Anda di halaman 1dari 11

PERJANJIAN KERJA SAMA

PENDANAAN & PEMBIAYAAN PROYEK


RUMAH SAKIT ISLAHUDDIN MEDICAL CENTER
ANTARA
PT. ADA DUTA KOMODITI
DENGAN
PT. AMANAH BINTANG ISLAHUDDIN

Nomor: 02/ABI-NP/ADK-ABI/IV/2023

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta, pada hari Senin, tanggal
tujuh belas, bulan APRIL tahun DUA RIBU DUA PULUH TIGA [17- 04 - 2023], oleh
para pihak yang tersebut dibawah ini :

(1) Nama Perusahaan : PT . ADA DUTAKOMODITI


Diwakili oleh : FARID EFENDI
Jabatan : Direktur Utama
Alamat : Sesuai KTP
No.KTP : 6207011607790001

Dalam hal ini bertindak selaku Direktur Utama yang telah memperoleh
persetujuan dari Komisaris Utama dan oleh karenanya berhak dan berwenang
untuk bertindak atas nama Perseroan Terbatas PT. ADA DUTA KOMODITI,
berkedudukan di MATARAM dan tunduk pada hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Untuk selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK PETAMA / Investor /
Pemilik Dana.

(2) Nama Perusahaan : PT. AMANAH BINTANG ISLAHUDDIN


Diwakili oleh : H. SIRAJUDDIN
Jabatan : Direktur Utama
Alamat : Sesuai KTP
No.KTP : .................... [Copy / Scan KTP
terlampir]

Dalam hal ini bertindak selaku Direktur Utama yang telah memperoleh
persetujuan dari Komisaris Utama dan oleh karenanya berhak dan berwenang
untuk bertindak atas nama Perseroan Terbatas PT. AMANAH BINTANG
ISLAHUDDIN, berkedudukan dan tunduk pada hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Untuk selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK KEDUA / Pemilik
Proyek.

PERJANJIAN Paraf Pihak ke 1 : Paraf Pihak ke 2 : KERJASAMA PENDANAAN INVESTAS I &


PEMBIAYAAN PROYEK PT. …………
#
Halaman 1 dari 12 halaman.
Para pihak terlebih dahulu menyepakati itikad baik dan menyamakan persepsi
dalam perjanjian ini :
A. Bahwa PIHAK PERTAMA, adalah sebagai pihak yang berkompeten dan
memiliki modalitas dasar yang kuat dalam bidang Pendanaan Investasi dan
Pembiayaan Proyek, yang dalam hal ini telah menyatakan minat dan
keseriusannya untuk berinvestasi dan berkiprah dalam Pembangunan
Nasional, melalui kerjasama pembiayaan proyek dengan PIHAK KEDUA.

B. Bahwa PIHAK KEDUA, dalam kapasitasnya sebagaimana tersebut diatas,


adalah sebagai pihak yang berkepentingan dalam rangka mewujudkan dan
merealisasikan pembangunan secara bertahap PROYEK RUMAH SAKIT
ISLAHUDDIN MEDICAL CENTER sebagaimana disebutkan dalam Tema
Perjanjian ini.

C. Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk selanjutnya akan
membentuk perusahaan gabungan dalam 1 (satu) perusahaan untuk
mewujudkan PROYEK RUMAH SAKIT ISLAHUDDIN MEDICAL CENTER dengan
nama Perusahaan PT. AMANAH BINTANG ISLAHUDDIN; dimana PIHAK
PERTAMA akan masuk di dalam perusahaan sebagai pemegang saham
mayoritas / pemegang saham pengendali.

Selanjutnya, dengan semangat kebersamaan dan dengan tetap tunduk pada


Undang-undang dan Peraturan-peraturan yang berlaku, maka para pihak
sepakat untuk menandatangani perjanjian ini, dengan ketentuan dan syarat-
syarat sebagai berikut :
PASAL 1.
MAKSUD DAN TUJUAN

1. Perjanjian ini dimaksudkan untuk mengikat para pihak dalam upaya


mewujudkan dan merealisasikan proyek yang diajukan oleh PIHAK KEDUA dan
akan di biayai oleh PIHAK PERTAMA dengan DANA TUNAI dengan dukungan
Jaminan berupa SKBDN/BG dengan skema TURN KEY atau sesuai kesepakatan.

