Anda di halaman 1dari 11

PROPERTI DAN INVESTASI

Disusun Oleh:
M. Kasyful Muslim (192369A)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM
2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang PROPERTI INVESTASI.
Makalah ini telah Penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu Penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka Penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar Penulis dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata Penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Mataram, 30 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1
C. Tujuan..................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
A. PSAK 13 Tentang Properti Investasi ..................................................................................... 2
B. Klasifikasi Properti Investasi ................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 7
Kesimpulan ................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana dari investor atau pengusaha
guna membiayai kegiatan produksi untuk mendapatkan profit di masa yang akan datang.
Investasi tercipta dari pendapatan yang di tabung atau dari penanaman modal baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh berbagai pihak dengan tujuan memperbesar output
dan meningkatkan pendapatan di kemudian hari. Investasi yang lazim di sebut dengan
istilah penanaman modal, akan memberikan banyak pengaruh kepada perekonomian
suatu Negara ataupun dalam cakupan yang lebih kecil, yaitu daerah. Adakalanya pada
suatu tingkat pendapatan nasional tertentu, tingkat investasi mencapai tingkat yang tinggi
dan menjadi sangat berbeda pada saat-saat lainnya. Hal ini dapat dimungkinkan karena
besarnya tingkat investsi yang sangat bergantung kepada besarnya harapan yang akan
dicapai di masa yang akan datang.
Apabila ramalan di masa akan datang prospektif, maka ada kecenderungan para
investor akan melakukan lebih banyak investasi, dan begitu pula sebaliknya Ada dua
peran investasi dalam makro ekonomi. Pertama, karena merupakan pengeluaran yang
cukup besar dan tidak mudah habis. Perubahan besar dalam investasi akan sangat
mempengaruhi permintaan Agregat dan ahirnya akan berpengaruh juga pada output dan
kesempatan kerja. Kedua, investasi akan mendorong terjadinya akumulasi modal,
penambahan stok bangunan gedung dan peralatan penting lainnya akan meningkatkan
output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan suatu bangsa di bidang
ekonomi untuk jangka panjang. Dengan demikian investasi memainkan dua peran yakni
mempengaruhi output jangka pendek melalui dampaknya terhadap permintaan Agregat
dan mempengaruhi laju pertumbuhan output jangka panjang melalui dampak
pembentukan modal terhadap output potensial dan penawaran Agregat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari PSAK 13 tentang Properti Investasi?
2. Apa klasifikasi dari Properti Investasi?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui PSAK 13 tentang Properti Investasi.
2. Dapat mengetahui klasifikasi Properti Investasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PSAK 13 Tentang Properti Investasi


Defenisi investasi menurut PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan
untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi
seperti bunga,royalti, dividen dan uang sewa, untuk apreasiasi nilai investasi atau untuk
manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan. Investasi dapat juga dianggap sebagai pemanfaatan surplus kas
untuk memperoleh pendapatan dalam jangak panjam dan memanfaatkan dana yang
belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas.
Perlakuan akuntansi untuk investasi dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya
diatur dalam PSAK 13.
Penerbitan ED PSAK 13 (revisi 2011): Properti Investasi
bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf dalam ED
PSAK 13 tersebut. Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut
ini hal yang diharapkan masukannya:
1. Properti dalam proses pembangunan dan pengembangan
Properti dalam proses pembangunan dan pengembangan berdasarkan PSAK
13 (revisi 2007) diakui sebagai aset tetap sampai aset tersebut selesai dibangun
setelah itu aset tersebut direklasifikasi menjadi properti investasi. Dalam ED PSAK
13 (revisi 2011) ketentuan ini berubah, properti tersebut langsung diakui sebagai
properti investasi sejak proses pembangunannya. Dengan demikian maka entitas
memiliki pilihan menggunakan nilai wajar sejak properti investasi tersebut dibangun
apabila memang nilai wajarnya dapat ditentukan secara andal.
2. Ketentuan Transisi
Entitas menerapkan Pernyataan ini secara prospektif. Saldo properti investasi
dalam proses pembangunan dan pengembangan harus diklasifikasi sesuai dengan
tujuannya, dan berlaku perlakuan akuntansi sesuai dengan Pernyataan ini. Selisih
penilaian dibebankan ke saldo laba.
3. Tanggal Efektif
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012.

