. Obligasi Pemerintah
7. Surat Berharga yang dibeli dengan janji
dijual kembali
PPAP-Surat berharga yang dibeli dengan
janji dijual kembali
8. Tagihan derivatif
9. Kredit yang diberikan
10. Tagihan akseptasi
11. Penyertaan
12. Pendapatan yang masih akan dierima
13. Biaya bayar dimuka
14. Uang muka pajak
15. Aktiva pajak tanggungan
16. Aktiva tetap
17. Agunan yang diambil-alih
18. Aktiva lain-lain
Total Aktiva
PASIVA
1. Giro
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Kewajiban segera lainnya
3. Tabungan
4. Simpanan berjangka
5. Sertifikat deposito
6. Simpanan dari bank lain
7. Surat berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali
8. Kewajiban derivatif
9. Kewajiban akseptasi
10. Surat berharga yang diterbitkan
11. Pinjaman yang diterima
12. Estimasi kerugian komitmen&kontijensi
13. Kewajiban sewa guna usaha
14. Beban yang masih harus dibayar
15. Transaksi pajak penghasilan
16. Kewajiban pajak tangguhan
17. Keajiban lain-lain
18. Pinjaman subordinasi
19. Modal pinjaman
20. Hak minoritas
21. Ekuitas
Total Pasiva

 Lap. Laba/Rugi
Perhitungan lap. Laba/rugi menggunakan bentuk multiple step atau berjenjang.
Jumlah pendapatan bungan bersih mengindikasi tingkat spread yang terjadi di bank.
Penyajian biaya operasional dan beban operasional secara berjenjang akan
memudahkan user dalam menentukan rasio biaya operasional terhadapa pendapatan
operasional. Pada pendapatan non bunga, semakin besar jasa perbank yang diberikan
kepada masyarakat, akan semakin besar pendapatan non operasional yang didapat.
POS-POS TANGGAL LAPORAN
Pendapatan dan Beban Operasional
1. Pendapatan Bunga
a. Hasil bunga
b. Provisi dan komisi
Jumlah Pendapatan Bunga
2. Beban Bunga
Jumlah Beban Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
3. Pendapatan operasional lainnya
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
4. Beban (Pendapatan) Penghapusan Aktiva
Produktif
5. Beban Estimasi Kerugian Komitmen &
Kontijensi
6. Beban Operasional Lainnya
a. Beban administrasi
b. Beban personalia
c. Beban penurunan nilai surat berharga
Jumlah beban operasional lainnya
Laba (Rugi) Operasional
Pendapatan dan Beban Non Operasional
7. Pendapatan Non Operasional
8. Beban Non Operasional
Pendapatan (beban) Non Operasional
9. Pendapatan/Beban Luar Biasa
10. Laba/Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
11. Taksiran Pajak Penghasilan
LABA/RUGI TAHUN BERJALAN

 Komitmen dan Kontijensi


Format laporan komitmen dan kontijensi disajikan secara terpisah dan
dirperinci menurut tagihan dan kewajiban secara urut dengan memperhatikan
kemungkinan pengaruhnya terhadap terhadap neraca atau laba/rugi bank. Hal ini
memudahkan deteksi transaksi off balance dan posisinya.

POS-POS TANGGAL LAPORAN


KOMITMEN
Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum
digunakan
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Lainnya
Jumlah Tagihan Komitmen
Kewajiban Komitmen
1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
ditarik
2. Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam
rangka impor dan ekspor
3. Lainnya
Jumlah Kewajiban Komitmen
JUMLAH KOMITMEN BERSIH
KONTIJENSI
Tagihan Kontijensi
1. Garansi yang diterima
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
3. Lainnya
Jumlah Tagihan Kontijensi
Kewajiban Kontijensi
1. Garansi yang diberikan
2. Revocable L/C yang masih berjalan dalam
rangka impor dan ekspor
3. Lainnya
Jumlah Kewajiban Kontijensi
JUMLAH KONTIJENSI BERSIH

 Kualitas aktivitas produktif dan informasi lainnya


Pada laporan kualitas aktiitas produktif dan informasi lainnya, kualitas aktiva
produktif akan terindikasi dari tingkat kolektibilitasnya. Tingkat kolektibilitas lancar (L), Dalam
Perhatian Khusus (DPK), Kurang Lancar (KL), Diragukan dan Macet (M). Semakin rendah
tingkat kolektibilitasnya menunjukkan banyak aktiva produktif yang bermasalah.

