Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI

Antara
PT. PRIVATE FUNDER NUSANTARA dan PT RAHMA
SENTOSA MINERAL

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI


Nomor : ___/INV/___- RSM/XI/2023

Pada hari ini _________Tanggal ____Bulan November Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga
(___/___/2024), bertempat di Jakarta masing-masing yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama : Malik Setiawan
Jabatan : Direktur Utama
Alamat Perusahaan : Sunburst CBD, Jl. Kapten Soebijanto Djojohadikusumo
No.8, Roseville SOHO and SuLengkong Gudang, South
Tangerang City, Tangerang, Banten 15321
NIK :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan disebut Pemilik Dana/investor,
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
I. Nama :
Jabatan : Direktur Utama
Alamat Perusahaan :

NIK :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri disebut sebagai Pemilik
Proyek/Usaha, yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PENDAHULUAN

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas Berkah dan Ridho-Nya, kami kedua belah pihak
akan melaksanakan suatu perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan baik itu
untuk kami kedua belah pihak, maupun untuk masyarakat yang terkena dampak langsung
maupun tidak langsung dari kerjasama usaha bersama ini.
Dengan dilandasi saling percaya, kejujuran dan profesionalisme PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA yang secara bersama-sama, untuk selanjutnya disebut PARA
PIHAK.
PARA PIHAK telah bersepakat dan setuju untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama

Paraf Para Pihak


Paraf: ..................
Pihak Pertama : ................... Page - 1
Investasi Pembiayaan Pertambangan Biji Nikel senilai Rp. _________ ,- ( _________ )
dengan syarat dan ketentuan yang tertuang dalam pasal-pasal di bawah ini :
PASAL 1
DASAR-DASAR UMUM

1.1. PIHAK KEDUA mempersiapkan Proposal Proyek yang hendak dikerjakan, meliputi
Company Profile, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Cashflow, Time Schedule dan
Estimasi Untung Rugi Usaha
1.2. DIREKSI berarti orang orang yang ditunjuk sebagai perwakilan perusahaan terkait dan
diberi wewenang penuh melakukan tindakan dalam ruang lingkup tugas tertentu dan
dalam wewenang yang diberikan padanya.
1.3. Cashflow merupakan laporan keuangan mengenai informasi pengeluaran dan
penerimaan kas dalam suatu periode tertentu yang diketahui oleh para pihak
1.4. RAB (Rincian Anggaran Biaya) adalah perkiraan perhitungan kebutuhan biaya biaya yang
diperlukan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan atau proyek dari PIHAK KEDUA sehingga
menjadi salah satu dasar bagi PIHAK PERTAMA dalam pencairan dana investasinya
dalam proyek dan atau pekerjaan tersebut
1.5. BEP (Break Event Point) adalah suatu kondisi dimana tingkat pendapatan PIHAK KEDUA
sama besarnya atau setara dengan tingkat pengeluaran atau investasi yang dikeluarkan
oleh PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan proyek yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA
1.6. KONSULTAN PENGAWAS berarti suatu tim pengawas yang ditunjuk dan dibentuk oleh
PIHAK PERTAMA dalam tugas dan wewenang dalam bidang pengawasan proyek dan
atau pekerjaan dari PIHAK KEDUA yang berhubungan dengan Cash flow dan Sharing
Profit yang di sepakati atau Setidak tidaknya Diketahui oleh Para Pihak
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN

