Anda di halaman 1dari 5

RANCANGAN ( MOU )

KOPERASI PEGAWAI dr. SLAMET GARUT


DENGAN
……………………………………………………….

GARUT , …………………2022
KOPERASI PEGAWAI RSUD DR. SLAMET GARUT
JL. RSUD SUKAKARYA NO.12 TAROGONG KIDUL GARUT
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA USAHA

Antara
KOPERASI PEGAWAI RSUD dr. SLAMET GARUT
Dengan
……………………………………….

Nomor :………………………………………
Nomor :………………………………………

Pada hari ini,.................................... tanggal.... bulan....... tahun 2022, di Garut , yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :…………………………………………………………………………………………..
NIP : …………………………………………………………………………………………..
Alamat : …………………………………………………………………………………………..
Pekerjaan/Jabatan : …………………………………………………………………………………………..

Bertindak atas nama pribadi dan pengurus KOPERASI PEGAWAI RSUD dr. SLAMET GARUT sesuai dengan akta koperasi
nomer :………………………….Tanggal…..Bulan…..Tahun…..Notaris……….dan sesuai dengan pengesahan KEMENKUMHAM
nomer…….Tanggal…..Bulan…..Tahun…..berkedudukan di : Jl……………………………………………………..Garut yang selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA

Nama : …………………………………………………………………………………………..
No. KTP : …………………………………………………………………………………………..
Alamat : …………………………………………………………………………………………..
Pekerjaan/Jabatan : …………………………………………………………………………………………..

Bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk membuat perjanjian Kerjasama usaha. Dengan ketentuan -ketentuan
yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:
Pasal 1
Ketentuan Umum

1. Pihak Pertama adalah pengurus KOPERASI PEGAWAI RSUD dr. SLAMET GARUT sesuai dengan akta koperasi
nomer :………………………….Tanggal…..Bulan…..Tahun…..Notaris……….dan sesuai dengan pengesahan
KEMENKUMHAM nomer…….Tanggal…..Bulan…..Tahun…..berkedudukan di :
Jl……………………………………………………..Garut yang mengelola usaha usaha dibawah koperasi dalam hal
perjanjian Kerjasama ini PIHAK PERTAMA mengelola dana PIHAK KEDUA secara Bersama sama.
2. PIHAK KEDUA adalah pemilik dana yang akan mengalokasikan dananya untuk usaha usaha KOPERASI
PEGAWAI RSUD dr. SLAMET GARUT. Yang pengelolaannya akan dilakukan secara Bersama sama.
3. Kedua pihak akan mendapatkan keuntungan hasil usaha menurut persentase keuntungan yang disepakati
bersama dari nilai keuntungan bersih terlaporkan dan menanggung kerugian sebagaimana diatur dalam Pasal 4
dan Pasal 5. Masing-masing pihak memiliki andil dalam usaha ini, baik modal/tenaga, yang besar maupun
pembagiannya sebagaimana tercantum pada pasal 2, 3 dan 4.
Pasal 2
Modal Usaha
1. Dalam hal keperluan modal usul PIHAK KEDUA akan memberikan penyertaan modal setelah mendapatkan
kesepakatan kedua belah pihak dengan melampirkan Surat Pengajuan Pembiayaan (SPP) yang telah
ditandatangani
2. Ketersediaan modal Pihak Kedua tersebut disediakan paling lambat …….hari setelah perjanjian ini
ditandatangani, melalui bukti ketersediaan Dana Pada Rekening Pihak Kedua.

Pasal 3
Pengelola Usaha
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara Bersama sama mengelola setiap usaha yang telah disepakati
pada pasal sebelumnya.
2. PIHAK PERTAMA sepakat memberikan hak kepada PIHAK KEDUA untuk menunjuk dan atau menguasakan
seseorang untuk menjadi pengurus di Koperasi Pegawai RSUD dr. SLAMET GARUT.
3. Dalam mengelola usahanya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dibantu oleh sejumlah staf yang
kesemuanya berstatus sebagai Pengurus KOPERASI PEGAWAI RSUD dr. SLAMET GARUT.