Bank
POS-POS Posisi Tanggal Laporan
L DPK KL D M Jumlah
1. Penempatan pada bank lain
2. Surat-surat berharga kepada pihak ketiga
dan BI
3. Kredit kepada pihak ketiga
4. Penyertaan pada pihak ketiga
5. Tagihan lain kepada pihak ketiga
6. Komitmen&Kontijensi kepada pihak ketiga
JUMLAH
7. PPAP yang wajib dibentuk
8. PPAP yang telah dibentuk
9. Presentasi KUK terhadapa total kredit

3. LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN


Laporan keuangan triwulan disusun antara lain untuk memeberikan informasi posisi
keuangan , kinerja atau hasil usaha bank serta informasi keuangan lainnya kepada
berbagai pihak yanga berkepentingan dengan perkembangan usaha bank. Agar laporan
keuanagan bank dapat diperbandingkan, perlu ditetapkan bentuk dan cakupan penyajian
yang berdasarkan pada pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) yang relevan
untuk industri perbankan, pedoman perbankan akuntansi Indonesia (PAPI), serta
ketentuan dan pedoman yang ditetapkan oleh bank Indonesia.
 Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Maret Dan September
1) Pedoman Umum
a. Laporan Keuangan Triwulanan yang disajikan terdiri dari laporan keuangan
bank secara individu dan laporan keuangan bank secara konsolidasi dengan
anak perusahaan.
b. Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disusun dalam bahasa Indonesia
dan angka-angka yang disajikan dalam jutaan rupiah.
c. Format laporan keuangan triwulanan merupakan standar minimal yang wajib
dipenuhi. Apabila terdapat pos yang jumlahnya material dan tidak terdapat
dalam format tersebut. bank dapat menyajikan pos tersebut secara tersendiri,
namun apabila pos dimaksud jumlahnya tidak material dapat digabungkan
dengan pos lain yang sejenis.
d. Pos-pos yang memiliki saldo nihil dalam format laporan keuangan publikasi
triwulanan yang diumumkan di surat kabar tetap harus dicantumkan dengan
memberi garis pendek (-) pada pos yang bersangkutan.

e. Penyajian laporan keuangan triwulanan


 Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disajikan sekurang
kurangnya dalam bentuk perbandingan dengan laporan pada periode
yang sama tahun sebelumnya;
 Posisi pembanding hendaknya disajikan sesuai format yang sama
dengan posisi laporan keuangan triwulanan yang diumumkan;
 Khusus untuk perlakuan akuntansi yang baru berlaku dalam posisi
laporan maka penyajian posisi pembanding hendaknya mengacu
kepada Nomor 25 tentang laba atau rugi bersih untuk periode berjalan,
kesalahan mendasar dan perubahan kebijakan akuntansl;
f. Bagi bank yang tidak memilikl anak perusahaan, kolom konsolidasi dapat
ditiadakan.
g. Untuk pengisian pemilik bank dalam format laporan keuangan publikasi
triwulanan, nama pemegang saham yang wajib dicantumkan adalah
perorangan atau perusahaan yang memlliki saham sebesar 5% (lima
perseratus) atau lebih dan modal bank, baik melalui atau tldak melalui pasar
modal
2) Cakupan
Laporan yang wajib disajikan dalam laporan keuangan publikasi triwulanan
sekurang- kurangnya terdiri dari:
1. Neraca
2. Perhitungan laba rugi dan saldo laba
3. Daftar komitmen dan kontinjensi
4. Transaksi valuta asing dan derivatif
5. Kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya
6. Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum
7. Rasio keuangan

 Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Juni


Format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi Juni adalah
sama dengan format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi Maret
dan September dengan beberapa tambahan yang ditetapkan sebagai berikut:
1) Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain menyajikan
laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan bank secara
konsolidasi dengan anak perusahaan, bank wajib menyajikan neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, dan daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan
induk di bidang keuangan yang merupakan basil konsolidasi dari seluruh
perusahaan di dalam kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku. Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk di
bidang keuangan, bank wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, dan daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk yang
merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok usaha
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
2) Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi yang
sama pada tahun sebelumnya.
 Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Desember
Format dan cakupan laporan keuangan publikasi triwulanan untuk posisi
Desember adalah sama dengan format dan cakupan laporan keuangan triwulanan
mtuk posisi Maret, Juni dan September dengan beberapa tambahan sebagal berikut:
1) Bagi bank yang memrupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain
menyajikan laporan keuangan bank secara Individu dan laporan keuangan bank
secara konsolidasi dengan anak pemsahaan, bank wajib menyajikan neraca,
laporan laba rugi. Laporan perubahan ekuitas, dan daflar komitmen dan
kontinjensi perusahaan Induk di bidang keuangan yang merupakan hasil
konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang keuangan sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku. Dalam hal kelompok usaha tldak
memiliki perusahaan lnduk di bidang keuangan. Bank wajib menyajikan neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan daftar komitmen dan
kontinjensi perusahaan induk yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh
perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku.
2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam poin 1 wajib diaudit oleh
Akuntan Publik. Dalam penyajian laporan keuangan triwulanan wajlb
dicantumkan nama Akuntan Publik yang bertanggung jawab (partner in charge),
nama Kantor kantor akuntan Publik dan opini yang dlberikan.
3) Format neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk disesuaikan dengan neraca dan laporan laba rugi yang disajikan
dalam laporan audit (audit report).
4) Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi yang
sama pada tahun sehelumnya.