2.1. Maksud dan Tujuan Perjanjian Kerjasama Investasi ini adalah mengikatkan PARA PIHAK
dalam suatu wadah usaha yang saling menguntungkan satu sama lain yang bertujuan
membangun perekonomian di daerah masing-masing dan berdampak luas bagi
masyarakat sekitar.
2.2. PIHAK PERTAMA sebagai Pemilik Modal bermaksud memberikan dananya kepada
PIHAK KEDUA untuk modal usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan bagi PARA
PIHAK.
2.3. PIHAK KEDUA sebagai Pemilik Usaha atau Pengelola Proyek, bermaksud menjalankan
dan mengembangkan usahanya dengan tujuan mendapatkan keuntungan dengan system
Kemitraan.
2.4. Yang dimaksud dengan Dana Investasi adalah dana untuk pembiayaan suatu usaha/
proyek yang dicairkan dalam mata uang rupiah yang telah diketahui secara sah
sumbernya dan disetujui pemanfaatannya oleh Instansi Pemerintah yaitu Kementerian
Keuangan RI, BI, Bank Pelaksana, BKPM, PPATK, OJK dan Badan Intelijen Negara.
2.5. PARA PIHAK sepakat untuk saling bahu-membahu dan berkoordinasi di dalam
Perjanjian Kerjasama ini sesuai fungsi masing-masing sehingga tercapai tujuan dari isi

Paraf Para Pihak


Paraf: ..................
Pihak Pertama : ................... Page - 2
perjanjian kerjasama yaitu membangun usaha yang sehat, kuat, efisien dan mendapatkan hasil
laba usaha yang maksimal.
PASAL 3
JUMLAH DAN BENTUK INVESTASI

3.1. PIHAK PERTAMA menyanggupi dan menyetujui Pembiayaan Pertambangan Biji Nikel
senilai Rp. 2.178.500.000,- ( Dua Milyar Seratus Tujuh Puluh Delapan Lima Ratus Ribu
Rupiah) yang akan diikerjakan dan atau dikelola oleh PIHAK KEDUA dalam bentuk
Investasi Berjangka.

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

4.1. PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA diharuskan membuka Rekening Operasional
Bersama setelah Dana Investasi aktif sebagai syarat mutlak pemanfaatan Dana untuk
Pembiayaan Proyek yang telah disepakati bersama.
4.2. PIHAK KEDUA wajib memberikan Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek secara
berkala per 1 Bulan Di Awal kepada PIHAK PERTAMA.
4.3. PIHAK KEDUA akan mengkonfirmasi dan memberikan hasil laporan progress balasan
kepada PIHAK PERTAMA dalam 3 ( Tiga ) Bulan ke depan setelah Pasal 4 ayat (5)
dilaksanakan.
4.4. PARA PIHAK sepakat semua Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek akan
diberikan secara resmi dengan menggunakan Kop Surat Perusahaan yang dikelola oleh
PIHAK KEDUA atau Perusahaan yang menjadi rekanan PIHAK KEDUA.
4.5. Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek akan diserahkan PIHAK KEDUA secara
langsung atau melalui email kepada PIHAK PERTAMA.
4.6. Jika PIHAK KEDUA tidak memberikan Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek
selama tiga (3) bulan berturut-turut maka PIHAK PERTAMA berhak memblokir Dana
Investasi di Rekening Penampung dan Rekening Operasional milik PIHAK KEDUA.
Selanjutnya PIHAK KEDUA dinyatakan wanprestasi dan bertanggung jawab sepenuhnya
secara hukum kepada PIHAK PERTAMA.
4.7. PIHAK PERTAMA sebelumnya akan memberikan teguran secara tertulis kepada PIHAK
KEDUA bilamana Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek PIHAK KEDUA tidak
tepat waktu secara berulang-ulang. Atas dasar tersebut, maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sanksi seperti tertera pada Pasal 4 Ayat 4.9. di dalam Surat Perjanjian
Kerjasama ini.

