Antara
PT. PRIVATE FUNDER NUSANTARA dan PT RAHMA
SENTOSA MINERAL
Pada hari ini _________Tanggal ____Bulan November Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga
(___/___/2024), bertempat di Jakarta masing-masing yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama : Malik Setiawan
Jabatan : Direktur Utama
Alamat Perusahaan : Sunburst CBD, Jl. Kapten Soebijanto Djojohadikusumo
No.8, Roseville SOHO and SuLengkong Gudang, South
Tangerang City, Tangerang, Banten 15321
NIK :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan disebut Pemilik Dana/investor,
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
I. Nama :
Jabatan : Direktur Utama
Alamat Perusahaan :
NIK :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri disebut sebagai Pemilik
Proyek/Usaha, yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PENDAHULUAN
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas Berkah dan Ridho-Nya, kami kedua belah pihak
akan melaksanakan suatu perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan baik itu
untuk kami kedua belah pihak, maupun untuk masyarakat yang terkena dampak langsung
maupun tidak langsung dari kerjasama usaha bersama ini.
Dengan dilandasi saling percaya, kejujuran dan profesionalisme PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA yang secara bersama-sama, untuk selanjutnya disebut PARA
PIHAK.
PARA PIHAK telah bersepakat dan setuju untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama
1.1. PIHAK KEDUA mempersiapkan Proposal Proyek yang hendak dikerjakan, meliputi
Company Profile, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Cashflow, Time Schedule dan
Estimasi Untung Rugi Usaha
1.2. DIREKSI berarti orang orang yang ditunjuk sebagai perwakilan perusahaan terkait dan
diberi wewenang penuh melakukan tindakan dalam ruang lingkup tugas tertentu dan
dalam wewenang yang diberikan padanya.
1.3. Cashflow merupakan laporan keuangan mengenai informasi pengeluaran dan
penerimaan kas dalam suatu periode tertentu yang diketahui oleh para pihak
1.4. RAB (Rincian Anggaran Biaya) adalah perkiraan perhitungan kebutuhan biaya biaya yang
diperlukan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan atau proyek dari PIHAK KEDUA sehingga
menjadi salah satu dasar bagi PIHAK PERTAMA dalam pencairan dana investasinya
dalam proyek dan atau pekerjaan tersebut
1.5. BEP (Break Event Point) adalah suatu kondisi dimana tingkat pendapatan PIHAK KEDUA
sama besarnya atau setara dengan tingkat pengeluaran atau investasi yang dikeluarkan
oleh PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan proyek yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA
1.6. KONSULTAN PENGAWAS berarti suatu tim pengawas yang ditunjuk dan dibentuk oleh
PIHAK PERTAMA dalam tugas dan wewenang dalam bidang pengawasan proyek dan
atau pekerjaan dari PIHAK KEDUA yang berhubungan dengan Cash flow dan Sharing
Profit yang di sepakati atau Setidak tidaknya Diketahui oleh Para Pihak
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
2.1. Maksud dan Tujuan Perjanjian Kerjasama Investasi ini adalah mengikatkan PARA PIHAK
dalam suatu wadah usaha yang saling menguntungkan satu sama lain yang bertujuan
membangun perekonomian di daerah masing-masing dan berdampak luas bagi
masyarakat sekitar.
2.2. PIHAK PERTAMA sebagai Pemilik Modal bermaksud memberikan dananya kepada
PIHAK KEDUA untuk modal usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan bagi PARA
PIHAK.
2.3. PIHAK KEDUA sebagai Pemilik Usaha atau Pengelola Proyek, bermaksud menjalankan
dan mengembangkan usahanya dengan tujuan mendapatkan keuntungan dengan system
Kemitraan.
2.4. Yang dimaksud dengan Dana Investasi adalah dana untuk pembiayaan suatu usaha/
proyek yang dicairkan dalam mata uang rupiah yang telah diketahui secara sah
sumbernya dan disetujui pemanfaatannya oleh Instansi Pemerintah yaitu Kementerian
Keuangan RI, BI, Bank Pelaksana, BKPM, PPATK, OJK dan Badan Intelijen Negara.