2
Secara umum perbedaan antara ED PSAK 13 (revisi 2011): Properti Investasi
dengan PSAK 13 (2007): Properti Investasi adalah sebagai berikut:

PERBEDAAN DENGAN IFRSs


ED PSAK 13 (revisi 2011): Properti Investasi mengadopsi seluruh pengaturan
dalam IAS 40 Investment Propertyper 1 Januari 2009, kecuali:
1. Paragraf 80, 81, 82, 83, dan 84 mengenai ketentuan transisi karena ketentuan
tersebut telah diadopsi pada PSAK 13 (revisi 2007) sehingga tidak perlu lagi
diadopsi.
2. Paragraf 85, 85A, dan 85B mengenai tanggal efektif karena PSAK 13 (revisi 2011)
memiliki ketentuan tanggal efektif yang berbeda.
3
3. IAS 40 paragraf 23 menjadi PSAK 13 (revisi 2010) paragraf 22. Paragraf berikutnya
menyesuaikan.
B. Klasifikasi Properti Investasi
Menurut PSAK 13 (revisi 2007), properti investasi adalah properti (Tanah atau
bangunan atau bagaian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh
pemilik atau lessee / penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rentasl
atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya tidak untuk digunakan dalam produksi atau
npenyediaan barang atau jsa atau unutk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan
usaha Sehari-hari.
Dalam PSAK 13 juga diberikan definisi mengenai properti yang digunakan sendiri
(owner occupied property ), yaitu properti yang dikuasai (Oleh pemilik atau lesse melalui
sewa pembiayaan) untuk digunakkan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa
untuk tujuan administratif. Perbedaan utama antara properti investasi dan propertis yang
digunakan sendiri adalah properti investasi menghasilkan arus kas yang sebagian besar
independen aset tetap.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dilihat beberapa perbedaan antara aset tetap
dan properti investasi, yaitu properti investasi harus berbentuk properti (yaitu tanah atau
bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) dan digunakan untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai.
Sebagai contoh, jika suatu entitas membeli sebidang tanah. Pernyataannya
diklasifikasikan sebagai aset tetap atau properti investasi? Klasifikiasinya tergantung
darin tujuan entitas dalam mmperoleh tana tersebut, Apabila tanah tersebut digunakkan
dalam kegiatan operasional (misalnya di atas tabah akan dibangun gedung yang diunakan
sebagai kantor perusahaan) maka tanah tersebut merupakan aset tetap. Namun, apabilah
tanah tersebut tidak digunakan dalam kegiatan operasional, tetapi dengan tujuan akan
dijual kembali dimasa depan karena prusahaan memiliki keyakinan harga tanah tersebut
akan terus mengalami kenaikan nilai,maka tanah tersebut merupakan properti investasi.
Berikut adalah beberapa contoh aset dari properti investasi.
1. Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk
dijual jangka pdek dalam kegiatn usaha sehari-hari.
2. Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaanya di masa depan belum di tentukan.