Pasal 4
Keuntungan
1. Keuntungan usaha adalah keuntungan bersih (Nett Profit), berupa keuntungan yang diperoleh dari kegiatan
usaha (Cash Profit) dikurangi zakat ( ….. % dari Cash Profit), dan Pengembangan Usaha serta Administrasi
(……% dari Cash Profit).
2. Keuntungan usaha disepakati sebesar…. PIHAK KEDUA selaku pemilik Modal mendapat …% dari
keuntungan bersih, PIHAK PERTAMA selaku pengelola mendapat ….% dari keuntungan bersih.

Pasal 5
Kerugian
1. Kerugian usaha adalah hasil usaha dikurangi pengeluaran usaha bernilai negatif.
2. Kerugian usaha ditanggung kedua belah pihak secara proporsional.

Pasal 6
Penghitungan Untung-Rugi dan Laporan Usaha
1. Penghitungan untung rugi bulanan dilakukan paling lambat hari ke 5 setiap bulan.
2. Tutup buku akhir usaha dilakukan setiap bulan
3. Laporan bulanan terinci mengenai seluruh kegiatan usaha dikirimkan paling lambat 7 hari pada bulan
berikutnya oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA .
4. Penyerahan hasil keuntungan sebagaimana pasal 4 ayat 2 (bila memperoleh keuntungan) dilaksanakan
selambat-lambatnya 7 hari setelah penghitungan untung-rugi pada setiap bulannya dan diserahkan melalui
transfer rekening ke no rek…………. Bank…….. Cabang ………a.n……..
Pasal 7
Jangka Waktu Bersyarat
1. Jangka waktu kerjasama yang tersebut pada pasal 1 adalah 5 Tahun,dibagi menjadi dua periode, dimana
setiap periode sama dengan 30 bulan
2. pembubaran Kerjasama hanya bisa dilaksanakan pada akhir periode (setelah 2 Tahun 6 bulan berjalan)
yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
3. Perjanjian ini akan ditinjau kembali setiap akhir periode untuk diperbaharui dan/atau dimusyawarahkan
kembali oleh kedua belah pihak.

Pasal 8
Hak dan Kewajiban

1. Selama jangka waktu kerjasama, Pihak Pertama:


a. Berkewajiban mengelola modal usaha yang telah diterima dari PIHAK KEDUA untuk suatu kegiatan
usaha yang telah ditetapkan secara Bersama sama, selambat-lambatnya 1 minggu setelah tersedianya Modal
dari PIHAK KEDUA Sesuai akad disepakati dan ditandatangani;
b. Berkewajiban membuat laporan periodik kegiatan usaha setiap bulan untuk diserahkan kepada Pihak
Kedua ;
c. Berkewajiban untuk melaporkan kejadian-kejadian istimewa (musibah) dan/atau sejenis itu yang tidak
dapat di katagorikan kejadian Biasa. kejadian lainnya yang terjadi di tengah-tengah kegiatan usaha
kepada Pihak Kedua selambatlambatnya 3 hari setelah kejadian;
d. Berkewajiban membayar tanggungan kerugian usaha seperti yang tercantum dalam Pasal 5 ayat 2 (b)
selambat-lambatnya 1 bulan setelah penghitungan untung-rugi;
e. Berhak mengelola dan menentukan kebijakan-kebijakan dalam kegiatan usaha yang telah disepakati
secara Bersama sama.
f. Berhak melaksanakan atau tidak melaksanakan usul, saran, ataupun keinginan Pihak Kedua Jika tidak sesuai
perundangan yang berlaku ;
g. Berhak membatalkan perjanjian dan/atau mengembalikan kembali sebagian modal usaha dari Pihak
Kedua setelah terbukti Pihak Kedua melakukan penyelewengan dan/atau mengkhianati isi akad ini;
h. Berhak menerima ganti rugi (upah) yang layak atas waktu, tenaga, dan pikiran selama waktu kegiatan
usaha yang telah dilakukan (kerugian pengelolaan usaha) sehubungan dengan pembatalan akad syarikat
sebagaimana tercantum dalam Pasal 8 ayat 1 (e), yang ditimbulkan oleh kesalahan pihak kedua.
i. Wajib menyerahkan keuntungan bagi hasil usaha kepada pewaris Pihak Kedua , bila pihak Kedua
berhalangan dan menunjuk seorang ahli warisnya untuk menerima keuntungan tersebut.