2. Semua proses realisasi pendanaan dari awal sampai akhir akan dilakukan
melalui proses dan mekanisme perbankan dan mengikuti peraturan-
peraturan Bank Indonesia.

3. Para pihak mengerti dan memahami bahwa Perjanjian ini dibuat dengan tujuan
hakiki yang tidak boleh terbantahkan, yaitu untuk melindungi dan mengamankan
kepentingan para pihak agar Investasi dan Proyek yang akan dilaksanakan dapat
berjalan lancar dan memberikan keuntungan berdasarkan azas manfaat yang
seimbang bagi semua pihak yang berkepentingan.

PASAL 2.
OBYEK DAN CAKUPAN PERJANJIAN

Perjanjian ini mengikat para pihak sejauh dan sebatas pada Pendanaan Investasi
dan Pembiayaan Proyek yang diajukan oleh PIHAK KEDUA dan telah disetujui

PERJANJIAN Paraf Pihak ke 1 : Paraf Pihak ke 2 : KERJASAMA PENDANAAN INVESTAS I &


PEMBIAYAAN PROYEK PT. ……. #
Halaman 2 dari 12 halaman.
berdasarkan kebijakan-kebijakan khusus oleh PIHAK PERTAMA, dengan
pengertian bahwa :
1. Seluruh dana yang dikucurkan oleh PIHAK PERTAMA dan diterima oleh
PIHAK KEDUA adalah merupakan Penempatan Dana Investasi yang harus
dipertanggungjawabkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
dalam kurun waktu dan syarat-syarat yang disepakati bersama.

2. Penempatan Dana Investasi ini adalah merupakan poyek berkelanjutan


dan para pihak mengikatkan diri dalam konsep bagi hasil [profit sharing]
yang berimbang dan dapat diterima oleh para pihak.

3. Ada sistem pembayaran angsuran pokok, karena penempatan dana


investasi tersebut adalah merupakan penanaman modal investasi
berjangka panjang yang akan dilunasi secara bertahap atau dipercepat.

4. Ada pembayaran bunga, dengan besaran bunga adalah selisih bunga …..
dikurangi bunga pinjaman, sesuai ketentuan pihak perbankan.

PASAL 3.
KEWAJIBAN DAN HAK-HAK
PIHAK PERTAMA

B. Untuk memenuhi perjanjian ini, PIHAK PERTAMA berkewajiban dan


bertanggung jawab untuk :

1. Menyediakan dan mengalokasikan Dana Investasi yang diperlukan sesuai


dengan jumlah kebutuhan dana proyek yang diajukan oleh PIHAK KEDUA
tahap awal sebesar Rp. 2.020.000.000,000.- [dua triliun dua puluh milyar
rupiah] yang akan diberikan secara bertahap sampai selesainya proyek.

2. Dalam hal ini, PIHAK PERTAMA akan mengucurkan dana investasi


tersebut secara bertahap sesuai dengan progres kemajuan proyek.
Dimana dalam pemenuhan sumber pendanaan proyek tersebut PIHAK
PERTAMA akan melakukan secara bersama-sama dengan Konsorsium /
Sister Company yang masih dalam satu group Perusahaan PIHAK
PERTAMA; dengan 3 (tiga) kali tahapan pencairan, sebagai berikut :

i. Pada tahap awal akan memberi kucuran dana investasi kepada


PIHAK KEDUA sebesar Rp. 520.000.000.000.- (lima ratus milyar
rupiah) sebagai Biaya Pra Operasi Proyek.

ii. Pada tahap kedua akan memberi kucuran dana investasi kepada
PIHAK KEDUA sebesar Rp. 750.000.000.000.- (tujuh ratus lima
puluh miliar rupiah).

