Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)

Nomor :
Tanggal :

PENGADAAN KENDARAAN RODA 4 (EMPAT)


Antara
PT.FASTRATA BUANA
Dengan
……………………………………………………..

Pada hari ini , …………….. tanggal ……………… bulan …………………..tahun dua ribu .........................., kami yang
bertanda tangan dibawah ini :

1. PT. FASTRATA BUANA


Suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, berdomisili di
Jakarta Timur dan berkantor di Jl. Suci, No. 114, Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, dalam hal ini diwakili oleh
HARIYANTO dalam kedudukannya sebagai Direktur Utama, dengan demikian bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tersebut diatas (selanjutnya disebut “Pihak Pertama”); dan

2. ………………………..
Suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, berdomisili di
Jakarta dan berkantor di …………………………., ………………. dalam hal ini diwakili oleh …………………….. dalam
kedudukannya sebagai ………………, dengan demikian bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut
diatas (selanjutnya disebut “Pihak Kedua”).

Selanjutnya bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya bersama-sama disebut “Para Pihak” dan sendiri-
sendiri disebut “Pihak” Para Pihak dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
(1) Bahwa, PIHAK KEDUA adalah perseorangan yang memiliki barang berupa ______________________.
(2) Bahwa, PIHAK KEDUA bermaksud untuk menjualbarang berupa _________________ tersebut kepada
Pembeli dan Pembelibersedia untuk membeli barang tersebut dari Penjual.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan dengan itikad baik, Para Pihak dengan ini sepakat untuk saling
mengikatkan diri dalam Perjanjian ini dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam
pasal-pasal di bawah ini:

PASAL 1
TUGAS DAN PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA dalam kedudukan sebagai tersebut diatas memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima dan menyanggupi untuk melaksanakan pekerjaan Pengadaan Barang Kendaraan Roda 4 (Empat)
sebanyak ……….. unit.

PASAL 2
RINCIAN PEKERJAAN

Rincian pekerjaan Pengadaan Kendaraan Roda 4 (Empat) sebagaimana tersebut pada Pasal 1 harus sesuai dengan
spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan Penyedia Barang.
PASAL 3

RINCIAN DAN JUMLAH HARGA


PEKERJAAN

Pekerjaan Pengadaan Kendaraan Roda Empat PIHAK PERTAMA sebagaimana


rincian sebagai berikut :
No. Merek, Model, Tipe Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Kendaraan (Rp) termasuk Termasuk PPN
PPN
1 Toyota Innova Type G M/T 1 249.450.000 249.450.000
Bahan Bakar Bensin

Total Harga termasuk PPN 249.450.000


Terbilang: Dua ratus empat puluh sembilan juta empat ratus lima puluh ribu rupiah

PASAL 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

(1) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA pekerjaan
sebagaimana tersebut pada Pasal 1 dengan jangka waktu, sampai dengan tanggal ……………………….
setelah Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ditandatangani.
(2) Waktu penyerahan dapat diperpanjang apabila ada permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA dan dapat disetujui selama menggunakan alasan-alasan yang kuat dan dapat dipertanggung
jawabkan, termasuk diantaranya adalah Force Majeure.

PASAL 5
JAMINAN PELAKSANAAN

(1) Jaminan pelaksanaan adalah 5% (lima persen) dari harga borongan dan diberikan pada waktu
penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) akan dikembalikan setelah barang diserahkan kepada
PIHAK PERTAMA dan dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Barang oleh Panitia
Pemeriksa dan Penerima Barang.

(2) Jaminan pelaksanaan menjadi milik Negara apabila penyedia barang dalam waktu yang telah ditentukan
tidak melaksanakan pekerjaan atau menyerahkan barang.

(3) Jaminan pelaksanaan menjadi milik Negara apabila penyedia barang mengundurkan diri setelah
menandatangani Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

PASAL 6
CARA PEMBAYARAN

Cara pembayaran sebagaimana tersebut Pasal 3 dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA melalui KPPN atau Kas Daerah
…………, kepada PIHAK KEDUA dan akan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut
(1) Pembayaran dilaksanakan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah harga borongan atau sebesar Rp.
………………… (dengan huruf) segera dibayarkan setelah PIHAK KEDUA menyerahkan seluruh pekerjaan
Pengadaan Barang kendaraan roda 2 (Dua) atau Roda 4 (Empat) di tempat penyerahan yang telah ditentukan,
yang selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Pekerjaan oleh Panitia
Pemeriksa dan Penerima Barang.
(2) Pembayaran dilakukan melalui ke Bank …………………………. No. Rekening ………………………………. Atas nama
PT/CV/Firma/Koperasi …………………
(3) Pajak-pajak yang timbul sehubungan dengan Surat Perjanjian ini akan menjadi beban PIHAK KEDUA.

