Anda di halaman 1dari 8

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

PEMAKAIAN DANA INVESTASI


( KONTRAK )
======================================
Nomor : 00/ - /SPK-PDI/INV/VII/2018
Tanggal : 2018

ANTARA
PT. ()

DENGAN
PT. ()

KEGIATAN /PEKERJAAN:

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA PEMAKAIAN DANA INVESTASI (SPKPDI) Nomor : 00/


-/SPK-PDI/INV/VII/2018 ini (selanjutnya disebut (”PERJANJIAN/ KERJASAMA”)
termasuk semua lampirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
PERJANJIAN / KERJASAMA, dibuat dan ditanda tangani pada hari ini .. tanggal .. bulan
.. tahun Dua Ribu delapan Belas (..--..--‐2018) bertempat di Jakarta.
Antara,
Nama :
Nomor KTP/NPWP :
Nama Perusahaan : PT.
Jabatan : Direktur Utama
Alamat : Jln.

Nama Notaris :
Nomor NPWP :
Nomor Akte Notaris :
Nomor Pengesahan :
Berdasarkan keterangan Identitas diatas maka dalam hal ini bertindak sebagai
PEMILIK DANA (INVESTOR/FUNDER) selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

1-8
PARAF PIHAK PERTAMA _______ PARAF PIHAK KEDUA _______
Dengan,
Nama :
Nomor KTP/NIK :
Nama Perusahaan : PT.
Jabatan : Direktur Utama
Alamat : Jln.

Nama Notaris :
Nomor NPWP :
Nomor Akte Notaris :
Nomor Pengesahan :

Nama tersebut di atas dalam hal ini bertindak selaku penerima dana investasi dan
didlam hal ini bertindak atas nama PEMILIK PROYEK yang selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua Belah Pihak tersebut di atas atau disebut Para Pihak sepakat untuk saling
mengikatkan diri dalam suatu perjanjian kerjasama untuk melaksanakan suatu
transaksi untuk pembiayaan proyek untuk membiayai proyek Pihak Kedua yaitu ....
dengan syarat dan ketentuan sesuai pasal-pasal sebagai berikut Di bawah ini.

PASAL 1
POKOK KESEPAKATAN DAN KERJASAMA

1. PIHAK PERTAMA bersedia dan sanggup untuk menyediakan dana (Investasi) untuk
Proyek ... senilai Rp. ... ,- ( ... Rupiah), dimana pelaksanaan pembangunan tersebut
selama .. ( ... ) tahun dari pembebasan sampai pembangunan selesai.
2. PARA PIHAK sepakat untuk melakukan pengikatan saling menguntungkan dengan
system kerjasama bagi hasil yang terbuka (Open Management Profit Sharing).

PASAL 2
MEKANISME PENDANAAN PROYEK

1. PARA PIHAK sepakat untuk membuka Rekening Bersama (Join Account) untuk
penampungan dana investasi.
2. PARA PIHAK sepakat untuk melakukan pembayaran kepada main kontraktor
sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
3. PARA PIHAK sepakat seluruh kegiatan penggunaan dan pencairan dana investasi
mengikuti standar operasional pelaksanaan (SOP) per-bank-an yang berlaku.

PASAL 3
KONDISI DANA

PIHAK PERTAMA menjamin dan menyatakan bahwa dana yang dipergunakan untuk
membiayai pembangunan ini dalam Proyek ... senilai Rp. ... ,- ( ... Rupiah) adalah dana

2-8
PARAF PIHAK PERTAMA _______ PARAF PIHAK KEDUA _______
yang sah (on bank system), tidak bermasalah dan bukan berasal dari aktifitas yang
melanggar hukum (non criminal origin) serta bukan dari hasil pencucian uang (money
laundry).

PASAL 4
RUANG LINGKUP DAN PELAKSANAAN MANAJEMEN PROYEK

Ruang lingkup dan pelaksanaan manajemen Proyek Pembangunan ... dan keuangan
diatur sebagai berikut :
1. PARA PIHAK bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan manajemen
Proyek Pembangunan dan Pengelolaan Operasional sesuai kesepakatan Para
Pihak.
2. PARA PIHAK sepakat bahwa dalam pelaksanaan kegiatan operasional harus sesuai
ketentuan serta kesepakatan berdasarkan Standard Operasional Procedure (SOP)
yang disetujui bersama.
3. Dikembangkan manajemen, dengan Rekening Bank bersama (Joint Account) dan
akan dibentuk organisasi yang terdiri dari unsur Kedua Belah Pihak yang dipimpin
oleh orang yang disepakati bersama yakni sebagai Direktur Utama dari PIHAK
KEDUA dan Komisaris Utama dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 5
KEWAJIBAN PARA PIHAK