PERJANJIAN Paraf Pihak ke 1 : Paraf Pihak ke 2 : KERJASAMA PENDANAAN INVESTAS I &


PEMBIAYAAN PROYEK PT. …….. #
Halaman 3 dari 12 halaman.
iii. Pada tahap ketiga akan memberi kucuran dana investasi kepada
PIHAK KEDUA sebesar Rp. 750.000.000.000.- (tujuh ratus lima
puluh miliar rupiah).
iv. Pada tahap berikutnya melalui Konsorsium / Sister Company
PIHAK PERTAMA akan memberi kucuran dana investasi secara
bertahap dalam jumlah tertentu sesuai kebutuhan investasi
proyek yang diajukan oleh PIHAK KEDUA.

v. Jika diperlukan, PIHAK PERTAMA dapat menerbitkan Instrument


Bank untuk kepentingan PIHAK KEDUA.

vi. Segala bentuk kucuran / fasilitas pendanaan dari PIHAK PERTAMA


akan ditujukan kepada PT. AMANAH BINTANG ISLAHUDDIN,
dalam rekening bersama (Joint Account) yang dikelola oleh kedua
belah pihak.

3. Memberi kelancaran, keamanan dan kelangsungan dukungan baik berupa


dukungan Dana Modal, Moral, maupun Material kepada PIHAK KEDUA,
dalam rangka mewujudkan dan merealisasikan proyek sesuai dengan
kondisi dan persyaratan-persyaratan yang berlaku, mulai dari Tahap
Perencanaan, Tahap Pematangan, Tahap Konsolidasi, hingga Tahap
Pengembangan berkelanjutan.

C. Selanjutnya untuk dapat memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya


dalam perjanjian ini PIHAK PERTAMA berhak dan berwenang untuk :
1. Menerima Bagi Hasil secara proporsional sesuai dengan komposisi
kepemilikan saham, atau seperti yang dinyatakan pada pasal 5 (lima)
perjanjian ini.

2. Mendapatkan prioritas pembayaran pengembalian modal investasi dari


PIHAK KEDUA dengan segala cara yang dapat disepakati bersama.

3. Mengusulkan diri sendiri atau orang lain yang dipilihnya untuk menempati
posisi KOMISARIS UTAMA Perseroan, dan menunjuk 1 (satu) personil
pendamping yang berkompeten di bidangnya dan memiliki integritas serta
komitmen yang tinggi untuk menempati posisi DIREKTUR KEUANGAN di
Perseroan PIHAK KEDUA; dalam rangka mewujudkan dan merealisasikan
VISI & MISI Perusahaan yang disepakati dalam perjanjian ini.

4. Memberikan masukan dan saran - saran konstruktif secara tidak mengikat


kepada PIHAK KEDUA dalam membuat keputusan-keputusan strategis
dan tindak lanjut untuk mengarahkan proyek yang disepakati dalam
perjanjian ini pada pencapaian prestasi yang optimal.
PASAL 4.
KEWAJIBAN DAN HAK-HAK
PIHAK KEDUA

PERJANJIAN Paraf Pihak ke 1 : Paraf Pihak ke 2 : KERJASAMA PENDANAAN INVESTAS I &


PEMBIAYAAN PROYEK PT. …….. #
Halaman 4 dari 12 halaman.
A. Untuk memenuhi perjanjian ini, PIHAK KEDUA berkewajiban dan bertanggung
jawab untuk :

1. Menyiapkan Sistem Organisasi dalam Badan Hukum Perseroan


Terbatas, dengan Struktur Kepemilikan dan Manajemen Perseroan
yang melibatkan dan memberikan kewenangan koordinatif dengan
kekuatan hukum tetap dan berkelanjutan bagi PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA.

2. Menyiapkan Proposal Proyek, perangkat - perangkat perijinan serta


legalitas usaha atas proyek yang akan dilaksanakan.