2.5. PARA PIHAK sepakat untuk saling bahu-membahu dan berkoordinasi di dalam
Perjanjian Kerjasama ini sesuai fungsi masing-masing sehingga tercapai tujuan dari isi
3.1. PIHAK PERTAMA menyanggupi dan menyetujui Pembiayaan Pertambangan Biji Nikel
senilai Rp. 2.178.500.000,- ( Dua Milyar Seratus Tujuh Puluh Delapan Lima Ratus Ribu
Rupiah) yang akan diikerjakan dan atau dikelola oleh PIHAK KEDUA dalam bentuk
Investasi Berjangka.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
4.1. PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA diharuskan membuka Rekening Operasional
Bersama setelah Dana Investasi aktif sebagai syarat mutlak pemanfaatan Dana untuk
Pembiayaan Proyek yang telah disepakati bersama.
4.2. PIHAK KEDUA wajib memberikan Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek secara
berkala per 1 Bulan Di Awal kepada PIHAK PERTAMA.
4.3. PIHAK KEDUA akan mengkonfirmasi dan memberikan hasil laporan progress balasan
kepada PIHAK PERTAMA dalam 3 ( Tiga ) Bulan ke depan setelah Pasal 4 ayat (5)
dilaksanakan.
4.4. PARA PIHAK sepakat semua Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek akan
diberikan secara resmi dengan menggunakan Kop Surat Perusahaan yang dikelola oleh
PIHAK KEDUA atau Perusahaan yang menjadi rekanan PIHAK KEDUA.
4.5. Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek akan diserahkan PIHAK KEDUA secara
langsung atau melalui email kepada PIHAK PERTAMA.
4.6. Jika PIHAK KEDUA tidak memberikan Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek
selama tiga (3) bulan berturut-turut maka PIHAK PERTAMA berhak memblokir Dana
Investasi di Rekening Penampung dan Rekening Operasional milik PIHAK KEDUA.
Selanjutnya PIHAK KEDUA dinyatakan wanprestasi dan bertanggung jawab sepenuhnya
secara hukum kepada PIHAK PERTAMA.
4.7. PIHAK PERTAMA sebelumnya akan memberikan teguran secara tertulis kepada PIHAK
KEDUA bilamana Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek PIHAK KEDUA tidak
tepat waktu secara berulang-ulang. Atas dasar tersebut, maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sanksi seperti tertera pada Pasal 4 Ayat 4.9. di dalam Surat Perjanjian
Kerjasama ini.
PASAL 5
PEMBAGIAN DAN PEMBAYARAN SHARING PROFIT
5.1. PARA PIHAK bersepakat dan setuju bahwa pembagian keuntungan dilakukan dengan
sistem Profit Sharing.
5.11. Peringatan tertulis tersebut berupa sanksi administrasi yang bilamana berturut-turut akan
berdampak kepada sanksi peringatan wanprestasi untuk PIHAK KEDUA sebelum
usaha/proyek yang dimaksud dinyatakan pailit atau dikuasai oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 6
JANGKA WAKTU DAN PENGEMBALIAN DANA
6.1. Jangka waktu Kerjasama Investasi ini adalah 5 (Lima) tahun yang dibagi menjadi 2 (dua)
tahapan yaitu masa Grace Periode selama 1 (Satu) tahun dan Masa Break Event Point
selama 2 (Dua) tahun.
6.2. Masa kerjasama Investasi ini berlaku setelah ditandatanganinya Perjanjian ini dari
Tanggal ____Bulan ________Tahun ________ (__/11/2024) sampai dengan Tanggal _
Bulan ________ (__/11/2029).
PASAL 7
PENGAWASAN TEKNIS DAN DANA INVESTASI
7.1. PIHAK PERTAMA akan mengawasi keseluruhan usaha/proyek PIHAK KEDUA meliputi
pengawasan teknis dan pengawasan pemakaian dana setelah dicairkannya Dana
Investasi kepada PIHAK KEDUA.
7.2. PIHAK PERTAMA akan mengaudit pelaksanaan usaha/proyek PIHAK KEDUA setiap
sebulan sekali oleh Team Internal atau External yang ditunjuk langsung oleh PIHAK
PASAL 8
JAMINAN DANA INVESTASI DAN PEMANFAATANNYA
8.1. PIHAK PERTAMA selaku Pemilik dan Kuasa Pemilik Dana menjamin sepenuhnya bahwa
Dana Investasi yang digunakan berasal dari atau diperoleh dengan cara-cara yang sah
dan resmi sesuai dengan peraturan serta Perundang-undangan Keuangan dan
Perbankan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8.2. PIHAK PERTAMA menjamin sepenuhnya bahwa Dana Investasi yang akan digunakan
berasal atau diperoleh bukan dari kegiatan yang melanggar hukum seperti : Kegiatan
Kriminal Perbankan, Pencucian Uang, Terorisme (Non Criminal Origin) atau sumber lain
yang beresiko secara hukum.