Kewajiban PIHAK PERTAMA :


1. Berkewajiban menyediakan dana untuk Proyek senilai Rp. ... ,- ( ... Rupiah)
2. Bersama PIHAK KEDUA menyusun pembuatan Standard Operating Procedure
(SOP), perjanjian kerja dan peraturan perusahaan.
3. Hal-hal lain yang dianggap perlu untuk kelancaran proyek tersebut.

Kewajiban PIHAK KEDUA :


1. Menyerahkan Proposal Proyek dan Company Profile milik PIHAK KEDUA yang
lengkap, valid, akurat dan up to date, sebagai bahan evaluasi oleh PIHAK
PERTAMA, bahwa PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya daripada akurasi,
validity, completeness, sinkronisasi dan relevansi daripada segala data dan
informasi yang disampaikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA baik yang
terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan Proyek tersebut.
2. Bersedia dan sanggup membayar biaya-biaya bank yang timbul dengan mekanisme
BO to BO atau Bank to Bank sesuai dengan Peraturan Perbankan yang berlaku.
3. Mengurus segala perijinan baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
setempat, tanpa terkecuali tidak ada permasalahan sampai bisa dioperasionalkan
daripada Proyek ini.
4. Menyediakan segala data termasuk penjelasan rinci secara teknis sebagai bahan
bagi kontraktor yang memenuhi syarat untuk itu dan kontraktor pelaksana proyek
ini dengan sepengetahuan oleh PIHAK PERTAMA dalam rangka membangun
sarana utama dan sarana pendukung proyek dimaksud.
5. Meng-administrasikan daripada proses pembangunan proyek sampai rampung,
ketika operasional segi keuangan sesuai sistem akuntansi keuangan yang relevan,
praktis serta efisien dan efektif secara accountable, bankable dan auditable.

3-8
PARAF PIHAK PERTAMA _______ PARAF PIHAK KEDUA _______
6. Menjamin bahwa semua arsip dasar transaksi keuangan disimpan dengan teratur,
aman dan lengkap yang penjamahannya sesuai prosedur

PASAL 6
HAK PARA PIHAK

Hak-hak PIHAK PERTAMA :


1. PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan bagian keuntungan atau profit share
sebesar 60% (enam puluh persen) dari total Net profit setelah dikurangi bagian
untuk pengembalian dana investasi.
2. Apabila berdasarkan perhitungan PARA PIHAK bahwa dana investasi usaha yang
dijalankan bersama telah mencapai titik impas atau Break Event Point (BEP), maka
PIHAK PERTAMA berhak atas bagian keuntungan atau profit share sebesar 40%
(empat puluh persen) dari total net profit dan berlaku untuk selamanya.
3. PIHAK PERTAMA berhak mengetahui dokumen-dokumen Proyek yang sedang
dilaksanakan terutama yang berkaitan dengan laporan keuangan dan laporan
perkembangan proyek sebagai bahan evaluasi bersama.

Hak-hak PIHAK KEDUA :


1. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan bagian keuntungan profit share sebesar 40%
(empat puluh persen) dari total net profit setelah dikurangi bagian untuk
pengembalian dana investasi.
2. Apabila berdasarkan perhitungan PARA PIHAK, bahwa dana investasi usaha yang
dijalankan bersama mencapai titik impas atau Break Event Point (BEP), maka
PIHAK KEDUA berhak atas bagian keuntungan atau profit share tetap tidak ada
perubahan yaitu sebesar 60% (enam puluh persen) dari total net profit dan berlaku
untuk selamanya dan seluruh aset yang tinggal menjadi hak milik PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA berhak untuk menentukan pengelolaan manajemen SDM, produksi
maupun pemasaran secara mandiri dan diketahui PIHAK PERTAMA dalam rangka
mendapatkan keuntungan usaha yang optimal.

