PERBANAS INSTITUTE
BEKASI
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan berkembangnya dunia usaha saat yang bertumbuh semakin pesat. Dimana
perusahaan banyak yang berkembang pesat, bukan hanya mengembangkan usahanya di negara
sendiri tetapi juga perusahaan yang mengembangkan usaha di luar negri. Kondisi seperti ini
mendorong adanya sistem akuntansi setiap perusahaan untuk seragam dan diterima oleh banyak
negara.
Di Indonesia, dikenal dengan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yang mengatur standar
akuntansi dan pelaporan keuangan dan standar akuntansi yang digunakan untuk menyusun
laporan keuangan dan mempunyai kepercayaan publik yaitu PSAK (Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan). Standar ini merupakan kumpulan dari berbagai standar akuntansi di dunia
dan telah disesuaikan untuk digunakan di Indonesia. Kualitas standar akuntansi sangat berperan
dalam pengembangan kualitas struktur pelaporan keuangan global. Standar akuntansi
menetapkan aturan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan dalam laporan
keuangan sehingga memungkinkan pembaca untuk dapat membandingkan laporan keuangan
antar perusahaan yang berbeda.
Industri sektor properti merupakan yang industry yang peka terhadap naik turun
perekonomian.Maka seiring berjalannya waktu, sektor properti bias dibilang menjadi salah satu
industri yang bisa bertahan dari kondisi ekonomi yang besar di Indonesia. Hal ini terbukti
dengan semakin banyaknya perusahaan properti yang memperluas landbank (aset berupa tanah),
memperbanyak bangunan untuk investasi, serta banyak melalukan ekspansi bisnis. Oleh karena
itu implementasi akuntansi yang cocok dengan pedoman akuntansi yang berlaku umum
sangatlah penting. Yaitu adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tentang Properti
Investasi adalah PSAK 13.
PSAK No. 13 Revisi 2015 menyatakan bahwa properti investasi adalah yang dikuasai
untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya dan tidak digunakan
untuk dijual dalam kegiatan sehari-hari. PSAK 13 mengatur pengklasifikasian properti investasi
di dalam suatu laporan keuangan harus dipisah dari properti investasi yang dikonsumsi sendiri.
Properti investasi merupakan bagian dari aset yang tidak digunakan sendiri oleh pemilik.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah sebuah entitas telah memisahkan
properti yang dikonsumsi sendiri dengan properti yang diapakai untuk investasi dalam penyajian
laporan keuangannya dan bagaimana perlakuan akuntansi pada perusahaan properti ini apakah
sudah sesuai dengan PSAK No 13 atau tidak.
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk :
1. Manfaat Teoristis
Hasil dari pembuatan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai
pengimplementasian PSAK 13 pada perusahaan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini digunakan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan tugas Mata
Kuliah Seminar Akuntansi Keuangan. Penelitian ini juga memberikan kesempatan bagi penulis
dalam menerapkan teori-teori yang sudah dipelajari selama perkuliahan berlangsung.
BAB II
PEMBAHASAN
Pendapat Abdul halim (2012:70) dalam buku Analisis Investasi (Belanja Modal) Sektor
Publik-Pemerintah mengemukakan bahwa pengertian investasi adalah termasuk dalam
pengertian yang tidak lain adalah capital expenditure, yang didefinisikan sebagai
belanja/biaya/pengeluaran yang memberi manfaat lebih dari satu tahun. Maka dapat
disimpulkan Investasi merupakan bentuk pengelolaan dan perusahaan dengan cara
penambahan aset perusahaan yang diperkirakan dapat menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan di masa depan.
Sangat penting untuk membedakan antara properti investasi dan aset tetap karena salah
dalam penglasifikasian, berdampak signifikan pada penilaian aset segi pengakuan dan
pengukuran nilai aset tersebut (Hisar, 2012:7). Yang membedakan properti investasi dari
properti yang digunakan sendiri adalah properti investasi menghasilkan arus kas yang
sebagian besar tidak bergantung pada aset lain yang dikuasasi entitas.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian mengenai PSAK 13 yaitu property sangatlah penting bagi
perusahaan, dan penting juga mengenai pengungkapan dan pengukurannya untuk disajikan
kedalam laporan keuangan.
3.2 Saran
Pelaku bisnis harus memperhatikan terkait PSAK 13 tersebut dikarenakan berkaitannya
dengan property yang dimiliki, bagaimana perlakuannya lalu terkait penyajian dan
pengungkapannya harus sesuai dengan PSAK 13 agar pembaca laporan keuangan bisa
dengan mudah menerima informasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Properti Investasi,
Jakarta.
Sartika, 2012. Analisis Implementasi PSAK 13 : Properti Investasi Studi Kasus pada Perusahaan
Non-Keuangan yang terdaftar di BEI Tahun 2008-2009. Universitas Indonesia. Jakarta.