Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat, taufiq
serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul : “PENGUJIAN
SUBSTANTIF TERHADAP INVESTASI” Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan tugas perkuliahan AUDITING 2 pada Program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.
Dengan tersusunnya Makalah ini penulis berharap kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah
AUDITING 2 berkenan meluangkan waktu untuk membina dan membimbing pembuatan makalah
yang ditugaskan kepada Mahasiswa. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Tumirin. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.
2. Bapak Aufa Selaku Ka. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas
Muhammadiyah Gresik.
3. Bapak ABDULLAH MUJADDID, S.E., M.M., BKPselaku pengampu Mata Kuliah AUDITING 2 yang
dengan telaten dan sungguh-sungguh dalam menyampaikan materinya.
4. Rekan-rekan seangkatan Tahun Akademik 2021-2022 yang selalu saling memberikan semangat
dalam menyelesaikan tugas.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu dengan
kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian untuk menjadikan periksa
dan penulis berharap atas kritik dan saran, guna perbaikan dalam penulisan makalah ini. Amin.
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, deviden, dang uang sewa) untuk
apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi. Istilah
tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan
keuntungan pada masa depan. Investasi juga sering disebut sebagai penanaman modal.
investasi merupakan pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan aktiva
lain yang biasanya dimiliki perusahaan untuk digunakan dan tidak dimaksudkan untuk
diperdagangkan. Aktivitas investasi dapat bertujuan untuk kepemilikan semata suatu
perusahaan dapat juga bertujuan untuk memperoleh tambahan pendapatan dari deviden.
Investasi saham merupakan salah satu instrumen keuangan yang termasuk dalam klasifikasi
aset keuangan atau kewajiban keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
dengan kriteria untuk diperdagangkan (trading) dan untuk ditetapkan atau dimiliki (designated)
mengacu pada PSAK 50 (IAI, 2019d).
4
BAB II
PEMBAHASAN
Investasi disajikan dalam laporan posisi keuangan mengacu pada PSAK 1 (IAI,
2019a). Menurut tujuannya, investasi dibedakan atas dua jenis, yaitu: (1) Investasi
jangka pendek yang umumnya berupa surat-surat berharga yang harga pasarnya relatif
stabil seperti saham dan obligasi dengan tujuan hanya menanamkan kas yang tidak
terpakai untuk sementara waktu; (2) Investasi jangka panjang yaitu bertujuan untuk
kepemilikan dan pemerolehan suatu pendapatan bunga dan deviden, seperti saham,
obligasi, piutang hipotek, dan piutang wesel.
5
satu atau lebih cara berikut ini: (a) keterwakilan dalam dewan direksi atau organ setara
di investee; (b) partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi
dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya; (c) adanya
transaksi material antara investor dengan investee; (d) pertukaran personel manajerial;
atau (e) penyediaan informasi teknis pokok, mengacu pada PSAK 15 (IAI, 2019b).
Ketika melakukan kegiatan investasi risiko yang mungkin terjadi yakni kerugian
atas pembelian saham perusahaan lain karena adanya kejadian yang tidak dapat
diprediksi yang menyebabkan perusahaan tidak dapat membayarkan deviden kepada
pemegang saham. Besarnya risiko investasi surat-surat berharga saham menimbulkan
kewajiban bagi perusahaan untuk melakukan pengendalian internal yang baik untuk
meminimalisir risiko bawaan sebagai akibat dari investasi saham. Selain melakukan
pengendalian internal yang baik dan tepat, pemeriksaan oleh pihak ketiga juga dirasa
perlu yang dilakukan untuk memastikan bahwa investasi bebas dari salah saji yang
bersifat material. Pengauditan terhadap laporan keuangan perusahaan juga bertujuan
untuk menyelaraskan informasi antara pihak internal dan eksternal perusahaan.
6
dijelaskan dalam Standar Audit 315 (IAPI, 2013d) yakni mengenai lingkungan
pengendalian, proses penilaian risiko suatu entitas, sistem informasi termasuk proses
bisnis yang terkait yang relevan dengan pelaporan keuangan, aktivitas pengendalian
yang relevan dengan audit, dan pemantauan atas pengendalian. Dalam kasus PT Rukun
Raharja ini
auditor telah melaksanakan proses pengauditan auditor harus mematuhi ketentuan
perencanaan dan pelaksanaan audit berdasarkan standar audit yang mengacu pada
Standar Audit 200 (IAPI, 2013a), dan diketahui bahwa dalam pengendalian internal di
perusahaannya sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan prosedur audit. Yang
artinya tidak adanya defisiensi dalam pengendalian internal yang ditemukan oleh
auditor seperti apa yang mengacu pada Standar Audit 265 (IAPI, 2013b).
Dalam merancang proses audit yang akan dilakukan sebelumnya auditor perlu
merencanakan proses audit untuk membantu dalam mengdentifikasi dan
menyelesaikan permasalahan yang potensial secara tepat waktu serta membantu
auditor dalam mengorganisasi dan mengelola perikatan audit dengan baik sehingga
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien mengacu pada Standar Audit 300 (IAPI,
2013c). Adapun tahapan pengujian substantif terhadap saldo investasi di laporan posisi
keuangan yang dimiliki oleh PT Rukun Raharja terdiri atas lima tahapan sebagai berikut:
7
4. lakukan pengusutan saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun lalu
5. mengusut postingan pendebitan dan pengkreditan akun investasi ke jurnal yang
bersangkutan; dan
6. melakukan rekonsiliasi akun kontrol investasi dalam buku besar pembantu
investasi.
