Anda di halaman 1dari 14

RESUME PSAK 1

PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING

1
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha
Esa atas segala limpahan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat sebagian
makalah ini yang berjudul “Resume PSAK 10 berfokus pada pengaruh perubahan
nilai kurs valuta asing”. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Seminar
Akuntansi Keuangan, dengan bantuan dan dukungan dari pihak berupa
pemahaman dan tambahan ilmu sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Imam Wahyudi,
Mcom(Hons), Phd., Ak., CA selaku Dosen Seminar Akuntansi Keuangan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian ilmunya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 25 November 2022

Penyusun,

Kelompok 1

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Entitas merupakan bagian dari transaski atau kegiatan dalam valuta
asing atau usaha yang memiliki aktivitas luar negeri dan dapat dilakukan
dengan dua cara. Bentuk penyajian entitas dapat disajikan dalam laporan
keuangan dalam valuta asing. kegiatan usaha luar negeri dapat berupa
perusahaan asosiasi, cabang atau anak perusahaan, yang aktivitasnya
dilaksakan diluar negeri. Kegiatan usaha adalah salah satu bagian dari
integral dari perusahaan pelapor atau suatu entitas asing. Hal ini mencakup
dalam akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing yang terdiri dari
menentukan kurs yang akan digunakan dan laporan keuangan yang sudah
diakui terdapat perubahan kurs calutas asing yang telah diakui karena
pengaruh daru keuangan.
Beberapa pengaruh perbahan Kurs Valuta Asing yang disahkan
oleh DSAK menggantikan PSAK 10 mengenai transaksi dalam mara uang
asing. PSAK 11 menjabarkan laporan keuangan dalam mata uang asing
dan PSAK 52 pelaporan mata uang. Serta PSAK 10 mengenai pengaruh
perubahan Kurs Valuta Asing hingga mengalami revisi mengenai PSAK
10 tentang transaksi dan pelaporan pada laporan keuangan dengan valuta
asing. Pada PSAK 10 juga mengatur mengenai 2 aspek akutansi untuk
perubahan kurs valuta asing yaitu transaksi mata uang dan menjebarkan
laporan keuangan. Hali ini diterapkan pada ruang lingkup akuntansi terkait
transaksi dan saldo dalam mata uang aing kecuali derivative, penjabaran
hasil dan posisi kegiatan keuangan dalam usaha luar negeri meliputi
konsolidari, merode ekuitas. Serta penjabaran hasil dan posisi keuangan
dalam mata uang penyajian.
Berdasarkan penjabaran dari latar belakang diatas mengenai entitas
yang merupakan kegiatan usaha kurs valuta asing yang mempengaruhi
perubahan nilai pertukaran valuta asing. Hal ini dipicu oleh beberapa
faktor seperti peraturan dan ruang lingkup yang telah ditetapkan mengenai
transaski dan penjabaran hasil laporan keuangan.

3
1.2 Rumusan Msalah
1. Bagaimana mata uang fungsional dan penjabaran pada laporan mata
uang?
2. Apakah akuntansi digunakan untuk transaksi dalam mata uang asing ?
3. Bagaimana penjabaran dan translasi laporan keuangan?
4. Bagaimana anak perusahaan asing dan perusahaan asosiasi asing?
5. Bagaiamana persyaratan pengungkapan dan ketentuan transaksi?
6. Bagaimana contoh laporan posisi keuangan hingga laba rugi
berdasarkan PSAK 10?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mata uang fingsional dan penjabaran pada laporan
mata uang.
2. Untuk mengetahi transaksi dalam mata uang dengan menggunakan
akuntasi.
3. Untuk mengetahui penjabaran dan translasi laporan keuangan.
4. Untuk mengetahui anak perusahaan dan perusahaan asosiasi asing.
5. Untuk mengetahui persyaratan pengungkapan dan ketentuan transaksi.
6. Untuk mengetahui contoh laporan posisi keuangan hingga laporan laba
rugi berdasarkan PSAK 10.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mata Uang Fungsional dan Mata Uang Pelaporan