Tabel 3.5 Format Neraca Triwulanan

Bank:

Tanggal:

Bank Konsolidasi
Posisi Tgl Posisi Posisi Posisi
POS-POS Laporan tahun Tanggal Tahun
sebelumn Laporan Sebelumnya
ya
AKTIVA
1. Kas
2. Pendapatan pada Bank Indonesia
a. Giro Bank Indonesia
b. Sertifikat Bank Indonesia
c. Lainnya
3. Giro pada Bank Lain
a. Rupiah
b. Valuta Asing
4. Penempatan bank lain
a. Rupiah
b. Valuta Asing
PPAP-Penempatan Pada Bank Lain -/-
5. Surat Berharga yang dimiliki
a. Rupiah
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo
b. Valuta Asing
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo
PPAP- Surat berharga yang dimiliki -/-
6. Obligasi Pemerintah
a. Diperdagangkan
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
7. Surat berharga yang dibeli dengan janji
dijual kembali (reverse repo)
a. Rupiah
b. Valuta Asing
PPAP- surat berharga yang dibeli dengan
janji dijual kembali -/-
8. Tagihan derivatif
PPAP – Tagihan derivatif -/-
9. Kredit yang diberikan
a. Rupiah
i. pihak terkait dengan bank
ii. pihak lain
b. Valuta Asing
i. pihak terkait dengan bank
ii. pihak lain
PPAP-Kredit yang diberikan -/-
10. Tagihan akseptasi
PPAP-Tagihan akseptasi -/-
11. Penyertaan
PPAP-Penyertaan -/-
12. Pendapatan yg masih akan diterima
13. Biaya dibayar dimuka
14. Uang Muka Pajak
15. Aktiva Pajak Tangguhan
16. Aktiva Tetap
Akumulasi penyusutan aktiva tetap -/-
17. Aktiva Sewa Guna
Akumulasi penyusutan aktiva sewa guna -/-
18. Agunan yang diambil alih
19. Aktiva lain-lain

PASIVA
1. Giro
a. Rupiah
b. Valuta Asing
2. Kewajiban segera lainnya
3. Tabungan
4. Simpanan berjangka
a. Rupiah
i. pihak terkait dengan bank
ii. pihak lain
b. Valuta Asing
i. pihak terkait dengan bank
ii. pihak lain
5. Sertifikat Deposito
a. Rupiah
b. Valuta Asing
6. Simpanan dari bank lain
7. Surat berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali (repo)
8. Kewajiban derivatif
9. Kewajiban akseptasi
10. Surat berharga yang diterbitkan
a. Rupiah
b. Valuta Asing
11. Pinjaman yang diterima
a. Fas. Pendanaan jangka pendek BI
b. Lainnya
i. Rupiah
Pihak terkait dengan bank
Pihak lain
ii. Valuta Asing
Pihak terkait dengan bank
Pihak lain
12. Estimasi kerugian komitmen dan
kontijensi
13. Kewajiban sewa guna usaha
14. Beban yang masih harus dibayar
15. Taksiran pajak penghasilan
16. Kewajiban pajak tangguhan
17. Kewajiban lain-lain
18. Pinjaman Subordinasi
a. Pihak terkait dengan bank
b. Pihak lain
19. Modal Pinjaman
a. Pihak terkait dengan bank
b. Pihak lain
20. Hak Minoritas
21. Ekuitas
a. Modal disetor
b. Agio (disagio)
c. Modal sumbangan
d. Selisih penjabaran laporan keuangan
e. Selisih penilaian kembali aktiva tetap
f. Laba (rugi) yg blm direalisasi dr surat
berharga
g. Pendapatan komprehensif lainnya
h. Saldo laba (rugi)
Total Pasiva