8.3. Jaminan Dana Investasi dan pemanfaatannya pada Pasal ini sudah tertera di Pasal 2
ayat (4).
8.4. PIHAK KEDUA selaku pemilik usaha/proyek menjamin akan menggunakan Dana
Investasi ini sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Investasi yaitu Pembiayaan
Pertambangan Biji Nikel milik PIHAK KEDUA.
PASAL 9
KERAHASIAAN
9.1. PARA PIHAK sepakat untuk menjaga dan merahasiakan isi Perjanjian Kerjasama
Investasi ini kepada pihak lain yang tidak berkepentingan.
9.2. PARA PIHAK sepakat bila dipandang perlu Surat Perjanjian Kerjasama Investasi ini
disahkan oleh Notaris yang ditunjuk oleh PARA PIHAK.
9.3. PARA PIHAK sepakat jika dipandang perlu isi dari Pasal 9 ini akan ditambah atau
dikurang melalui kesepakatan bersama yang akan dituangkan dalam Addendum yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama Investasi ini.
PASAL 10
PEMBATALAN KERJASAMA
10.1. Jika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama
Investasi ini ada hal-hal di luar dugaan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA
berhak membatalkan Perjanjian Kerjasama Investasi ini bila PIHAK KEDUA mengalami :
a. Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus kriminal yang dibuktikan oleh Kepolisian RI.
b. Masuk organisasi yang dilarang oleh Pemerintah Republik Indonesia.
c. Sakit yang menyebabkan tidak produktifnya PIHAK KEDUA.
d. Meninggalnya PIHAK KEDUA.
10.2. PIHAK PERTAMA akan memberikan toleransi dalam membatalkan Perjanjian Kerjasama
Investasi ini bila PIHAK KEDUA mempunyai ahli waris/kuasa yang mampu menjalankan
usaha/proyek PIHAK KEDUA.
10.3. PIHAK PERTAMA akan memberitahu secara tertulis alasan pembatalan tersebut 7
(tujuh) hari setelah diketahui bahwa PIHAK KEDUA melanggar Pasal 10 Ayat 10.1. pada
Perjanjian Kerjasama Investasi ini.
10.4. PARA PIHAK sepakat untuk bermusyawarah terlebih dahulu apabila terjadi pembatalan
yang bilamana tidak ada hal-hal yang menyangkut dalam Pasal 10 ayat (1).
PASAL 11
SANKSI – SANKSI ADMINISTRATIF
11.1. Yang merupakan hal di luar apa yang dikehendaki dari hasil yang direncanakan adalah
sesuatu hal yang tidak diinginkan bersama, maka jika terjadi hal-hal yang bersifat tersebut
maka akan dirumuskan kembali serta dibahas ulang dengan cara pembenahan
mekanisme teknis dan non-teknis, sehingga keselarasan dapat terjadi. Adapun hal-hal di
luar kebijakan tersebut maka akan dimusyawarahkan antara PARA PIHAK untuk
PASAL 12
PERSELISIHAN
PASAL 13
FORCE MAJEURE
13.1. Kewajiban salah satu Pihak dalam Perjanjian Kerjasama Investasi ini akan ditangguhkan
sepanjang dan selama pelaksanaannya terhalang oleh keadaan memaksa atau FORCE
MAJEURE.
13.2. Yang dimaksud Force Majeure adalah Kebijakan Pemerintah yang sangat berdampak
signifikan terhadap perekonomian, atau perubahan musim yang dapat berdampak pada
pekerjaan, bencana alam, huru hara, kebakaran, banjir, tanah longsor, wabah penyakit
atau epidemik yang dinyatakan oleh Pemerintah sebagai wabah penyakit yang
mematikan sehingga berdampak kerugian yang sangat besar dan lain sebagainya di luar
kemampuan dan kuasa PARA PIHAK, maka hal ini akan dimusyawarahkan antara PARA
PIHAK untuk mencari solusi pemecahan bersama.
PASAL 14
ATURAN TAMBAHAN
PARA PIHAK bersepakat, apabila di dalam perjalanan Kerjasama Investasi ini kemudian
dipandang perlu membuat ketetapan baru atau penambahan aturan baru (Addendum)
yang dianggap PENTING, maka PARA PIHAK akan segera bermusyawarah untuk
membuat ketetapan tersebut. Di mana status serta kedudukan dari Pasal baru atau
ketetapan baru tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dari
Perjanjian Kerjasama ini.
PASAL 15
PENUTUP
Saksi - Saksi,
( ) ( )