I. [Vendor], berkedudukan di Kota ............, beralamat di Jalan ....................., dalam hal ini
diwakili oleh................ selaku ................, dari dan oleh karenanya sah mewakili Direksi
bertindak untuk dan atas nama PT ................ (untuk selanjutnya disebut “PIHAK
PERTAMA”).
II. [KKG], berkedudukan di Kota Jakarta............, beralamat di .........., Jalan ............, dalam
hal ini diwakili oleh ........ selaku ........ berdasarkan Surat Kuasa tanggal ........... yang
dibuat dibawah tangan bermeterai cukup, dari dan oleh karenanya sah mewakili Direksi
bertindak untuk dan atas nama PT .............. (untuk selanjutnya disebut “PIHAK
KEDUA”).
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut “PARA
PIHAK” dan secara masing-masing untuk selanjutnya disebut “PIHAK”.
a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang memiliki izin dari instansi berwenang
yang bergerak dalam bidang penjualan produk di mesin penjual otomatis (untuk
selanjutnya disebut “Vending Machine”).
c. Bahwa PIHAK KEDUA bermaksud untuk menunjuk PIHAK PERTAMA untuk menyediakan
dan mengoperasikan Vending Machine di ............. sesuai dengan syarat-syarat dan
ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini.
Atas dasar pertimbangan yang diuraikan tersebut diatas, PARA PIHAK selanjutnya
menerangkan dengan ini telah sepakat dan setuju untuk mengadakan Perjanjian yang saling
menguntungkan dengan ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut :
Pasal 1
LINGKUP PERJANJIAN
1. PIHAK KEDUA dengan ini menyediakan lokasi di ....... (untuk selanjutnya disebut
“Lokasi”) kepada PIHAK PERTAMA yang akan dipakai oleh PIHAK PERTAMA untuk
menempatkan dan mengoperasikan Vending Machine, dengan fasilitas instalasi listrik.
1
Letak Lokasi tersebut sebagaimana ternyata dalam gambar denah/lokasi yang dilampirkan
pada Lampiran-1 dalam Perjanjian ini. Jumlah Vending Machine yang akan ditempatkan
dan dioperasikan adalah sebanyak ... (...) unit yang akan beroperasi dalam waktu 24 (dua
puluh empat jam) sehari.
Pasal 2
JANGKA WAKTU KERJASAMA
1. Perjanjian ini berlangsung untuk jangka waktu selama ... (..) tahun, terhitung sejak
tanggal ..... sampai dengan tanggal .... (untuk selanjtunya disebut “Jangka Waktu
Perjanjian”), kecuali terjadi pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 Perjanjian ini.
2. Atas kesepakatan PARA PIHAK, Jangka Waktu Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan
ketentuan PIHAK KEDUA wajib memberitahukan maksudnya tersebut secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA selambat–lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum
berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini.
Apabila PIHAK PERTAMA menyetujui untuk memperpanjang Jangka Waktu Perjanjian ini,
maka PARA PIHAK akan merundingkan kembali seluruh syarat – syarat dan ketentuan –
ketentuan atas perpanjangan Perjanjian ini.
Pasal 3
MEKANISME BAGI HASIL
2. Nilai bagi hasil untuk Perjanjian ini adalah sebesar .......% (....... persen) untuk PIHAK
PERTAMA dan ......% (......... persen) untuk PIHAK KEDUA yang diperhitungkan dari hasil
2
Pendapatan Produk yang dipasarkan PIHAK PERTAMA di Lokasi (untuk selanjutnya disebut
“Bagi Hasil”).
3. PIHAK PERTAMA wajib memberikan laporan penjualan Produk setiap tanggal ... (.....) yang
akan dibandingkan dengan Berita Acara Pengisian yang telah ditandatangani oleh petugas
PARA PIHAK yang mempunyai kewenangan untuk itu. PIHAK KEDUA akan melakukan
verifikasi atas laporan penjualan Produk dalam waktu ... (......) hari.
4. Apabila hasil laporan penjualan Produk diterima, maka PIHAK KEDUA akan menerbitkan
tagihan Bagi Hasil kepada PIHAK PERTAMA yang wajib dibayarkan kepada PIHAK KEDUA
paling lambat ...... (................) hari ...... setelah PIHAK PERTAMA menerima
tagihan/invoice dari PIHAK KEDUA.
atau nomor rekening lain yang ditentukan oleh PIHAK KEDUA dan diberitahukan secara
tertulis kepada PIHAK PERTAMA.
