No..............
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut
“PARA PIHAK” dan secara masing-masing untuk selanjutnya disebut “PIHAK”.
b. Bahwa, PIHAK KEDUA adalah pihak swasta yang mempunyai usaha untuk
melakukan pekerjaan pemeliharaan peralatan fitnes.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk
mengadakan Perjanjian, dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang
tercantum dalam pasal-pasal sebagai berikut :
PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
setuju dan sepakat menerima tugas tersebut dan bertanggung-jawab
sepenuhnya untuk melaksanakan Pekerjaan terhadap ... (......) unit peralatan
1
fitnes milik PIHAK PERTAMA di ..................sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran-1 dari Perjanjian ini (untuk selanjutnya disbeut “Peralatan
Fitnes”).
3. Biaya-biaya lain yang timbul karena penggantian suku cadang (spare part)
dan/atau perbaikan untuk hal-hal yang tidak tercakup dalam ayat 2 Pasal ini,
akan dibuatkan penawaran tersendiri oleh PIHAK KEDUA dan harus disetujui
terlebih dahulu oleh PIHAK PERTAMA yang dituangkan dalam bentuk PO atau
SPK sebagai dasar untuk melaksanakan Pekerjaan. Suku cadang untuk
Peralatan Fitnes harus disediakan oleh PIHAK KEDUA dalam kondisi siap pakai
(ready stock) dan PIHAK PERTAMA mendapatkan diskon sebesar 30 % (tiga
puluh persen) dari total harga atas setiap pembelian suku cadang (spare part)
dari PIHAK KEDUA.
6. PIHAK KEDUA hanya akan menerima perintah dari PIHAK PERTAMA dan wajib
melapor ke PIHAK PERTAMA atau petugas yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
7. Setiap kali kunjungan PIHAK KEDUA atas Pekerjaan, atau panggilan, maka
PIHAK KEDUA akan membuat laporan tertulis kepada PIHAK PERTAMA dalam
bentuk form service yang mencakup item Pekerjaan yang telah dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA (untuk selanjutnya disebut “Service Work Order”), PIHAK
PERTAMA akan memberikan tanda tangan persetujuan atas Service Work
Order tersebut dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, apabila lebih dari 3 (tiga) hari
kerja, PIHAK PERTAMA belum menandatangani, maka dianggap untuk Service
Work Order tersebut telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
2
1. Perjanjian ini berlaku selama ... (......) tahun terhitung sejak tanggal
............sampai dengan tanggal .......... (untuk selanjutnya disebut “Jangka
Waktu Perjanjian”), kecuali terjadi pengakhiran Perjanjian sebelum
waktunya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dari Perjanjian ini.
2. Atas kesepakatan PARA PIHAK Jangka Waktu Perjanjian ini dapat diperpanjang
dengan ketentuan PIHAK KEDUA wajib memberitahukan maksudnya tersebut
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari kalender sebelum berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian sebagaimana
dimaksud ayat 1 Pasal ini. Apabila PIHAK PERTAMA menyetujui untuk
memperpanjang Jangka Waktu Perjanjian ini, maka PARA PIHAK akan
merundingkan kembali seluruh syarat-syarat dan ketentuan atas perpanjangan
Perjanjian ini.
PASAL 3
BIAYA PEKERJAAN DAN CARA PEMBAYARAN
Untuk jasa Pekerjaan yang dilakukan sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini, PARA
PIHAK sepakat biaya Pekerjaan dan cara pembayarannya akan dilaksanakan sebagai
berikut :
Bank : ..................
Cabang : ..................
Nomar rekening : ..................
Atas nama : ..................
dengan biaya transfer atau biaya provisi (bila ada), menjadi beban tanggung
jawab PIHAK KEDUA.
4. PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran Biaya Pekerjaan sekaligus lunas
dimuka, uang penggantian suku cadang (spare part) Peralatan Fitnes, dan
biaya-biaya lain yang timbul berdasarkan perjanjian ini (jika ada) dalam waktu
3
14 (empat belas) hari kerja setelah PIHAK PERTAMA menerima berkas tagihan
(invoice) secara lengkap dan benar dari PIHAK KEDUA yang dilampiri :
a. Kuitansi;
b. Faktur pajak atas PPN;
c. Form Checklist atas keadaan Peralatan Fitnes
d. Surat Perintah Kerja
e. Service Work Order
5. Jika setelah batas waktu pembayaran, tagihan tersebut belum juga dilunasi,
maka PIHAK KEDUA berhak menghentikan Pekerjaan perbaikan dan
pemiliharaan berkala terhadap Peralatan Fitnes sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian ini dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK PERTAMA.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA berhak memeriksa hasil kerja PIHAK KEDUA dan apabila
masih ditemukan gangguan maupun kerusakan pada Peralatan Fitnes yang
disebabkan karena Pekerjaan tidak dilakukan secara maksimal, maka PIHAK
KEDUA wajib memperbaiki kembali tanpa tambahan biaya apapun.
4
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
3. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga ahli, material dan peralatan yang
digunakan untuk melaksanakan Pekerjaan tersebut dan mempergunakan
bahan-bahan pelumas dan suku cadang sesuai standar dan kualitas yang
dibutuhkan Peralatan Fitnes.
7. PIHAK KEDUA wajib mentaati jadwal pelaksanaan Pekerjaan yang telah diatur
bersama oleh PARA PIHAK.
8. Petugas PIHAK KEDUA wajib mentaati dan mematuhi peraturan yang berlaku
di lingkungan PIHAK PERTAMA, antara lain : menggunakan seragam, memakai
tanda pengenal, menjaga kebersihan, memasang signed untuk Peralatan
Fitnes yang akan di service, tidak menimbulkan kegaduhan, tidak minum
minuman beralkohol, merokok, menggunakan narkotik/ obat terlarang,
meludah, berjudi di lokasi kerja atau membawa senjata tajam yang bukan
merupakan bagian dari Pekerjaannya.
9. PIHAK KEDUA wajib melakukan perbaikan atau pembersihan barang - barang
di sekitar Peralatan Fitnes, apabila dibuktikan kerusakan, kotor, kena noda
yang terbukti akibat kesengajaan, kelalaian, dan keteledoran dari PIHAK
KEDUA, petugas atau orang suruhannya.
10. PIHAK KEDUA wajib memberitahukan 2 (dua) hari kerja sebelumnya atas
rencana kunjungan Pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA agar dapat dilakukan
koordinasi dengan petugas yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.
5
PASAL 6
KERUGIAN TERHADAP ORANG DAN HARTA BENDA
PASAL 7
FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dengan Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah peristiwa
yang terjadi di luar kekuasaaan manusia pada umumnya dan tidak dapat
dihindari serta dicegah, yang bukan merupakan hasil perbuatan hukum PARA
PIHAK (selanjutnya disebut “Force Majeure”).
Termasuk dalam Force Majeure ini adalah :
a. Bencana alam, seperti gempa bumi, longsor, topan, banjir, yang
ditetapkan oleh pemerintah sebagai bencana nasional, perang, huru-
hara, pemogokan masal, serangan teroris, kebakaran dan/ atau revolusi;
b. Perubahan kebijakan pemerintah yang menyebabkan Perjanjian ini tidak
dapat dilaksanakan karena bertentangan dengan hukum yang mungkin
akan diberlakukan, termasuk namun tidak terbatas pada kebijakan dalam
bidang ekonomi dan keuangan (moneter).
2. PIHAK yang terkena dampak dari/ mengalami kejadian Force Majeure dapat
menangguhkan kewajiban dan/ atau haknya, sepanjang kewajiban dan hak
tersebut terhalang pelaksanaannya akibat kejadian Force Majeure dan pihak
termaksud telah memberitahukan pihak lainnya secara tertulis terlebih dahulu
tentang terjadinya keadaan Force Majeure tersebut selambat-lambatnya dalam
jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak hari terjadinya keadaan
Force Majeure tersebut. PARA PIHAK selanjutnya akan membuat rencana ulang
pelaksanaan kewajiban-kewajibannya yang tertunda disertai dengan batas
waktu kesanggupan penyelesaian pelaksanaannya.