Mata uang fungsional meruapakan mata uang yang digunakan
dalam transaksi pengukuran dalam lingkup catatan ayat jurnal dan akun
buku besar. PSAK 10 menetapkan beberapa persyaratan yaitu pengukuran
entitas dalam transaskinya harus menggunakan mata uang fungsional dan
memperboleh digunakan dalam penyajikan lapran keuangan menggunakan
mata uang apa saja.
Termuat dalam PSAK 10 paragraf 38 bahwa pelaporan di
Indonesia umumnya menggunaka rupiah, namun apabila transaksi entitas
yang diadakan berbeda maka dapat menggunakan mata uang fungsional.
Serta dalam menyajikan laporan keuangan dalam mata uang asing yang
berbeda dari perusahaan induk maka harus dijabarkan berdasarkan laporan
keuangan.hal ini termuat dalam PSK10 yang menjelaskan bahwa mata
uang fungsional enritas sebagai mata uang di lingkungan ekonomi saat
entitas beroperasi.
Berdasarkan hal tersebut terdapat beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan pada persyaratan entitas yang termuat dalam PSK10 yaitu
pengaruh mata uang pada harga jual dan jasa, pengaruh mata uang pada
biaya tenaga kerja, bahan bakum dan biaya lainnya yang masih dalam
cakupan barang dan jasa. Faktor lainnya yakni hasil aktivitas pendanaan,
menahan pendapatan, dan aktivitas operasi penggunaan dari mata uang
utama. Serta faktor yang menentukan mata uang fungsional suatu entitas
di luar negeri dengan memperimbangan beberapa hal seperti aktivitas
operasi untuk memperpanjang entitas induk, entitas, transaksi yang
dilakukan entitas induk dengan proporsi tinggi atau rendah yang dimiliki
ditinjau dari aktivitas opersainya, arus kas jual yang berpengaruh secara
langsung pada arus kas entitas induk yang ditinjau dari aktivitas operasi,
dan kewajiban dalam membayar utang yang ada.

5
Pada penyajian laporan keuangan merupakan penyajian laporan
keuangan dengan menggunakan mata uang. Bentuk laporan yang disajikan
meliputi laporan laba rugi dan pendapatan serta komperehensif lainnya,
laporan posisi keuangan, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
Hal tersebut akan menggunakan mata uang fungsional apabila mata uang
yang disajikan ecara berbeda dan penjabaran menggunakan laporan
keuangan sesuai dengan mata uang yang disajikan.
Berdasarkan penggunaan mata uang fungsional akan digunakan
apabila mata uang yang sajikan dalam bentuk berbeda dengan laporan
keuangan yang dijabarkan harus sesuai dengan penyajian laporan
keuangan menggunakan mata uang fungsional.
2.2 Akutansi untuk Transaksi dalam Mata Uang Asing
Terjadinya transaksi mata uang jika entitas mengadakan sebuah
transaksi dalam mata uang yang berbeda menggunakan mata uang
fungsional. Pada akuntansi transaksi mata uang asing mengenai kurs
digunakan untuk menyajikan ulang mengenai perbedaan yang
ditimbulkan. Pada PSAK10 mengatur mengenai kurs mata uang asing
untuk penyajian ulang mata uang asing dalam mata uang fungsional.
2.2.1 Moneter vs Nonmonneter
Berdasarkan pos moneter yang merupakan bagian dari unit
mmata uang sebagai asset dan liabilitas yang akan diterima dan
dibayarkan dalam jumlah mata uang tetap. Pos moneter juga
merupakan sebuah hak yang diperuntukan pada unit yang telah
ditentukan untuk menerima mata uang tetap. Sedangkan pada pos
nonmoneter tidak memiliki jumlah mata uang yang tetap untuk
diterima dan dibayarkan. Pos non moneter merupakan tidak
memiliki sebuah hak untuk menerima sejumlah mata uang yang
telah ditetapkan.
Beberapa contoh lainnya pada sekuiritas ekuitas seperti
saham yang tidak tetap nilainnya dimasa mendatang. Sedangkan
pada pos moneter seperti arus kas yang tetap dan telah dipastikan,
upah pensiunan dan imbalan kerja yang dibayarkan melalui kas,