6. Setiap pembayaran Bagi Hasil harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
secara penuh tanpa potongan apapun, termasuk biaya transfer dan provisi menjadi beban
dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA sepenuhnya, kecuali pajak-pajak yang timbul.
7. Apabila PIHAK PERTAMA dengan alasan apapun tidak melaksanakan pembayaran Bagi
Hasil kepada PIHAK KEDUA pada waktu dan cara yang telah ditetapkan dalam ayat 4 dan
5 Pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dikenakan denda keterlambatan sebesar ...........%
(........ persen) untuk setiap hari keterlambatan yang dihitung dari jumlah yang terlambat
dibayar. Denda dihitung setelah jatuh tempo pembayaran sebagaimana dimaksud ayat 4
Pasal ini sampai dengan pembayaran dilakukan, dan wajib dibayar dengan seketika dan
sekaligus lunas bersama-sama dengan jumlah pokoknya oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA.
8. Atas kelalaian PIHAK PERTAMA melaksanakan pembayaran Bagi Hasil dan dendanya,
maka PIHAK KEDUA akan memberikan surat teguran atau peringatan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA sebanyak 3 (tiga) kali namun apabila dalam jangka waktu 7
(tujuh) hari kalender setelah surat teguran atau peringatan ketiga tersebut PIHAK
PERTAMA tidak juga melakukan pembayaran Bagi Hasil berikut dengan dendanya, maka
PIHAK PERTAMA setuju bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dari Perjanjian ini.
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan dan mengisi ulang Produk, merawat Vending
Machine agar dapat beroperasi dengan baik, serta segera memperbaiki Vending Machine
3
setelah mendapatkan pemberitahuan dari PIHAK KEDUA selambat – lambatnya ... (....)
hari setelah pemberitahuan tersebut.
5. PIHAK PERTAMA dengan ini membebaskan PIHAK KEDUA dari segala keluhan/komplain,
tuntutan dan/atau gugatan yang diajukan oleh pihak ketiga atas kualitas makanan
dan/atau minuman yang dijual dalam Vending Machine dan PIHAK PERTAMA dengan ini
berjanji untuk bertanggung jawab atas keluhan/komplain dari pihak ketiga atas kualitas
makanan dan/atau minuman dalam Vending Machine.
6. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab untuk menyediakan jenis dan produk makanan
dan/atau minuman yang berkualitas, tidak kadaluarsa dan terjamin kebersihannya yang
mana produk tersebut memiliki potensi penjualan yang besar untuk dijual pada Vending
Machine.
7. PIHAK PERTAMA dan/atau petugas PIHAK PERTAMA yang diperkenankan untuk memasuki
Lokasi Vending Machine hanyalah yang menggunakan seragam resmi dan dapat
menunjukan tanda pengenal resmi.
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA berhak meminta laporan penjualan dan menerima Bagi Hasil sebagaimana
diatur dalam Pasal 3 ayat 3 Perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA mempunyai hak untuk menyatakan keluhannya apabila terdapat layanan
yang kurang memuaskan dari PIHAK PERTAMA dengan memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA akan menyediakan instalasi listrik untuk kepentingan operasional Vending
Machine.
4. PIHAK KEDUA berhak menunjuk ... (....) orang sebagai petugas PIHAK KEDUA untuk
berkomunikasi dalam hal rutinitas operasional Vending Machine.
5. PIHAK KEDUA wajib meminta persetujuan kepada PIHAK PERTAMA apabila Vending
Machine akan dipindah dari Lokasi.
6. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memberikan hak akses kepada PIHAK PERTAMA ke
Lokasi Vending Machine melakukan survei Lokasi, pemasangan/instalasi, pengisian produk
dan perawatan pada Vending Machine apabila dibutuhkan. Hak akses tersebut diberikan
kepada PIHAK PERTAMA setiap hari .......sampai dengan ....... jam ......... WIB sampai
4
dengan jam .......... WIB (“Jam Operasional”), atau diluar Jam Operasional dengan
mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK KEDUA.
Pasal 6
JAMINAN PARA PIHAK
2. Dalam hal PIHAK KEDUA mendapat tuntutan dari pihak manapun yang diakibatkan oleh
adanya kesalahan dan/atau kelalaian PIHAK PERTAMA atas operasional Vending Machine,
maka PIHAK PERTAMA merupakan pihak yang akan bertanggung jawab menyelesaikan
tuntutan tersebut.
3. PIHAK KEDUA tidak bekerjasama dengan PIHAK lain untuk menempatkan Vending Machine
di lokasi/lingkungan yang sama.