B. Prosedur Analitik
Dalam prosedur analitik, dilakukan pengujian terhadap rasio-rasio yang
berhubungan dengan akun investasi, seperti rasio investasi sementara dengan aset
lancar, rasio investasi jangka panjang dengan aset lancar, dan Rate of Return setiap
golongan investasi.
C. Pengujian Terhadap Transaksi Rinci
Tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk mengidentifikasi dan menilai risiko
kesalahan penyajian material baik karena adanya kecurangan maupun kesalahan
pada tingkat laporan keuangan dan asersi yang mengacu pada Standar Audit 315
(IAPI, 2013d). Maka dilakukanlah pengujian terhadap transaksi rinci yang
berhubungan dengan investasi saham. Hal pertama yang dilakukan oleh auditor
yakni memeriksa dokumen yang mendukung pemerolehan surat-surat berharga
pada tanggal laporan posisi keuangan. Pada saat dilakukan pemeriksaan, auditor
memperoleh informasi bahwa salah satu perusahaan yang sahamnya dimiliki dengan
persentase kepemilikan 25% mengalami kepailitan, sehingga hal tersebut dianggap
akan mempengaruhi nilai investasi saham yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh
karena itu, dilakukan penghitungan kembali terhadap nilai investasi dan dividen
saham pada tahun yang diaudit, serta memeriksa dokumen-dokumen yang
mendukung pemerolehan investasi saham pada tanggal laporan posisi keuangan.
Kumpulkan bukti yang cukup dan memadai mengenai transaksi investasi agar dapat
mendukung opini yang akan disajikan dalam laporan auditor dengan cara
memperoleh bukti audit yang tepat mengacu pada Standar Audit 500 (IAPI, 2013f).
8
D. Pengujian Terhadap Akun Rinci
Pengujian terhadap akun rinci dilakukan dengan mempelajari notulen rapat
pemegang saham karena dalam catatan tersebut terdapat informasi mengenai
keputusan-keputusan pemegang saham, salah satunya keputusan yang
berhubungan dengan penanaman dana dalam bentuk investasi jangka panjang
dalam tahun pengauditan. Setelah mempelajari notulen rapat, auditor meminta
klien (PT Rukun Raharja) untuk membuat daftar semua investasi yang dimiliki pada
tanggal laporan posisi keuangan. Jika dibuat oleh klien, maka auditor berkewajiban
untuk menguji ketelitian informasinya. Jika memiliki surat berharga yang berada di
tangan pihak lain, maka auditor harus memperoleh konfirmasi dari pihak pemegang
surat berharga. Lakukan rekonsiliasi penyajian dalam laporan posisi keuangan sesuai
dengan hasil konfirmasi pihak lain tersebut dan lakukan pemeriksaan terhadap polis
asuransi surat berharga yang menunjukkan hak kepemilikan terhadap investasi
saham yang tercantum di laporan posisi keuangan, terutama pada surat berharga
saham perusahaan yang mengalami pailit. Terakhir, bandingkan metode penilaian
investasi saham yang digunakan dengan standar akuntansi yang berlaku.
E. Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan
Tahapan terakhir dalam pengujian substantif investasi saham adalah verifikasi
penyajian dan pengungkapan akun investasi saham pada laporan posisi keuangan.
Periksa klasifikasi surat berharga investasi saham sementara dan jangka panjang
dengan mewawancarai direktur keuangan mengenai kebijakan akuntansi investasi
saham. Selain itu, dengan menggunakan notulen rapat auditor juga dapat
menentukan penyajian investasi oleh klien telah sesuai dengan standar yang berlaku
atau tidak sesuai dengan standar yang berlaku.
9
menghasilkan bunga, royalti dan dividen harus diakui bila besar kemungkinan manfaat
ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan dan jumlah
pendapatan dapat diukur dengan andal mengacu pada PSAK 23 (IAI, 2019c).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program pengujian subtantif terhadap utang usaha berisi prosedur audit yang
dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang telah diuraiakan di atas. Tahap-
tahap prosedur audit dimulai dari pemeriksaan yang bersifat luas dan umum sampai ke
pemeriksaan yang bersifat rinci.
Dalam prosedur audit awal tahapan yang perlu dilakukan oleh auditor yaitu: (a)
melakukan pengusutan saldo investasi yang tercantum dalam neraca ke saldo akun
investasi yang bersangkutan dalam buku besar; (b) melakukan penghitungan kembali
saldo akun investasi yang terdapat dalam buku besar; (c) melakukan review terhadap
adanya mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun investasi; (d)
lakukan pengusutan saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun lalu; (e) mengusut
postingan pendebitan dan pengkreditan akun investasi ke jurnal yang bersangkutan; dan
(f) melakukan rekonsiliasi akun kontrol investasi dalam buku besar pembantu investasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
IAPI. (2013a). Standar Audit (SA) 200 Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan.
IAPI. (2013c). Standar Audit (SA) 300 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
12