Anda di halaman 1dari 5

RESUME MATERI

PENILAIAN INVESTASI SEKTOR PUBLIK


MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Oleh :
NAMA : STEFANI NAWANGSIH
NIM : 1922600180
PRODI : AKUNTANSI
A. Investasi Sektor Publik
Pada dasarnya investasi merupakan sebuah upaya yang dilakukan seseorang
dengan melakukan penanaman modal untuk mendapatkan keuntungan dikemudian
hari. Modal tersebut bisa berupa uang atau sumber daya yang lain yang bisa
memberikan manfaat dimasa yang akan datang.
Dalam organisasi sektor publik, investasi publik sangat berkaitan dengan
penganggaran modal/investasi yang merupakan proses untuk menganalisis proyek-
proyek dan memutuskan apakah proyek tersebut dapat dipenuhi oleh anggaran atau
modal/investasi. Agar investasi publik dapat dilaksanakan secara efisien, maka
perlu dilakukan analisis investasi yang mendalam.
Program investasi ini merupakan bentuk dari dual budgeting dimana anggaran
investasi dan anggaran rutin dipisahkan, fokus perhatiannya ditujukan untuk
mengintegrasikan kebijakan dengan pengeluaran. Namun dalam praktiknya
terdapat beberapa permasalahan yang sulit diselesaikan antara lain :
a. Memastikan bahwa program yang diajukan merupakan program yang
komprehensif (menyeluruh).
b. Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang.
c. Mengevaluasi relevansi proyek yang ada.
d. Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi
dan pengeluaran rutin.
Untuk menentukan kebutuhan investasi, maka perlu dilakukan evaluasi
yang mencakup :
a. Inventarisasi investasi.
b. Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilai
investasi, kondisi barang modal yang saat ini ada, apakah baik atau
buruk.
c. Cakupan layanan tingkat investasi yang sekarang ada.
d. Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang
akan datang.
e. Inventarisasi kebutuhan investasi.
f. Evaluasi kelayakan investasi.
g. Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek teknis, sosial budaya,
finansial, ekonomi dan aspek distribusi.

B. Penentuan Kebutuhan Investasi Publik


Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang
ditetapkan. Analisis yang mendalam berkaitan dengan investasi perlu dilakukan
karena investasi publik berkaitan dengan transparansi dan kewajaran anggaran. Ada
beberapa cara dalam menggolongkan usul-usul investasi adalah sebagai berikut :
1. Investasi Penggantian
Penilaian investasi perlu mempertimbangkan umur teknis ( kemampuan
modal dalam memberikan manfaat) dan umur ekonomis (waktu efektif
modal dapat memberikan manfaat) dari barang yang akan dibeli. Bila
dirasa umur ekonomis barang sudah habis, maka diperlukan pembelian
barang yang baru untuk menggantikan barang yang lama.
2. Investasi Menambah Kapasitas
Investasi penambahan modal dilakukan apabila terjadi tuntutan
peningkatan cakupan pelayanan. Jumlah penambahan barang modal harus
ditentukan oleh produktivitas dari barang modal yang ada. Penambahan ini
dilakukan apabila barang modal yang ada sudah tidak efisien lagi
sementara cakupan pelayanan mengalami peningkatan.
3. Investasi Baru
Investasi dapat berupa investasi baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Untuk investasi baru, perlu pertimbangan mengenai aspek teknis,
ekonomi, sosial budaya, dan aspek distribusi.
C. Aspek Kelayakan Investasi
1. Aspek Teknis
Aspek ini merupakan bagian terpenting yang harus dipertimbangkan. Jika
investasi tersebut dinilai tidak layak dalam aspek teknisnya maka usulan investasi
tersebut menduduki prioritas pertama untuk ditolak.
2. Aspek Sosial dan Budaya
Aspek ini menyangkut pertimbangan pendistribusian pelayanan yang adil dan
merata sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat termasuk
juga aspek legal dan lingkungan.
3. Aspek Ekonomi dan Finansial
Aspek ini meliputi kegiatan menganalisis suatu proyek yang diusulkan apakah
akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan yang menyeluruh
serta apakah kontribusi tersebut cukup besar dalam menentukan penggunaan
sumber daya yang digunakan.
4. Aspek Distribusi
Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan dengan masalah
distribusi pelayanan kepada publik secara adil dan merata. Untuk itu perlu
diketahui siapa yang akan menerima manfaat atau keuntungan yang didapatkan
dari proyek tersebut.
D. Faktor yang mempengaruhi investasi publik
1. Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yang diperoleh
dari suatu proyek dengan tingkat risiko tertentu. Jika proyek tersebut tidak
memberikan keuntungan yang diisyaratkan maka proyek tersebut harus ditolak.
2. Inflasi
Penilaian investasi harus memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi. Jika tingkat
inflasi semakin tinggi, semakin rendah nilai riil keuntungan di masa depan yang
diharapkan sehingga semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan. Inflasi
yang tinggi menyebabkan required rate of return semakin tinggi.
3. Risiko Ketidakpastian
Required rate of return akan semakin tinggi jika risiko investasi naik. Hal yang
dapat meningkatkan risiko investasi antara lain ketidakpastian ekonomi dan
hukum, kekacauan sosial politik, tidak adanya jaminan keamanan, dan kebijakan
yang tidak konsisten. Terjaminnya keamanan investasi, penegakan hukum dan
demokrasi, terjaminnya property right dan contract right dapat menurunkan risiko
investasi.
4. Capital Rationing
Merupakan keadaan yang dihadapi organisasi ketika terdapat masalah
ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran investasi. Penilaian investasi
juga harus memperhatikan beberapa faktor lain yaitu, tingkat utang pemerintah,
tingkat kesempatan sosial yang dikorbankan dan social time preference
E. Teknik Penilaian Investasi Publik
 Langkah-langkah untuk mengevaluasi proyek investasi
1. Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan
2. Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan
3. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah
4. Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektivitas biaya yang
tinggi
 Teknik penilaian investasi
1. Metode Penilaian Investasi Tradisional
a. Rate of Return Capital
Laba Akuntansi
ROCE =
Jumlah Modal yang Diinvestasikan
Masalah yang dihadapi ketika menggunakan metode ini adalah :
- Perhitungan angka akuntansi didasarkan pada konsep sistem akrual
dan memasukkan item bukan kas, seperti depresiasi dan cadangan
kerugian piutang.
- Hanya mengukur periode tunggal tanpa memperhitungkan nilai waktu
uang.
b. Payback Period
Investasi Awal
PP =
Keuntungan Tahunan
Teknik ini digunakan untuk mengetahui jumlah waktu pengembalian
investasi. Kelemahan dari teknik ini yaitu :
- Mengabaikan penerimaan investasi yang diperoleh setelah payback
period dicapai.
- Mengabaikan nilai waktu uang,
- Tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi yang
bersifat muttually exclusive.
2. Metode aliran kas yang didiskontokan
a. Net Present Value
NPV = (Cash Flow × Present Value) – Investasi
Teknik ini digunakan dengan mendiskontokan aliran kas dimasa yang
akan datang dengan faktor diskonto tertentu. Jika NPV bernilai positif
maka proyek diterima, jika NPV bernilai negatif maka proyek harus
ditolak.
b. Internal Rate of Return
IRR merupakan ukuran yang menyetarakan aliran kas bersih dimasa yang
akan datang dengan pengeluaran investasi awal. IRR dinyatakan dalam
bentuk prosentase, semakin besar nilai IRR maka proyek akan memiliki
kemungkinan untuk diterima.

Anda mungkin juga menyukai