TABEL 3.6. Format Laporan Perhitungan Laba Rugi dan Saldo Laba

Bank Konsolidasi
Posisi Tgl Posisi Posisi Posisi
POS-POS Laporan tahun Tanggal Tahun
sebelumn Laporan Sebelumnya
ya
PENDAPATAN DAN BEBAN
OPERASIONAL
1. Pendapatan Bunga
1.1 Hasil Bunga
a. Rupiah
b. Valuta Asing
1.2 Provisi dan Komisi
a. Rupiah
b. Valuta Asing
2. Beban Bunga
2.1 Beban Bunga
a. Rupiah
b. Valuta Asing
2.2 Komisi dan Provisi
Jumlah Beban Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
3. Pendapatan Operasional Lainnya
3.1 Pendapatan, provisi, komisi, fee
3.2 Pendaptan transaksi valuta asing
3.3 Pendapatan kenaikan nilai surat berharga
3.4 Pendapatan Lainnya
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
4. Beban (Pendapatan) Penghapusan Aktiva
Produktif
5. Beban estimasi kerugian komitmen &
kontijensi
6. Beban Operasional Lainnya
6.1 Beban Administrasi dan umum
6.2 Beban personalia
6.3 Beban penurunan nilai surat berharga
6.4 Beban transaksi valas
6.5 Beban lainnya
Jumlah Beban Operasional Lainnya
LABA (RUGI) OPERASIONAL
PENDAPATAN & BEBAN NON
OPERASIONAL
7. Pendapatan Non Operasional
8. Beban Non Operasional
Pendapatan (Beban) Non Operasional
9. Pendapatan/Beban Luar Biasa
10. LABA/RUGI SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
11. Taksiran Pajak Penghasilan -/-
12. LABA RUGI TAHUN BERJALAN
13. Hak Minoritas -/-
14. Saldo laba (rugi) awal tahun
15. Dividen
Lainnya
16. Saldo laba (rugi) akhir periode
17. Laba bersih per saham *)

TABEL 3.7. Format Laporan Komitmen Dan Kontijensi


PT. BANK X
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTIJENSI
PER.....................................
Bank Konsolidasi
Posisi Tgl Posisi Posisi Posisi
POS-POS
Laporan tahun Tanggal Tahun
sebelumnya Laporan Sebelumnya
KOMITMEN
Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yg diterima dan belum
digunakan
a. Rupiah
b. Valuta Asing
2. Lainnya
Jumlah Tagihan Komitmen
Kewajiban Komitmen
1. Fasilitas kredit kepada nasabah yg belum
ditarik
a. Rupiah
b. Valuta Asing
2. Irrecovable L/C masih berjalan dlm
rangka impor & ekspor
3. Lainnya
Jumlah Kewajiban Komitmen
JUMLAH KOMITMEN BERSIH
KONTIJENSI
Tagihan Kontijensi
1. Garansi Diterima
a. Rupiah
b. Valuta Asing
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Rupiah
b. Valuta Asing
3. Lainnya
Jumlah Tagihan Kontijensi
Kewajiban Kontinjensi
1. Garansi yang diberikan
a. Bank garansi
Dalam Valuta Rupiah
Dalam Valuta Asing
b. Lainnya
2. Recoverable L/C masih berjalan dlm
rangka impor & ekspor
3. Lainnya
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
JUMLAH KONTINJENSI BERSIH

Tabel 3.8. Format Transaksi Valuta Asing Dan Derivatif

PT. BANK X

LAPORAN TRANSAKSI VALUTA ASING DAN DEVIRATIF

PER ……………….

Transaksi Bank
Nilai Pasar Tagihan dan Nilai Kontrak
Dari Kontrak Kewajiban Dengan Netting
Deviratif Agreement