3. Mengelola dengan penuh tanggungjawab, dukungan dana dan fasilitas


pembiayaan dari PIHAK PERTAMA, agar dapat memperoleh tingkat
pengembalian investasi yang optimal, bertumbuh dan berjangka
panjang.

4. Untuk keperluan tersebut PIHAK KEDUA akan melakukan segala daya


upaya dalam pengelolaan yang dianggap baik dan profesional, mulai
dari tahap perencanaan, pembangunan fisik, aspek Teknis Produksi,
Promosi, Penjualan, Pengembangan Organisasi, Sumberdaya Manusia,
dan Pengendalian Keuangan.

5. Memberikan bagi hasil yang layak secara proporsional sesuai dengan


komposisi kepemilikan saham, atau seperti yang dinyatakan pada pasal
5 (lima) perjanjian ini.

6. Meberikan prioritas pembayaran pengembalian modal investasil kepada


PIHAK PERTAMA dengan segala cara yang dapat disepakati bersama.

7. Menjamin keamanan dan kelancaran proyek dari kemungkinan


gangguan dan campur tangan pihak - pihak yang tidak bertanggung
jawab dalam perjanjian ini.

B. Selanjutnya untuk dapat memenuhi kewajiban dan tanggungjawab dalam


perjanjian ini PIHAK KEDUA berhak dan berwenang untuk :

1. Mendapatkan prioritas pendanaan dan kemudahan-kemudahan dari PIHAK


PERTAMA berupa :

i. Pada tahap awal akan memberi kucuran dana investasi


kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. 520.000.000.000.- (lima
ratus dua puluh milyar rupiah) sebagai Biaya Pra Operasi
Proyek.

ii. Pada tahap kedua akan memberi kucuran dana investasi


kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. 750.000.000.000.- (tujuh
ratus lima puluh miliar rupiah).

KERJASAMA PENDANAAN INVESTAS I &


PERJANJIAN
PEMBIAYAAN PROYEK PT. …… #
Paraf Pihak ke 1 :
Paraf Pihak ke 2 : Halaman 5 dari 12 halaman.
iii. Pada tahap ketiga akan memberi kucuran dana investasi
kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. 750.000.000.000.-
(tujuh ratus lima puluh miliar rupiah).

iv. Pada tahap berikutnya melalui Konsorsium / Sister Company


PIHAK PERTAMA akan memberi kucuran dana investasi
secara bertahap dalam jumlah tertentu sesuai kebutuhan
investasi proyek yang diajukan oleh PIHAK KEDUA.
v. Jika diperlukan, PIHAK PERTAMA dapat menerbitkan
Instrument Bank untuk kepentingan PIHAK KEDUA.

vi. Segala bentuk kucuran / fasilitas pendanaan dari PIHAK


PERTAMA akan ditujukan kepada PT. AMANAH BINTANG
ISLAHUDDIN, dalam rekening bersama (Joint Account) yang
dikelola oleh kedua belah pihak.

2. Mengangkat dan menetapkan seorang atau lebih Kuasa Ahli dengan


jabatan dan kewenangan tertentu untuk menjalankan sebagian atau
seluruh tugasnya.

3. Membentuk Tim Manajemen yang terdiri dari personil-personil yang


berkompeten dibidangnya dan memiliki integritas serta komitmen yang
tinggi untuk mewujudkan proyek yang disepakati melalui perjanjian kerja
sama ini.

4. Menunjuk Konsultan, Kontraktor, Rekanan, Pemasok, Leveransir,


melakukan, mengadakan, dan menanda tangani kerjasama dengan Pihak
Lain, termasuk membentuk Konsorsium dan membuat keputusan-
keputusan tindak lanjut untuk mengarahkan proyek yang disepakati
dalam perjanjian ini pada pencapaian prestasi yang optimal.