PASAL 7
KEADAAN MEMAKSA

(1) Bila dalam waktu melaksanakan pekerjaan terjadinya suatu yang dapat dianggap sebagai Force Majeur
sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA harus segera melaporkan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah terjadi Force Majeur.

(2) Yang termasuk "keadaan memaksa" adalah peristiwa-peristiwa sebagai berikut :


a. Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan lain-lain).
b. Peperangan /Pemberontakan /huru-hara)
c. Kebakaran
d. Sabotase
e. Pemogokan Umum
f. Kejadian sebagaimana huruf a. sampai huruf e. dinyatakan resmi oleh Pemerintah sebagai Force Majeur.

(3) Apabila terjadi " keadaan memaksa" PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA selaku
pemberi tugas secara tertulis selambatlambatnya dalam waktu 14 (empat betas) sejak terjadinya Force
Majeur.

(4) Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak secara tertulis dalam
jangka waktu 2 x 24 jam sejak adanya pemberitahuan tersebut.

(5) Jika dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA tentang
"keadaan memaksa" tersebut PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawabannya maka PIHAK PERTAMA
dianggap menyetujui adanya " keadaan memaksa" tersebut.

(6) Jika PIHAK KEDUA tidak mungkin menyelesaikan pekerjaannya karena adanya Force Majeur, maka PIHAK
PERTAMA akan memperhitungkan kewajibannya menyelesaikan pekerjaan sebagaimana kontrak pelaksanaan
pekerjaan dan PIHAK KEDUA wajib menyerahkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan sampai saat
Force Majeur tersebut. Pembayaran sisa pekerjaan didasarkan pada Berita Acara Pemeriksaan.

PASAL 8
PEMBATALAN / PEMUTUSAN PERJANJIAN

(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk membatalkan/memutuskan Surat Perjanjian ini apabila PIHAK
KEDUA cidera janji dan/tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam
kontrak ini.

(2) PIHAK KEDUA telah menyerahkan atau melimpahkan seluruhnya tugas pekerjaan tersebut kepada PIHAK
LAIN tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA.

(3) Dengan membatalkan/memutuskan Surat Perjanjian ini, maka semua pekerjaan yang telah selesai yang
berada di lokasi pekerjaan menjadi milik PIHAK PERTAMA.
PASAL 9
DENDA DAN GANTI RUGI

(1) Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada PIHAK KEDUA sedangkan ganti rugi adalah sanksi
finansial yang dikenakan kepada PIHAK PERTAMA, karena terjadinya cidera janji yang tercantum dalam
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

(2) Besarnya denda kepada PIHAK KEDUA atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 0/00 (satu per
seribu) rak dan setinggi-tingginya sebesar 5% (lima persen). per hari dari nilai kontrak

(3) Besarnya ganti rugi yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar
bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat
itu menurut keterangan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam dokumen
kontrak.
PASAL 10
PERSELISIHAN

(1) Bila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka kedua belah pihak
menyelesaikan perselisihan di Indonesia dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau
melalui pengadilan yang disepakati kedua belah pihak yaitu Pengadilan Negeri .................
(2) Segala biaya yang dikeluarkan akibat terjadinya perselisihan sebagaimana ayat (1) di atas, dipikul oleh para
pihak.
(3) Proses penyelesaian sebagaimana tersebut pada ayat (1) tidak dapat dijadikan alasan oleh PIHAK KEDUA
untuk menunda pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

PASAL 11
LAIN-LAIN

(1) Kontrak yang dibuat meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan yang disebut kontrak.

(2) Apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumen-dokumen perjanjian/kontrak,
maka yang dipakai adalah dokumen yang pertama menurut urutan tersebut di atas.

(3) Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini dan belum cukup diatur dalam pasal-pasal Surat
Perjanjian ini akan ditentukan lebih lanjut oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat dalam
Surat Perjanjian Tambahan/Addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 12
PENUTUP

(1) Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak, serta mulai berlaku sejak tanggal ditanda
tangani Surat Perjanjian Kerja (KONTRAK).
(2) Surat Perjanjian Kerja (KONTRAK) ini dibuat dalam rangkap 6 (sesuai kebutuhan), 2 (dua) rangkap diantaranya
dibubuhi materai Rp 6.000,(Enam ribu rupiah) untuk masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum
yang sama

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP

Anda mungkin juga menyukai