A. Terkait dengan Nilai Tukar

1. Spot

2. Forward

3. Option

a. Purchased

b. Written

4. Future

5. Swap

6. Lainnya

B. Terkait dengan Suku Bunga

1. Forward

2. Option

a. Purchased

b. Written

3. Future

4. Swap

5. Lainnya

C. Lainnya

J U M LAH

Tabel 3.9. format Kualitas Aktiva Produktif & Informasi Lainnya

PT. BANK X

LAPORAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF & INFORMASI LAINNYA

PER ……………
Bank

POS-POS Posis Tanggal Laporan Posis Tahun Sebelumnya


L DPK KL D M Jml L DPK KL D M Jml

A. Pihak Terkait
1. Penempatan pada bank lain

2. Surat-surat berharga kepada pihak


ketiga dan
Bank Indonesia

3. Kredit kepada pihak ketiga

a. KUK

b. Kredit properti

i. Direstrukturisasi

ii. Tidak direstrukturisasi


c. Kredit lain yang direstrukturisasi

d. Lainnya

4. Penyertaan pada pihak ketiga

a. Pada perusahaan keuangan non-


bank
b. Dalam rangka restrukturisasi
kredit
5. Tagihan lain kepada pihak ketiga

6. Komitmen dan Kontinjensi kepada


pihak ketiga
B. Pihak Tidak Terkait

1. Penempatan pada bank lain

2. Surat-surat berharga kepada pihak


ketiga dan
Bank Indonesia

3. Kredit kepada pihak ketiga

a. KUK

b. Kredit properti

i. Direstrukturisasi

ii. Tidak direstrukturisasi

c. Kredit lain yang


direstrukturisasi
d. Lainnya

4. Penyertaan pada pihak ketiga

a. Pada perusahaan keuangan non-


bank
b. Dalam rangka restrukturisasi
kredit
5. Tagihan lain kepada pihak ketiga

6. Komitmen dan Kontinjensi kepada


pihak ketiga
JUMLAH
7. PPAP yang wajib dibentuk

8. PPAP yang telah dibentuk

9. Total asset bank yang dijaminkan

a. Pada Bank Indonesia

b. Pada Pihak Lain

10. Presentase KUK terhadap total


kredit
11. Presentase Jmlh Debitur KUK
terhdp Total Debitur

Tabel 3. 10. Format Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

PT. BANK X

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

PER …… TAHUN…..

KETERANGAN
I. KOMPONEN MODAL

A. MODAL INTI

1. Modal Disetor

2. Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserves)

a. Agio Saham

b. Disagio (-/-)

c. Modal Sumbangan

d. Cadangan Umum dan Tujuan

e. Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak


f. Rugi tahun-tahun lalu (-/-)

g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak -50%

h. Rugi tahun berjalan (-/-)

i. Selisih penjabaran lap. Keuangan Kantor Cabang Luar Negeri

1) Selisih Lebih

2) Selisih Kurang (-/-)

j. Dana Setoran Modal

k. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio tersedia untuk dijual (-/-)

3. Goodwill (-/-)

B. MODAL PELENGKAP

(Maks. 100% dari Modal Inti)


1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap

2. Cadangan Umum PPAP (maks. 1,25% dari atmr0

3. Modal Pinjaman

4. Pinjaman Subordinasi (maks. 50% dari Modal Inti)

5. Peningkatan harga saham pada portofolio tersedia untuk dijual (45%)

II. TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A-B)

III. PENYERTAAN (-/-)

IV. TOTAL MODAL (II – III)

V. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR)

VI. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG


TERSEDIA (IV : V)
VII. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG
DIWAJIBKAN

Tabel 3. 11. Format Tabel Perhitungan Rasio Keuangan


PT. BANK X

PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN

PER ………………

I. Permodalan

1. CAR

2. Aktiva Tetap terhadap modal

II. Aktiva Produktif

1. Aktiva Produktif bermasalah

2. NPL

3. PPAP terhadap Aktiva Produktif

4. Pemenuhan PPAP

III. Rentabilitas

1. ROA

2. ROE

3. NIM

4. BOPO

IV. Likuiditas

LDR
V. Kepatuhan (Compliance)

1. a. Presentase Pelanggaran BMPK

a.1. Pihak Terkait

a.2. Pihak Tidak Terkait

b.Presentase Pelampauan BMPK


b.1. Pihak Terkait

b.2. Pihak Tidak Terkait


2. GWM Rupiah

3. PDN
Tabel 3.12. Laporan Pemilik Dan Pengurus Bank

PT. BANK X

LAPORAN PENGURUS BANK

PER ………….