PASAL 5.
KONSEP DAN KOMPOSISI PROFIT SHARING (BAGI HASIL)
& OPSI KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Para pihak menyepakati konsep dan komposisi profit sharing & kepemilikan
saham, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Kepemilikan saham PERSEROAN yang bersifat TETAP dalam perjanjian


kerja sama ini adalah sebagai berikut :
- 70% (tujuh puluh persen) untuk PIHAK PERTAMA (group Investor &
penyandang dana).
- 30% (tiga puluh persen) untuk PIHAK KEDUA (group penggagas &
pelaksana usaha).

PERJANJIAN Paraf Pihak ke 1 : Paraf Pihak ke 2 : KERJASAMA PENDANAAN INVESTAS I &


PEMBIAYAAN PROYEK PT. …… #
Halaman 6 dari 12 halaman.
2. Profit sharing (bagi hasil) dilakukan setiap bulan atau setiap periode siklus
setelah tutup buku bulan berjalan atau setiap periode siklus berjalan,
berdasarkan hasil usaha bersih perseroan, atas semua kegiatan proyek
yang di biayai dengan dana investasi dari PIHAK PERTAMA.

3. Khusus untuk keperluan pelaksanaan profit sharing dalam perjanjian ini,


maka yang dimaksud dengan hasil usaha bersih adalah hasil keuntungan
bersih perseroan selama 1 (satu) bulan atau setiap periode siklus, setelah
dikurangi dengan :
• Pajak-pajak yang terhutang,
• Semua biaya yang timbul atas kegiatan usaha perseroan,
• Cadangan-cadangan yang diperbolehkan,
• Sumbangan-sumbangan dan Donasi yang disetujui,
• Gaji, bonus-bonus & perangsang untuk Komisaris, Direksi &
Karyawan.

4. Profit sharing (bagi hasil) dilakukan dengan format tetap / permanen,


dengan komposisi sebagai berikut :

• 70% (tujuh puluh persen) untuk PIHAK PERTAMA (group


Investor & penyandang dana).
• 30% (tigat puluh persen) untuk PIHAK KEDUA (group
penggagas & pelaksana usaha).

5. Perhitungan Profit sharing (bagi hasil) akan dimulai dan dilakukan setelah
memasuki PERIODE KOMERSIAL yang ditandai dengan sudah adanya
produksi barang jadi dan sudah adanya pendapatan / penjualan hasil
produksi.

PASAL 6.
SISTEM PENGEMBALIAN INVESTASI

1. Seluruh dana yang diperlukan untuk pembiayaan proyek akan disediakan


oleh PIHAK PERTAMA bersama-sama dengan Konsorsium / Sister
Company yang masih dalam satu group dengan PIHAK PERTAMA secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan proyek PIHAK KEDUA dan setelah
melalui evaluasi- evaluasi di lapangan.

2. Dana investasi yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA (sebagai pinjaman


proyek) pada dasarnya merupakan pinjaman berbunga tetapi berbagi laba
(profit sharing).

3. Dana dari PIHAK PERTAMA (sebagai pinjaman proyek) dan bagi hasil
(sebagai imbalan jasa dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA) akan
dibayar setiap bulan atau setiap periode siklus atas dasar kemampuan
cash flow proyek, sejak proyek mulai beroperasi KOMERSIAL (setelah
masa GRACE PERIODE) hingga seterusnya.

PERJANJIAN Paraf Pihak ke 1 : Paraf Pihak ke 2 : KERJASAMA PENDANAAN INVESTAS I &


PEMBIAYAAN PROYEK PT. ….. #
Halaman 7 dari 12 halaman.
4. Pengembalian dana kerjasama maupun bagi hasil, bersumber dari Arus
Kas Bersih (AKB), yaitu LABA BERSIH (sisa hasil usaha) selama masa
periode pembukuan berjalan.

5. Besarnya dana yang dikembalikan dari dana kerjasama adalah sisa EBITDA.
Sisa Hasil Usaha akan dibagi antar PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dengan pembagian : 70% untuk PIHAK PERTAMA dan 30% untuk PIHAK
KEDUA. Ketentuan pembagian laba ini berlaku selama dana kerjasama belum
dibayar lunas (BEP). Setelah dibayar lunas (BEP) pembagiannya akan dibalik,
40% untuk PIHAK PERTAMA dan 60% untuk PIHAK KEDUA.