Pasal 7
FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah keadaan-keadaan sebagai berikut yang
terjadi di luar kekuasaan manusia pada umumnya dan tidak dapat dihindari serta dicegah,
yang bukan merupakan hasil perbuatan hukum PARA PIHAK (selanjutnya disebut “ Force
Majeure ”).
2. PIHAK yang terkena dampak dari/ mengalami kejadian Force Majeure dapat
menangguhkan kewajiban dan/atau haknya, sepanjang kewajiban dan hak tersebut
terhalang pelaksanaannya akibat kejadian Force Majeure dan PIHAK termaksud telah
memberitahukan PIHAK lainnya secara tertulis terlebih dahulu tentang terjadinya keadaan
Force Majeure tersebut selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
terhitung sejak hari terjadinya keadaan Force Majeure tersebut. PARA PIHAK selanjutnya
akan membuat rencana ulang pelaksanaan kewajiban-kewajibannya yang tertunda
disertai dengan batas waktu kesanggupan penyelesaian pelaksanaannya.
3. Pemenuhan kewajiban salah satu PIHAK terhadap PIHAK lainnya tidak dapat dituntut bila
ketidakmampuan memenuhinya disebabkan oleh Force Majeure.
5
4. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat terjadinya
Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab PIHAK lainnya.
PASAL 8
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian ini dapat diakhiri sebelum waktunya bilamana :
a. Salah satu PIHAK telah melanggar atau tidak memenuhi ketentuan dan/atau
kewajiban sebagaimana yang telah disepakati dalam Perjanjian ini, di mana untuk itu
PIHAK yang telah melanggar atau lalai memenuhi ketentuan dalam Perjanjian ini,
telah diberi surat teguran atau peringatan secara tertulis oleh PIHAK lainnya, namun
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalendar setelah surat teguran atau peringatan
tersebut tidak ada upaya perbaikan atau perubahan yang dilakukan oleh PIHAK yang
lalai tersebut;
b. Izin usaha atau operasional PIHAK KEDUA atau izin operasional PIHAK PERTAMA
dicabut oleh Pemerintah atau instansi yang berwenang. Pengakhiran berlaku efektif
pada tanggal pencabutan izin usaha atau operasional PIHAK yang bersangkutan oleh
Pemerintah atau asosiasi profesi.
2. Dengan berakhirnya Perjanjian ini, baik karena berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Perjanjian ini, maupun karena pengakhiran
Perjanjian sebelum waktu yang disepakati dalam Perjanjian ini, sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 butir a dan b Pasal ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk mengatur hal-hal
sebagai berikut :
a. PIHAK PERTAMA wajib sejak tanggal berakhirnya Perjanjian ini mengosongkan
Lokasi yang digunakan untuk penempatan Vending Machine serta bersih dari
barang-barang milik PIHAK PERTAMA.
b. Bilamana PIHAK PERTAMA tidak mengosongkan Lokasi dalam kondisi dan pada
waktu yang ditetapkan PIHAK KEDUA, maka atas keterlambatan tersebut, PIHAK
PERTAMA dikenakan denda sebesar Rp. ....... (.................. Rupiah) untuk setiap hari
keterlambatan, denda mana wajib dibayar sekaligus lunas kepada PIHAK KEDUA
sejak diminta oleh PIHAK KEDUA.
c. Dengan tidak mengurangi kewajiban pembayaran denda tersebut, apabila PIHAK
PERTAMA tidak mengosongkan Lokasi sesuai dengan ketentuan Pasal ini, maka
PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada PIHAK
KEDUA untuk :
i. Melakukan pengosongan dan mengeluarkan jaringan PIHAK PERTAMA
yang terdapat di Lokasi yang digunakan untuk penempatan jaringan PIHAK
KEDUA berikut seluruh perangkatnya baik milik PIHAK PERTAMA; dan
ii. Menjalankan segala tindakan yang diperlukan agar Lokasi dalam keadaan
baik dan kosong;
Untuk melakukan pengosongan tersebut, apabila diperlukan, PIHAK KEDUA dapat
meminta bantuan PIHAK yang berwajib dan segala resiko serta biaya yang timbul
atas pengosongan tersebut menjadi tanggungan dan wajib dibayar oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sejak diminta oleh PIHAK KEDUA.
6
3. Pengakhiran Perjanjian ini tidak menghapuskan kewajiban PIHAK PERTAMA untuk
membayar bagian Bagi Hasil PIHAK KEDUA atas Pendapatan Produk dan oleh karenanya
PIHAK PERTAMA tetap terikat atas pelaksanaan kewajiban pembayaran Bagi Hasil
tersebut.