2. Selama jangka waktu kerjasama, Pihak Kedua :


a. Berkewajiban untuk tidak mencampuri kebijakan usaha yang sedang dijalankan Pihak Pertama Jika tidak
mempergunakan ( SPP );
b. Berkewajiban untuk tidak melakukan pemaksaan kepada Pihak Pertama untuk menjalankan usul, saran,
ataupun keinginannya dalam melaksanakan kegiatan usaha ini;
c. Berkewajiban untuk tidak melakukan kegiatan teknis di tempat usaha tanpa seizin dan sepengetahuan Pihak
Pertama;
d. Berkewajiban untuk tidak mengambil atau menambah sejumlah modal usaha, kecuali dalam keadaan
istimewa (menyelamatkan usaha atau memanfaatkan situasi) dan hal tersebut dilakukan atas
kesepakatan kedua pihak;
e. Berkewajiban membayar kerugian pengelolaan usaha kepada Pihak Pertama sehubungan dengan
pembatalan akad syarikat yang disebabkan oleh pelanggaran Pihak Kedua terhadap isi syarikat;
f. Berkewajiban membayar tanggungan kerugian usaha seperti yang tercantum dalam Pasal 5 ayat 2 (b)
selambat-lambatnya 1 bulan setelah penghitungan untung-rugi;
g. Berhak melakukan kontrol atau meninjau tempat kegiatan usaha dengan disertai Pihak Pertama;
h. Berhak mengajukan usul dan saran kepada PIHAK PERTAMA untuk memperbaiki dan/atau
menyempurnakan kegiatan usaha yang sedang berjalan;
i. Berhak membatalkan perjanjian dan/atau mengambil kembali sebagian modal usaha dari Pihak Kedua
setelah terbukti Pihak Pertama melakukan penyelewengan dan/atau mengkhianati isi akad ini.
j. Berhak untuk menunjuk ahli warisnya untuk menerima keuntungan bagi hasil usaha bila berhalangan, yang
dibuktikan dengan surat kuasa/waris yang bertanda tangan di atas materai

Pasal 9
Perselisihan
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua pihak sehubungan dengan akad kerjasama ini, kedua pihak
bersepakat menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat, dan apabila musyawarah tidak
mendapatkan sebuah keputusan yang mengikat maka akan dilakukan proses secara hukum pada pengadilan
negeri setempat.
2. Segala sesuatu yang merupakan hasil penyelesaian perselisihan akan dituangkan dalam suatu berita acara
dan atau perjanjian terpisah yang menjadi satu kesatuan dengan surat perjanjian Kerjasama ini.

Pasal 10
Lain-lain
1. Perjanjian ini mengikat secara hukum kepada kedua pihak.
2. Hal-hal lain yang mungkin kelak akan muncul di kemudian hari dan belum diatur dalam surat akad ini
akan dimusyawarahkan kedua pihak dan akan dituangkan dalam bentuk perjanjian terpisah yang menjadi satu
kesatuan dengan surat perjanjian Kerjasama ini.
3. Surat perjanjian kerjasama ini dibuat dua rangkap, seluruhnya ditandatangani oleh kedua belah pihak diatas
materai sehingga memiliki kekuatan hukum.

Pihak kesatu Pihak kedua

…………………………………………………. ………………………………………………….
Manager

Saksi Saksi

…………………………………………………..

Tembusan :
1. Dewan Pengawas KOPERASI PEGAWAI RSUD dr. SLAMET GARUT
2. Arsip

Anda mungkin juga menyukai