Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

Perjanjian kerjasama TikTok Affiliate ini (selanjutnya disebut “Perjanjian”) dibuat dan ditandatangani
di Jakarta, pada hari …. Tanggal …. tahun 2022 oleh dan antara :
1. Nama :
Instansi :
Alamat :
No. telepon :
NPWP :
Yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini bertindak mewakili PT. …. dan selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : ______
Instansi : PT OPI
Alamat :
No. telepon :
NPWP :
Yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini bertindak mewakili PT OPI dan selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Pada hari …. tanggal …. bulan …. tahun 2022, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah setuju
dan sepakat secara sadar dan tanpa paksaan untuk menyetujui dan menandatangani Surat Perjanjian
Kerjasama ini seperti tersebut dalam pasal-pasal berikut:

PASAL I
Kesepakatan Kerjasama
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk melakukan kerjasama dalam hal
TikTok affiliate yang diselenggarakan oleh PT OPI.

Kerjasama ini berbentuk publikasi konten PIHAK KEDUA berupa video konten TikTok pada akun
influencers dari PT OPI.

PASAL II
Kewajiban dan Hak
1. Kewajiban dan Hak PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk melakukan hal-hal tersebut dibawah kepada
PIHAK KEDUA:
1) Memberikan produk kepada influencers dari PIHAK KEDUA beserta product knowledge yang
berisi tentang pengetahuan akan produk tersebut.
2) Memberikan komisi kepada PIHAK KEDUA sebesar 10% dari total penjualan. Termasuk open
plan dan target plan yang telah ditentukan. Pembayaran akan dilakukan setelah segala kewajiban
PIHAK KEDUA diselesaikan setiap akhir bulan dan selambat-lambatnya 7 hari setelah
kelengkapan dokumen berupa Invoice & SPK yang sudah ditandatangani di atas materai, fotokopi
NPWP, dan fotokopi kartu identitas resmi (KTP/Paspor/SIM) diterima oleh PIHAK PERTAMA.
3) Memberikan perlakuan baik kepada PIHAK KEDUA.

2. Kewajiban dan Hak PIHAK KEDUA


4) Memberikan dokumen berupa fotokopi NPWP, fotokopi Kartu Identitas Resmi (KTP/Paspor/SIM)
dan segala informasi lainnya yang dibutuhkan oleh PIHAK PERTAMA.
5) Memberikan perlakuan baik kepada PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan hal-hal tersebut dibawah dari PIHAK PERTAMA:
6) Mendapatkan produk dari PIHAK PERTAMA untuk influencers beserta product knowledge yang
berisi tentang pengetahuan akan produk tersebut.
7) Mendapatkan komisi dari PIHAK PERTAMA sebesar 10% dari total penjualan. Termasuk open
plan dan target plan yang telah ditentukan. Pembayaran akan dilakukan setelah segala kewajiban
PIHAK KEDUA diselesaikan setiap akhir bulan dan selambat-lambatnya 7 hari setelah
kelengkapan dokumen berupa Invoice & SPK yang sudah ditandatangani di atas materai, fotokopi
NPWP, dan fotokopi kartu identitas resmi (KTP/Paspor/SIM) diterima oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL III
Pajak
1) Saat ini, Pemasok (PIHAK KEDUA) bukanlah perusahaan kena pajak (selanjutnya disebut sebagai
“Non PKP”) seperti yang dimaksud pada Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai, maka PIHAK
KEDUA menyatakan tidak akan menerbitkan pajak pada Pembeli (PIHAK PERTAMA) dalam
perjanjian ini.
2) Jika di kemudian hari Pemasok Non PKP menjadi Pengusaha Kena Pajak dengan penjualan selama
1 tahun melebihi Rp4.800.000.000 (empat milyar delapan ratus juta rupiah) atau sesuai dengan
peraturan perpajakan yang berlaku, maka Pemasok bersedia bertanggung jawab atas seluruh kerugian
yang dialami oleh Pembeli terkait biaya perpajakan yang timbul akibat status Pemasok yang
disebutkan diatas, sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku.
4) Pemasok yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) menjamin dan bertanggung
jawab atas kebenaran dan keabsahan seluruh faktur pajak yang telah diterbitkan oleh Pemasok kepada
Pembeli dengan nomor NPWP sebagaimana disebutkan di dalam data informasi Pembeli.
5) Pemasok yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) menjamin dan bertanggung
jawab untuk menyetorkan seluruh Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) atas faktur pajak yang telah
diterbitkan oleh Pemasok kepada kas negara sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
6) Pemasok yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) menjamin bahwa seluruh
faktur pajak yang diterbitkan oleh Pemasok telah dilaporkan melalui Surat Pemberitahuan Pajak
(“SPT Pajak”) Pemasok pada periode pelaporan Pemasok sesuai dengan ketentuan perpajakan yang
berlaku.

PASAL IV
Berlakunya Perjanjian
Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani Surat Perjanjian Kerjasama ini sampai
waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak.

PASAL V
Pembatalan Kerjasama
Hak dan Kewajiban kedua belah pihak yang telah melakukan kesepakatan dalam perjanjian ini
berlaku sampai waktu yang telah ditetapkan atau pembatalan atas kesepakatan dari kedua pihak.

PASAL VI
Keadaan Memaksa
Apabila terjadi hal-hal yang mengakibatkan tidak terlaksananya perjanjian ini disebabkan oleh
keadaan memaksa (force majeure) atau kejadian di luar kekuatan, kontrol, dan kehendak kedua belah
pihak maupun salah satu pihak, seperti bencana alam, wabah penyakit, kebakaran, perubahan kondisi
yang disebabkan oleh perubahan kebijakan pemerintah seperti huru-hara, perang, dan anarki, keadaan
jumlah dana yang kurang memadai maka pihak yang mengalami kejadian tersebut dibebaskan dari
tanggung jawab untuk melaksanakan kewajibannya.

PASAL VII
Penyelesaian Perselisihan
Bila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA maka akan diselesaikan
secara musyawarah dan mufakat. Apabila jalan musyawarah dan mufakat juga tidak terselesaikan,
maka kedua belah pihak sepakat untuk penyelesaian secara hukum.

PASAL VIII
Penutup
Demikian Surat Perjanjian Kerjasama ini dibuat atas kesepakatan kedua belah pihak secara sadar dan
tanpa tekanan dari pihak manapun, serta dibuat rangkap 2 (dua) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

Jakarta, …. …. 2022

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

__________________

Anda mungkin juga menyukai