6
provinsi yang diselesaikan melalui liabilitas sewa, kas, dan dividen
kas. Serta contoh pos nonmoneter seperti pendapatan dan dibiaya
diterima dan dibayarkan dimuka, namun dimasa mendatang tidak
menerima atau mendapatkan uang, uang muka pada barang dan
jasa, gopdwill, aset yang memiliki wujud, aset tetap, asset hak
guna, persediaan, dan provinsi yang menyelesaikan dengan
menyerahkan aset nonmoneter.
2.2.2 Selisih Kurs
Kurs yang mengalami perubahan berdasarkan pos moneter
untuk mata uang asing antara tanggal transaksi dan penyelesaian
yang timbul selisih kurs. Beberapa teori yang memuat selisih kurs
meliputi prespektif satu transaksi seperti transaksi dagang dan
pelunasan sebagai transaksi tunggal dengan selisih kurs yang
disesuikan transaksi dagang, prespetif 2 transaksi seperti transaksi
terpisah antara laba atau rugi dengan selisih kurs yang memiliki
catatan secara terpisah.
Berdasarkan penjabaran dari akuntansi yang digunakan untuk
transaksi mata uang asing dalam mata uang fungsional untuk
membedakan perubahan kurs yang termuat dalam pos moneter
dengan pembayaran dan pendapatan yang tetap. Serta dalam
perubahan kurs yang termuat 2 prespektif yakni prespektif tunggal
dan prespektif 2 transaksi yang menimbulkan selisih kurs.
2.3 Penjabaran dan Translasi Laporan Keuangan
2.3.1 Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Berdasarkan penjabaran laporan keuangan diperlukan yang
termuat pada PSK 10 meliputi ketidaksamaan laporan entitas mata
uang dengan mata uang fungsionalnya dan digunakan dalam
kepentingan laporan keuangan konsolidasian karena ketidaksamaan
pelaporan mata uang anak perusahaan dan perusahaan asosiasi
dengan perusahaan unduk. Beberapa permasalahan akuntansi yang
akan timbul dalam penjabaran laporan keuangan seperti
penggunaan kurs untuk penjabaran berbagai isi laporan posisi

7
keuangan hingga pos laba rugi dan perbedaan akibat perbedaab
penjabaran laporan keuangan.
Perbedaan penjabaran menggunakan kurs yang berbeda dalam
laporan keuangan pada periode yang sama dengan laporan berbeda
(suksesif). Perbedaan penjabaran harus dijabarkan menggunakan
kurs yang berbeda digunakan pada periode akuntansi suksesif.
Pada PSAK10 diimplemntasikan metode kurs penutup untuk
menjabarkan perbedaan menggunakan rumus (asset neto awal x
(kurs penutup tahun berjalan – kurs penutup tahun lalu)).
Sedangkan pada perhitungan perbedaan penjabaran laba rugi
menggunakan rumus (saldo laba tahun tersebut x (kurspenutup
tahun berjalan – kurs rata-rata tahun berjalan)). Perbedaan
penjabaran dari perhitungan laba rugi untuk tahun berjalan.
Berdasarkan penjabaran laporan keuangan apabila terjadi
ketidaksamaan pada laporan posisi keuangan hingga pos laba rugi
dapat menggunakan perhitungan kurs dengan rumus yang berbeda.
Dalam hal ini untuk menjabarkan perbedaan kurs dapat
menggunakan metode kurs penutup dengan menghitung tahun
berjalan yang dijabarkan pada laporan keuangan laba rugi.
2.3.2 Translasi dan Remeasurement atas Laporan Keuangan dalam
Mata Uang Asing
Translasi merupakan pengubahan mata uang fungsional entitas
menjadi mata uang induk dari operasi luar negeri. Beberapa cara
yang dapat dilakukan dalam mengginakan mata uang asing setelah
operasi diluar negeri yaitu menggunakan kurs pada tanggal
pelaporan ditranslasikan pada asset dan liabilitas, kurs tanggal
transaksi ditranslasikan pada transaksi ekuitas, menggunakan
tanggal translasi atau kurs rata-rata ditranslasikan pada perbedaan
pendapatan dan beban serta laporan arus kas. Menumbulkan
perbedaan dari translasi yang diakui sebadai penghasilan
komprehensi lain. Digunakan untuk catatan, penggunaan rata-rata