PASAL 5
PEMBAGIAN DAN PEMBAYARAN SHARING PROFIT

5.1. PARA PIHAK bersepakat dan setuju bahwa pembagian keuntungan dilakukan dengan
sistem Profit Sharing.

Paraf Para Pihak


Paraf: ..................
Pihak Pertama : ................... Page - 3
5.2. Profit sharing diambil dari nett profit dari hasil pendapatan usaha/proyek PIHAK KEDUA
setelah dipotong biaya operasional, biaya produksi, pajak dan lain-lain.
5.3. PIHAK PERTAMA mendapatkan Profit Sharing sebesar Lima Puluh Lima Persen (55%)
dari nett profit atau berdasarkan kesepakatan bersama yang tertuang dalam Perjanjian
Tambahan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama Investasi ini.
5.4. PIHAK KEDUA mendapatkan Profit Sharing sebesar Empat Puluh Lima Persen (45%)
dari nett profit atau berdasarkan kesepakatan bersama yang tertuang dalam Perjanjian
Tambahan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama Investasi ini.
5.5. Apabila Dana Investasi telah kembali Seratus Persen (100%) atau Break Event Point,
maka pembagian Profit Sharing akan berubah menjadi Lima Puluh Lima Persen (55%)
untuk PIHAK KEDUA dan Empat Puluh Lima Persen (45%) untuk PIHAK PERTAMA
atau berdasarkan kesepakatan bersama yang tertuang dalam Perjanjian Tambahan yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama Investasi ini, sampai masa kerjasama
berakhir.
5.6. Pembayaran Profit Sharing akan dilakukan setelah usaha/proyek PIHAK KEDUA
melewati masa Grace Periode atau setelah usaha/proyek beroperasi secara normal.
5.7. Waktu pembayaran Profit Sharing dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA akan
dituangkan dalam Addendum tersendiri yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama
Investasi ini setelah ada hasil Analisa Evaluasi Team Audit Monitoring yang dilakukan
pada masa Pra Operasional atau di akhir masa Grace Periode.
5.8. Pembayaran Profit Sharing kepada PIHAK PERTAMA dibayarkan ke Nomor Rekening :
________ Bank __________ atas nama PT ____________
5.9. PIHAK KEDUA memberikan bukti pembayaran Profit Sharing kepada PIHAK PERTAMA
secara tertulis dan dilengkapi bukti pembayaran yang sah dari Bank baik secara langsung
maupun melalui email kepada PIHAK PERTAMA.
5.10. Jika terjadi keterlambatan dalam pembayaran Profit Sharing, PIHAK PERTAMA akan
memberikan toleransi batasan waktu yaitu 10 (sepuluh) hari kerja dan bila tidak
dilaksanakan maka PIHAK PERTAMA akan memberikan peringatan secara tertulis
kepada PIHAK KEDUA.

5.11. Peringatan tertulis tersebut berupa sanksi administrasi yang bilamana berturut-turut akan
berdampak kepada sanksi peringatan wanprestasi untuk PIHAK KEDUA sebelum
usaha/proyek yang dimaksud dinyatakan pailit atau dikuasai oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 6
JANGKA WAKTU DAN PENGEMBALIAN DANA

6.1. Jangka waktu Kerjasama Investasi ini adalah 5 (Lima) tahun yang dibagi menjadi 2 (dua)
tahapan yaitu masa Grace Periode selama 1 (Satu) tahun dan Masa Break Event Point
selama 2 (Dua) tahun.
6.2. Masa kerjasama Investasi ini berlaku setelah ditandatanganinya Perjanjian ini dari
Tanggal ____Bulan ________Tahun ________ (__/11/2024) sampai dengan Tanggal _
Bulan ________ (__/11/2029).