PEMILIK BANK

Tn. X :

Publik :

PENGURUS

Komisaris Direksi

Komisaris Utama : Direktur Utama :

Komisaris : Direksi :

Komisaris : Direksi :

Komisaris : Direksi :

Tabel 3. 13 Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan

RASIO FORMULA (x100%) KETERANGAN


I. Permodalan
1. CAR (Modal terhadap Modal
ATMR) Perhitungan Modal dan Aktiva
ATMR
Tertimbang Menurut Resiko dilakukan
berdasarkan Ketentuan Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum yang
Berlaku

a. Perhitungan modal dilakukan


berdasarkan ketentuan kewajiban
2. Aktiva tetap terhadap modal Aktiva Tetap & Inventaris penyediaan modal minimum yang
berlaku
Modal b. Termasuk dalam aktiva tetap adalah
inventaris dan aktiva sewa guna
usaha

II. Aktiva Produktif Aktiva Produktif


1. Aktiva produktif bermasalah Bermasalah
(aktiva produktif bermasalah a. Cakupan komponen aktiva
terhadap total aktiva Total Aktiva Produktif produktif sesuai ketentuan yang
produktif) berlaku. Aktiva produktif
bermasalah adalah aktiva produktif
dengan kualitas kurang lancar,
diragukan, dan macet.
b. Aktiva produktif bermasalah
dihitung secara gross (tidak
dikurangi PPAP).
c. Angka dihitung per posisi (tidak
disetahunkan)

a. Kredit merupakan kredit yang


diberikan kepada pihak ketiga
(tidak termasuk kredit kepada bank
Kredit Bermasalah lain)
2. MPL (Kredit bermasalah b. Kredit bermasalah adalah kredit
terhadap total kredit) Total Kredit dengan kualitas kurang lancar,
diragukan, dan macet.
c. Aktiva produktif bermasalah
dihitung secara gross (tidak
dikurangi PPAP).
d. Angka dihitung per posisi (tidak
disetahunkan)
a. Cakupan komponen aktiva
produktif sesuai dengan kualitas
aktiva produktif yang berlaku
b. Angka dihitung perposisi tidak
disetahunkan

a. Perhitungan penyisihan
penghapusan aktiva produktif yang
wajib dibentuk dilakukan sesuai
Penyisihan Penghapusan ketentuan yang berlaku.
3. PPAP terhadap aktiva Aktiva Prod. yang Telah Dibentuk
produktif (penyisihan
penghapusan aktiva produktif Total aktiva Produktif
terhadap total aktiva
produktif)

Penyisihan Penghapusan
4. Pemenuhan PPAP
(Penyisihan penghapusan Aktiva Prod. yang Telah
aktiva produktif yang telah Dibentuk
dibentuk terhadap penyisihan
Penyisihan Penghapusan aktiva
penghapusan aktiva produktif
yang wajib dibentuk) Produktif yang Wajib DIbentuk

III. Rentabilitas Laba Sebelum Pajak


1. ROA (Return On Assets)
Rata-rata Total Asset a. Perhitungan laba sebelum pajak
disetahunkan, contoh:

Untuk Posisi Juni: (Akumulasi laba

Laba Setelah Pajak

Rata-rata Equity
per posisi Juni/6) x 12

b. Rata-rata total asset

Contoh:

Untuk posisi Juni: (Penjumlahan


total asset Januari-Juni) /6

a. Rata-rata equity:
2. ROE (Return On Equity)
Rata-rata modal inti (tier 1)
Contoh: Untuk posisi Juni
(Penjumlahan modal inti Januari
sampai Juni) /6

b. Perhitungan modal inti dilakukan


berdasarkan ketentuan kewajiban
penyediaan modal minimum yang
berlaku

a. Pendapatan bunga bersih:


Pendapatan bunga-beban bunga
b. Pendapatan bunga bersih
disetahunkan. Contoh: Untuk posisi
Pendapatan Bunga Bersih Juni: (Akumulasi pendapatan
3. NIM (Net Interest Margin) bunga bersih per posisi Juni/6) x
Rata-rata Aktiva Produktif 12.
c. Aktiva produktif yang
diperhitungkan adalah aktiva
produktif yang menghasilkan
bunga (Interest Bearing Assets).

Angka dihitung per posisi (tidak


disetahunkan)
Total Beban Operasional
4. BOPO (Beban Operasi Total Pendapatan Operasional
terhadap Pendapatan
Operasi)

IV. Likuiditas Kredit

LDR (Kredit terhadap Pihak Dana Pihak Ketiga a. Kredit merupakan kredit yang
Ketiga) diberikan kepada pihak ketiga
(tidak termasuk kredit kepada bank
lain)
b. Dana pihak ketiga mencakup giro,
tabungan, deposito (tidak termasuk
giro dan deposito antarbank)

V. Kepatuhan
(Compliance)
1. a. Presentase Pelanggaran Perhitungan pelanggaran dan
BMPK
perlampauan BMPK dilakukan sesuai
a.1. Pihak Terkait ketentuan BMPK yang berlaku.

a.2. Pihak Tidak Terkait

b. Presentase Perlampauan
BMPK

b.1. Pihak Terkait

b.2. Pihak Tidak Terkait

2. GWM Rupiah (Presentase


Giro Wajib Minimum Perhitungan persentase GWM pada
Rupiah) posisi laporan dilakukan sesuai
ketentuan GWM yang berlaku.