8
kurs untuk pendaparan dan beban apabila fluktuasi kurs selama
periode pelaporan keuangan cenderung stabil maka diperbolehkan.
Proses remeasurement dilakukan karena terdapat
ketidaksamaan antara operasi di luar negeri dengan mata uang
lokal, kemudian setelah dilakukan proses translasi. Namun apabila
antara operasi di luar negeri dengan mata uang lokal tidak terjadi
perbedaan mata uang fungsional maka proses translasi dapat
dilakukan secara langsung. Pada proses re,easurement diterapkan
untuk mengubah laporan entitas menjadi mata uang fungsional.
Pada mata uang fungsional alaha penggunaan mata uang untuk
transaksi entitas sedangkan pada mata uang lokal digunakan untuk
transaksi di negara tempat entitas berasa.
Berdasarkan transaksi dan remeasurement dalam laporan
keuangan mata uang asing digunakan untuk mengatasi
ketiksamaan yang terjadi antara operasi di luar negeri dengan mata
uang fungsional. Karena setelah melakukan operasi di luar negeri
mata uang lokal dan mata uang fungsional tidak selalu mengalami
kesamaan.
2.4 Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi Asing
Penyajian data boleh digunakan apabila menggunakan mata uang yang
berbeda dengan mata uang fungionalnya. Perbedaan penyajian entitas anak
dan asosiasi dengan entitas induk dapat dikonsolidasi menggunakan
laporan keuangan berdasarkan PSAK G6 dan PSAK 15. Ketidaksamaan
pelaporan, maka entitas induk harus menjabarkan laporan keuangan
berdasrkan PSAK 10 yang memuat mengenai entitas anak dan entitas
asosiasi, serta mengkonsolidasi laporan keuangan berdasarkan PSAK 65
dan 15.
2.4.1 Proses Konsolidasi
Proses Konsolidasi adalah proses penjabaran keuangan anak
perusahaan dan perusahaan asosiasi asing kemudian dikonsolidasi
pada laporan keuangan perusahaan asung menurut PSAK 4 dan
laporan ekuitas perusahaan asosiasi asing menurut PSAK 15 dala

9
laporan konsolidasian perusahaan induk. Pada anak perusahaan
asing persyaratan prosedur konsolisasi sesuai dengan PSAK 4
seperti menghapus transaksi antar perusahaan dan laporan
keuangan antar perusahaan dengan masalah yang harus dijelaskan
secara lebih rinci.
Berdasarkan goodwill pada konsolidasi sebagai jumlah
pembayaran yang diperuntukan terhadap asset anak dan grup
perusahaan. pelaporan goodwill pada laporan konsolidasi akan
mengalami perbedaan sehingga persyaratan godwill mangacu pada
PSAK10 dengan menjabarkan laporan konsolidasi menggunaka
kurs tutup (akhir tahun). Permasalahan gonwill akan muncul pada
saat proses konsolidasi.
Berdasarkan anak perusahaan dan perusahaan asosiasi asing
yang sering mengalami ketidaksamaan laporan keuangan dengan
perusahaan induk, perlunya dilakukan konsolidasi antara anak
perusahaan dan perusahaan asosiasi asing dengan perusahaan induk
dengan proses konsolidasi mengacu pada PSAK 4, PSAK 15 dan
PSAK 10.
2.5 Pengaruh Perpajakan, Pengungkapan dan Investasi
Pengaruh perpajakan yang memuat laba atau rugi pada transaski mata
uang asing dan selisih nilai tukar yang ditimbulkan dari menjabarkan hasil
dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang yang berbeda yang
berpengaruh pada pajak yang akan dibayarkan. Berdasarkan translasi
laporan keuangan operasional luar negerin yang mengacu pada PSAK 46
mengenai tarif pajak yang akan dibayarkan karena perbedaan translasi
sebesar 25%.
2.5.1 Pengungkapan
Berdasrkan pengungkapan terdapat beberapa kriteria bagi
entitas dalam pelaporan kegiatan oprasinya yang dipengaruh oleh
PSAK 10, meliputi:
1. Selisih kurs dari jumlah yang diakui dalam laba rugi