4. Sehubungan dengan pengakhiran terhadap Perjanjian ini, PARA PIHAK dengan ini
mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang - undang Hukum Perdata
Indonesia dengan demikian pengakhiran Perjanjian ini dapat dilakukan sesuai dengan
syarat dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini tanpa memerlukan adanya
suatu putusan atau penetapan pengadilan atau hakim yang berwenang.
PASAL 9
PEMBERITAHUAN
PIHAK PERTAMA,
[VENDOR]
Alamat : ..............
Telpon : ..............
Fax : ..............
U.p. : ..............
PIHAK KEDUA,
[KKG]
Alamat : ..............
Telpon : ..............
Fax : ..............
U.p. : ..............
2. Dalam hal terjadi perubahan alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang tercatat
pada masing-masing PIHAK, maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK lain dalam Perjanjian ini selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah
terjadinya perubahan alamat dimaksud. Apabila perubahan alamat tersebut tidak
diberitahukan, maka surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan berdasarkan
Perjanjian ini dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya dengan dikirimnya surat
atau pemberitahuan itu dengan Pos "tercatat”, melalui perusahaan yang ditunjuk ke
alamat di atas atau alamat terakhir yang diketahui/ tercatat pada masing-masing PIHAK,
7
dan segala resiko yang timbul akibat perpindahan alamat yang tidak diberitahukan secara
tertulis menjadi tanggung jawab PIHAK yang pindah alamat tanpa pemberitahuan tertulis.
PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI HUKUM
1. Perjanjian ini dan segala akibat yang timbul karenanya tunduk pada Hukum Republik
Indonesia.
2. Setiap perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan Perjanjian ini atau bagian -
bagian dari padanya akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah untuk
mufakat.
3. Apabila dalam musyawarah tidak tercapai mufakat maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan melalui pengadilan dan memilih domisili hukum yang tetap pada Kantor
Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
PASAL 11
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Semua lampiran pada Perjanjian ini berikut dengan segala perubahannya dan juga
dokumen-dokumen lain yang dibuat dalam rangka pelaksanaan dari Perjanjian ini
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
2. Bilamana terdapat perbedaan penafsiran terhadap isi dan ketentuan dari Perjanjian ini
dengan isi dan ketentuan yang diatur dalam lampiran maupun dokumen lainnya yang
dibuat dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk tunduk
dan mentaati ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini.
3. Seluruh pajak dan biaya-biaya yang timbul sehubungan dangan pelaksanaan Perjanjian ini
menjadi tanggung jawab masing-masing pihak sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini, maka setiap penambahan dan atau
perubahan maupun pengesampingan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini baru akan
berlaku dan mengikat PARA PIHAK apabila dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh
masing-masing pihak, dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian
ini.
5. PIHAK PERTAMA hanya mengakui PIHAK KEDUA sebagai PIHAK dalam Perjanjian ini dan
tidak mengakui adanya pihak lain yang mengaku sebagai yang turut berhak berdasarkan
Perjanjian ini meskipun hal tersebut diakui oleh PIHAK KEDUA.
6. Apabila dikemudian hari terdapat ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini yang menjadi
batal karena hukum atau dibatalkan menurut hukum yang berlaku, maka PARA PIHAK
sepakat bahwa dengan dibatalkannya salah satu ketentuan tersebut tidak mengakibatkan
batalnya seluruh ketentuan-ketentuan lainnya, dan untuk itu PARA PIHAK sepakat untuk
mengganti ketentuan yang dibatalkan tersebut dengan suatu ketentuan lainnya, yang
8
sedapat mungkin tetap mengandung maksud dan tujuan dari ketentuan yang dibatalkan
tersebut.
9. Perjanjian ini telah ditandatangani PARA PIHAK yang mempunyai wewenang untuk itu,
oleh karenanya PARA PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin dan saling
membebaskan PIHAK lainnya dari segala tuntutan/ gugatan atau tagihan dari PIHAK
manapun akibat tidak dipenuhinya kewenangan yang sah sesuai ketentuan yang berlaku
di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perjanjian ini di buat rangkap 2 (dua), masing-masing sama bunyinya serta mempunyai
kekuatan hukum yang sama dan berlaku sebagai alat bukti yang sah setelah di tandatangani
oleh PARA PIHAK di atas materai yang cukup.
.................... ....................
.................... ....................
Lampiran :
- Lampiran-1 : .....................
- Lampiran-2 : .....................
- Lampiran-3 : .....................