Paraf Para Pihak


Paraf: ..................
Pihak Pertama : ................... Page - 4
6.3. Selama masa kerjasama PARA PIHAK bersepakat akan mengevaluasi kontrak
Perjanjian Kerjasama ini pada tanggal :
Bulan Tahun ___________( / /20 )
Bulan Tahun ( / /20 )
Bulan Tahun ( / /20 )
6.4. PIHAK KEDUA akan mengembalikan Pokok Dana Investasi dan Profit Sharing kepada
PIHAK PERTAMA melalui Nomor Rekening______________Bank________Atas Nama
:________________
6.5. PIHAK KEDUA akan memulai pembayaran Pokok dan Profit Sharing pada tanggal
bulan tahun ( / /20 ), setiap setahun sekali sampai
dengan tanggal bulan tahun ( _/_ /20 ).
6.6. PIHAK PERTAMA akan membatalkan kontrak Perjanjian Kerjasama ini dan mengambil
semua aset usaha PIHAK KEDUA jika Wan Prestasi dan sudah dikeluarkan Surat
Resmi Pembatalan Kontrak dan penyitaan aset oleh PIHAK PERTAMA yang disahkan
oleh Notaris yang ditunjuk PARA PIHAK.
6.7. Dalam hal ini maksud aset usaha PIHAK KEDUA yaitu aset usaha PIHAK KEDUA yang
didapat dari hasil Dana Investasi milik PIHAK PERTAMA dan semua hasil
pemanfataannya seperti tanah, bangunan, kendaraan dan lain-lain.
6.8. PIHAK PERTAMA akan menyerahkan seluruh aset atau jaminan kepada PIHAK KEDUA
bilamana PIHAK KEDUA Belum Bisa mengembalikan Pokok Dana
Investasi yang dinyatakan oleh bukti-bukti tertulis dari PIHAK KETIGA dalam hal ini dari
Perbankan dan Notaris yang ditunjuk oleh PARA PIHAK.
6.9. PIHAK KEDUA akan menjalankan usahanya sendiri setelah PIHAK PERTAMA
menyatakan secara tertulis bahwa Dana Investasi dan Profit Sharing sudah diterima
100% oleh PIHAK PERTAMA dan disahkan oleh Notaris yang ditunjuk PARA PIHAK.
6.10. PIHAK KEDUA sudah tidak diwajibkan lagi membayar Profit Sharing kepada PIHAK
PERTAMA setelah disetujui dan ditandatanganinya Pasal 6 Ayat 6.9. dalam Perjanjian
Kerjasama Investasi ini.
6.11. PARA PIHAK sepakat apabila dalam pelaksanaan masa kerjasama, bunyi di Pasal 6
akan ditambah atau dikurang melalui Addendum yang tidak terpisahkan dari Perjanjian
Kerjasama ini, dengan cara salah satu pihak memberikan alasan tertulis dan disampaikan
10 (sepuluh) hari setelah ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama ini.

PASAL 7
PENGAWASAN TEKNIS DAN DANA INVESTASI

7.1. PIHAK PERTAMA akan mengawasi keseluruhan usaha/proyek PIHAK KEDUA meliputi
pengawasan teknis dan pengawasan pemakaian dana setelah dicairkannya Dana
Investasi kepada PIHAK KEDUA.
7.2. PIHAK PERTAMA akan mengaudit pelaksanaan usaha/proyek PIHAK KEDUA setiap
sebulan sekali oleh Team Internal atau External yang ditunjuk langsung oleh PIHAK

Paraf Para Pihak


Paraf: ..................
Pihak Pertama : ................... Page - 5
PERTAMA.
7.3. Pelaksanaan Audit Monitoring akan dilakukan secara langsung ke lokasi atau daerah
tempat usaha/proyek PIHAK KEDUA berada.
7.4. Waktu pelaksanaan Audit Monitoring selama 2 - 4 hari kerja dan PIHAK PERTAMA akan
memberitahukan secara tertulis mengenai jadwal waktu pelaksanaannya kepada PIHAK
KEDUA.
7.5. PIHAK PERTAMA akan memberikan hasil Laporan Audit Monitoring secara tertulis yang
menyatakan bahwa Report usaha/proyek PIHAK KEDUA, sangat baik, baik, sedang,
buruk atau sangat buruk yang akan mempengaruhi kelangsungan Kerjasama Investasi
ini.
7.6. Pelaksanaan pengawasan teknis atau Audit Monitoring teknis akan berakhir setelah masa
Grace Periode atau pelaksanaan pembangunan kontruksi usaha/proyek dinyatakan
selesai 100% oleh PARA PIHAK atau setelah usaha/proyek PIHAK KEDUA beroperasi
secara normal sesuai Cashflow.
7.7. Pelaksanaan pengawasan dana atau Audit Monitoring Dana Investasi dalam masa Break
Event Point atau masa kerjasama ini akan dilaksanakan per-triwulan (3 bulan) sekali atau
4 kali dalam setahun sampai tercapai masa Break Even Point (BEP).
7.8. Pelaksanaan pengawasan dana atau Audit Monitoring Dana Investasi akan berakhir
setelah masa Break Event Point (BEP) usaha/proyek PIHAK KEDUA tercapai dan akan
ditetapkan serta disetujui bersama oleh PARA PIHAK.
7.9. PIHAK KEDUA harus memberikan informasi yang transparan dan Akuntable tentang
pelaksanaan teknik dan pengalokasian Dana Investasi kepada Team Internal atau
External yang ditunjuk langsung oleh PIHAK PERTAMA.
7.10. PARA PIHAK sepakat apabila dalam pelaksanaan masa kerjasama, bunyi di Pasal 7
akan ditambah atau dikurang melalui Addendum yang tidak terpisahkan dari Perjanjian
Kerjasama ini dengan cara salah satu pihak memberikan alasan tertulis dan disampaikan
10 (sepuluh) hari setelah ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerjasama ini.

