Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN KERJA

ANTARA
.........................................
DAN
............................................
Nomor : ………………………………

Pada Hari ini, [Tanggal Perjanjian], kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. ........................... berkedudukan di Surabaya, beralamat di .......................................,


dalam hal ini diwakili oleh .................................. bertindak untuk dan atas nama
dalam jabatannya selaku Direktur selanjutnya disebut sebagai “PIHAK
PERTAMA”
2. ........................... beralamat di .................................., dalam hal ini diwakili oleh
................................. bertindak untuk atas nama dalam jabatannya selaku Founder,
dalam hal ini selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut sebagai Para Pihak.
Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal – hal sebagai berikut :
1. PIHAK PERTAMA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengembangan jasa digital marketing.
2. PIHAK KEDUA adalah merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
spesialisasi dibidang kesehatan terutama untuk ibu hamil.
3. PIHAK PERTAMA menyediakan jasa kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan
Praktek Digital Marketing.
Sehubungan dengan hal – hal tersebut yang diterangkan diatas, Para Pihak dengan ini setuju
untuk mengikatkan diri dan membuat perjanjian kerjasama ( selanjutnya disebut “perjanjian”)
dengan ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut.

PASAL 1
KETENTUAN UMUM

1. PIHAK KEDUA akan menerima jasa digital marketing dari PIHAK PERTAMA yang
akan dilakukan di akun instagram PIHAK KEDUA yaitu ............................
2. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-sama dengan bertanggungjawab
untuk mengelola kegiatan digital marketing, yang efektif dimulai pada bulan 01 Januari
2024.
PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN

PIHAK PERTAMA
1. Hak PIHAK PERTAMA
a. Menerima dana sekaligus pembayaran dari kegiatan usaha sebagaimana disepakati
dalam Perjanjian ini dalam Pasal 3 Ayat 1.
b. Berhak menentukan kebijakan-kebijakan dalam kegiatan usaha, diantaranya :
pemasangan ads, memposting feeds, memposting story, melakukan live, dan segala
yang berhubungan dengan digital marketing pada akun Instagram …………………..
2. Kewajiban PIHAK PERTAMA
a. Membuat laporan periodik perkembangan dari kegiatan usaha, untuk diserahkan
kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana diatur dalam Pasal 5.
b. Membantu untuk mengonsepkan desain, perencanaan konten, perencanaan ads/iklan
yang akan dilakukan pada akun Instagram PIHAK KEDUA yaitu ....................

PIHAK KEDUA
1. Hak PIHAK KEDUA
a. Menerima laporan periodik jumlah pasien dari kegiatan usaha yang dilaporkan oleh
PIHAK PERTAMA.
2. Kewajiban PIHAK KEDUA
a. Menyediakan dana untuk kegiatan digital marketing yang dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA.
b. Menyediakan akses untuk masuk ke akun ................... kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 3
KEUNTUNGAN

PIHAK KEDUA akan membayar sesuai dengan paket yang dipilih kepada PIHAK PERTAMA
secara parsial yang selanjutnya akan dibahas pada pasal 5 ayat 2, akan digunaan sebagai dana
untuk kegiatan digital marketing akun instagram ........................

PASAL 5
LAPORAN DAN PEMBAYARAN

1. Laporan terinci mengenai seluruh kegiatan digital marketing dari kegiatan usaha akan
diinformasikan setiap bulan oleh PIHAK PERTAMA.
2. Pembayaran untuk dana kegiatan digital marketing akan dilakukan dengan ketentuan :
a. 3x bayar (DP 70% Termin 1 20% Pelunasan 10%)
b. Atau 2x bayar (DP 80% Pelunasan 20%)
3. Seluruh pembayaran akan diserahkan melalui transfer ke nomor rekening yang disetujui
oleh KEDUABELAH PIHAK.
PASAL 6
MASA BERLAKU PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku selama 3 (Tiga) bulan terhitung sejak ditandatangani dan tidak
dapat dipindahtangan ke PIHAK lain.
2. Apabila PARA PIHAK ingin melakukan perpanjangan atau pemutusan perjanjian
kerjasama, maka PARA PIHAK berkewajiban untuk menginformasikan satu dengan
yang lainnya paling lambat 1 (satu) minggu sebelum berakhirnya masa perjanjian ini.
3. Setiap perubahan terhadap isi perjanjian ini, PARA PIHAK setuju untuk membuat
Addendum sebagai bahan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL 7
PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak sehubungan dengan akad kerjasama
ini, maka PARA PIHAK bersepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah.
2. Segala sesuatu yang merupakan hasil penyelesaian perselisihan akan dituangkan dalam
suatu berita acara.

PASAL 8
FORCE MAJEURE

1. Force Majeure adalah kejadian – kejadian yang terjadi diluar kehendak dan kekuasaan
para pihak yang secara langsung dan material dapat mempengaruhi pelaksanaan
kewajiban para pihak berdasarkan perjanjian, namun tidak terbatas pada terjadinya
peristiwa alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, tsunami,
sambaran petir, gunung meletus, pandemi dan bencana alam lainnya. Kebakaran, huru-
hara, terorisme, sabotase, embargo, dan pemogokan masal, dan perang, Baik yang
dinyatakan atau tidak, ketentuan atau kebijaksanaan negara yang wajib ditaati.
2. Dalam hal terjadi Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1 Pasal ini, pihak
yang mengalami Force Majeure wajib untuk memberitahukan secara tertulis terjadinya
Force Majeure tersebut pada pihak lainnya selambat–lambatnya 7
(Tujuh) hari kalender terhitung sejak terjadinya Force Majeure tersebut dan harus
membuat rencana ulang pemenuhan pelaksanaannya yang tertunda sebagai akibat Force
Majeure disertai batas waktu pelaksanaannya yang tidak lebih dari 14 (Empat Belas) hari
kalender setelah berakhirnya Force Majeure.
3. Apabila pihak yang mengalami Force Majeure tidak melaksanakan kewajibannya
sebagaimana ditentukan dalam Ayat 2 Pasal ini, maka Force Majeure tidak akan diakui
oleh pihak lainnya dengan segala kerugian, resiko dan konsekuensi yang mungkin timbul
menjadi beban dan tanggung jawab pihak yang mengalami Force Majeure.
4. Apabila Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau diduga oleh
pihak yang mengalami Force Majeure akan melebihi jangka waktu 30 (Tiga Puluh) hari
kalender, maka para pihak sepakat untuk meninjau kembali jangka waktu Perjanjian.
PASAL 9
PENUTUP

1. Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur
kemudian dalam suatu perjanjian perubahan atau dokumen lain yang dibuat secara
tertulis dan ditandatangani oleh para pihak dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
2. Apabila satu ketentuan dari perjanjian ini dianggap tidak sah atau tidak dapat
dilaksanakan secara hukum dengan alasan apapun, maka ketentuan lainnya dalam
perjanjian ini akan tetap berlaku
sepenuhnya terlepas dari ketentuan yang dianggap tidak sah atau tidak dapat
dilaksanakan secara hukum tersebut.

Perjanjian ini dibuat oleh para pihak dalam rangkap 2 (Dua) yang masing – masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani diatas meterai cukup pada
tanggal dan tahun sebagaimana disebutkan diatas.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


................................... ................................

.................................. ..................................
................................... ....................................

Mengetahui,
PT. ..................................

...........................................
........................................

Anda mungkin juga menyukai