6. Dengan cara perhitungan seperti diatas, maka selama dana kerjasama


(yang merupakan pinjaman pokok) belum dibayar lunas, PIHAK PERTAMA
menerima 70% dari Laba Bersih dan PIHAK KEDUA selaku pemilik proyek
menerima 30%.
Setelah dana kerjasama sudah dibayar lunas (BEP), barulah PIHAK KEDUA

menerima 70% dari Laba Bersih dan 30% sisanya menjadi bagian PIHAK
PERTAMA.

PASAL 7.
MEKANISME PELAKSANAAN & REALISASI PENDANAAN

1. PIHAK KEDUA akan menyiapkan biaya-biaya awal yang timbul, antara lain
untuk :
a. Biaya Perjanjian Kerja Sama & Biaya Pembuatan / Perubahan PT baru
di Notaris.
b. Biaya Pengurusan Izin-Izin Usaha PT.
c. Modal Dasar PT yang disetor/ditempatkan.
d. Setoran awal / buka rekening bersama PT (Joint Account).
e. Biaya SWIFT & Admin Bank.
f. Biaya penerbitan Warkat.
g. Biaya Asuransi.
Adapun kebutuhan biaya-biaya yang timbul tersebut adalah sebesar 1%
(satu persen) dari yang diajukan PIHAK KEDUA tahap pertama sebesar
Rp. 2.020.000.000.000,- (dua triliun dua puluh milyar rupiah), yakni
sebesar Rp. 20.200.000.000,- (dua puluh milyar dua ratus juta rupiah)
yang akan dilunasi / diselesaikan oleh PIHAK KEDUA pada saat di Notaris
dan akan disetorkan penuh ke Rekening PIHAK PERTAMA. Selanjutnya
PIHAK PERTAMA akan memberikan COUNTER BACK / Jaminan berupa
CEK ON yang sudah di ENDORSE BANK equivalen / senilai jumlah dana
yang telah disetorkan tersebut.

PERJANJIAN Paraf Pihak ke 1 : Paraf Pihak ke 2 : KERJASAMA PENDANAAN INVESTAS I &


PEMBIAYAAN PROYEK PT. … #
Halaman 8 dari 12 halaman.
2. Dana awal yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA sebesar Rp.
20.200.000.000,- (dua puluh milyar dua ratus juta rupiah) tersebut akan
dibukukan sebagai Biaya Pra Operasi Proyek.

3. Dalam hal tahapan pencairan dana investasi berikutnya adalah sesuai


dengan kebutuhan proyek sampai selesai, maka PIHAK KEDUA akan
menyiapkan Landing Account sebesar 1 % (satu persen) dari setiap
pengajuan.

PASAL 8.
MASA BERLAKU DAN
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1. Perjanjian ini dibuat untuk jangka waktu yang telah ditentukan lamanya dan
berlaku sejak ditandatangani perjanjian ini dan seterusnya.

2. Perjanjian ini bisa diakhiri dengan syarat-syarat dan kondisi-kondisi tertentu


yang disepakati oleh Kedua Belah Pihak, dimana pihak yang menginginkan
pengakhiran perjanjian ini harus mengajukan usulan secara tertulis terlebih
dahulu dengan menyebutkan syarat-syarat dan kondisi-kondisi yang diinginkan
untuk memperoleh persetujuan atau tanggapan dari pihak lainnya.

3. Perjanjian ini juga bisa diakhiri masa berlakunya apabila kedua belah pihak
menyepakati, atau karena adanya keadaan darurat dan ketidakmampuan
ekonomis (Force Majeur) sebagaimana dinyatakan dalam pasal 9 (sembilan)
perjanjian ini.