PASAL 8
JAMINAN DANA INVESTASI DAN PEMANFAATANNYA

8.1. PIHAK PERTAMA selaku Pemilik dan Kuasa Pemilik Dana menjamin sepenuhnya bahwa
Dana Investasi yang digunakan berasal dari atau diperoleh dengan cara-cara yang sah
dan resmi sesuai dengan peraturan serta Perundang-undangan Keuangan dan
Perbankan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8.2. PIHAK PERTAMA menjamin sepenuhnya bahwa Dana Investasi yang akan digunakan
berasal atau diperoleh bukan dari kegiatan yang melanggar hukum seperti : Kegiatan
Kriminal Perbankan, Pencucian Uang, Terorisme (Non Criminal Origin) atau sumber lain
yang beresiko secara hukum.
8.3. Jaminan Dana Investasi dan pemanfaatannya pada Pasal ini sudah tertera di Pasal 2
ayat (4).
8.4. PIHAK KEDUA selaku pemilik usaha/proyek menjamin akan menggunakan Dana
Investasi ini sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Investasi yaitu Pembiayaan
Pertambangan Biji Nikel milik PIHAK KEDUA.

Paraf Para Pihak


Paraf: ..................
Pihak Pertama : ................... Page - 6
8.5. PIHAK KEDUA selaku pemilik usaha/proyek menjamin tidak akan menggunakan Dana
Investasi ini untuk membiayai kegiatan di luar kepentingan usaha/proyek yang dimaksud
dalam Perjanjian Kerjasama ini, serta membiayai kegiatan-kegiatan lain yang melanggar
hukum.

PASAL 9
KERAHASIAAN

9.1. PARA PIHAK sepakat untuk menjaga dan merahasiakan isi Perjanjian Kerjasama
Investasi ini kepada pihak lain yang tidak berkepentingan.
9.2. PARA PIHAK sepakat bila dipandang perlu Surat Perjanjian Kerjasama Investasi ini
disahkan oleh Notaris yang ditunjuk oleh PARA PIHAK.
9.3. PARA PIHAK sepakat jika dipandang perlu isi dari Pasal 9 ini akan ditambah atau
dikurang melalui kesepakatan bersama yang akan dituangkan dalam Addendum yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama Investasi ini.

PASAL 10
PEMBATALAN KERJASAMA

10.1. Jika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama
Investasi ini ada hal-hal di luar dugaan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA
berhak membatalkan Perjanjian Kerjasama Investasi ini bila PIHAK KEDUA mengalami :
a. Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus kriminal yang dibuktikan oleh Kepolisian RI.
b. Masuk organisasi yang dilarang oleh Pemerintah Republik Indonesia.
c. Sakit yang menyebabkan tidak produktifnya PIHAK KEDUA.
d. Meninggalnya PIHAK KEDUA.
10.2. PIHAK PERTAMA akan memberikan toleransi dalam membatalkan Perjanjian Kerjasama
Investasi ini bila PIHAK KEDUA mempunyai ahli waris/kuasa yang mampu menjalankan
usaha/proyek PIHAK KEDUA.
10.3. PIHAK PERTAMA akan memberitahu secara tertulis alasan pembatalan tersebut 7
(tujuh) hari setelah diketahui bahwa PIHAK KEDUA melanggar Pasal 10 Ayat 10.1. pada
Perjanjian Kerjasama Investasi ini.
10.4. PARA PIHAK sepakat untuk bermusyawarah terlebih dahulu apabila terjadi pembatalan
yang bilamana tidak ada hal-hal yang menyangkut dalam Pasal 10 ayat (1).