Perhitungan persentase PDN pada posisi


3. PDN (Presentase Posisi laporan dilakukan sesuai ketentuan
Devisa Neto) PDN yang berlaku.

4. Laporan Keuangan Tahunan


Laporan keuangan tahunan ini dibuat dengan maksud untuk memberikan informasi
berkala mengenai kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan
kinerja bank. Seluruh informasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi
kondisi keuangan bank kepada publik dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap
lembaga perbankan.
Selain disampaikan kepada pemegang saham dan Bank Indonesia, laporan tahunan
bank wajib pula disampaikan kepada lembaga lain yang berkepentingan terhadap
perkembangan usaha bank, seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI),
lembaga pemeringkat di Indonesia, asosiasi perbankan di Indonesia, Institut Bankir
Indonesia (IBI), dua lembaga penelitian di bidang ekonomi dan keuangan, dan dua
majalah ekonomi keuangan. Dan juga bagi bank yang telah memiliki home page wajib
menginformasikan laporan tahunan tersebut dalam home page bank.
Laporan tahunan bank disusun dalam bahasa Indonesia. Dalam hal laporan tahunan
juga dibuat selain bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah,
maka laporan tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Angka-angka
dalam laporan keuangan tahunan wajib disajikan dalam mata uang rupiah.
Cakupan Laporan Tahunan
Laporan keuangan tahunan sekurang-kurangnya berisi:
1) Informasi Umum
Informasi umum dalam laporan keuangan tahunan sekurang-kurangnya
mencakup:
a. Kepengurusan, meliputi susunan dewan komisaris, direksi dan pejabat
eksekutif beserta jabatan dan ringkasan riwayat hidupnya.
b. Rincian kepemilikan saham, berupa nama pemilik dan besaran kepemilikan.
c. Perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank, yang memuat data
mengenai:
1. Ikhtisar data keuangan penting sekurang-kurangnya mencakup pendapatan
bunga bersih, laba operasi, laba sebelum pajak, laba bersih, laba bersih per
saham, aktiva produktif, dana pihak ketiga, pinjaman diterima, total biaya
dana (cost of fund), modal sendiri, jumlah lembar saham yang akan
ditempatkan di sektor.
2. Rasio keuangan yang wajib disajikan sekurang-kurangnya mencakup rasio
keuangan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang
Transparansi Kondisi Keuangan Bank, khususnya bab tentang Laporan
Keuangan Publikasi Bank Umum.
d. Sarana strategik dan kebijakan manajemen yang digunakan dalam
pengembangan usaha bank.
e. Laporan manajemen, yang menyajikan informasi menenai pengelolaan bank
oleh pengurus atau manajemen dalam rangka good corporate governace, dan
sekurang-kurangnya mencakup:
1. Struktur organisasi.
2. Aktivitas utama
3. Teknoloi informasi
4. Jenis produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk penyalur kredit usaha
kecil (KUK)
5. Tingkat suku bunga
6. Perkembangan perekonomian dan target pasar
7. Jaringan kerja dan mitra usaha baik di dalam dan atau di luar negeri
8. Jumlah, jenis, dan lokasi kantor
9. Kepemilikan direksi, komisaris dan pemegang saham dalam kelompok
usaha bank
10. Perubahan-perubahan penting yang terjadi di bank dan kelompok usaha
bank dalam tahun yang bersangkutan
11. Hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa mendatang
12. Sumber daya manusia