3. Pemenuhan kewajiban salah satu PIHAK terhadap PIHAK lainnya tidak dapat
6
dituntut bila ketidakmampuan memenuhinya disebabkan oleh Force Majeure.
4. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat
terjadinya Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab PIHAK lainnya.
PASAL 8
PENGAKHIRAN PERJANJIAN SEBELUM WAKTUNYA
1. PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian ini dapat diakhiri sebelum waktunya
bilamana salah satu pihak telah melanggar atau tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana yang telah disepakati dalam Perjanjian ini, di mana untuk itu
pihak yang telah melanggar atau lalai memenuhi ketentuan dalam Perjanjian
ini, telah diberi surat teguran atau peringatan secara tertulis oleh pihak
lainnya, namun dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalendar setelah surat
teguran atau peringatan tersebut tidak ada upaya perbaikan atau perubahan
yang dilakukan oleh pihak yang lalai tersebut.
PASAL 9
PEMBERITAHUAN
PIHAK PERTAMA
[PEMBERI KERJA]
Alamat : .......................
.......................
.......................
7
Telpon : .......................
Fax : .......................
U.p. : .......................
PIHAK KEDUA
[PENERIMA KERJA]
Alamat : .......................
.......................
.......................
Telpon : .......................
Fax : .......................
Fax : .......................
U.p. : .......................
2. Dalam hal terjadi perubahan alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang
tercatat pada masing-masing PIHAK, maka perubahan tersebut harus
diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lain dalam Perjanjian ini selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah terjadinya perubahan alamat dimaksud.
Apabila perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat-menyurat
atau pemberitahuan-pemberitahuan berdasarkan Perjanjian ini dianggap telah
diberikan sebagaimana mestinya dengan dikirimnya surat atau pemberitahuan
itu dengan Pos "tercatat”, melalui perusahaan yang ditunjuk ke alamat di atas
atau alamat terakhir yang diketahui/ tercatat pada masing-masing PIHAK, dan
segala resiko yang timbul akibat perpindahan alamat yang tidak diberitahukan
secara tertulis menjadi tanggung jawab PIHAK yang pindah alamat tanpa
pemberitahuan tertulis.
PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI HUKUM
1. Perjanjian ini dan segala akibat yang timbul karenanya tunduk pada Hukum
Republik Indonesia.
2. Setiap perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan Perjanjian ini atau
bagian-bagian dari padanya akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara
musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila dalam musyawarah tidak tercapai mufakat, maka PARA PIHAK sepakat
untuk menyelesaikan melalui pangadilan dan memilih domisili hukum yang
tetap pada Kantor Pengadilan Negeri ........................
PASAL 11
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Semua lampiran pada Perjanjian ini berikut dengan segala perubahannya dan
juga dokumen-dokumen lain yang dibuat dalam rangka pelaksanaan dari
Perjanjian ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian
ini.
8
2. Bilamana terdapat perbedaan penafsiran terhadap isi dan ketentuan dari
Perjanjian ini dengan isi dan ketentuan yang diatur dalam lampiran maupun
dokumen lainnya yang dibuat dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini, maka
PARA PIHAK sepakat untuk tunduk dan mentaati ketentuan yang diatur dalam
Perjanjian ini.
4. Kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini, maka setiap penambahan dan atau
perubahan maupun pengesampingan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini
baru akan berlaku dan mengikat PARA PIHAK apabila dibuat secara tertulis dan
ditandatangani oleh masing-masing pihak, dan merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari Perjanjian ini.
Lampiran :
- Lampiran-1 : Peralatan Fitnes
- Lampiran-2 : Lingkup Pekerjaan
10