4
3. Bangunan yang dimiliki oleh entitas ( atau dikuasai oleh entitas melalui sewa
pembiayaaan ) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa
operasi.
4. Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain
melalui satua atau lebih sewa operasi.
Sedangkan contoh aset yang bukan merupakan properti investasi adalah sebagai
berikut:
1. Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari atau
sedang dalam proses pembangunan atau pengembangan untuk dijual.Contoh proerti
yang diperoleh secara ekslusuif denagn maksud untuk dijual dalam waktu dekat atau
untuk pengembangan dan di jual kembali.
2. Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak ketiga.
3. Properti yang digunakan sendiri.ini merupakan aset tetap
4. Properti dalam proses konstruksi atau pengembangan yang di masa depan digunakan
sebagai properti investasi.PSAK 16 aset tetap berlaku untuk properti tersebut hingga
proses pembangunan atau pengembangan selesai.
5. Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan.
Apabila bagian properti tersebut dapat di jual secara terpisah atau dapat disewakan
kepada pihak lain secara terpisah melalui sewa pembiayaan, maka entitas harus mencatat
kedua baagian itu secara terpisah, yaitu bagian pertama sebagai investasi dan bagian
kedua sebagai aset tetap. Namun jika bagian tersebut tidak dapat dijual secara terpisah,
maka klasifikasi properti tersebut ditentukan oleh bagian yang jumlahnya signifikan.
Misalkan, bagian yang digunakakn dalam proses produksi atau persediaan barang-barang
atau jasa atau untuk tujuan administratif tidak signifikan, maka seluruh properti di
klasifikasikan sebagai properti investasi.
Dalam beberapa kasus lainnya , entitas dapat menyediakan tambahan jasa kepada
para penghuni properti yang dimilikinya. Apabila jasa tersebut tidak signifikan terhadap
keseluran perjanjian (Arrangement), maka entitas memperlakukan properti tersebut
sebagai properti investasi.
Contohnya adalah ketika pemilik bangunan suatu kantor menyediakan jasa
keamanan dan pemeliharaan bangunan kepada penyewa yang menghuni bangunan. Jasa
keamanan dan pemeliharaan gedung bukanlah jumlah yang signifikan dibandingkan
uang sewa yang dibayarkan penghuni bangunan.Namum dalam kasus yang lain, jasa

5
yang disediakan tersebut dapat bernilai cukup signifikan. Sebagai contoh, apabila entitas
memiliki dan mengelola hotel, dan apabila jasa yang diberikan kepada para tamu hotel
merupakan dibayar oleh tamu hotel, maka properti tersebut termasuk properti yang
digunakan sendiridan bukan properti investasi.
Sebagai contoh, PT. Global dan anak perusahaannya memiliki propertis sebagai
berikut:
1. Tanah yang dimiliki PT Global, yang diibeli dengan tujuan untuk dijual kembali
apabila harganya meningkat.
2. Bangunan kosong milik PT Global dan disewakan sebagai operasi.
3. Properti yang dimiliki oleh PT Duta, anak perusahhan PT Global ( yang merupakan
perusahhan real estat), yang akan dijual perusahhan sebagai dari aktivitas bisnisnya.
4. Properti PT Global yang digunakan dalam proses produksi.
5. Hotel yang dimiliki oleh PT Royal, anak perusahhan PT Global lainnya, dan PT
Royal Memiliki jasa keamanan untuk barang milik tamu hotel.
Properti nomor 1 dan 2 termasuk ke dalam properti investasi. Properti nomor 5
juga merupakan properti investasi apabila jasa keamanan untuk barang milik tamu hotel
merupakan komponen yang signifikan. Properti nomor 3 merupakan persediaan (sesuai
PSAK 14 persediaan) dan properti nomor 4 merupakan aset tetap (PSAK 16 Aset tetap).

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Defenisi investasi menurut PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan
untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth ) melalui distribusi hasil investasi seperti
bunga,royalti, dividen dan uang sewa, untuk apreasiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain
bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan
perdagangan.
Menurut PSAK 13 (revisi 2007), properti investasi adalah properti (Tanah atau
bangunan atau bagaian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik
atau lessee / penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rentasl atau untuk
kenaikan nilai atau kedua-duanya tidak untuk digunakan dalam produksi atau npenyediaan
barang atau jsa atau unutk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha Sehari-hari.
PSAK 13 (revisi 2007) diakui sebagai aset tetap sampai aset tersebut selesai dibangun setelah
itu aset tersebut direklasifikasi menjadi properti investasi.
PSAK 13 (revisi 2011), diakui sebagai properti investasi sejak proses
pembangunannya. Entitas memiliki pilihan menggunakan nilai wajar sejak properti investasi
tersebut dibangun apabila memang nilai wajarnya dapat ditentukan secara andal.

7
DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi Intermediate Jilid 3.


Baridwan, zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi 8. Jogjkarta: Fakultas Ekonomi UGM
Liestyowati.2009. Modul Perkuliahan Semester Ganjil Tahun Akademik 2009/2010.
Universitas Mercu Buana.
ED-PSAK-13.pdf
PSAK Seputar PSAK Lapran Keuangan Tahunan
SMRA-Interim-Acc----Q2-2014-Idn.pdf
https://husniproperti.com/jual-beli-properti-cepat-laku/

Anda mungkin juga menyukai