Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA USAHA TAS GOODIEBAG

No. 001/III/8/2023

Pada hari ini, Jumat tanggal rabu tanggal delapan maret tahun 2023 (08-03-2023), pukul 18.00 WIB
(sembilan Waktu Indonesia Bagian Tengah) bertempat di Denpasar Barat. Yang bertanda tangan di
bawah ini:

1. Tuan ……………….., Warga Negara Indonesia, Swasta, pemegang Kartu Tanda Penduduk
Nomor ………………… yang berkedudukan di Jl………………………. bertindak untuk dan atas
nama diri sendiri, untuk kemudian disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Tuan …………………………...CV……………, Warga Negara Indonesia, pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor ……………… selaku pemegang hak merk
……………………………….. yang berkedudukan di …………………………….bertindak untuk
dan atas nama diri sendiri, untuk kemudian disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA di dalam perjanjian kerjasama ini kemudian dapat
disebut sebagai PIHAK apabila disebut secara sendiri-sendiri ataupun PARA PIHAK apabila disebut
secara bersama-sama.

Menerangkan bahwa PIHAK PERTAMA merupakan perseorangan yang memiliki maksud untuk
melakukan investasi kepada PIHAK KEDUA. Adapun PIHAK KEDUA adalah pengusaha pemilik
kedai Tas Goodiebag dengan merk dagang …………………

Sehubungan dengan hal terebut, PARA PIHAK dengan ini membuat perjanjian kerjasama dengan
ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
BENTUK KERJASAMA
Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai unit usaha yang bergerak di bidang SpondBond  dengan lini
produk utama di bidang Tas Souvenir atau Goodiebag dengan merk dagang ……………….
Bahwa PIHAK KEDUA bertindak sebagai investor yang memberikan tambahan modal usaha untuk
semua pengembangan usaha di bidang spondbond atau dengan merk dagang ……………….

Untuk melaksanakan segala usaha yang telah disebutkan di atas tersebut maka PIHAK KEDUA
wajib memberikan sejumlah uang dan/atau aset sebagai tambahan modal usaha kepada PIHAK
PERTAMA dengan jumlah yang disepakati. PIHAK PERTAMA kemudian wajib melakukan
pengembangan usaha.
PASAL 2
JANGKA WAKTU KERJASAMA
Setelah pemberian modal usaha oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK
PERTAMA wajib mengembalikan modal usaha tersebut dalam jangka waktu sedikitnya 12 (dua
belas) bulan dan paling lama dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan.

PARA PIHAK boleh memperpanjang jangka waktu kerjasama ataupun memutuskan bentuk
kerjasama di tengah perjanjian, dengan syarat setidaknya masih memiliki sisa 2 (dua) bulan
sebelum berakhirnya perjanjian kerjasama.

PASAL 3
LINGKUP PERJANJIAN KERJASAMA
PARA PIHAK telah sepakat dan setuju untuk mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan:

1. PIHAK PERTAMA akan menyediakan modal usaha dalam bentuk uang tunai sejumlah Rp,
…………………- (………………) dan aset sejumlah ……………..,- (…………………………….).
2. PIHAK KEDUA akan menjalankan usahanya dengan tambahan modal usaha dari PIHAK
PERTAMA dengan baik dan optimal sesuai dengan pengalaman dan keilmuan yang dimiliki
oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 4
PEMBAGIAN HASIL
Sistem bagi hasil usaha diterima dalam bentuk tunai sebagai hasil usaha PARA PIHAK. Nilainya
sesuai dengan yang telah disepakati PARA PIHAK yaitu 30% dari laba bersih untuk PIHAK
PERTAMA dan 70% dari laba bersih untuk PIHAK KEDUA.

Nilai bagi hasil akan dilaporkan setiap melakukan kegiatan tutup buku di dalam satu siklus usaha,
yakni setiap 1 (satu) bulan sekali.

Selanjutnya PARA PIHAK wajib membuka satu rekening bersama di Bank ……………..sesuai
dengan yang telah ditetapkan PARA PIHAK sebelumnya.

PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
PARA PIHAK memiliki hak dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan yang telah ditetapkan
bersama sebelumnya. Adapun hak dan kewajiban PARA PIHAK adalah sebagai berikut ini:
PIHAK PERTAMA

1. Memberikan dan menyediakan tambahan modal usaha awal sejumlah …………………………,-


(………………………) dalam bentuk tunai.
2. Memberikan dan menyediakan tambahan modal usaha awal sejumlah Rp………………….,-
(…………………………………………………….) dalam bentuk aset barang.
3. Turut serta berkontribusi di dalam pengembangan usaha, dalam bentuk pemberian saran,
evaluasi usaha, serta pengambilan keputusan bersama PIHAK KEDUA.
4. Berhak memberikan modal tambahan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA,
dengan perubahan persentase keuntungan sesuai dengan yang disepakati kemudian.
PIHAK KEDUA

1. Melakukan pengelolaan kontrak penjualan.


2. Melakukan kegiatan produksi, pemasaran, dan penjualan produk sesuai dengan konsep unit
usaha yang dijalankan.
3. Melakukan perencanaan pemasaran yang didiskusikan bersama PIHAK PERTAMA untuk
kemudian mengambil keputusan final guna pengembangan usaha.
4. Membuat laporan keuangan, neraca laba rugi, neraca saldo, jurnal keuangan harian, secara
periodik yang akan diberikan kepada PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK PERTAMA wajib mempertanggungjawabkan segala keuntungan ataupun kerugian
usaha, serta pengembalian modal kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan yang telah ditentukan
sebelumnya.

PASAL 6
PELAKSANAAN PERJANJIAN
Dana wajib disiapkan oleh PIHAK PERTAMA seluruhnya selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak
surat perjanjian kerjasama ini ditandatangani. Dana dapat dicicil pemberiannya oleh PIHAK
PERTAMA ataupun diberikan utuh langsung.

Dana yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA akan dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan
keperluan usaha terkait hal-hal pemasaran serta biaya operasional usaha.

PASAL 7
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Perjanjian kerjasama ini dinyatakan berakhir apabila PARA PIHAK telah sepakat untuk tidak
memperpanjang kerjasama di akhir waktu selesainya perjanjian kerjasama.

Apabila di tengah periode perjanjian kerjasama, salah satu pihak baik PIHAK PERTAMA dan/atau
PIHAK KEDUA meninggal dunia. Maka hak keuntungan akan tetap dibagikan kepada ahli waris atau
orang yang ditunjuk oleh masing-masing pihak yang bersangkutan.
PASAL 8
PERSELISIHAN
Apabila di kemudian hari timbul perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA di dalam
kerjasama, maka PARA PIHAK telah sepakat untuk menyelesaikannya melalui jalan musyawarah
dan muafakat.

PASAL 9
RISIKO USAHA
Apabila di tengah-tengah perjanjian kerjasama terjadi kendala usaha baik kendala teknis ataupun
kendala non teknis, maka PIHAK PERTAMA wajib berkonsultasi dan berdiskusi dengan PIHAK
KEDUA untuk mencari jalan keluar dan PIHAK PERTAMA bertanggung jawab penuh untuk
mengatasi kendala tersebut.

Apabila terjadi force majure yang mencakup bencana lama, huru hara, dan krisis pemerintahan yang
menyebabkan kerugian, maka PARA PIHAK telah sepakat untuk meninjau dan membahas kembali
perjanjian yang telah dibuat untuk diputuskan kembali kemudian.
PASAL 10
KETENTUAN LAIN-LAIN
Ketentuan apa-apa yang belum dan/atau tidak tercantum di dalam perjanjian kerjasama ini harus
dicantumkan kemudian di dalam surat perjanjian terpisah yang harus disepakati oleh PARA PIHAK
atas dasar niat baik.

Setiap penambahan / addendum yang ada di dalam perjanjian ini harus dituangkan kembali secara
tertulis dan ditandatangani kembali oleh PARA PIHAK kemudian.

Perjanjian ini dibuat dan ditujukan bagi semua pihak yang tercantum di dalam surat perjanjian ini
dan pihak lain yang kemudian ditujukan dan disepakati oleh PARA PIHAK. Adapun peralihan hak
kepada pihak lain yang tidak tercantum di dalam surat perjanjian kerjasama ini tidak dapat dilakukan
tanpa kesepakatan PARA PIHAK yang terlibat.

Seluruh isi perjanjian kerjasama sifatnya rahasia dan PARA PIHAK telah sepakat untuk menjaga
kerahasiaannya. Pengecualian diberikan apabila isi dari surat perjanjian ini harus dibuka demi
hukum.

PASAL 11
PENUTUP
Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) yang masing-masingnya asli dan memiliki isi yang sama
dengan dibubuhi tanda tangan PARA PIHAK yang terlibat di atas kertas bermaterai cukup.
Keduanya masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.
Perjanjian ini dinyatakan berlaku secara efektif sejak tanggal ditandatanganinya surat ini oleh PARA
PIHAK.

Denpasar,08 Maet 2023

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(……………………..) (…………………………)

Anda mungkin juga menyukai