PASAL 9.
KEADAAN DARURAT
DAN KETIDAKMAMPUAN EKONOMIS
(FORCE MAJEUR)

Keadaan darurat dan ketidakmampuan ekonomis dapat terjadi karena Bencana


Alam, Perang, Aksi Massa, Wabah Penyakit / Epidemi, Jatuhnya Nilai Tukar
Rupiah yang sangat ekstrim, dan hal-hal lain yang dinyatakan sebagai keadaan
darurat oleh pihak yang berwenang, yang dapat mengganggu kelancaran dan
kelangsungan proyek, dan atau dapat mengakibatkan ancaman serius bagi
stabilitas usaha sehingga mengakibatkan wanprestasi bagi PIHAK KEDUA.

1. PIHAK KEDUA harus menyatakan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA


atas keadaan darurat yang menimpanya dalam tempo paling lambat 60
(enam puluh) hari kerja sejak kejadian, sehingga yang bersangkutan tidak
dapat memenuhi kewjiban dan tanggungjawabnya.

PERJANJIAN Paraf Pihak ke 1 : Paraf Pihak ke 2 : KERJASAMA PENDANAAN INVESTAS I &


PEMBIAYAAN PROYEK PT. ….. #
Halaman 9 dari 12 halaman.
2. edua belah pihak harus duduk bersama dan dengan itikad baik membahas
jalan keluar terbaik untuk mengatasi masalah secara bersama-sama demi
tercapainya tujuan bersama dalam perjanjian ini.

3. Namun dalam hal yang bersangkutan tidak mampu lagi melanjutkan


perjanjian ini karena sebab-sebab diatas dan keadannya itu telah diverifikasi
oleh pihak yang berwenang, maka salah satu pihak dapat mengakhiri
perjanjian ini tanpa adanya kewajiban membayar ganti kerugian kepada
pihak lainnya.

PASAL 10.
SANGSI HUKUM DAN
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Para pihak mengerti dan bersepakat untuk tunduk dan mematuhi ketentuan-
ketentuan dan sangsi-sangsi hukum yang berlaku dalam memenuhi perjanjian ini
:

1. Dalam hal terjadi ketidaksesuaian pendapat dan perselisihan antar para pihak,
sedapat mungkin akan diselesaikan sendiri secara musyawarah dan mufakat.

2. Apabila perselisihan antar para pihak tidak dapat diselesaikan secara


musyawarah dan mufakat, maka para pihak sepakat untuk melakukan
mediasi hukum melalui pengacara masing – masing.

3. Dan apabila tidak tercapai penyelesaian ditingkat mediasi, maka akan


diselesaikan di Pengadilan Negeri di Wilayah Hukum Kota tempat kedudukan
dan domisili perusahaan.

KERJASAMA PENDANAAN INVESTAS I &


PEMBIAYAAN PROYEK PT. …. #
PERJANJIAN Paraf Pihak ke 1 : Paraf Pihak ke 2 :
Halaman 10 dari 12 halaman.
PASAL 11.
ATURAN PERUBAHAN & PENUTUP

1. Hal-hal yang dipandang perlu dan belum cukup diatur dalam perjanjian ini
dapat diatur kemudian dengan membuat Addendum Perjanjian yang akan
menjadi bagian yang tidak boleh dipisahkan dari perjanjian ini.

2. Perjanjian ini dapat diubah, ditambah, dan diperbaiki untuk tujuan kebaikan
semua pihak, baik sebagian atau seluruhnya, dengan persetujuan kedua
belah pihak, melalui mekanisme usulan perubahan yang harus diajukan
secara tertulis dan diagendakan dalam rapat khusus untuk memutuskan
usulan perubahan tersebut.

3. Demikian Perjanjian ini dibuat oleh para pihak dalam keadaan sadar dan
saling pengertian, ditandatangani dihadapan para saksi diatas materai cukup
dalam dua rangkap yang memiliki kekuatan hukum yang sama untuk para
pihak, dan dapat dijadikan bukti dimana perlu.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


PT. ADA DUTA KOMODITI

Saksi - PIHAK PERTAMA :

Saksi - PIHAK KEDUA :

Anda mungkin juga menyukai