10
2. Selisih kurs neto dalam pendapatan komprehensif dan
diakumulasi telah diakui.
3. Alasan perubahan mata uang fungsional dari entitas pelaporan
maupun kegiatan usaha luar negeri yang harus diungkapkan.
4. Penyajikan laporan keuangan pada entitas dalam mata uang
berbeda dengan mata uang fungsionalnya.
5. Penyajian laporan keuangan pada entitas berbeda dengan mata
uang fungsionalnya dan syarat-syarat yang telah ditetapkan
tidak terpenuhi seperti mengidentifikasi informasi secara jelas,
membedakan informasi dengan PSAK, mengungkapkan mata
uang yang penyajiannya bersama informasi tambahan.
2.5.2 Investasi Neto pada Kegiatan Usaha Luar Negeri
Berdasarkan neto pada kegiatan usaha luar negeri yang
terdiri dari ruang lingkup investasi neto dan pengakuan pada selisih
kurs. Ruang lingkup investasi neto meliputi perusahaan yang
memiliki pos moneter dengan penerimaan atau pembayaran dari
kegiatan usaha luar negeri. Sedangkan pada pengakuan selisi kurs
yang ditumbulkan daro pos moneter sebagai bentuk dari investasi
neto.
2.6 Contoh Laporan Keuangan Laba Rugi Berdasarkan PSAK 10
2.6.1 Laporan Posisi Keuangan
Berdasarkan pembelian, penjualan, dan beban keseluruhan dari
operasi yang muncul setiap tahun. HPP yang dikonversikan menggunakan
nilai rata-rata tukar. Serta konsekuensi mengabaikan pajak penghasilan.
Berikut contoh pemaparan laporan posisi keuangan dan laba rugi di
translasikan:
Tabel 1. Laporan Posisi Keuangan
£ Nilai Kode US $
Tukar Penjelasan
Kas 100,000 1,4 C 140,000
Piutang 300,000 1,4 C 420,000
Persediaan, at cost 500,000 1,4 C 700,000
Beban Dibayar Dimuka 25,000 1,4 C 35,000
Peralatan dan 1,000,000 1,4 C 1,400,000

11
Bangunan(net
Wesel Taguh Jangka 75,000 1,4 C 105,000
Panjang
Total Aset 2,000,000 2,800,000

Hutang Dagang 500,000 1,4 C 700,000


Porsi Kini atas Hutang 100,000 1,4 C 140,000
Jangka Panjang
Hutang Jangka Panjang 900,000 1,4 C 1,260,000
Total Liabilitas 1,500.000 2,100.000
Modal Saham 300,000 1,1 H 330,000
Laba DItahan:
Saldo, 1/1/Tahun ke-6 B
Laba Bersih Periode 50,000 F 60.000
Berjalan
Saldo, 31/12/Tahun ke-6 150,000 195,000
Kumulatif Penyesuaian 200,000 255,000
Penjabaran Mata Uang
Asing:
Saldo, 1/1/Tahun ke-6 B B 30,000
Penyesuaian periode G 85,000
berjalan
Saldo, 31/12/ Tahun ke-6 115,000
Total Ekuitas Pemegang 500,000 700,000
Saham
Total Liabilitas dan 2,000,000 2,800,000
Ekuitas

Tabel 2. Laporan Laba atau Rugi


£ Nilai Kode US $
Tukar Penjelasan
Penjualan 5.000.000 13 A 6.500.000
HPP -4.000.000 13 A -5.200.000
Depresiasi -300.000 13 A -390.000
Laba Bersih 150.000 13 A 195.000

Berdasarkan contoh dari implementasi kurs pada laporan keuangan


yang memiliki perbedaan yang dijelaskan pada tabel pengkoden.
Penggunaan kode C berarti rate yang digunakan pada akun dari neraca,
penggunaan kode H berarti historical rate untuk mencatat transaksi akun
modal saham, pengkodenan B berarti bakance berdasakan USdollar pada
peride, pengkodean F berarti menjabarkan mata uang asing, dan
pengkoden G penyelesaian terhadap periode berjalan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil resume dapat disimpulkan bahwa pengaruh
perubahan pada nilai tukar valuta asing yang disebabkan beberapa faktor
yakni perbedaan mata uang fungsional dan penyajian data laporan
keuangan. Penggunan akuntansi pada transaksi mata uang untuk
menyajikan mata uang asing secara ulang dengan mata uang fungsional.
Pada penjabaran dan translasi keuangan diimplementasikan apabila
terdapat perbedaan mata uang dengan mata uang fungsionalnya. Beberapa
persyaratan untuk pengungkapan dan ketentuan dalam bertransaksi telah
dijabarkan pada PSAK 4, PSAK 15, dan PSAK 10.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil resume mengenai pengaruh perubahan kurs
valuta asing dapat berguna untuk pembaca dalam penyusunan laporan
posisi keuangan dan laporan laba/rugi. Serta sebagai acuan dalam
penyusunan laporan pengaruh perubahan valuta asing dengan beberapa
referensi pendukung lainnya dengan disesuaikan pada standart penyusunan
laporan keuangan dan penerapannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

PSAK 10. (2022.).Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing.


Shofi dan Rakayana. (2017).Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universita Brawijaya. from
https://id.scribd.com/document/343483386/Makalah-Fix-PSAK-10

14

Anda mungkin juga menyukai