PASAL 7
KESEPAKATAN UMUM

1. Jangka waktu kesepakatan ini adalah selama perusahaan yang dikelola bersama
beroperasi, dalam kaitan bahwa PIHAK KEDUA mengembalikan dana investasi
secara teratur sesuai kemampuan real perusahaan ini sampai lunas dalam tempo
... ( ... ) tahun dihitung sejak beroperasinya proyek-proyek tersebut (sesuai dengan
keadaan waktu) yang akan di buatkan Addendum.
2. Ketika telah lunas pada tahun ke- .. ( ... ) untuk tahun ke- .. ( ... ) dan tahun
berikutnya sepanjang beroperasi perusahaan ini, maka bagi hasil atau profit share
ditetapkan sebagai berikut :
 PIHAK PERTAMA sebesar 40% (empat puluh persen) dan ;
 PIHAK KEDUA selaku Pemilik Proyek tetap sebesar 60% (enam puluh persen)
dan untuk itu dibuat berita acaranya yang memenuhi syarat secara hukum
terkait dan selanjutnya dibuatkan Akte Perjanjian mengenai besaran sharing
profit / bagi hasil usaha PARA PIHAK.

4-8
PARAF PIHAK PERTAMA _______ PARAF PIHAK KEDUA _______
3. Bahwa semua transaksi keuangan ketika operasional adalah melalui bank,
terkecuali dana operasional kecil melalui petty cash fund sesuai prosedur.
4. Semua dokumen asli daripada data kepemilikan asset tetap proyek ini disimpan
oleh PIHAK KEDUA pada tempat yang aman yang tidak bisa dipindah tangankan /
dijaminkan / dipergunakan untuk tujuan lain / dimutasikan / displit kepada
siapapun dengan tanpa sepengetahuan dan persetujuan tertulis dari PIHAK
PERTAMA.
5. Dana untuk proyek ini tidak bisa digunakan untuk tujuan lain dan setiap asset yang
patut diasuransikan, maka di-asuransikan pada perusahaan asuransi yang bonafid
dan asset tersebut merupakan jaminan dana investasi sepanjang belum lunas atau
Break Event Point (BEP), dengan demikian tidak diperlukan jaminan tambahan
terkait investasi secara kerjasama ini.

PASAL 8
TINDAK LANJUT NOTA KESEPAHAMAN

Setelah penandatanganan perjanjian kerjasama pembiayaan Proyek ... ini PARA


PIHAK sepakat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
 PIHAK PERTAMA melalui Bank officer akan segera mencairkan pendanaan proyek
secara cash atau instrument yg disepakati setelah PIHAK KEDUA atau mitra PIHAK
KEDUA menyiapkan pembiayaan perbankan secara bank sistem ( Bank to Bank).

PASAL 9
STRUKTUR MANAJEMEN PROYEK

PARA PIHAK sepakat bahwa posisi personil dalam pelaksanaan Proyek yang dikelola
sebagai berikut :
A. Komisaris Utama : dari Pihak Pertama
B. Komisaris : dari Pihak Kedua
C. Direktur Utama : dari Pihak Kedua
D. Direktur Keuangan : dari Pihak Pertama

PASAL 10
KEADAAN MEMAKSA

1. Yang dimaksud dengan force majeure atau keadaan memaksa adalah suatu
keadaan yang tidak terduga diluar kemampuan yang wajar dari salah satu pihak
yang terjadi diluar atau kelalaian dari dan yang tidak dapat dicegah oleh pihak yang
berada dalam keadaan memaksa tersebut tidak terbatas, pada, perang, bahaya
perang embargo, kerusuhan, invansi, tindakan musuh asing, ketegangan-
ketegangan, perang saudara, pemberontakan, revolusi, makar atau kudeta militer
perampasan kekuasaan, pemogokan secara umum, penutupan perusahaan atau
perselisihan/gangguan industrial lainnya secara nasional, banjir, badai, kebakaran,
gempa atau bencana alam lainnya.
2. Dalam hal ini terjadi force majeure atau keadaan memaksa yang berakibat
terhadap tertundanya pelaksanaan kegiatan dalam lingkup kerjasama ini maka
pihak yang mengalaminya akan memberitahukan kepada pihak lainnya baik
secara tertulis maupun secara lisan tentang terjadinya force majeure atau keadaan

5-8
PARAF PIHAK PERTAMA _______ PARAF PIHAK KEDUA _______
memaksa tersebut selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak
terjadinya keadaan tersebut.
3. Apabila terjadi force mejaure atau keadaan memaksa tidak diberitahukan oleh
pihak yang mengalaminya dalam jangka waktu sebagaimana tersebut dalam ayat
2 (dua) tersebut diatas, maka peristiwa force mejaure atau keadaan memaksa
yang terjadi dan dialami oleh salah satu pihak tersebut dianggap tidak berlangsung
dan oleh karenanya kewajiban pihak tersebut tetap harus dijalankan,
4. Dalam pemberitahuan mengenai terjadinya peristiwa force mejaure atau keadaan
memaksa sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 (dua) pasal ini, pihak yang terkena
force mejaure atau keadaan memaksa dapat sekaligus menyampaikan permintaan
penundaan pelaksanaan kewajiban berdasarkan perjanjian ini dan pihak lainnya
harus memberikan jawaban mengenai permintaan penundaan atau evaluasi
kembali yang dimaksud selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung
sejak diterimanya pemberitahuan tertulis tersebut.

PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila dikemudian hari timbul perselisihan antara kedua belah pihak akibat
perbedaan di dalam menafsirkan isi pasal dari Akta Perjanjian ini, maka kedua
belah pihak telah sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk
mencapai kata mufakat. Penyelesaian secara musyawarah tersebut maksimal
rampung 40 (empat) hari kerja, apabila belum rampung, maka opsinya adalah
penyelesaian melalui Badan Arbitrasi Nasional Indonesia (BANI).
2. Akan tetapi apabila dengan cara musyawarah tidak dapat mencapai kata mufakat,
maka Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara arbitrasi yaitu
mendaftarkannya melalui Badan Arbitrasi Nasional Indonesia (BANI) bertempat di
Jakarta, dimana keputusannya bersifat final dan mengikat kedua belah pihak.

PASAL 12
ADDENDUM

1. Hal-hal penting lainnya yang belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama
pendanaan Proyek ini, maka akan dimusyawarahkan bersama PARA PIHAK dan
hasilnya akan dituangkan secara tertulis dan ditandatangani oleh PARA PIHAK
sebagai addendum. Addendum ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian kerjasama pendanaan Proyek ini.
2. PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sepakat untuk menindaklanjuti dalam
pelaksanaan teknis lapangan akan dibuatkan Addendum Kontrak Kerja Lapangan
secara terpadu antara Pemilik Dana sebagai pengendali Proyek, Pelaksana Proyek
sebagai penanggung jawab teknis lapangan beserta tenaga ahlinya, dan
Koordinator Lapangan sebagai pengawas pelaksanaan Proyek, baik secara tertutup
maupun terbuka yang akan dituangkan dalam Buku Petunjuk Teknis, Buku
Petunjuk Pelaksanaan dan Buku Petunjuk Lapangan.

PASAL 13
PENUTUP

6-8
PARAF PIHAK PERTAMA _______ PARAF PIHAK KEDUA _______
1. Apabila dikemudian hari ada perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK
KEDUA mengenai perjanjian kerjasama pendanaan Proyek ini dan atau sebagian
dari isinya, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah
untuk mufakat tanpa merugikan masing-masing pihak.
Demikian perjanjian kerjasama pendanaan Proyek ini dibuat dalam rangkap 2 (Dua), 1
(Satu) rangkap Asli untuk PIHAK PERTAMA, 1 (Satu) rangkap Asli lainnya untuk PIHAK
KEDUA, ditandatangani oleh PARA PIHAK tanpa paksaan dari pihak manapun dan
masing-masing bermaterai cukup, mengikat Para Pihak dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ditandatangani di :
Hari / Tgl / Bln / Thn : ... , ... .... 2018

Setuju dan sepakat bertanda tangan,


PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Pemilik Dana Pembiayaan Kegiatan Pemilik Proyek (Owners Project)
PT. PT.

( ...... ) ( ..... )
Direktur Utama Direktur Utama

Mengetahui,
GUARANTOR
PT.

Direktur Utama

Tembusan :
1. Management Investor/Pemilik Dana PT. ...
2. Management PT.
3. Pertinggal
Lampiran – 1
DAFTAR HADIR SAKSI-SAKSI PARA PIHAK

NO NO. IDENTITAS TANDA TANGAN


NAMA
.........
Perwakilan
1
PT.

..........
2 Perwakilan
PT.

7-8
PARAF PIHAK PERTAMA _______ PARAF PIHAK KEDUA _______
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Pemilik Dana Pembiayaan Kegiatan Pemilik Proyek (Owners Project)
PT. PT.

( ...... ) ( ......... )
Direktur Utama Direktur Utama

Tembusan :
1. Management Investor/Pemilik Dana PT.
2. Management PT.
3. Pertinggal

8-8
PARAF PIHAK PERTAMA _______ PARAF PIHAK KEDUA _______

Anda mungkin juga menyukai