2) Laporan Keuangan Tahunan


Laporan keuangan tahunan sekuruang-kurangnuya mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Laporan keuangan bank yang terdiri dari:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas laporan keuangan, termasuk informasi mengenai komitmen
dan kontijensi.
b. Laporan keuangan konsolidasi merupakan konsolidasi laporan keuangan bank
dan perusahaan anak, yang terdiri dari
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan, termasuk informasi mengenai komitmen
dan kontijensi
Laporan keuangan konsolidasi ini disertai dengan opini akuntan publik.
c. Laporan keuangan perusahaan Induk di bidang keuangan yang telah diaudit
oleh akuntan publik, yang terdiri dari:
1. Laporan keuangan perusahaan induk di bidang keuangan merupakan hasil
konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang keuangan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, dan meliputi:
a) Neraca
b) Laporan Lana Rugi
c) Laporan Perubahan Ekuitas
d) Daftar Komitmen dan Kontijensi
2. Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk di bidang
keuangan maka laporan keuangan yang disampaikan adalah laporan
perusahaan induk.
d. Laporan keuangan perusahaan induk yang telah diaudit oleh akuntan publik,
yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok
usaha sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, yang terdiri dari:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Daftar komitmen dan kontijensi
3) Opini dari Akuntan Publik
Opini dari akuntan publik antara lain memuat pendapat akuntan publik atas
laporan keuangan konsolidasi
4) Aspek transparansi yang terkait dengan kelompok usaha
Untuk transparansi laporan keuangan, bank wajib pula memuat informasi yang
terkait dengan kegiatan di dalam kelompok usaha, yang terdiri dari:
a. Struktur kelompok usaha bank, yang disajikan sampai dengan pemilik terakhir
(ultimate shareholder), serta struktur keterkaitan kepengurusan dan pemegang
saham yang bertindak atas nama pemegang saham lain (shareholder acting in
concert). Pengertian pemegang saham yang bertindak atas nama pemegang
saham lain adalah pemegang saham perorangan atau perusahaan/badan hukum
yang memiliki tujuan bersama yaitu mengendalikan bank, berdasarkan atau
tidak berdasarkan suatu perjanjian.
b. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (relate
party transaction), dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Informasi transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa disajikan baik yang dilakukan bank maupun yang dilakukan oleh
setiap perusahaan atau badan hukum di dalam kelompok usaha bank yang
bergerak di bidang keuangan.
2. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak
sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang berlaku.
3. Jenis transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
antara lain:
a) Kepemilikan silang (cross shareholder)\
b) Transaksi dari suatu kelompok usaha yang bertindak untuk
kepentingan kelompok usaha yang lain
c) Pengelolaan likuiditas jangka pendek yang dipusatkan dalam
kelompok usaha
d) Penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh perusahaan lain
dalam satu bentuk usaha.
e) Eksposur kepada pemegang saham mayoritas antara lain dalam bentuk
pinjaman, komitmen dan garansi.
f) Pembelian atau penjualan aset dengan perusahaan lain dalam suatu
kelompok usaha, termasuk yang dilakukan dengan repurchase
agreement.
c. Pemberian penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain yang dapat
dipersamakan dengan itu dari setiap perusahaan atau badan hukum yang
berada dalam satu kelompok usaha dengan bank kepada debitur yang telah
memperoleh penyediaan dana dari bank.
5) Aspek transparansi sesuai PSAK, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
(PAPI), dan laporan keuangan publikasi triwulan.
Laporan keuangan tahunan wajib memenuhi seluruh aspek pengungkapan
(disclosure) sebagaimana ditetapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan dan PAPI yang berlaku. Pengungkapan tersebut sekurang-kurangnya
terdiri dari:
a. Laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan
perubahan ekuitas.
b. Komitmen dan kontinjensi
c. Jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait.
d. Kualitas aktiva produktif, kredit properti dan kredit yang direstrukturisasi.
e. Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk dibandingkan
dengan penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk.
f. Presentase pelanggaran dan pelampauan batas maksimum pemberian kredit.
g. Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio).
h. Transaksi spot dan transaksi derivatif.
i. Rasio posisi devisa neto.
j. Beberapa rasio keuangan bank.
k. Aktiva bank yang dijaminkan.
l. Kredit usaha kecil (KUK)
6) Eksposur dan Manajmen Risiko
Informasi mengenai eksposur dan manajemen risiko sekurang-kurangnya
mencakup informasi mengenai identifikasi risiko (risk identification) dan
pengukuran terhadap risk exposure yang dihadapi bank (risk measurement) serta
praktik manajemen risiko lainnya yaitu pemantauan (risk monitoring) dan
pengendalian risiko (risk controlling).
7) Informasi Lain
Cakupan dalam informasi lain terdiri dari:
a. Langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi risiko pasar atas transaksi
mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga,
termasuk penjelasan mengenai semua pinjaman dan ikatan tanpa proteksi,
serta hutang yang suku bunganya berfluktuasi atau yang tidak ditentukan
terlebih dahulu.
b. Transaksi-transaksi penting lainnya dalam jumlah yang signifikan.
c. Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan Akuntan Publik
(subsequent even).
DAFTAR PUSTAKA

Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan Edisi III. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

IAI. 2009. PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan.


http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sak-7-psak-1-
penyajian-laporan-keuangan, diakses pada 8 September 2019.

Anda mungkin juga menyukai