PASAL 11
SANKSI – SANKSI ADMINISTRATIF

11.1. Yang merupakan hal di luar apa yang dikehendaki dari hasil yang direncanakan adalah
sesuatu hal yang tidak diinginkan bersama, maka jika terjadi hal-hal yang bersifat tersebut
maka akan dirumuskan kembali serta dibahas ulang dengan cara pembenahan
mekanisme teknis dan non-teknis, sehingga keselarasan dapat terjadi. Adapun hal-hal di
luar kebijakan tersebut maka akan dimusyawarahkan antara PARA PIHAK untuk

Paraf Para Pihak


Paraf: ..................
Pihak Pertama : ................... Page - 7
tercapainya mufakat.

PASAL 12
PERSELISIHAN

12.1. Bilamana terjadi perselisihan pendapat dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama


Investasi ini maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat antara PARA
PIHAK.
12.2. Apabila tidak diperoleh penyelesaian maka perselisihan ini akan diselesaikan melalui jalur
hukum.
12.3. PARA PIHAK sepakat memilih kedudukan hukum yang tetap pada Panitera di
Pengadilan Negeri setempat.

PASAL 13
FORCE MAJEURE

13.1. Kewajiban salah satu Pihak dalam Perjanjian Kerjasama Investasi ini akan ditangguhkan
sepanjang dan selama pelaksanaannya terhalang oleh keadaan memaksa atau FORCE
MAJEURE.
13.2. Yang dimaksud Force Majeure adalah Kebijakan Pemerintah yang sangat berdampak
signifikan terhadap perekonomian, atau perubahan musim yang dapat berdampak pada
pekerjaan, bencana alam, huru hara, kebakaran, banjir, tanah longsor, wabah penyakit
atau epidemik yang dinyatakan oleh Pemerintah sebagai wabah penyakit yang
mematikan sehingga berdampak kerugian yang sangat besar dan lain sebagainya di luar
kemampuan dan kuasa PARA PIHAK, maka hal ini akan dimusyawarahkan antara PARA
PIHAK untuk mencari solusi pemecahan bersama.

PASAL 14
ATURAN TAMBAHAN

PARA PIHAK bersepakat, apabila di dalam perjalanan Kerjasama Investasi ini kemudian
dipandang perlu membuat ketetapan baru atau penambahan aturan baru (Addendum)
yang dianggap PENTING, maka PARA PIHAK akan segera bermusyawarah untuk
membuat ketetapan tersebut. Di mana status serta kedudukan dari Pasal baru atau
ketetapan baru tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dari
Perjanjian Kerjasama ini.

PASAL 15
PENUTUP

Paraf Para Pihak


Paraf: ..................
Pihak Pertama : ................... Page - 8
Perjanjian Kerjasama ini dinyatakan Sah dan berlaku terhitung sejak ditandatangani
secara resmi oleh PARA PIHAK.
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dengan sebenarnya tanpa ada tekanan dari
pihak manapun. Dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup, sehingga PARA PIHAK
mempunyai landasan serta kekuatan Hukum yang sama Ditandatangani oleh PARA
PIHAK di hadapan para saksi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Di tandatangani pada : -------/-----/2024
Tempat : Jakarta

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. PRIVATE FUNDER NUSANTARA PT. RAHMA SENTOSA MINERAL

(Direktur Utama) (Direktur Utama)

Saksi - Saksi,

Saksi Pertama Saksi Kedua

( ) ( )

Paraf Para Pihak


Paraf: ..................
Pihak Pertama : ................... Page - 9

Anda mungkin juga menyukai